Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Ayuwati Waluyo
Abstrak :
Tat HIV 1 merupakan suatu protein regulator dari HIV 1 yang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai vaksin HIV Protein Tat yang diioslasi dari wanita hamil yang menderita HIV di Gabon disebut juga sebagai Tat Oyi mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai vaksin dan sistem penghantaran peptida karena sifatnya yang tidak toksik Protein Tat Oyi didapatkan dari hasil Gen Tat Oyi yang telah diekspresikan Ekspresi protein Tat Oyi dapat dilakukan dengan mengekspresikan gen Tat Oyi ke dalam suatu vektor ekspresi Ekspresi Protein membutuhkan Gen Tat Oyi dalam jumlah banyak dan konsentrasi tinggi Pengklonaan gen sintetik Tat Oyi ini dilakukan dalam suatu vektor klona pBluescript KS II Pengklonaan gen sintetik Tat Oyi dilakukan dengan menggunakan pengklonaan dengan ujung blunt pBluescript KS II yang berfungsi sebagai vektor dipotong terlebih dahulu dengan enzim yang memotong dengan ujung blunt EcoRV Plasmid rekombinan Tat Oyi diperbanyak dalam sel inang E coli TOP10 Hasil yang diperoleh dari pengklonaan ini adalah klona gen Tat Oyi dalam plasmid pBluescript KS II Tujuan dilakukan pengklonaan adalah untuk memperbanyak gen Tat Oyi yang akan dibutuhkan dalam proses ekspresi protein Tat Oyi. ......Tat is an regulatory protein of HIV 1 virus that has potential to be used as HIV vaccine Tat Protein from a strain of HIV 1 isolated from Gabon pregnant women that has AIDS also called as Tat Oyi has the potential to be used as vaccine and delivery peptide due to its non toxic property Tat Oyi protein is derived from expressed Tat Oyi gene Tat Oyi protein is expressed by expressing Tat Oyi gene into a expression vector Protein expression into a expression vector will need a lot of high concentration Tat Oyi gene Cloning of this gene is done by clone it into a cloning vector pBluescript KS II This cloning is done with blunt end cloning pBluescript KS II as a vector is restricted with restriction enzim that cut wiht blunt end EcoRV Recombinant Tat Oyi plasmids is cloned into a host cell E coli TOP10 This study resulting Tat Oyi synthetic gene cloned into a plasmid pBluesript KS II The purpose of cloning Tat Oyi gene is to produce a lot of Tat Oyi that will be needed at Tat Oyi protein expression.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Darmawan Hidayat
Abstrak :
Penelitian ini bertujuzm mengetahui gambaran pekerja seks yang memiliki suami rnelalui analisa Thematic Apperception T est (TAT). Penelitian ini 1nenggu.na.kan pendekatan kulitatif dengan metode analisis dokumen yang didapat dari laporau kepaniteraan mahasiswa klinis. Subjek terdiri dari 6 orang yang semuanya bekerja sebagai pekcrja seks dan memiliki suami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masuknya istri dalam Iingkungan pelacuran dikarenakan perasaan tertolak dan tidak mendapatkan perhatian dari sosok suami, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang merupakah kebutuham yang utama. Mereka cenderung merasa tidak mampu, menilai diri mereka Iemah dan juga kurang memiliki pengendalian dorongan yang baik. Konflik dominan yang dialami adalah kebutuhan untuk disayangi naman ternyata mereka ditinggalkan. Mereka memiliki keoemasan ditinggalkan, kehilangan kasih sayang dan menjadi tidak berdaya. “Hukuman” yang diberikan pun sering kali terlalu parah dan juga terlalu lembut serta tidak tepat. Hal ini yang dapat mernperkuat perilaku mereka untuk tetap melgiadi pekerja seks. ......The aim of this research is to find out image of sex worker who has a husband with analysis of Thematic Apperception Test (TAT). This research use qualitative approach by analysis document method, which got from case report of clinical student. The subjects including six female seks worker who has a husband. From research using TAT as a instrument, indicating that a wife entry into prostitution because of feeling refused and attentionless from husband, this show that needs of love is the most dominant needs to all sex workers. They tend to feel disable, assessing their self weaks, and less control of drive. Dominant conflict which they experience is need to be loved but they get left by their couple. They feel anxious when they are dread len, loss of affection and become disable. A "Punishment" that they get is too hard as well as too bland and also incorrect. So they can’t learn &om the punisment that they got. This matter which can strengthen their behavior to remain to be worker seks.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34028
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faudina Nurilla Fitra
Abstrak :
