Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2018
617.51 BUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
On ear, nose, and throat diseases; Ear, Nose, and Throat Specialists
Jakarta: BP FKUI, 2012
617.51 BUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Widiarni
Abstrak :
Karsinoma laring merupakan keganasan didaerah Iaring dengan insidensi berbeda didunia. Di Bagian THT RSCM karsinoma laring menempati urutan ketiga setelah karsinoma nasofaring dan tumor ganas hidung dan paranasal. Penatalaksanaan terdiri dari operasi laringektomi dengan atau tanpa diseksi leher, radiasi, kemoterapi atau kombinasi tergantung dari stadium. Dilakukan studi kohort untuk mengevaluasi keberhasilan terapi, efek yang terjadi serta saat terjadinya efek.Bagaimana keberhasilan terapi karsinonia Iaring dan faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan operasi merupakan pertanyaan yang ingin dijawab pada penelitian ini.

Periode 1992-1996 jumlah karsinoma laring 82 kasus, 12 % dan seluruh keganasan dibidang THT. Karakteristik penderita dianalisis dari 80 kasus. Ungkat survival dianalisis dari 60 penderita yang dapat diikuti selama 1 tahun. Analisis data univariat menggunakan Kaplan Meier, analisis bivariat menggunakan log rank test dan multivariat menggunakan cox regresion.

Hasil analisis survival, jumlah rokok, adanya metastasis jauh dan stadium tumor akan meningkatkan risiko terjadinya kematian dengan confidence interval bermakna. Rokok, kelenjar Iimf leher akan meningkatkan risiko terjadinya residif dengan confidence Interval bermakna. Tingkat survival keseluruhan 67.4% pada hari ke 914 hari. Bebas residif 34.6% pada 978 hari dengan median survival 519 hari. Tingkat survival stadium I 100%, stadium ll 100% , turun 50% pada hari ke519. Stadium Ill tingkat survival 41.1% dengan median survival 480 hari, stadium IV tingkat survival 23.3%.
Jakarta: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviati Sri Racha
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
T58806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herqutanto
Abstrak :
Rumah Sakit Khusus THT-Bedah Proklamasi adalah sebuah rumah sakit khusus yang produk unggulannya adalah pelayanan THT (Telinga-Hidung-Tenggorok). Rumah sakit ini dipandang sebagai salah satu rumah sakit terbaik dalam bidang THT, dengan dukungan para dokter spesialis THT yang mayoritas adalah staf pengajar FKUI-RSCM. Dari falsafah rumah sakit tersirat bahwa prinsip kerja rumah sakit (dari kita untuk kita) akan berjalan dengan baik apabila terdapat kepuasan yang tinggi dari para dokter yang bekerja di rumah sakit, baik terhadap rumah sakit maupun terhadap rekan sejawat. Kegiatan pemasaran rumah sakit pada saat ini mulai difokuskan pada pemasaran internal, yaitu untuk lebih meningkatkan kepuasan seluruh karyawan rumah sakit. Dirasakan perlunya data tentang kepuasan para dokter terhadap rumah sakit. Data tersebut dapat dipakai sebagai acuan pihak manajemen rumah sakit untuk dapat membuat skala prioritas dalam memenuhi keinginan para dokter (yang sekaligus juga adalah "pemilik" rumah sakit). Penelitian ini adalah sebuah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tujuan penelitian adalah untuk rnengetahui tingkat kepuasan dokter terhadap rumah sakit secara keseluruhan. Sebagai variabel terikat adalah kepuasan dokter terhadap rumah sakit, sedang variabel bebas adalah karakteristik dokter (usia, jenis kelamin, lama bekerja, status praktek, waktu untuk rumah sakit, penghasilan dari rumah sakit, jumlah saham), fasilitas rumah sakit (fasilitas medis, fasilitas penunjang medis, lingkungan rumah sakit), dan pelayanan rumah sakit (tarif, pelayanan perawat, pelayanan administrasi, kebijakan direksi). Populasi penelitian adalah seluruh dokter yang praktek di rumah sakit. Sampel penelitian berjumlah 20 orang dokter, sedangkan wawancara mendalam dengan 4 orang mewakili pihak-pihak yang berkompeten. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data kualitatif dengan panduan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan dokter secara statistik tidak dipengaruhi oleh karakteristik individu dokter, sedangkan untuk variabel fasilitas rumah sakit dan pelayanan rumah sakit, semua atribut secara statistik signifikan mempengaruhi kepuasan dokter, kecuali atribut pelayanan perawat yang secara statistik tidak mempengaruhi kepuasan dokter. Dari semua atribut yang secara statistik signifikan, dilakukan analisis multivariat dengan teknik backward method, dan didapatkan bahwa pelayanan administrasi adalah atribut yang paling mempengaruhi kepuasan dokter terhadap rumah sakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak rumah sakit dalam rangka peningkatan kepuasan dokter yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja rumah sakit. Bibliografi: 25 (1987-2003)
The Satisfaction of the Doctors towards Proklamasi ENT-Surgery Special Hospital as a Part of its Internal Marketing in the Year 2003Proklamasi ENT-Surgery Special Hospital is a special hospital with its core product in the field of ENT services. The hospital is considered as one of the best ENT hospital in Indonesia, since it has a full support from experienced ENT Specialists from The Medical Faculty University of Indonesia. The hospital principle states that the work is to be conducted together. This principle suggests that the high satisfaction among the doctors is needed if the hospital is to work successfully. Hospital marketing program is currently focused on internal marketing, substituting the previous marketing programs aimed at increasing patient satisfaction, to increase all employees' satisfaction, Therefore, data on the satisfaction of the doctors would be very important for the management to set priority scales in order to fulfill the need of the doctors (who are also "the owners" of the hospital). This is a case study, involving both quantitative and qualitative approaches. The purpose of the study is to look at the doctors' level of satisfaction towards the hospital as a hole. The dependent variable is doctors' satisfaction towards the hospital, and independent variables comprise doctors' individual characteristics (age, sex, length of work, work status, percentage of time spent for the hospital, percentage of income from the hospital, and number of share owned), hospital facilities (medical facilities, medical support facilities; and hospital environment), and hospital services (fee, nursing services, administration services, and policy of the director), Study population is all doctors who are registered at the hospital. Samples consist of 20 doctors, while 4 informants were involved; these are 1 person representing the director, 1 commissioner, and 2 practicing doctors. Quantitative data collection used questioner, while qualitative data collection used in-depth interview guidelines. The study showed that doctor's satisfaction is not correlated with doctors' individual characteristics. It is correlated with all attributes of hospital facilities and hospital services, except for nursing services, which is not correlated with the doctors' satisfaction. Out of all attributes that significantly correlate with doctors' satisfaction, multivariate analysis was conducted using backward method, and the result showed that administration service has the strongest correlation with doctors' satisfaction towards the hospital. The result of the study is expected to be beneficial for the hospital management team in order to be better understood of doctor's satisfaction, and to increase doctor's satisfaction that in turn will yield an increase in the hospital performance. Bibliographies: 25 (1987-2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Sigit Koesma
Abstrak :

