Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Hasianetara
"TPA Bagendung sebagai satu-satunya TPA di Kota Cilegon sehingga memiliki peluang untuk memanfaatkan jumlah sampah yang terkumpul untuk dikembangkan pengolahannya. Selain itu, di dalam sampah yang tertimbun di TPA dihasilkan gas metana yang juga dapat dimanfaatkan melalui produksi LFG. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan sampah yang terkumpul di TPA Bagendung berpotensi untuk produksi RDF dengan nilai kalor 2.400,51 kkal/kg dan dari timbunan sampah di TPA Bagendung berpotensi untuk menghasilkan 1.613.215,11 m3 atau 1.076,25 Mg gas metana. Kemudian, pengolahan sampah dapat mempertahankan daya tampung TPA Bagendung dan mengurangi emisi karbon hingga 35%, sedangkan pemanfaatan gas TPA dapat mengurangi potensi gas metana terlepas ke udara atau menjadi emisi. TPA Bagendung berpotensi untuk berkelanjutan dengan utamanya adalah aspek lingkungan melalui meraih peluang nilai keekonomian RDF dan pengurangan emisi dengan pemanfaatan kekuatan dari faktor internal pengelolaan TPA Bagendung.

Bagendung Landfill is the only landfill in Cilegon City so it has the opportunity to utilize the amount of waste collected to develop its processing. In addition, methane gas is produced in the waste that is buried in the landfill which can also be utilized through the production of LFG. This study was conducted with a quantitative approach using quantitative methods.The results of this study indicate that the waste collected at Bagendung landfill has the potential for RDF production with a calorific value of 2,400.51 kcal/kg and from the waste pile at Bagendung landfill has the potential to produce 1,613,215.11 m3 or 1.076,25 Mg of methane gas. Then, waste processing can maintain the capacity of Bagendung Landfill one year longer than planned and reduce carbon emissions by 35%, while landfill gas utilization can reduce the potential for methane gas to be released into the air or become emissions. Bagendung Landfill has the potential to be sustainable with the main aspect being the environment through seizing opportunities for RDF economic value and emission reduction by utilizing the strengths of the internal factors of Bagendung Landfill management."
Jakarta: sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Akbar Rindang Wardana
"Apabila tercemar limbah, air tanah dangkal yang merupakan sumber air bersih akan menghambat ketersediaan air bersih. Sampah yang diterima dan dikelola oleh TPA Cipayung meningkat dari tahun 2019-2021. Air tanah dangkal di sekitar TPA Cipayung, yang masih digunakan warga sebagai sumber air, berpotensi tercemar aliran lindi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial kerentanan airtanah dangkal terhadap pencemaran berdasarkan model DRASTIC-LU dan SINTACS-LU serta kesesuaian antara kedua model dengan pencemaran airtanah dangkal di sekitar TPA Cipayung. Model DRASTIC-LU dan SINTACS-LU terdiri atas Kedalaman Muka Airtanah, Pengisian Airtanah, Media Akuifer, Media tanah, Topografi, Media Zona Tidak Jenuh, Konduktivitas Hidraulik, dan Penggunaan Tanah. Hasil penelitian menunjukkan Wilayah kerentanan airtanah dangkal terhadap pencemaran dengan kelas tinggi dan sangat tinggi pada model DRASTIC-LU dan SINTACS-LU cenderung memiliki pola yang mengelompok di bagian utara, barat, dan timur dari TPA Cipayung yang sebagian besar berada pada wilayah dengan jenis penggunaan tanah permukiman dan kedalaman muka air tanah (8-23 mdpt) sehingga memungkinkan pencemar mudah masuk ke dalam airtanah. Berdasarkan uji crosstab, kesesuaian wilayah kerentanan airtanah dangkal model DRASTIC-LU dan SINTACS-LU dengan pencemaran airtanah dangkal di sekitar TPA Cipayung cenderung menunjukkan kesesuaian. Akurasi sebesar 65% untuk model DRASTIC-LU dan 25% untuk model SINTACS-LU.

