Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diko Anugrah Ramadhan
Abstrak :
Latar belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakt kronis yang berpotensi mengalami komplikasi lebih berat seumur hidup pasien. Hal inilah yang menyebabkan banyak penderita DM mengalami distres. Prevalens distres pada remaja dengan DMT1 mencapai 42%. Kuesioener SDD-T1 merupakan kuesioner penapisan distrs yang yang sahih dan andal. Belum ada penelitian yang khusus menggunakan kuesioner ini pada remaja dengan DMT1. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner SDD-T1 ke dalam Bahasa Indonesia dan membuktikan kesahihan isi dan keandalan kuesioner tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang merekrut subyek remaja berusia 10-18 tahun yang terdiagnosis DMT1 setidaknya dalam kurun 6 bulan. Penerjemahan kuesioner dilakukan oleh penerjemah bersertifikat. Kesahihan isi dinilai oleh 11 orang ahli yang terkait. Hasil penilaian seluruh ahli disajikan dalam bentuk nilai I-CVI dan S-CVI. Kesahihan isi juga menilai korelasi tiap pernyataan terhadapt rerata skor SDD-T1 dan masing-masing subskalanya. Penilaian keandalan dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s alpha. Hasil: Seratus remaja DMT1 dilakukan perekrutan dengan metode consecutive sampling. Nilai rerata I-CVI dan S-CVI adalah 0,97. Korelasi pernyataan SDD-T1 versi Bahasa Indonesia dengan masing-masing subskala adalah 0,7-0,8. Nilai Cronbach’s alpha kuesioner ini adalah 0,9 dengan konsistensi internal yang sangat baik. Kesimpulan: Kuesioner SDD-T1 versi Bahasa Indonesia terbukti sahih dan andal sebagai alat penapisan distres remaja dengan DMT1 ......Backgorund: Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease that has the potential to experience more severe complications for the patient's lifetime. This is what causes many DM sufferers to experience distress. The prevalence of distress in adolescents with T1DM reaches 42%. The T1-DDS questionnaire is a valid and reliable distribution questionnaire. There are no studies that specifically use this questionnaire in adolescents with DMT1. Objective: This study aims to adapt the T1-DDS questionnaire into Indonesian and prove the validity and reliability of the questionnaire. Method: This study used a cross-sectional study design that recruited adolescent subjects aged 10-18 years who had been diagnosed with T1DM for at least 6 months. The translation of the questionnaire was carried out by certified translators. The validity of the content was assessed by 11 related experts. The results of the assessment of all experts are presented in the form of I-CVI and S-CVI scores. Content validity also assessed the correlation of each statement to the mean T1-DDS score and each of its subscales. Reliability testing was assessed using at Cronbach's alpha value. Result: A hundred adolescents with T1DM were recruited using the consecutive sampling method. The mean value of I-CVI and S-CVI is 0.97. The correlation of the Indonesian version of SDD-T1 statements with each subscale is 0.7-0.8. The Cronbach's alpha value of this questionnaire is 0.9 with very good internal consistency. Conclusion: The Indonesian version of the SDD-T1 Questionnaire is proven to be valid and reliable as a means of screening for distress in adolescents with T1DM
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Walewangko, Olivia Cicilia
Abstrak :
Latar Belakang: Diabetes Melitus tipe 1 DMT1 merupakan penyakit kronis terbanyak yang membutuhkan pindah kelola dari anak ke dewasa. Sementara itu, penyandang DMT1 yang menjalani pindah kelola menunjukkan kendali glukosa darah yang buruk dan peningkatan risiko hospitalisasi. Profil dan faktor-faktor yang memengaruhi kendali glukosa darah penyandang DMT1 usai transisi di Indonesia belum diketahui. Tujuan: Mendapatkan profil pencapaian target HbA1c dan faktor-faktor yang memengaruhinya pada penyandang DMT1 usia transisi. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional potong lintang yang dilakukan pada 108 subyek DMT1 berusia 16-30 tahun. Data karakteristik subyek, Pemeriksaan Gula Darah Mandiri PGDM , status depresi dan ketersediaan asuransi kesehatan didapat dari anamnesis. Kadar HbA1c diperiksa dengan metode High Performance Liquid Chromatography HPLC . Hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan HbA1c dianalisis secara bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik menggunakan Statistical Package for the Social Sciences SPSS versi 21.0 Hasil: Seratus delapan subyek yang direkrut dalam penelitian ini memiliki rerata usia 20,89 SB 4,87 tahun dan rerata HbA1c 9,02 SB 2,13 . Sebanyak 58,35 subjek melakukan PGDM le;60 kali/bulan, 88 subjek telah memiliki asuransi kesehatan dan 70,4 subjek mengalami depresi minimal dengan rerata skor Beck Depression Inventory BDI adalah 11,31 9,32. Proporsi penyandang DMT1 usia transisi yang mencapai target HbA1c pada adalah sebesar 20,4 . Analisis bivariat dan multivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia p=0,639 , frekuensi PGDM p=0,170 , status depresi p=0,069 , dan asuransi kesehatan p=1,000 dengan pencapaian target HbA1C pada populasi ini. Simpulan: Proporsi pencapaian target HbA1c pada pasien DMT1 usia transisi cukup rendah. Pada penelitian ini usia, frekuensi PGDM, depresi dan cakupan asuransi kesehatan tidak berhubungan dengan tercapainya target HbA1c. ...... Backgrounds: Type 1 Diabetes Mellitus T1DM is a chronic disease that requires transfer from pediatric to adult clinic. This group of population who underwent a transfer period experience poor blood glucose control and an increased risk of hospitalization, yet factors contributing to HbA1c target achievement in T1DM adolescent and young person is known. Objective: To Obtain a profile of HbA1c target achievement and factors correlate to it in adolescent and young person with T1DM. Methods: It is a cross sectional study including of 108 adolescent and young adults with T1DM, with ranges of age between 16 to 30 years old. Subject's characteristics, frequency of Self Monitoring Blood Glucose SMBG , depression and health insurance data are obtained from anamnesis. HbA1c level is examined by High Performance Liquid Chromatography HPLC method. The correlation between factors related to HbA1c was analysed bivariate with chi square and multivariate with logistic regression. Results: Out of 108 subjects recruited in this study the median age is 20,89 SB 4,87 years old and HbA1C 9,02 SB 2,13 . Around 58,35 subject do the SMBG le 60 times month, 88 subject have health insurance, the mean Beck Depression Inventory BDI score is 11,31 9,32 in which 70,4 had minimal depression. HbA1c target achievement is 20,4 . Bivariate and multivariate analysis result in no significantly difference between age p 0,639 , SMBG frequency p 0,170 , depression p 0,069 , health insurance p 1,000 and HbA1c target achievement in adolescent and young person with T1DM. Conclusions: The proportion of HbA1c target achievement in adolescent and young person with T1DM quite low. This study showed no statistically significant correlation between age, SMBG frequency, depression, health insurance and HbA1c target achievement in adolescent and young person with T1DM.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library