Infeksi HIV-1 merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yang perlu diteliti untuk mendapatkan strategi intervensi yang sesuai dengan galur virus yang bersirkulasi di Indonesia. Untuk pengembangan kultur galur HIV Indonesia, diperlukan antibodi spesifik terhadap protein awal HIV-1 yaitu Tat dan Rev sebagai marka infeksi HIV pada sel yang terinfeksi HIV-1. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan plasmid pengekspresi bagian immunodominant protein fusi Tat dan Rev pada sistem ekspresi mamalia agar dapat dimanfaatkan untuk menginduksi pembentukan antibodi spesifik pada hewan coba mamalia. Susunan DNA penyandi protein fusi Tat dan Rev didapat dengan melakukan analisis optimasi kodon penyandi susunan asam amino protein fusi menggunakan piranti lunak GenScript, untuk mendapatkan nilai Codon Adaptation Index CAI > 0.80 pada sistem ekspresi mamalia. Susunan nukleotida yang diperoleh kemudian diberikan tambahan susunan nukleotida situs restriksi pada bagian 5 rsquo; dan 3 rsquo; untuk memudahkan pengklonaan ke dalam vektor ekspresi dan dipesan ke penyedia jasa sintesis asam nukleat. Potongan DNA sisipan TatRev, penyandi protein fusi TatdanRev diperoleh dari penyedia jasa sintesis dalam bentuk terklona dalam plasmid pUC19. Agar dapat terekspresi dalam sistem ekspresi mamalia, DNA sisipan dipotong dengan enzim restriksi KpnI dan HindIII dari plasmid pUC19 dan disubklona ke dalam situs restriksi KpnI dan HindIII pada plasmid pTriEx-4. Analisis restriksi enzim Kpn I dan Hind III plasmid rekombinan yang diperoleh dengan elektroforesis jel agarosa menunjukkan adanya dua pita yang bermigrasi sesuai ukuran plasmid pTriEx-4 dan DNA sisipan TatRev, yaitu sebesar 5000 pb dan 600 pb.
HIV 1 infection is one of the health problems in Indonesia that is necessary to be studied in order to obtain intervension strategies that is in accordance with the circulating viral strains in Indonesia. In order to develop culture of Indonesian HIV strainss, specific antibodies towards early proteins of HIV, namely Tat and Rev, that are markers of HIV infection in HIV 1 infected cells. This study is aimed at obtaining a plasmid for expression of immunodominant region of Tat and Rev fusion protein in mammalian expression system to be used for stimulation of specific antibody formation in mammals as experimental animal. Nucleotide sequence of DNA encoding the Tat and Rev fusion protein was obtained by codon optimization analysis of the amino acid sequence of the fusion protein using the GenScript software, to obtain a Codon Adaptation Index CAI 0.80 for mammalian expression system. The nucleotide sequence that is obtained was then added with recognition sequences for enzymatic restriction at the 5 rsquo and 3 rsquo end to facilitate cloning into expression vector, and requested to a service provider for nucleic acid synthesis. The TatRev insert DNA, encoding the fusion protein of Tat and Rev was obtained from the nucleic acid synthesis service provider in the formed of cloned DNA in the plasmid pUC19. For expression in mammalian expression system, the insert DNA was restricted using restriction enzymes KpnI and HindIII from the pUC19 plasmid and subcloned into the KpnI and HindIII restriction sites in plasmid pTriEx 4. Agarose gel electrophoresis analysis of KpnI and HindIII enzymatic restriction of the resulting recombinant plasmid showed the presence of two bands that migrated according to the sizes of the plasmid pTriEx 4 and the TatRev insert DNA, namely 5000 bp and 600 bp.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian selama 9 bulan (Februari--Oktober 2008) di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI dengan tujuan memperoleh klona pembawa fragmen gen tat HIV-1 strain pNL43. Gen tersebut menyandikan protein Tat yang berperan dalam meningkatkan ekspresi gen-gen HIV. Sintesis fragmen gen tat HIV-1 dilakukan melalui PCR overlapping. Fragmen gen tat HIV-1 (326 pb) dan vektor plasmid pQE-80L (4700 kb) yang telah dipotong dengan enzim XmalI dan SalI kemudian diligasi menggunakan T4 DNA ligase. Hasil ligasi ditransformasi secara kejut panas ke dalam Escherichia coli TOP10 dan diseleksi pada medium LB agar (+ampisilin). Sebanyak 15 koloni transforman dari 81 koloni yang berhasil diperoleh, kemudian diisolasi DNA plasmidnya dan dianalisis digesti serta diverifikasi melalui PCR. Hasil analisis digesti menunjukkan terdapat 4 koloni pembawa plasmid rekombinan yang ditunjukkan oleh visualisasi pita DNA berukuran 316 pb. Verifikasi PCR dengan primer pQE-forward dan Ex2-TatpNL4C menunjukkan bahwa fragmen gen tat HIV-1 berhasil disisipkan dan diklona ke dalam E.coli TOP10.