If it is polluted by sewage, shallow groundwater which is a source of clean water will hamper the availability of clean water. The waste received and managed by the Cipayung Landfill has increased from 2019 to 2021. The shallow groundwater around the Cipayung Landfill, which is still used by residents as a source of water, has the potential to be polluted by leachate flows. Therefore, this study aims to determine the spatial pattern of shallow groundwater vulnerability to pollution based on the DRASTIC-LU and SINTACS-LU models as well as the suitability between the two models with shallow groundwater pollution around Cipayung Landfill. The DRASTIC-LU and SINTACS-LU models consist of groundwater table depth, groundwater recharge, aquifer media, soil media, topography, unsaturated zone media, hydraulic conductivity and land use. The results showed that the susceptibility of shallow groundwater to pollution with high and very high classes in the DRASTIC-LU and SINTACS-LU models tended to have a clustered pattern in the northern, western, and eastern parts of the Cipayung landfill, most of which were in areas with land use types. settlements and the depth of the groundwater table (8-23 mdpt) to allow contaminants to easily enter the groundwater. Based on the crosstab test, the suitability of the DRASTIC-LU and SINTACS-LU shallow groundwater vulnerability areas with shallow groundwater contamination around Cipayung Landfill tends to show compatibility. Accuracy of 65% for the DRASTIC-LU model and 25% for the SINTACS-LU model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Farahiyah
"Terjadinya penumpukan sampah yang terjadi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan keterbatasan lahan yang dimiliki oleh daerah untuk membangun TPA menimbulkan masalah persampahan. Menanggapi hal tersebut, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui pengelolaan sampah pada Tempat Pemrosesan Akhir Regional (TPA Regional) di Indonesia dengan studi kasus Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Regional Banjarbakula Provinsi Kalimantan Selatan (TPA Sampah Regional Banjarbakula) dan hubungan kerja sama antardaerah kabupaten dan kota dalam satu provinsi terhadap pengelolaan sampah pada TPA Sampah Regional Banjarbakula sebagai upaya untuk mengatasi masalah persampahan tersebut dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan karena TPA atau pun TPA Regional merupakan tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dengan bentuk penelitian yuridis-normatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengelolaan sampah yang dilakukan di TPA Regional sama seperti yang dilakukan di TPA, yaitu menggunakan metode lahan urug saniter; kerja sama yang dilakukan dalam pengelolaan sampah di TPA Sampah Regional Banjarbakula merupakan kerja sama daerah dengan daerah lain.

The accumulation of solid waste that happened in the Landfill and the boundaries of land owned by the region to build a Landfill created a solid waste problem. Responding to this, the author conducted a study for solid waste management at Regional Landfill in Indonesia with a case study of the Banjarbakula Regional Landfill, South Kalimantan Province (Banjarbakula Regional Landfill) and cooperative relationship between districts and cities in one province towards solid waste management at the Banjarbakula Regional Landfill as an effort to solve the waste problem and its negative impact on the environment because Landfill or Regional Landfill is a place to process and return waste to the environment safely for human and the environment. This was a qualitative study with a descriptive design with juridical-normative research. The results of study showed that the solid waste management carried out in the Landfill was the same as that carried out in the Regional Landfill and was applied sanitary landfill method; the engagement in solid waste management at the Banjarbakula Regional Landfill was regional beetwen one cities to the others."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Nur Afifah
"Penerapan sistem open dumping dalam pengelolaan sampah dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat. Umumnya, TPA di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping, termasuk TPA Cipayung Kota Depok. Pada tahun 2025, Kota Depok berencana untuk merevitalisasi TPA Cipayung dengan menambah fasilitas pengolahan sampah yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesiapan transformasi TPA Cipayung menjadi TPST dan mengetahui strategi yang tepat untuk keberlanjutan TPST tersebut. Analisis data dilakukan dengan metode analisis SWOT melalui perhitungan bobot dan rating pada faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman berdasarkan aspek pengelolaan sampah dalam teori Integrated Sustainable Waste Management (ISWM). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam 4 orang pengelola TPA Cipayung dan 8 orang masyarakat Kota Depok, observasi langsung ke TPA Cipayung, serta telaah dokumen milik TPA Cipayung dan DLHK Kota Depok. Hasil analisis SWOT diperoleh bahwa nilai Internal Factor Analysis Summary (IFAS) sebesar 0,519 dan nilai External Factor Analysis Summary (EFAS) sebesar -0,117. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan transformasi TPA Cipayung menjadi TPST berada pada Kuadran II. Posisi kuadran ini bermakna bahwa TPA Cipayung disarankan untuk menerapkan strategi diversifikasi, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa proses transformasi TPA Cipayung menuju TPST sudah cukup siap (S), namun perlu berhati-hati karena banyaknya tantangan dari eksternal (T).