Tumor larings telah dikenal sejak zaman kuno. Soerhave dan Morgagni pada abad ke 17, setelah melakukan otopsi, mengumumkan bahwa tumor larings merupakan penyebab kematian penderita itu. Tetapi karena kesukaran melakukan pemeriksaan larings pada penderita, para ahli pada waktu itu tidak berhasil menegakkan diagnosis tumor larings yang menyebabkan sumbatan larings sehingga mengakibatkan kematian.

Seteiah Chevalier Jackson menciptakan laringoskop, barulah pemeriksaan dan diagnostik kelainan di larings, terutama karsinoma larings, berkembang dengan pesat. Dengan laringoskopi langsung kelainan di daerah glotis dan supraglotis, tempat yang sering ditemukan karsinoma, dapat dilihat dengan jelas. Apalagi setelah Gustav Killian memperkenalkan laringoskop suspensi, dan pada zaman modern ini, dengan pemakaian mikroskop operasi, tiap bagian dari larings dapat diperiksa dengan lebih jelas dan intensif sekali. Dengan cara ini dapat diambil biopsi jaringan dengan tepat untuk pemeriksaan histologik.

Jackson membuat ketentuan, bahwa pada seorang penderita yang berumur sekitar 50 tahun, bila suaranya parau lebih lama dan pada parau yang disebabkan oleh influenza, maka penyebabnya dapat diperkirakan oleh suatu tumor larings, kecuali bila dapat dibuktikan_ bahwa tidak ditemukan adanya tumor di larings.
Ternyata ketentuan dari Jackson ini terbukti benar, sehingga dengan dcmikian pada tiap penderita dengan suara parau lebih lama dari 2 minggu, haruslah diperiksa dengan teliti, dengan laringoskopi tak langsung, maupun dengan laringoskopi langsung. Pemeriksaan laringoskopi langsung perlu sekali dilakukan, bila pada laringoskopi tak langsung, komisura anterior tidak dapat dilihat dengan jelas, oleh karena tempat ini merupakan tempat predileksi untuk kanker primer di pita suara, dan dengan cara ini pula diambil biopsi dari tumor untuk pemeriksaan histologik. untuk mendiagnosis jenis tumor.

Cara pemeriksaan radiologik. dengan melakukan tomografi. besar tumor dapat dilihat, sehingga dapat dilihat pula sampai kemana meluasnya tumor itu di larings.

Pada tahun terakhir ini para ahli mencoba mengetahui adanya karsinoma "in situ" di daerah yang dicurigai, dengan melakukan pewarnaan "in vivo" memakai biru toluidin. Tetapi pewarnaan ini masih belum dapat dipercaya, karena selain dari pada sel kanker, juga sel radang mengambil warna biru sehingga bukan saja pada karsinoma "in situ" yang menjadi biru, tetapi juga suatu erosi dilarings akan berwarna biru.

