Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yurim Hatamaiya Setyorini
Abstrak :
ABSTRAK
Menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi terpadu dalam Sistem Manajemen Terpadu (IMS) adalah cara yang efektif untuk memantau kinerja dan mengevaluasi dalam pengelolaan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sistem monitoring dan evaluasi terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terintegrasi (Sistem Manajemen Mutu, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan) dan bagaimana mengembangkan IMS dalam sistem monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan konstruksi. Study kasus perusahaan serta survei kepada ahli manajemen proyek dari perusahaan konstruksi di Indonesia dilakukan untuk memferifikasi pengembangan indikator kinerja dan faktor berpengaruh dalam peningkatan kinerja dalam sistem manajemen mutu, keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang terintegrasi. Dari data tersebut kemudian dilakukan analisis kualitatif berdasarkan faktor berpengaruh dengan sistem manajemen terintegrasi yang ada sebelumnya untuk mengembangkan sistem manajemen terintegrasi pada sistem monitoring dan evaluasi untuk peningkatan kinerja perusahaan.
ABSTRACT
Implementing an integrated monitoring and evaluation system in an Integrated Management System (IMS) is an effective way to monitor performance and evaluate in corporate management. The purpose of this research is to identify the factors that influence the integrated monitoring and evaluation system in the Integrated Management System (Quality Management System, Occupational Safety and Health and Environment) and how to develop IMS in monitoring and evaluation system to improve the performance of construction company. Company case studies and surveys to project management experts from construction companies in Indonesia are conducted to verify the development of performance indicators and influential factors in performance improvement in integrated quality, safety, health and environmental management systems. From the data then conducted qualitative analysis based on influential factors with the existing integrated management system to develop integrated management system on monitoring and evaluation system for improvement of company performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The quality control (QC) test procedure for renography system has been developed. The QC test procedure is included in renography operation sofware. In addition of applied standard quality control procedures for acceptence and reference test instruments....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gea Andi Satria
Abstrak :
ABSTRAK Pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) yang baik akan berdampak pada pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel sehingga terwujud good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kualitas sistem pengendalian intern pengelolaan Barang Milik Negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Metode penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner, observasi, wawancara serta studi pustaka dan dokumen peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas sistem pengendalian intern pengelolaan Barang Milik Negara yang mengacu pada unsur-unsur SPIP yang terdapat dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 telah berjalan dengan baik.
ABSTRACT A good implementation of the government internal control system (SPIP) will have an impact on a transparent and an accountable management of state finance to realize a good governance in the delivery of government services. This study aims to assess the quality of internal control systems Government Assets management in Coordinating Ministry for Economic Affairs. The research uses questionnaire method, observation, interview and literature study and document the legislation. The research concludes that the quality of the internal control system refering to the SPIP elements contained in The Regulation Number 60 of 2008 has run well.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun
Abstrak :
Pola perilaku pencarian pengobatan di Jakarta berdasarkan Susenas (2001) didapatkan bahwa selama satu bulan terakhir sebanyak 29,39% penduduk Provinsi DICI Jakarta mengeluh masalah kesehatan (2.466.563 orang). Selain itu, diketahui juga bahwa warga DKI Jakarta mencari pertolongan rawat jalan bila sakit adalah ke praktek dokter (40,01%), puskesmas/pusat sebanyak 212.398 orang (26,93%), poliklinik swasta (11,20%), rumah sakit swasta (9,71%), rumah sakit pemerintah sebanyak 53.395 orang (6,77%), petugas kesehatan (3,82%), dan praktek pengobatan tradisional (1,56%). Dan dari 0,11% penduduk DKI Jakarta yang pernah rawat inap selama satu bulan terakhir menyatakan mencari pertolongan rawat inap bila sakit ke rumah sakit swasta (48,2%), rumah sakit pemerintah sebanyak 2.245 orang (24,5%), puskesmas sebanyak 