Implementing the open dumping system in waste management can negatively impact environmental and public health. Most landfills (TPA) in Indonesia still use the open dumping system, including the Cipayung Landfill in Depok City. In 2025, Depok City Government plans to revitalize the Cipayung Landfill by adding waste treatment facilities to reduce the volume of waste entering the landfill. The aim of this study is to analyze the readiness for transforming the Cipayung Landfill into an Integrated Waste Treatment Facility (TPST) and to identify appropriate strategies for ensuring its sustainability. Data analysis was conducted using the SWOT analysis method by calculating the weights and ratings of strengths, weaknesses, opportunities, and threats based on waste management aspects within the Integrated Sustainable Waste Management (ISWM) framework. Data collection was carried out through in-depth interviews with 4 Cipayung Landfill officers and 8 residents of Depok City, direct observation at the Cipayung Landfill, and document reviews from the Cipayung Landfill and the Depok City Environmental and Hygiene Department (DLHK). The results of the SWOT analysis showed that the Internal Factor Analysis Summary (IFAS) score was 0.519, while the External Factor Analysis Summary (EFAS) score was -0.117. This indicates that the readiness for transforming the Cipayung Landfill into a TPST falls into Quadran II. This position suggests that the Cipayung Landfill should to implement a diversification strategy, utilizing internal strengths to overcome external threats. The conclusion of this study is that the transformation process of the Cipayung Landfill into a TPST is fairly well-prepared (S), but caution is needed due to the significant number of external challenges (T)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Br Subakti; Panjaitan, Poltak
"Landfills Namo Bintang located on the street Pancurbatu - Delitua, sub Pancur Batu, Deli Serdang regency, is a reservoir of waste that came from Medan city and District Pancurbatu. With the operation of the wholesale market Tuntungan (moving from the morning market in Medan Sutomo road) which is located about 3 km from the landfill, then the volume jpf waste in the landfill Namo Bintang will be increased and more smell; reopening of the landfill to collect the garbage from the wholesale market on the market Pancurbatu. Landfills Namo Bintang yet have sewage treatment facilities into materials that are more useful for example compost, landfills is impressed less attention and garbage only in landfills without ig processed at all. The number of garbage collectors who came to take it waste, scrap metal, etc., make it look alive landfill, but the location is seedy and smelly. Around the landfill, there are houses, mostly of ethnic and Java. The content of heavy metals in water wells around the 11, creates a need for us to conduct research chemical analysis of the We from landfills Namo Bintang, whether leachate from the landfill Bintang has been contaminated by heavy metals such as (0,00034mg/L), iron(0,00078mg/L), zinc(0,00S7MG/l), (0,00058mg/L), lead(0,00087mg/L) and arsenic(0,00032mg/L) e garbage is piled on the location of the landfill. The results of laboratory analyzes showed no heavy metals exceeded the threshold contained in the leachate from the three locations. This proves the absence of that occurred in leachate from three sampling sites
"
Universitas HKBP Nonmensen, 2017
VISI 25:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
050 PER
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Visky Katerina Putri
"Gas lahan tempat pembuangan akhir (TPA) merupakan salah satu potensi energi alternatif yang belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan analisis untuk mengetahui potensi pemanfaatan gas lahan TPA sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Namun, ketersediaan modal kerap kali menjadi kendala dalam usaha untuk mengembangkan solusi ini. Hasil penelitian dari empat skenario kemungkinan pemanfaatan menunjukkan bahwa apabila modal yang tersedia tidak terbatas maka pilihan penanaman modal akan optimal apabila digunakan sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan mesin pembakaran internal dengan nilai Net Present Value (NPV) sebesar 3.191.351 rupiah. Namun apabila terdapat keterbatasan modal, dengan model matematika integer programming prinsip lower bound maka pemanfaaatan gas lahan TPA optimal bila digunakan sebagai pengganti bahan bakar kendaraan.

