Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desri Wiana
"ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Diksi Pada tajuk Rencana Harian Waspada dan Sinar Indonesia Baru (SIB) Edisi April 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan penggunaan diksi pada tajuk rencana yang dimuat pada harian waspada dan SIB selama bulan April tahun 2017. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian kualitatif. teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang memaparkan data secara alami dan apa adanya. Hasil penelitian ini yaitu ditemukan kesalahan penggunaan diksi pada tajuk rencana harian Wapada dan SIB yang meliputi penggunaan kata-kata tidak baku, menggunakan kata percakapan sehari-hari, menggunakan idiom, dan menggunakan kata-kata artifisial."
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fikri AR
Malang: UB Press, 2016
070.4 FIK j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zald Hussein
"Dalam penelitian ini, peneliti membahas opini Tajuk Rencana Kompas tentang Aceh sejak penandatanganan COHA sampai dengan sehari sebelum pemberlakuan Darurat Milker dan Operasi Militer di Aceh. Peneliti juga membahas faktor-faktor yang mendorong kemunculan opini tersebut, dengan memfokuskan diri pada ideologi yang mengorganisir dan mempengaruhi opini itu beserta dengan relasi kuasa dan dominasi,di seputar konflik Aceh, yang menjadi bagian dari konteks opini tersebut. Untuk membahas hal-hal di atas, peneliti menggunakan kerangka teori dan metode analisa wacana kritis (critical discourse analysis), terutama yang dirumuskan oleh Noman Fairclough dan Teun A. van Dijk.
Adapun Tajuk Rencana Kompas tentang persoalan Aceh sejak penandatanganan COHA sampai dengan sehari sebelum pemberlakuan Darurat Militer dan Operasi Militer di Aceh, yaitu tanggal 18 Mei 2003, berisikan opini-opini sebagai berikut: (1) cenderung melegitimasi serta mendukung COHA dan solusi damai; (2) cenderung bersikap ambivalen terhadap penggunaan kekuatan mlliter dan operasi militer di Aceh; (3) cenderung mendukung internasionalisasi persoalan Aceh dan pihak intetnasional atau perannya dalam persoalan Aceh; (4) cenderung mendelegitimasi gerakan kemerdekaan di Aceh dan GAM; (5) cenderung melegitimasi TNI dan Polri; (6) cenderung mengkritik serta mendelegitimasi pemerintah, elite bangsa dan bangsa Indonesia, dan (7) cenderung melegitimasi dan mendukung partisipasi masyarakat dalam persoalan Aceh.
Kemunculan berbagai opini tersebut dapat dikatakan didorong oleh ideologi nasionalisme, yang terlihat dominan mengorganisir dan mempengaruhi berbagai opini tersebut. Adapun ideologi nasionalisme mengorganisir dan mempengaruhi berbagai opini tersebut melalui beberapa cara, seperti melalui gagasan 'keutuhan wilayah (Indonesia)' -- yang mencakup pula gagasan untuk 'mempertahankan keutuhan (wilayah) Indonesia'--, gagasan 'kemandirian' dan polarisasi antara TNI dan GAM, di mana GAM, yang memperjuangkan 'Aceh merdeka,' dianggap sebagai 'mereka/musuh,' sementara TNI, yang menghadapi GAM,. dianggap sebagai 'kami/sekutu.'
Selanjutnya, kemunculan ideologi nasionalisme dalarn konteks persoalan Aceh didorong oleh konflik Aceh yang dinkibatkan oleh relasi kuasa dan dorninasi dalam persoalan Aceh. Salah satu relasi kuasa dan dorninasi tersebut berada di wilayah ekonomi. Relasi kuasa itu termanifestasikan dalam kesenjangan yang ada antara Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh dengan tingkat konsumsi masyarakat dan pemerintah daerahnya, yang memiliki arti bahwa apa yang dihasilkan di Aceh tidaklah dinikmati secara maksimal oleh masyarakat Aceh, baik secara langsung melalui pendapatan yang akan berimplikasi pada konsumsi, ataupun secara tidak langsung melalui pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah Aceh. Adapun relasi dominasinya termanifestasikan dalam kerugian yang relatif dialami oleh masyarakat Aceh-seperti yang ditunjukkan oleh beberapa indikator kesejahteraan masyarakat Aceh, seperti sumber peerangan dan pendidikan-sebagai akibat dari relasi kuasa di atas.
Relasi kuasa dan dorninasi di atas setidaknya disebabkan oleh dua faktor. Yang pertama adalah kebijakan keuangan Ode Baru yang sangat tersentralisir, di mana pada masa Orde Baru, pendapatan daerah dikonsolidasikan dan tergantung sepenuhnya pada pemerintah pusat. Yang kedua adalah penyerapan surplus melalui ekspor, mengingat penggunaan yang paling besar dari PDRB Aceh adalah ekspor. Di sini diasumsikan bahwa ekspor itu sebenamya bukan 'milik masyarakat/publik ,' melainkan merupakan surplus atau keuntungan untuk para eksportir. Adapun di Aceh, sebagian besar ekspor Aceh terdiri dari gas alam cair (LNG) dan produk migas lainnya. Di sini kita temui perusahaan perusahaan yang mengeruk keuntungan dari ekspor migas di Aceh, seperti Exxon Mobil, PT Arun, Jilco dan Pertamina-yang terakhir ini juga menjadi penyalur keuntungan untuk pemerintah pusat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsan Arvian
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pemetaan metafora pada teks politik dan hukum dalam Tajuk Rencana surat kabar “Kompas”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini mengaplikasi tiga teori dalam ranah linguistik, yakni semiotik, semantik kognitif dan analisis komponen dari Cruse (2004) dan analisis komponen Nida (1974)). Proses pertama, terbentuknya metafora dari sudut perubahan tanda bahasa. Kedua, dilanjutkan dengan konsep metafora menurut pandangan metafora kognitif. Pada tahapan ini ranah sumber metafora tubuh manusia dianalisis berdasarkan kelompoknya masing-masing. Kemudian, dilanjutkan dengan analisis makna untuk menemukan atom makna ranah sumber metafora dan kemudian dipetakan ke ranah target. Hasil analisis makna menunjukkan bahwa ranah-ranah sumber metafora tubuh manusia dari ungkapan metaforis bersifat konkret dan kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari para pemakai bahasa, seperti (i) ranah sumber kaki, (ii) ranah sumber lidah, (iii) ranah sumber wajah, (iv) ranah sumber tubuh, (v) ranah sumber dagu, (vi) ranah sumber mata, (vii) ranah sumber bibir, dan (viii) ranah sumber tangan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the mapping metaphor in political and law texts in Editorial of Kompas daily newspaper. This research is a qualitative method. Theory is used to analyze the data, I apply three theories in the linguistics field, namely the semiotics, cognitive semantics and componential analysis. The first, the forming process of the metaphor from the signs emergence point of view. Secondly, based on the concept of metaphor in the view of cognitive metaphor. At this stage the source domain of the metaphor of the human body is analyzed by each group into its kinds. And at last, the analysis of meaning to find the source of the atomic meaning of metaphor and then mapped to the target domain. The results of the analysis indicate that the meaning of the source domains of the human body metaphor metaphorical expression is concrete and is often encountered in the daily lives of the users of the language, namely the source domain (i) leg, (ii) tongue, (iii) face, (iv) body, (v) chin, (vi) eye, (vii) lips, and (viii) hand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T36871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover