Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triwikantoro
Abstrak :
ABSTRAK Telah dilakukan studi kinetika oksidasi Zirkaloy-4 dalam media udara dengan metode kontinyu. Kondisi percobaan dilakukan pada rentang temperatur 600-800°C selama 4 jam tekanan 10-3Torr menggunakan peralatan TGA (Termal Gravimetri Analyzer). Kurva kinetika oksidasi dinyatakan dengan aluran pertambahan massa per satuan luas (4m/A) sebagai fungsi waktu (t). Pada temperatur 600-650°C terjadi perubahan kurva dari lengkung menjadi datar, sedangkan 750-600°C kurva secara keseluruhan praktis memberikan indikasi kelinieran sejak awal. Pada temperatur 700°C kurva mengalami transisi dari bentuk lengkung ke linier dan titik transisi merupakan awal terbentuknya retak (crack). Pengamatan morfologi melalui mikroskop optik dan elektron (SEM) memperlihatkan adanya retak terutama pada temperatur dan waktu tertentu, sebagai akibat efek termik-mekanik yang erat kaitannya dengan zona transisi kurva ke bentuk linier. Bentuk kurva hasil eksperimen sejalan dengan berbagai fenomena yang terjadi seperti pasifasi, dominasi rejim tunggal dan campur pada kinetika reaksi heterogen terkait.
ABSTRACT Study of oxidation kinetics of Zyrcalloy-4 in air with continue method have been carried out. The experiment was done at range of temperature 600-600°C, time of exposure 4 hours, pressure of 10-3Torr using Thermal Gravimetry Analyzer. The kinetics oxidation curves could be expressed as a relation of mass increase of metal per unit area (a m/A) as function of time t, at various temperatures. At the 600-650°C, the curves change from hyperbolic to linear, whereas 750-800°C, curves linear from initial. The transition point was found at 700°C. It is indicated to exist of crack. The observation using optical and electron Microscope showing that crack was occurred as a result of termic-mechanics effect related to the linear transition zone, especially at certain time and temperature. From experiment result, the form of curves is interlaced by phenomena of pasivation, domination of single or mixture regime on heterogen reaction kinetics.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Kurnia Wicaksana
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang semakin pesat memicu terjadinya peningkatan produksi perangkat elektronik yang berdampak pada meningkatnya pula produksi electronic waste salah satunya adalah Printed Circuit Board (PCB). Limbah PCB dapat dijadikan bahan baku sekunder karena mengandung tembaga, timah serta beberapa platinum group metals salah satunya adalah emas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampureduksian PCB sebagai agen pereduksi terhadap produk hasil proses reduksi karbotermik bijih limonit Indonesia serta pengaruh suhu pada proses reduksi karbotermik, khususnya pada transformasi fasa dan perbedaan struktur mikro. Tahapan pada penelitian ini dimulai dari pencampuran 8 gram bijih limonit dengan 2 gram serbuk PCB (20wt%.), yang kemudian dikompaksi. Setelah kompaksi, sampel kemudian dilakukan proses reduksi (karbotermik) dengan variasi temperatur 700, 900, 1100 °C selama 1 jam di tube furnace dalam kondisi inert. Produk dari proses reduksi dilakukan separasi magnetik dan kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM/EDS dan XRD untuk mengetahui perbedaan mikrostruktur dan transformasi fasa. Berdasarkan hasil TGA-DSC, hasil reduksi limonit dengan Hasil analisis TGA-DSC menunjukkan bahwa campuran limonit dengan PCB memiliki kecenderungan yang serupa dengan produk yang direduksi dengan campuran yang sama dengan batu bara subbituminus. Hasil dari pengujian XRD menunjukkan bahwa hasil reduksi dengan PCB pada suhu 700 °C dan 900 °C, memiliki intensitas magnetit yang lebih tinggi. Selain itu, hasil karakterisasi produk dengan reduktor batubara pada temperatur reduksi 700 °C dan 900 °C masih ditemukan partikel karbon yang mengindikasikan belum terjadinya proses gasifikasi batubara pada temperatur ini, sehingga proses reduksi masih belum optimal bila dibandingkan dengan reduktor berbahan PCB. Berdasarkan hasil pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa PCB dapat dijadikan sebagai alternatif reduktor dalam proses reduksi karbotermik bijih limonit. ......Rapid technological developments trigger an increase in the production of electronic devices that have an impact on increasing the production of electronic waste, such as Printed Circuit Board (PCB). PCB can be used as secondary raw material because it contains copper, lead and some platinum group metals, such as gold. This research aims to investigate the feasibility of using PCB as the reducing agent for the carbothermic reduction process of Indonesian limonite ore and the effect of temperature on the carbothermic reduction process. The stages in this study were started from mixing 8 grams of limonite ore with 2 grams of PCB powder (20 wt%.), Which was then further compacted. The experiment was carried out at temperature variations of 700, 900, 1100 °C for 1 hour in an inert atmosphere furnace. The products of the reduction process were magnetically separated and then characterized using SEM/EDS and XRD to evaluate the differences in microstructure. The TGA-DSC results show that the mixture of limonite and PCB has similar trends as a mixture of limonite and sub-bituminous coal. At 700 °C and 900 °C, when using PCB as reducing agent, a magnetite phase has a higher intensity than using coal as reducing agent. Furthermore, when using coal as reducing agent at that temperature, the dark phases are highly abundant that indicates there is still a considerable amount of carbon that has not been gasified, exhibiting that the reduction process is suboptimal. The results of this study show that PCB powder is a feasible reducing agent for the reduction of limonite ore.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Wahyu Diasmika
Abstrak :
Tulang tengkorak berfungsi untuk membentuk struktur kepala dan melindungi organ-organ penting di dalamnya. Keretakan tulang tengkorak dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mental, dan bahkan kematian. Polilaktida (PLA) telah menjadi salah satu bahan implan yang paling banyak digunakan untuk keretakan tulang tengkorak. Hal ini dikarenakan PLA memiliki sifat toksisitas yang rendah, biokompatibilitas, dan biodegradabilitas, serta sifat mekanis yang baik. Salah satu turunan dari PLA adalah PLLA (poli(L-laktida)) dengan struktur semi-kristalin yang digunakan pada penelitian ini. PLLA tersebut perlu dilakukan alterasi supaya sifat mekanis dan sifat degradasi sesuai dengan aplikasi pelat fiksasi patah tulang kraniomaksilofasial. Bahan yang ditambahkan dalam matriks PLLA merupakan agar-agar dengan struktur amorf. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi campuran yang optimal dari variasi campuran agar-agar, yaitu 4%, 8%, dan 12%. Pencampuran menggunakan metode melt-blending yaitu mencampurkan dan mengaduk bahan dalam kondisi lelehan. Sampel dicetak dengan dimensi 80×10×4 mm sesuai standar ISO 178 untuk pengujian kekuatan tekuk polimer. Sampel dilakukan karakterisasi FTIR, TGA, DSC, three-point bending UTM. Hasil karakteriasi dengan FTIR menunjukan terdapat gugus C=O, C-H simetris dan asimetris, C-O, C-COO, serta pergeseran nomor gelombang karena pengaruh suhu yang lebih tinggi. Selain itu, karakteriasi termal TGA menunjukan bahwa campuran dengan konsentrasi agar-agar yang lebih tinggi menunjukkan degradasi yang lebih besar pada suhu campuran 180°C. Suhu yang lebih tinggi juga mempercepat degradasi agar-agar dalam campuran. Hasil DSC menunjukan bahwa semakin tinggi penambahan agar-agar dalam matriks PLLA, maka titik leleh dan %Xc dari PLLA akan semakin menurun. Hal tersebut juga berdampak dengan hasil pengujian sifat mekanis, di mana kekuatan tekuk semakin menurun seiring bertambahnya agar-agar. Nilai dari kekuatan tekuk dan regangan cenderung terus menurun dari 0,87 hingga 0,35 MPa seiring dengan bertambahnya kadar agar-agar dalam matriks PLLA baik untuk T1 (160oC) maupun T2 (180oC). ......The skull functions to form the structure of the head and protect the vital organs within it. Skull fractures can cause various health issues, mental disturbances, and even death. Polylactide (PLA) has become one of the most widely used implant materials for skull fractures due to its biocompatibility, biodegradability, low immunogenicity and toxicity, and good mechanical properties. The main material used is poly(L-lactide) (PLLA) with a semi-crystalline structure. The PLLA needs to be altered to achieve the appropriate mechanical and degradation properties for craniomaxillofacial fracture fixation plates. Agar-agar with an amorphous structure is added to the PLLA matrix. This study aims to obtain the optimal composition from the variations of agar-agar mixtures, namely 4%, 8%, and 12%. The mixing is done using the melt-blending method, which involves mixing and stirring the materials in a molten state. Samples are molded to dimensions of 80×10×4 mm according to ISO 178 standards for polymer bending strength testing. The samples are characterized using FTIR, TGA, DSC, and three-point bending UTM. The FTIR characterization results show the presence of C=O, symmetric and asymmetric C-H, C-O, C-COO groups, and shifts in wave numbers due to the influence of higher temperatures. Additionally, the TGA thermal characterization shows that mixtures with higher agar-agar concentrations exhibit greater degradation at a mixing temperature of 180°C. Higher temperatures also accelerate the degradation of agar-agar in the mixture. DSC tests indicate that the higher the addition of agar-agar in the PLLA matrix, the more the melting point and %Xc of PLLA decrease. This also impacts the mechanical properties test results, where the bending strength decreases with increasing agar-agar content. In the mechanical properties test, the values of bending strength and strain tend to continuously decrease with increasing agar-agar content in the PLLA matrix for both T1 (160oC) and T2 (180oC).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ananda Radhitya
Abstrak :
Waste Printed Circuit Board (WPCB) merupakan salah satu jenis limbah elektronik berharga yang pertumbuhan limbahnya tercepat di dunia, khususnya Indonesia dengan total produksi limbah sebesar 1,3 juta metrik ton (4,9 kg per kapita). Skripsi ini bertujuan untuk menginvestigasi kemungkinan serbuk WPCB yang diperoleh setelah melalui proses perlakuan awal (pembongkaran, penggilingan, dan separasi magnet) untuk menjadi alternatif agen pereduksi pada proses reduksi karbotermik bijih nikel limonit. Eksperimen ini menggunakan serbuk WPCB dan serbuk batubara sebagai pembanding dengan variasi konsentrasi sebesar 5, 10, dan 15 wt.% pada atmosfir nitrogen pada suhu 1100 oC dengan laju pemanasan 10 oC/menit untuk proses reduksi dengan Thermogravimetric Analysis - Differential Scanning Calorimetry (TGA - DSC) dan horizontal tubular furnace. Sebagai tambahan, digunakan analisis proksimat untuk karakterisasi awal kedua agen pereduksi serta SEM - EDS dan XRD untuk karakterisasi produk yang dihasilkan. Hasil analisis proksimat pada WPCB menunjukkan kadar ash content yang tinggi namun volatile matter yang rendah. Sebagai tambahan dari karakterisasi awal, hasil pengujian XRD dan SEM - EDS menunjukkan bahwa WPCB terdiri atas sejumlah senyawa organik yang secara kuantitatif memiliki kadar karbon dan oksigen yang tinggi. Kemudian berdasarkan hasil TGA - DSC, WPCB berhasil mengalami proses pirolisis pada suhu 200 - 300 oC dimana terjadi penghilangan berat yang tinggi berdasarkan hasil TGA. Selain itu, analisis DSC membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi WPCB didalam bijih limonit akan membuat kinetika reduksi semakin cepat dibuktikan oleh penurunan kurva eksotermik. Selanjutnya, analisis XRD dan SEM - EDS dilakukan pada sampel hasil reduksi dan menghasilkan produk utama berupa Fe3O4, Fe2SiO4, FeO, Fe-Ni, dan sedikit logam Fe dan Ni dengan SiO2 sebagai residu utama. Disamping itu, penambahan 15% wt.% WPCB diklaim sebagai konsentrasi optimal karena memiliki kecenderungan kemampureduksi yang mirip dengan 10 wt.% coal. Meskipun demikian, perbedaan utama dari WPCB dan coal sebagai agen pereduksi adalah Fe-Ni yang dihasilkan dimana terbentuk taenit (WPCB) dan kamacit (coal) namun logam Fe dan Ni hanya ditemui pada penambahan coal sebanyak 10 wt.%. ......Waste printed circuit boards (WPCB) is one of the valuable kind of electronic waste with the fastest growing waste streams in the world, especially in Indonesia with total production of 1.3 million metric tons (4.9 kg/capita). The purpose of this study is to investigate the possibility of waste printed circuit boards (WPCB) powder obtained after pre-treated by several processes (dismantling, grinding, and magnetic separation) to be an alternative reducing agent for nickel limonitic ore carbothermic reduction process. The experiment used WPCB and coal as a comparison with mixing proportions of 5, 10, and 15 wt.% under nitrogen atmosphere at 1100 oC with 10 oC/min heating rate for both reduction by Thermogravimetric Analysis and Differential Scanning Calorimetry (TGA - DSC) and horizontal tubular furnace. In addition, Proximate Analysis was used for early characterization of both reducing agent and the product obtained were characterized by SEM - EDS and XRD. ......The Proximate Analysis result shows that WPCB powder has a high ash content yet low volatile matter. In addition of an early characterization, the XRD and SEM - EDS testing result showed that WPCB consists of several organic substances which quantitatively has a high carbon and oxygen content. Based on TGA - DSC analysis, WPCB successfully undergo a pyrolysis process at a temperature of 200 - 300 oC which experienced a high mass loss based on TGA results. Moreover, the DSC analysis results prove that as a concentration of WPCB in limonite ore increased, the reduction kinetics would be faster verified by the decreasing of exothermic peak. Furthermore, the XRD and SEM - EDS analysis was conducted on the compacted reduced samples and resulting the main product consists of Fe3O4, Fe2SiO4, FeO, Fe-Ni, and fewest amount of Fe and Ni metals with SiO2 as a main tailings. Besides the products obtained, an addition of 15 wt.% WPCB claimed to be an optimum concentration because it has a similar reducibility tendency compared to 10 wt.% coal. Nonetheless, the only distinction between WPCB and coal was the Fe-Ni produced which is taenite for WPCB and kamacite for coal yet the Fe and Ni metals was discovered only on 10 wt.% coal. The results of this study show that WPCB powder performs comparably to coal and provide an alternative for the electronic waste recycling method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Syaiful Karim
Abstrak :
ABSTRAK
Kebakaran pada bangunan baik komersial maupun industri selama ini selalu mengkambing hitamkan listrik sebagai penyebab. Terlepas apakah benar kebakaran tersebut diakibatkan oleh listrik atau tidak namun hasil statistik baik international maupun nasional menyatakan bahwa kebakaran akibat listrik diatas 83 . Dari 83 kebakaran akibat listrik tersebut 90 dinyatakan bahwa kebakaran diakibatkan oleh hubungan pendek listrik electrical short circuit . Dari 90 kebakaran yang diakibatkan listrik 97 dimulai dari kabel ukuran kecil atau bisa dikatakan sebagai kabel yang digunakan sehari - hari dimana ukuran penampangnya antara 1 mm2 sampai dengan 2,5 mm2. Proses terjadinya kebakaran karena listrik dalam kondisi normal selalu dimulai dengan adanya perubahan atau kenaikan temperatur dalam inti kabel yang umumnya logam heat source dan adanya isolasi kabel pada kondisi tertentu berubah menjadi bahan bakar fuel dan oksigen yang tersedia. Pada kondisi normal komposisi oksigen di atmosfir sekitar 20,9 , nitrogen sekitar 78 dan sisanya diisi oleh komposisi gas lainnya sampai dengan 100 . Salah satu jalan untuk menghambat tumbuhnya api pada kabel listrik adalah dengan mengurangi konsentrasi oksigen sampai batas tertentu dimana pada konsentrasi ini api dapat dihambat bahkan dihindari pertumbuhannya, namun disisi lain penurunan konsentrasi oksigen ini harus masih dalam batas aman bagi manusia. Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada panel listrik, ruang panel listrik, ruang kontrol, ruang IT dan ruang terbatas confined space dengan potensi penyalaan yang tinggi seperti adanya instalasi pengkabelan listrik. Untuk menguji pada konsentrasi berapa persen oksigen efektif dan bisa digunakan sebagai sarana pencegah kebakaran digunakan DSC Digital Scanning Calorimetre dan TGA Thermal Gravimetry Analysis . DSC akan menunjukkan berapa energi yang dibutuhkan untuk merusak isolasi dan mulai terdekomposisi, sedangkan TGA untuk melihat berapa banyak perubahan massa mass change yang terjadi.