Landfill gas is one of potential energy which has not been optimally utilized. So, there is important to have an analysis to discover the potential landfill gas utilization to get the maximum revenue. However, capital budgeting is one of the obstacles to develop this solution. The result of the research from four possibilities shows if there is no capital limit, or capital is not one of essential factor, then we better have landfill gas for electricity generation with internal combustion engine, with Net Present Value (NPV) 3.191.351 rupiah. In other hand, if there is capital limit, then we conduct the integer programming for mathematic formula."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S43745
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lusy Asa Akhrani
"ABSTRAK
Kondisi Lingkungan semakin kritis, manusia terus mengeksplorasi lingkungan tanpa upaya melestarikannya. Pondok Pekayon Indah (PPI) salah satu wilayah di Bekasi yang menanggung akibat dari ketidakseimbangan antara perilaku manusia dengan kondisi alam. Penyalahgunaan fungsi rawa menjadi TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) merupakan cermin dari perilaku “memproduksi” sampah yang terus meningkat tampa diiringi usaha peyediaan TPA yang 1ayak_
Pengalihan fungsi rawa sebagai TPA warga ini tidak disadari oleh warga PPI, batas pengetahuan mereka adalah kewajiban membayar retribusi sampah sudah dipenuhi tanpa menyadari kemana perginya sampah yang mereka hasilkan pada akhimya. Pada akhirnya penyalahgunaan funggsi rawa ini terus berlangsung dari tahun
ke tahun tanpa kontrol dari warga Pemulung mulai memadati rawa yang mulai padat, terus menimbun sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis ke dalam rawa dan melapisinya dengan tanah untuk kemudian mendirikan bangunan-bangunan bilik tempat mereka tinggal.
Intervensi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga akan bahaya
lingkungan yang disebabkan oleh ketidak mampuan warga mengolah sampahnya sendiri. Agen perubahan sekaligus target perubahan dalam intervensi ini adalah pemuda. Meningkatkan kesadaran pemuda untuk membuang sampah dengan benar melalui pemberian edukasi dan pelatihan, memanfaatkan mereka dalam program diharapkan mampu meningkatkan kesadaran mereka mengenai perilaku membuang sampah yang benar.
Baseline study dilakukan dengan metode wawancara, angket dan dokumentasi
Teori-teori yang digunakan dalam intervensi ini adalah teori belajar sosial, motivasi, edukasi dan informasi.
Dari hasil intervensi terjadi perubahan perilaku dan kognisi pada pemuda PPI.
Perubahan perilaku dapat dilihat pada kesediaan pemuda PPI untuk menyimpan sampah yang mereka hasilkan sebelum menemukan tempat sampah untuk kemudian membuangnya, Peningkatan kognisi dapat dilihat pada perbandingan hasil pretest dan postest angket pengetahuan lingkungan, rata-rata kognisi meningkat 2.15, dari 5.8
menjadi 7.95
Intervensi selanjutnya diharapkan dapat meneruskan upaya yang telah
dilakukan sebelumnya dengan tempat memperluas jaringan. Pelatihan disarankan dilakukan khusus utuk pemuda agar ruang kreatifitas mereka dapat berkembang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinni Septianingrum
"