Universitas Indonesia, 2008
S31484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunisa Fadhilah
Abstrak :
Protein Transaktivator transkripsi (Tat) adalah protein regulator HIV-1 berfungsi sebagai aktivator transkripsi genom HIV-1. Varian protein Tat-Eli adalah aktivator transkripsi paling kuat daripada varian lain melalui induksi promotor LTR HVI-1. Kemampuan tersebut digunakan sebagai kontrol positif dalam pengembangan uji infeksitivitas HIV-1 berbasis gene reporter eGFP diregulasi LTR HIV-1. Pengembangan uji infeksivitas tersebut menawarkan waktu deteksi infeksi lebih singkat daripada uji p24 pada uji fenotipik. Penelitian ini bertujuan untuk mengekspresikan protein rekombinan Tat-Eli di sistem ekpresi prokariot dan mempurifikasinya sehingga dapat dijadikan kontrol positif penginduksi promotor. Pada penelitian ini dilakukan pengklonaan gen sintetik Tat-Eli ke vektor pQE80L. Protein rekombinan Tat-Eli dipurifikasi menggunakan Ni-NTA. Pengklonaan ulang gen reporter eGFP disisipkan setelah promotor LTR HIV-1. Aktivitas protein rekombinan Tat-Eli terhadap ekspresi eGFP di sel mamalia dinilai berdasarkan persentase sel pengekspresi eGFP dan intensitas cahaya eGFP.Konstruksi plasmid rekombinan membawa gen Tat-Eli, pQETat, berhasil dibuat, diekspresikan dan dipurifikasi kondisi native. Plasmid pengekspresi eGFP  dengan promoter HIV-1, pLTReGFP berhasil dikonstruksi. Penambahan Tat-Eli rekombinan pada sel mamalia yang ditransfeksi pLTReGFP menunjukkan perbedaan intensitas cahaya eGFP yang bermakna dan paling tinggi dari semua perlakuan. Protein rekombinan Tat-Eli dapat diekspresikan dan dipurifikasi secara optimal dari E.coli. Penambahan protein Tat-Eli pada sel yang ditransfeksi pLTReGFP meningkatkan intensistas cahaya eGFP. ......Transcriptional Transactivator Protein (Tat) is an HIV-1 regulatory protein functioning as an activator of HIV-1 genome transcription. The Tat-Eli protein variant was the most potent transcriptional activator than other variants through the induction of the HVI-1 LTR promoter. This ability was used as a positive control in the development of an HIV-1 infection test based on the eGFP reporter gene regulated by LTR HIV-1. The development of the infectiousness test offers a shorter infection detection time than the p24 test in the phenotypic test. This study aims to express Tat-Eli recombinant protein in the prokaryotic expression system and to purify it so that it can be used as a positive control inducer of the promoter. In this study, synthetic Tat-Eli gene was cloned into the pQE80L vector. Tat-Eli recombinant protein was purified using Ni-NTA. Recloning of the eGFP reporter gene was inserted after the HIV-1 LTR promoter. The activity of Tat-Eli recombinant protein on eGFP expression in mammalian cells was assessed based on the percentage of eGFP-expressing cells and eGFP light intensity. The recombinant plasmid construction carrying the Tat-Eli gene, pQETat was successfully generated, expressed and purified in native conditions. An eGFP-expressing plasmid with HIV-1 promoter, pLTReGFP was successfully constructed. The addition of recombinant Tat-Eli to mammalian cells transfected with pLTReGFP showed a significant difference in eGFP light intensity and was the highest of all treatments. Tat-Eli recombinant protein can be optimally expressed and purified from E. coli. The addition of Tat-Eli protein in pLTReGFP-transfected cells increased eGFP light intensity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Ayu Ramadhani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran respon Thematic Apperception Test (TAT) pada pelaku perselingkuhan yang mencakup kebutuhan-kahutuhan utama, pandangan atau konflik-konflik yang dirasakan, kecemasan dan defense, terutama yang berkaitan dengan relasi interpersonal dengan lawan jenis, Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rnenggunakan TAT sebagai alat utama dan wawancara, serta observasi. Metode anatisis hasil TAT yang digunakan adalah metode Bellak (1993). Hasil penelitian terhadap 3 orang subyek (28-42 tahun) memperlihatkan bahwa tema yang banyak muncul dalam respon adalah mengenai kekecewaan, kesedihan, serta ketidakpuasan yang dirasakan terutama kepada pasangan. Mereka memiliki pandangan yang negatif terhadap pasangan, dimana pasangan dilihat sebagai orang yang tidak dapat rnemenuhi dan memahami kebutuhan dirinya. Lingkungan dianggap sebagai tempat yang menekan, mengabaikan dirinya serta mengecewakan. Konflik yang banyak muncul adalah antara harapan dan kenyataan dimana pelaku ingin rnemenuhi kebutuhan mereka tetapi terbentur oleh situasi yang tidak memungkinkan mereka memenuhi kebutuhannya tersebut. Kebutuhan-kebutuhan yang banyak muncul adalah kebutuhan akan cinta dan kasih sayang perhatian, dan komunikasi. Ketidakmampuan untuk mengatasi konflik membuat mereka merasa tidak berdaya. Mekanisme pertahanan diri yang rnenonjol adalah rasionalisasi dan represi yang menandakan kurangnya kemampuan mereka untuk memecahkan permasalahan.