ABSTRACT
Fire on buildings, both in commercial and industrial buildings always caused by electricity. Regardless whether the fire was caused by electrical system or not, but the results of both international and national statistics stated that the fire caused by electricity above 83 . From the 83 of the electrical fire caused, 90 stated that the fire caused by an electric fault. From the 90 of electrical fires, 97 trigerring and starting from small cables and wires or can be assumed the cable for daily common use with sizes among 1 mm2 to 2,5 mm2. The process of electrical fire on electrical cable on normal condition beginning from temperature changes or temperature increasing inside cable core that commonly made from metal heat source , their insulation becomes as fuel and existence of oxygen. In normal condition in atmospheric the composition of oxygen is 20,9 , nitrogen 78 and the rest was filled by another gas composition to 100 . One of the ways to inhibit the fire gowth on electrical cable is to reduce oxygen concentration to a certain where in this oxygen concentration fire growth can be avoid, however the decreasing of oxygen concentration should be safe for human life. This study can be applied on electrical distribution bard, electrical distribution room, control room, IT room and confined space with high potential igtion such as electrical cable installtion system. It as also possible to replacing exitiguishing system with characteristic could damage the environtment and electrical installation and its equipment protected. To investigate at what oxygen concentration is most effective used for fire prevention DSC Digital Scanning Calorimeter and TGA Thermal Calorimeter Gravimetry are use, DSC using to investigate energy needed to damage the cable insulation and begin to decomposition, while TGA to investigate how much are mass change during fire processing.
2017
D2289
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endra Panreski
Abstrak :
Penelitian ini mengunakan gas oksigen sebagai pengoksidasi dari gas hidrokarbon menghasilkan CO2, CO dan H2O, dimana gas-gas ini memiliki peranan terhadap pertumbuhan CNT dengan cara melakukan uji laju alir oksigen dalam proses sintesis CNT. Dan, penelitian ini juga melakukan variasi waktu pretreatment Oxidative Heat Treatment (OHT) katalis dalam sintesis CNT. Plastik Polypropylene (PP) diprolisis pada suhu 500 oC dan disintesis pada suhu 800 oC selama 1 jam. Kemudian, laju alir O2 yang digunakan sebesar 33 ml/menit, 50 ml/menit dan 66 ml/menit (Sampel A, B, C) dengan waktu pretreatment OHT stainless steel (SS) 316 selama 1 menit. Kemudian melakukan uji waktu pretreatment (OHT) stainless steel (SS) 316 selama 1, 5, 10, 20 menit (Sampel A, D, E, F,) dengan laju alir gas oksigen yang digunakan 33 ml/menit. Dan karakterisasi CNT mengunakan alat XRD, TEM dan TGA. Diameter CNT yang dihasilkan Sampel A, B, C, D, E dan F adalah 9,46 nm, 16,84 nm, 33,93 nm, 12,34 nm, 11,39 nm, dan 15,74 nm. Produksi optimum sintesis CNT berada pada laju alir gas O2 33 ml/menit selama 1 menit pretreatment OHT SS dengan yield 9,9 %. ...... This research using oxygen as oxidation of hydrocarbon to produce CO2, CO, and H2O which they are important for growth of CNT with variance of it flowrate. And, this research is to do variance of pretreatment time of catalyztic. Oxygen to synthesis CNT. Plastik polypropylene (PP) is pyrolysed on temperature 500 oC and synthesized on temperature 800 oC during 1 hour. Then, flowrate of oxygen is used 33 ml/minute, 50 ml/minute, 66 ml/minute with long pretreatment stainless steel (SS) 316 during 1 minute. Then, next is to do variance of long pretreatment catallytic SS 316 during 1, 5, 10 and 20 minute. Then, characterization of CNT is using XRD, TEM and TGA. The result of outer diameter CNT from Sampel A, B, C, D, E dan F are 9.46 nm, 16.84 nm, 33.93 nm, 12.34 nm, 11.39 nm, and 15.74 nm. Optimum production is on flowrate of oxygen 33 ml/min during 1 minute of pretreatment OHT catalytiz with 9.9 % yield.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library