Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Anita Setyawati
Abstrak :
Kota Yogyakarta yang menjadi pusat pemerintahan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki situs-situs bersejarah yang menjadi sumber daya dalam pariwisata. Terdapat sembilan objek wisata sejarah di Yogyakarta, yaitu Kraton Yogyakarta, Puro Pakualaman, Tamansari, Benteng Vredeburg, Museum Sasmitaloka, Museum Sonobudoyo, Museum Dewantara Kirti Griya dan Museum Perjuangan. Dalam menentukan perkembangan objek wisata sejarah dan hubungannya dengan kegiatan ekonomi disekitarnya digunakan analisis spasial dan statistik. Hasil yang didapatkan yaitu Puro Pakualaman dan Museum Sasmitaloka berada pada perkembangan tahap tiga; Kraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg dan Museum Sonobudoyo berada pada perkembangan tahap lima; sedangkan sisanya berada dalam tahap empat. Hubungan antara perkembangan objek wisata sejarah dengan kegiatan ekonomi sekitar yang berupa perhotelan, rumah makan dan toko cinderamata tidak berkorelasi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khansa Cintya Pradipta Hapsari
Abstrak :
Kabupaten Malang memiliki berbagai potensi wisata seperti wisata alam dan wisata budaya. Potensi wisata tersebut perlu didukung sarana dan prasarana yang optimal untuk perkembangan objek wisata sehingga dapat menarik wisatawan. Beberapa objek wisata di Kabupaten Malang belum memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Malang serta menganalisis hubungan antara tahap perkembangan objek wisata dengan pengelola wisata. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahap perkembangan objek wisata dan pengelola wisata. Metode yang digunakan adalah analisis keruangan dan analisis statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Objek wisata di Kabupaten Malang didominasi oleh tahap Involvement dengan karakteristik jumlah wisatawan yang mengalami peningkatan sedikit atau meningkat namun pertumbuhannya menurun, ketersediaan fasilitas primer, sekunder dan kondisional yang kurang beragam serta aksesibilitas yang mudah diakses dengan letak wisata di jalan lokal dan tidak tersedianya angkutan umum. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Malang dengan pengelola wisata.
Malang Regency has many tourism potentials such as natural attraction and cultural attraction. Tourism potentials need to be supported by facilities and infrastructure that are optimal for the development so that they can attract tourists. Some tourism objects in Malang Regency does not have complete facilities to support tourist. This study aims to determine the development stage of tourism objects and analyze the correlation between development stage of tourism objects with tourism organizer. Variables used in this research are the development stage of tourism objects and tourism organizer. The methods used are spatial descriptive analysis and chi-square statistical analysis. The results showed that the stage development of tourism objects in Malang Regency are dominated by the second stage of development (involvement) with the characteristics of the number of tourists experiencing a slight increase or increasing but declining growth, the availability of primary, secondary and conditional facilities that are less diverse and accessibility that is easily accessible by the location of tourism on local roads and the unavailability of public transportation. Chi-square statistical test result showed that there is a significant correlation between development stage of tourism in Malang Regency with tourism organizer.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Fitryfany
Abstrak :
Kematian orang tua bukanlah hanya sebuah kejadian traumatis yang berkonotasi negatif, tetapi juga peristiwa yang dapat menghasilkan dampak positif yang disebut sebagai post-traumatic growth (PTG). Salah satu faktor yang dapat memengaruhi pencapaian PTG yaitu kepribadian, secara spesifik faktor openness to experience dan extraversion dari Model Big-Five Personality. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara PTG dan kedua faktor kepribadian tersebut, dengan juga mempertimbangkan perbedaan tahap perkembangan anak saat peristiwa kematian orang tua terjadi. Sebanyak 80 partisipan (M = 21,56, SD = 2,57) emerging adulthood diuji menggunakan instrumen Post Traumatic Growth Inventory (PTGI) dan Big Five Inventory (BFI). Berdasarkan hasil analisis korelasi menggunakan Pearson product moment, ditemukan bahwa PTG berhubungan secara positif dan signifikan dengan masing-masing openness to experience (r(80) = 0,28, p < 0,01, one-tailed) dan extraversion (r(80) = 0,60, p < 0,01, one-tailed). Sebagai data tambahan, hasil analisis komparatif menggunakan Independent sample t-test menunjukan tidak adanya perbedaan skor PTG pada masing-masing kelompok tahap perkembangan saat peristiwa kematian terjadi (t(78) = 0,26, p = 0,79, two tailed, d = 0,06). Implikasi terkait hasil temuan serta limitasi dan saran dari penelitian ini disediakan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya di masa depan. .....Death of (a) parent(s) is not only considered as a traumatic experience with negative connotations, but also something with a positive impact usually known as post-traumatic growth (PTG). One of the factors that can affect PTG is personality, specifically openness to experience and extraversion of the Big-Five Personality Model. This study aims to examine the relationship between PTG and the two personality factors, by also considering the different stages of the child’s development in which the death occurs. Eighty participants (M = 21.56, SD = 2.57) consisting of emerging adults were tested using Post Traumatic Growth Inventory (PTGI) and Big Five Inventory (BFI) instruments. Result of correlation analysis using the Pearson product moment shows that PTG is positively and significantly correlated with openness to experience (r(80) = 0.28, p < 0.01, one-tailed) and extraversion (r(80) = 0.60, p < 0.01, one-tailed) respectively. As additional data, the result of comparative analysis using the Independent sample t-test shows no difference in PTG scores for each developmental stage (t(78) = 0.26, p = 0.79, two tailed , d = 0.06). Implications related to the findings as well as limitations and suggestions from this study are provided as reference material for further research in the future.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Tiana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman magang terhadap kesiapan kerja mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2015. Penelitian ini menggunakan konsep tahap perkembangan magang yang dijelaskan oleh Sweitzer dan King. Sedangkan konsep pengalaman magang itu sendiri menggunakan konsep yang dijelaskan oleh Schmitt dengan membagi pengalaman menjadi pengalaman positif magang dan pengalaman negatif magang. Variabel kesiapan kerja menggunakan teori dari Cabellero dan Walker. Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif dengan metode penarikan sample yang digunakan adalah quota sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang dijadikan instrumen penelitian dengan menyebarkan kepada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia angkatan 2015 yang telah melaksanakan program magang wajib. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengalaman positif magang terhadap kesiapan kerja mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2015. Hasil kedua dari penelitian ini menunjukan tidak terdapat pengaruh antara pengalaman negatif magang terhadap kesiapan kerja mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2015. ......This study aims to analyze the effect of internship experience on the work readiness of students Universitas Indonesia in 2015. This study uses the concept of the internship development stage by Sweitzer and King. While the concept of the internship experience uses the concept of Schmitt by classify internship experiences into positive internship experiences and negative experience internships. The work readiness variable uses the theory of Cabellero and Walker. This study uses a quantitative approach with the sampling method used is quota sampling. The data collection technique in this study used a questionnaire which was used as a research instrument by distributing it to students of the Faculty of Public Health, Faculty of Engineering, Faculty of Psychology, Faculty of Computer Science and Faculty of Administrative Sciences Universitas Indonesia in 2015. The results obtained from this study show that there is a positive and significant influence between the positive experience of internships on the work readiness of the students Universitas Indonesia in 2015. The second result of this study shows there is no influence between negative experience of internships on the work readiness of students Universitas Indonesia in 2015.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover