Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafika Fitria Puspasari
Abstrak :
Kalibrasi berkas radiasi di beberapa rumah sakit di seluruh dunia membutuhkan validasi sehingga dapat memverifikasi dosis radioterapi bahwa telah sesuai dengan preskripsi dosis. Verifikasi terhadap dosis yang dihasilkan oleh mesin radioterapi bertujuan untuk mereduksi ketidakpastian dalam melakukan perawatan ke pasien kanker dan mencegah terjadinya kesalahan radiasi sehingga dapat memberikan perawatan terbaik ke pasien. Pendekatan umum dari IAEA untuk verifikasi keluaran dosis adalah TLD dikirimkan ke institusi untuk dilakukan penyinaran. Pengukuran dosis untuk berkas foton pada kondisi referensi, menggunakan sistem TLD dengan protokol TRS 398. Sepuluh buah TLD disinari masing-masing dengan dosis sebesar 2 Gy di dalam air dengan 10 buah TLD sebagai kontrol. Penyinaran untuk mendapatkan dosis absorbsi juga dilakukan pada ionisasi chamber pada posisi TLD sesuai dengan protokol IAEA Technical Reports Series No. 398 (TRS-398). Pengukuran dilakukan pada kondisi referensi menggunakan holder standar IAEA di phantom air dengan volume 30 cm x 30 cm x 30 cm, kedalaman di air 10 cm, luas lapangan 10 cm x 10 cm serta menggunakan pengaturan SSD yang dipakai di klinis. Enam pusat kanker dengan tujuh akselerator linier energi ganda dan satu energi tunggal berkontribusi dalam pengukuran ini. TLD disediakan oleh departemen fisika sebagai dosimeter independen dan kemudian dibandingkan dengan ionisasi chamber. Persentase penyimpangan dosis antara TLD dan ionisasi chamber dilakukan dalam pengukuran ini. Terdapat tujuh dari 15 pengukuran (46,67%) berada di batas optimal ± 2,5%, delapan pengukuran di batas toleransi ± 3% dimana lima pengukuran berada di atas batas tolerensi yang ditentukan oleh IAEA. Selisih rata-rata antara pengukuran dosis keluaran Linac yang dilakukan oleh IAEA dan penelitian ini adalah 1,96% untuk 6 MV dan 2,56% untuk 10 MV. Hasil pengukuran dosis keluaran Linac pada penelitian ini didistribusikan sebagai rasio dengan rata-rata sebesar 0,96 ± 0,06. ......Radiation beam calibration in several hospitals around the world requires validation so that it can verify that the radiotherapy dose is in accordance with the dosage prescription. Verification of the dose produced by the radiotherapy machine aims to reduce uncertainty in treating cancer patients and prevent radiation errors so that they can provide the best care for patients. The IAEA’s general approach for output verification is for the TLD to be sent to the institution for irradiation. Dose measurements for photon beams at reference conditions, using the TLD system with the TRS 398 protocol. Ten TLDs were irradiated with a dose of 2 Gy each in water with 10 TLDs as controls. Irradiation to obtain the absorbed dose was also carried out in the ionization chamber at the TLD position according to the IAEA Technical Reports Series No. protocol. 398 (TRS-398). Measurements were carried out at reference conditions using IAEA standard holders in phantom water with a volume of 30 cm x 30 cm x 30 cm, depth in water 10 cm, field area 10 cm x 10 cm and using the SSD setting used in clinical practice. Six cancer centers with seven dual-energy and one single-energy linear accelerator contributed to this measurement. The TLD was provided by the physics department as an independent dosimeter and then compared to the ionization chamber. The percentage deviation of the dose between the TLD and the ionization chamber is carried out in this measurement. There are seven out of 15 measurements (46.67%) which are within the optimal limit of ± 2.5%, eight measurements were within the ±3% tolerance limit of which five measurements were above the tolerance limit specified by the IAEA. The mean difference between Linac output dose measurements performed by the IAEA and this study was 1.96% for 6 MV and 2.56% for 10 MV. The results of Linac output dose measurements in this study were distributed as a ratio with an average of 0.96 ± 0.06.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cica Yulinar
Abstrak :
Dalam kalibrasi keluaran berkas elektron linear accelerator (LINAC) medis mengikuti protokol TRS-398 IAEA atau AAPM TG-51. Pada tahun 2020, muncul penelitian tentang modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron, didapatkan hasil bahwa modifikasi kalibrasi tersebut memiliki ketidakpastian yang lebih rendah daripada protokol AAPM TG-51. Kemudian, sebagai pembanding telah dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron berdasarkan TRS-398 dan memberikan hasil yang masih di bawah toleransi yang diperbolehkan. Pada penelitian ini akan dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi dan dibandingkan dengan protokol AAPM TG-51 dan TRS-398. Kalibrasi berkas elektron dilakukan pada energi 6, 8, 10, 12, dan 15 MeV dari Linear Accelerator Elekta Synergy Platform dan Versa HD. Bacaan muatan akan dihitung oleh kamar ionisasi PTW 30013, IBA CC13, and Exradin A11. Dosis di kedalaman referensi dihitung dengan tiga metode, sesuai dengan AAPM TG 51, TRS 398, dan menggunakan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron. Dosis di kedalaman maksimum dinyatakan dalam dosis per monitor unit (cGy/MU). Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TRS-398 adalah 1,004. Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TG-51 adalah 1,009. Hasil tersebut di bawah batas toleransi (±2%) berdasarkan IAEA TRS-398. ......The electron beam output calibration follows the IAEA TRS-398 or AAPM TG-51 protocols. Muir proposed electron beam dosimetry modification and provided a lower deviation than AAPM TG-51. The modified calibration was applied based on TRS-398 and obtained results still below the permissible tolerance. This study aimed to compare the absolute calibration output based on IAEA TRS-398, AAPM TG-51, and modified calibration. Beam calibration at energies of 6, 8, 10, 12, and 15 MeV were carried out with Synergy Platform and Versa HD linear accelerator. Charge reading measurement is obtained using ionization chamber PTW30013, IBACC13, and ExradinA11. Electron beam dosimetry follows the AAPM TG-51, TRS-398, and modified calibration were performed to measure the dose at the maximum depth and expressed in dose/monitor unit (cGy/MU). The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TRS-398 is 1,004. The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TG-51 is 1,009. The results are below the tolerance limit (±2%) based on IAEA TRS-398.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Aprilia Mahfirotin
Abstrak :
Pengukuran standar dosimetri referensi berkas elektron di seluruh dunia hingga kini mengacu pada protokol IAEA TRS-398 dan AAPM TG-51. Kedua protokol ini tidak merekomendasikan penggunaan detektor silinder untuk kalibrasi berkas elektron pada energi rendah. Namun, perkembangan standar dosimetri ini terus dikembangkan guna meningkatkan akurasi kalibrasi dosimetri berkas elektron dalam bidang radioterapi. Terdapat penelitian terbaru yang didasarkan pada AAPM TG-51 yaitu modifikasi kalibrasi berkas elektron. Pada metode tersebut digunakan detektor silinder pada energi rendah dan faktor konversi kualitas berkas terbaru menggunakan simulasi Monte Carlo. Pada studi ini dilakukan implementasi modifikasi kalibrasi berkas elektron dengan energi sebesar 6, 8, 10, 12, dan 15 MeV. Berkas elektron yang digunakan berasal dari dua jenis linear accelerator yaitu Elektra Synergy Platform dan Versa HD. Hasil bacaan muatan diukur dengan detektor PTW 30013, IBA CC13, Extradin A1Sl, dan Extradin A11 yang terhubung pada elektrometer. Dosis serap elektron disajikan dalam bentuk dosis per monitor unit pada kedalaman maksimum (Zmax). Pada studi ini modifikasi kalibrasi dibandingkan dengan TRS-398 untuk mengetahui akurasi hasil pengukuran kalibrasi dosis serap berkas elektron. Hasil pengukuran faktor konversi kualitas berkas antara TRS-398 dengan modifikasi kalibrasi menghasilkan perbedaan sebesar 11,12%. Perbandingan dosis serap antara modifikasi kalibrasi terhadap TRS-398 (Dw) untuk detektor silinder sebesar 1,002 cGy/MU pada Synergy Platform dan 1,000 cGy/MU pada Versa HD sedangkan untuk detektor plan-paralel sebesar 1,013 cGy/MU pada Synergy Platform dan 1,014 cGy/MU pada Versa HD. Metode modifikasi kalibrasi menghasilkan variabilitas hasil yang baik berdasarkan hasil standar deviasi dari pengukuran dosis rata-rata yang diperoleh dari berbagai detektor sebesar 0,5% pada Synergy Platform dan 0,8% pada Versa HD. Oleh karena itu, metode modifikasi kalibrasi dapat meningkatan akurasi hasil pada detektor silinder yang lebih baik dan lebih sederhana untuk diterapkan secara klinis ......The recently worldwide standard measurement of electron beam reference dosimetry refers to the protocols IAEA TRS-398 and AAPM TG-51. Neither of these protocols recommend the use of cylindrical chamber for electron beam calibration at low energies. However, the development of this dosimetry standard continues to improve the accuracy of electron beam dosimetry calibration in the radiation therapy. There is a recent study based on the AAPM TG-51, which is a modified calibration of electron beam. This method uses a low energy cylindrical chamber and the updated beam quality conversion factor using Monte Carlo simulation. In this study, the modified calibration was carried out with energies of 6, 8, 10, 12, and 15 MeV. The electron beam generated from two types of linear accelerator Elektra Synergy Platform and Versa HD. The results of charge readings were measured with PTW 30013, IBA CC13, Extradin A1Sl, and Extradin A11 connected to the electrometer. The absorbed dose to water for electron beam is expressed in dose per unit (cGy/MU) monitor at the maximum depth (Zmax). The result of beam quality conversion