The aim of this study is to have a profile of persons who's engaged in extramarital relationships through Thematic Apperception Test (TAT) analysis. It consist their main needs) conception about the world, conflicts, anxiety dan defences especially in their relation with their spouse. This study use qualitatitative method with TAT as a main tools. The analysis of TAT use Short Fonn method from Bellak. Responses from three participants (28-42) who's engaged in extrrunarital relationship shows that dominant theme of their stories are about their dissapointment and dissatisfaction with their spouse and their life. They have a negative conceptions about the world, where spouse is seen as a person who can not fulfill and understand their needs. The world is seen as a place that ignoring, pressing, and disappointing. The main conflict is conflict between expectancy and reality, where a person who's engaged in extramarital relationships can not fulfill their needs because of the situation. They all have main needs, such as need for love, attention) and communication. Their inability to cope with the conflict create a situation that lead them to state of anxiety. They show helplessness and despair. The main defences are rationalization and repression, that show their inability to cope with the problems.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T33686
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: The Indonesian Institute for Corporate Governance, 2004
658.4 GOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oei Tjoe Tat
Jakarta: Hasta Mitra, 1995
923.2 OEI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Fausiah
Abstrak :
Kekerasan terhadap perempuan akhir-akhir ini menjadi wacana yang banyak disorot karena angkanya tinggi, dan jumlahnya cenderung meningkat. Perempuan adalah golongan yang rawan mendapat tindak kekerasan, namun perlindungan hulcum dan sosial terhadap perempuan belum efektif (KCM, 9 Januari 2002). Data dari kantor Menteli Negara Pemberdayaan menyebutkan, sekitar 24 juta penduduk nrempuan pemah mengalami tindakan kekerasan (Wahjana, 2000). Bentuk kekerasan tersebut meliputi kekerasan fisik, emosional, ekonomi/sosial, seksual, dan spiritual.
Peneliti tertarik untuk memperoleh gambaran rnendalam terhadap perempuan yang mengalami kekerasan seksual. Herman (1997) mengemukakan bahwa perempuan yang mengalami perkosaan cenderung sulit menceritakan secara langsung pengalamannya, dan lebih mudah bercerita dalam bentuk orang ketiga. Pada penelitian ini peneliti mencoba menggunakan kartu-kartu TAT yang berisi garnbar peristiwa sehari-hari, sebagai alat bantu subyek untuk mengungkapkan pengalaman dan perasaannya tentang peristiwa traumatis. Tujuan penelitian adalah mcngetahui bagaimana respons subyek terhadap kartu-kartu TAT, dan arti dari respons tersebut. Termasuk bagaimana nrsepsi mereka tentang diri dan lingkungan setelah mengalami kekerasan seksual.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif terhadap 5 orang subyek yang berusia 14-19 tahun. Analisis dilakukan pada hasil interpretasi respons TAT. Selain data yang diambil langsung, peneliti juga menggunakan 2 data sekunder, yaitu hasil anamnesa dan administrasi TAT yang dilakukan oleh orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para subyek dapat berespons terhadap stimulus TAT. Hasil anamnesa dan interpretasi TAT saling menunjang untuk dapat memberikan garnbaran yang lebih mendalam tentang subyek. Melalui interpretasi TAT dapat terungkap penghayatan perasaan subyek atas peristiwa yang dialami, di samping persepsi mereka tentang diri, keluarga, dan lingkungan setelah peristiwa traumaiisnya Sehubungan dengan hasil di atas, maka selanjutnya disararikan TAT dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik untulc subyek yang mengaiami peristiwa traumatis. Hasil interpretasi TAT juga dapat digunakan untulc membantu subyek yang mengalami peristiwa traumatis untuk lebih memahami dirinya, melalui mekanisme feedback yang dapat dilakukan selarna proses pemeriksaan dan konseling. Untuk pengembangan penelitian serupa, disarankan untuk mencari subyek dengan latar belakang yang kurang lebih sama, untuk menambah pemahaman tentang perernpuan yang mengalami kekerasan seksual. Selain ilu, disarankan agar dilakukan penelitian untuk membuat standar tentang simbol-simbol tertentu dari TAT, khususnya pada masyarakat Indonesia.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>