Tegal memiliki kondisi TPA yang sudah overcapacity dengan 80% dari total sampah yang berakhir di TPA. Toko kelontong turut berkontribusi dalam jumlah timbulan sampah di TPA walaupun hanya merupakan usaha mikro. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi eksisting dan persepsi toko kelontong, kebijakan persampahan, dan model bisnis toko kelontong berdasarkan ekonomi sirkular. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analisis statistika deskriptif, EPR, dan CEM. Hasil analisis menunjukkan karakteristik pengelolaan sampah masih linear dan berakhir di TPA (96%) karena tiga faktor yaitu fasilitas, waktu dan mitra pengolahan bank sampah. Persepsi pemilik toko kelontong masih rendah dengan nilai indeks hanya 66% terutama untuk aspek optimalisasi material sampah. Kebijakan juga belum sepenuhnya mendukung tanggung jawab produsen dalam pengelolaan sampah mandiri, dan hanya berfokus pada pemerintah sebagai aktor utama pengelolaan sampah. Model bisnis toko kelontong menggunakan ekonomi sirkular mampu mengurangi timbulan sampah di TPA karena sebanyak 85,78 ton/tahun sampah yang dapat terkelola.


Tegal has overcapacity landfill conditions with 80% of the total waste ending up in landfill. Grocery stores contribute to waste generation, even though they are only micro businesses. This study aims to analyze the existing conditions and perceptions of grocery stores, waste management policies, and grocery store business models based on a circular economy. The approach used quantitative descriptive statistical, EPR, and CEM analysis methods. The results show that the characteristics of waste management are still linear and end up in landfill (96%) due to three factors; facilities, time, and waste bank processing partners. The perception of grocery store owners is still low, the index value of only 66%, especially for optimizing waste materials. Policies also do not fully support independent producers' responsibilities for waste management and only focus on the government. The grocery store business model using the circular economy can reduce 85.78 tons/year of waste generation at landfills.

 

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gala Najmi Haradea
"Semakin banyaknya produksi plastik menyebabkan mikroplastik menjadi sumber polutan yang berbahaya. Mikroplastik dapat mencemari berbagai media, salah satunya air lindi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Kemungkinan ini cukup tinggi mengingat sampah plastik akan berakhir di TPA. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur kandungan mikroplastik pada air lindi, mengetahui jenisnya, serta mencari tahu korelasinya dengan beberapa parameter air lindi. Parameter yang dimaksud yaitu pH, suhu, Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Nitrogen (TN). 4 kali pengambilan sampel dilakukan pada dua titik di TPA Cipayung. Pada periode sekitar seminggu, diambil air lindi dari sampel tersebut pada hari-hari yang berbeda. Hasil uji sampel pada hari pengambilan masuk ke hasil kandungan mikroplastik, sementara hasil uji hari-hari lainnya merupakan data untuk mendapatkan korelasi. Didapatkan kandungan mikroplatik 2,75 MP/L dan 12300 μg/L untuk titik A dan 0,5 MP/L dan 5150 μg/L untuk titik B dengan dugaan jenis plastik selulosa asetat, PET, HDPE, PVC, LDPE, dan PP. Sementara itu untuk korelasi dengan parameter-parameter terkait lemah kecuali antara massa mikroplastik dengan pH dan ranking suhu yang memiliki korelasi sedang. Untuk mengurangi mikroplastik pada efluen air lindi TPA Cipayung, dapat dilakukan pengolahan plastik yang lebih efisien, perbaikan kolam stabilisasi air lindi, serta pengadaan MBR.

The increase of plastic production causes microplastic to become a dangerous pollutant. One of the medias microplastic has quite a high chance of polluting is a landfill’s leachate. The purpose of this study is to measure the concentration of microplastic in leachate, find the type of polymer, and measure its correlation with some leachate parameters which include pH, temperature, Chemical Oxygen Demand (COD), and Total Nitrogen (TN). 4 samplings were done on 2 points in TPA Cipayung. In a week, the leachate was tested on different days. The result of the first day is the microplastic concentration of TPA Cipayung’s leachate. Meanwhile, the results of the other days are data to find the correlation. It was found that the microplastic concentration is 2,75 MP/L and 12300 μg/L for point A and 0,5 MP/L and 5150 μg/L for point B. The types of polymers are suspected to be cellulose acetate, PET, HDPE, PVC, LDPE, and PP. Meanwhile their correlation with the parameters tested are weak except between microplastic mass and pH and temperature ranking, which have medium correlation. To reduce microplastic in the leachate effluent, there should be more efficient plastic processing, repair of stabilization pond, and the procurement of MBR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>