factor between TRS-398 with modified calibration showed a difference of 11,12%. The ratio of absorbed dose between modified calibration to TRS-398 (Dw) for cylindrical chamber resulted in an average of 1.002 cGy/MU on Synergy Platform and 1.000 cGy/MU on Versa HD while for plane-parallel chamber it was 1.013 cGy/MU on Synergy Platform and 1.014 cGy/MU on Versa HD. The modified calibration produces good variability in results based on the standard deviation of the average dose per monitor unit obtained from different chambers of 0.5% for Synergy Platform and 0.8% for Versa HD. Therefore, the modified calibration can improve the accuracy of the results on cylindrical chamber which is better and simpler to implement clinically.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abel Mangoro
Abstrak :

Dosimetri elektron ionometrik dalam fantom plastik yang setara dengan air telah diterapkan menggunakan beragam standar untuk pengukuran dosis serapan terhadap air, seperti protokol IAEA TRS-398 dan AAPM TG-51. Pawiro dkk. menggunakan metode kalibrasi yang dimodifikasi untuk berkas elektron pada berbagai akselerator linier (LINAC) sesuai dengan protokol IAEA TRS-398, menggunakan beberapa kamar ionisasi dalam fantom air, dan mencapai hasil yang memuaskan. Penelitian ini menilai metode kalibrasi LINAC yang dimodifikasi untuk berkas elektron megavolt dalam hantu padat RW3 dibandingkan terhadap fantom air. Penelitian ini menggunakan energi 6, 9, 12, 15, dan 18 MeV keluaran akselerator linier Varian Trilogy. Pembacaan muatan dilakukan menggunakan ruang ionisasi IBA PPC40, CC13, dan FC65G, semuanya terhubung ke elektrometer IBA. Faktor penskalaan kedalaman dan pengaruh yang dirancang khusus untuk hantu padat RW3 telah diterapkan. Perhitungan dosis menggunakan formula untuk kalibrasi berkas elektron yang dimodifikasi, dengan mengintegrasikan faktor kQ yang direvisi dari penelitian sebelumnya. Dosis radiasi yang diserap berkas elektron dinyatakan dalam dosis per unit monitor (cGy/MU). Penelitian ini berfokus pada penerapan metode kalibrasi yang dimodifikasi untuk keluaran berkas megavolt Varian Trilogy Accelerator, memanfaatkan air dan fantom padat RW3 sesuai TRS- 398 pedoman. Dosis serap radiasi rata-rata sedikit berbeda bergantung pada jenis fantomdan protokol. Pengukuran dosis serapan terhadap air untuk ruang ionisasi IBA PPC40, CC13, dan FC65G menunjukkan hasil yang konsisten, berada dalam kisaran ketidakpastian relatif 0,3% hingga 1,2%. viii University of Indonesia Temuan ini menunjukkan bahwa pengukuran sejalan dengan toleransi yang diizinkan yang diuraikan oleh TRS-398, yaitu dalam kisaran ±2%. Khususnya, hasil yang diperoleh melalui metode kalibrasi yang dimodifikasi untuk berkas elektron pada hantu padat RW3 menunjukkan keakuratan, dengan perbedaan dalam kisaran ±2% dibandingkan dengan pengukuran hantu ai ......Ionometric electron dosimetry within water-equivalent plastic phantoms has been applied utilizing diverse standards for absorbed dose to water measurement, such as the IAEA TRS-398 and AAPM TG-51 protocols. Pawiro et al. utilized modified calibration methods for electron beams on various linear accelerators (LINAC) according to the IAEA TRS-398 protocol, using multiple ionization chambers within a water phantom, and achieved satisfactory results. This research assesses LINAC modified calibration methods for megavolts electron beams within an RW3 solid phantom in comparison to those within a water phantom. The study utilized 6, 9, 12, 15, and 18 MeV energies from a Varian Trilogy linear accelerator. Charge readings were taken using IBA PPC40, CC13, and FC65G ionization chambers, all connected to an IBA electrometer. Depth and fluence scaling factors specifically designed for the RW3 solid phantom were implemented. The dosage computation employs a formula for modified electron beam calibration, integrating the revised kQ factor from prior research. The absorbed radiation dose of the electron beam is expressed in terms of dose per monitor unit (cGy/MU).This study focused on implementing a modified calibration method for Varian Trilogy Accelerator's megavolt beam outputs, utilizing water and RW3 solid phantoms as per TRS-398 guidelines. The average absorbed radiation dose varies slightly across threechamber measurements on the accelerator, depending on phantom type and protocol. Absorbed dose to water measurements for IBA PPC40, CC13, and FC65G ionization chambers show consistent results, falling within a relative uncertainty range of 0.3% to 1.2%. These findings indicate that measurements align with permissible tolerance outlined by TRS-398, within ±2%. Particularly, results obtained through modified calibration method for electron beams in RW3 solid phantom demonstrate accuracy, with discrepancies within ±2% compared to water phantom measurements

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library