Pada karsinoma larings, jika pada pewarnaan dengan biru toluidin pada pemeriksaan laringoskopi langsung, selain dari pada tumor yang secara makroskopik kelihatan juga ada bagian lain yang berwarna biru oleh zat warna itu, maka sebaiknya selain dari pada biopsi dari jaringan tumor yang tampak itu, dilakukan juga biopsi di tempat yang berwarna biru itu. Apabila pada pemeriksaan histologik bagian itu ternyata suatu karsinoma, maka berarti tumor lebih luas dari pada jaringan tumor yang tampak makroskopik, atau ada sarang primer lain.

Pengobatan kanker larings masih tetap merupakan problems yang sukar diatasi, oleh karena yang harus dikeluarkan ialah pita suara dan sekitarnya, sedangkan organ ini diperlukan untuk berbicara, untuk berkomunikasi.

Disfoni sampai afoni pada stadium dini sudah sangat mengganggu penderita dalam pergaulan sehari-hari. Dan makin lanjut penyakitnya, makin gawat gejalanya, selain dari pada afani, juga pernapasan terganggu, dengan stridor, sesak napas dan asfiksia.

Sebelum tahun 1967, pengobatan karsinoma larings yang dapat diberikan di sini hanyalah radioterapi, kuratif maupun paliatif untuk semua stadium.

Jika setelah radioterapi ternyata terjadi residif, maka pada waktu itu kita tidak dapat berbuat apa-apa. Sehingga dengan terusnya meluas tumor itu saluran napas makin sempit, dan akhirnya tersumbat sama sekali Paling-paling hanya dapat dibuatkan trakeostoma untuk menjamin jalan napas, tetapi penjalaran serta membesarnya tumor itu tidak dapat dicegah.

Larings menjadi besar, keras dan terfiksasi. Seluruh kulit leher menjadi tebal dan kaku oleh karena infiltrasi kanker menjalar ke kulit. Ke posterior, tumor akan menyumbat esofagus, sehingga terjadi disfagia, dan dengan demikian perlu dibuatkan gastrostomi. Akhirnya penderita ,meninggal, selain oleh karena asfiksia, juga olah karena kurang makan dan perdarahan masif karena pecahnya pembuluh darah di mediastinum.

Depok: UI-Press, 1980
PGB 0069
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian
Abstrak :
CT scan dapat memberikan penderajatan (staging) dari suatu keganasan di sinus secara lebih baik. CT akan memperlihatkan dengan jelas batas-batas invasi tumor ke orbita dan retroorbita, lamina kribrosa, atap etmoid, planum sfenoid dan dapat dipakai sebagai modalitas untuk menilai basis kranii dan perluasan ke intrakranial 7. Demikian jugs terhadap tumor-tumor ganas yang dilakukan pengobatan dengan radioterapi 8,9,10. Oleh sebab itu CT scan merupakan sumber informasi penting bagi ahli bedah, dan menjadi suatu pemeriksaan yang dominan untuk penilaian pra dan pasca bedah.

Di Bagian THT FKUI/ RSCM Jakarta, CT scan telah cukup lama dipakai sebagai alat penunjang diagnostik tumor ganas hidung dan sinus paranasal. Berdasarkan-hal tersebut di atas, dan ditunjang dengan cukup banyaknya materi yang dapat diteliti, membuat penulis tertarik untuk mengemukakan peranan CT scan dalam menunjang diagnosis dan penatalaksanaan terhadap tumor ganas hidung dan sinus paranasal.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewo Aksoro
Abstrak :
Dengan berkembangnya bidang bedah kepala dan leher THT, maka bidang rekonstruksi atau rehabilitasi menjadi penting artinya dan mutlak dibutuhkan, terutama untuk mengatasi cacat yang timbul akibat suatu pembedahan yang luaag antara lain tumor Jinak yang besar dan tumor ganas.

Di Bagian THT beberapa Janis jabir yang pernah digunakan selain Jabir dahi ("forehead flap") adalah Jabir deltopektoral dan jabir pektoralis miokutan mayor.

Keberhasilan suatu pembedahan rekonstruksi tergantung beberapa faktor yaitu keadaan umum penderita, kemampuan dan kebiasaan ahli bedah terhadap teknik pembedahan, fasilitas dan peralatan yang memadai dan perawatan setelah pembedahan.

Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatkan keberhasilan pembedahan Jabir miokutan pektoralis mayor untuk menutup cacat di daerah leher-kepala, dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penderita cacat daerah leher kepala dengan mengetahui Jumlah penderita, sebaran umur, Jenis kelamin, penyebab cacat, lokasi, luar dan keadaan Jaringan cacat. Penelitian ini Juga menerangkan Cara pembedahan Jabir pektoralis miokutan mayor, hasil pembedahan dan komplikasi yang terjadi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library