852 orang (9,3%), dan fasilitas kesehatan lainnya (18,0%). Terdapat permasalahan kesehatan berupa masih rendahnya upaya pelayanan kesehatan perorangan yang lengkap dan berkualitas di Provinsi DKI Jakarta, salah satunya adalah karena lemahnya pemantauan dan analisa kegiatan pelayanan medis rumah sakit di unit-unit pelayanan kesehatan akibat kualitas informasi dari sistem informasi manajemen rumah sakit termasuk mengenai mutu, efisiensi dan cakupan pelayanan rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta yang rendah, sehingga tujuan pencegahan penyakit clan promosi kesehatan yaitu mengubah perilaku, kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan tidak tercapai dengan baik. Rumah Sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan telah mengalami proses perubahan orientasi nilai dan pikiran, sehingga terjadi perubahan fungsi. Fungsi rumah sakit kini telah berkembang kearah kesatuan pelayanan yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif. Selain itu, Rumah sakit juga merupakan sarana pelayanan kesehatan memiliki fasilitas paling kompleks, padat modal dan padat teknologi dan penyelenggaraan RS cenderung memerlukan teknologi mahal dan modal besar, yang didapat dari kaum pemodal. Rumah Sakit memerlukan SIMRS yang terintegrasi sehingga terdapat sinkronisasi data dan menghasilkan informasi seperti yang diharapkan dengan cepat, tepat dan akurat agar pimpinan Rumah Sakit mampu mengelola secara lebih efisien dan efektif. Kendala umum yang ada dalam rumah saldt adalah kultur SDM, resistensi, biaya investasi tinggi dan pemahaman yang tidak seragam dan kurang terhadap kebutuhan SIMRS. Oleh karena itu, perlu melakukan standarisasi SIMRS untuk mendukung "pelayanan prima". Dengan dikembangkannya sistem informasi manajemen rumah sakit mengenai mute, efisiensi dan cakupan pelayanan diharapkan dapat membantu dalam penguatan manajemen program yaitu perencanaan, monitoring dan evaluasi yang nantinya akan berujung pada peningkatan kinerja rumah sakit yang berdasar kepada kepuasan pasien, pelayanan medis, efisiensi ketiangan dan tempat tidur, kepuasan staf dan karyawan, serta kualitas lingkungan sebagai bagian program upaya pelayanan kesehatan perorangan yang terpadu, lengkap dan berkualitas di Provinsi DKJ Jakarta. Tujuan lain dikembangkannya sistem informasi manajemen rumah sakit mengenai mutu, efisiensi dan cakupan pelayanan adalah dapat diidentifikasinya permasalahan-permasalahan pada sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada dan berjalan sebelumnya, tersusunnya basis data dalam mendukung sistem informasi khususnya untuk kegiatan manajemen program pengendalian upaya pelayanan kesehatan, serta teridentifikasinya indikator-indikator yang menunjang kebutuhan informasi mengenai mutu, efisiensi dan cakupan pelayanan medis di rumah sakit. Metode yang digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang tprbagi dalam empat tahap yaitu perencanaan, analisis sistem, perancangan sistem, dan ,irngkmentasi sistem. Dari hasil analisis sistem ditemukan beberapa masalah yang ada seperti pada pengumpulan data dilaksanakan triwulan dan tahunan, pengolahan data masih secara konvensional, belum dilaksanakan analisis dan tindakan, sumber data belum lengkap; masih sering terlarnbatnya data yang akan diolah, sumber daya manusia terbatas dan mempunyai tugas rangkap. Kesimpulan pada tesis ini pertama permasalahan sistem informasi manajemen rumah sakit terkait dengan sistem analisis prosedur, basis data, sarana dan prasarana, kedua prototype yang telah diuji coba di Laboratorium Komputer Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan menggunakan data laporan kegiatan rumah sakit.
The pattern of look for medical treatment behavior in Jakarta based on Susenas (2001) obtained that in the latest month 29,39% DKI Jakarta citizen have complain about health problem (2.466.563 person). The other hand, Selain itu, can be know that DKI Jakarta people need an ambulatory patient helps if sick is to doctor practice (40,01%), health center/sub health center 212.398 person (26,93%), private clinic (11,20%), private hospital (9,71%), government hospital 53.395 person (6,77%), health staff (3,82%), and traditional medicine practice (1,56%). And form 0,11% DKI Jakarta citizen who will have a residential establishment patient in the latest month need a residential establishment patient helps if sick to private hospital (48,2%), government hospital 2.245 person (24,5%), health center 852 person (9,3%), and the others health facility (18,0%). There are health problems such as health service efforts which complete and quality still low in DKI Jakarta Province, one of that is lack of monitoring and hospital in unit-unit of health services because information quality from hospital management information system include quality, efficiency and service coverage in DKI Jakarta Province are still low, so that the goal of diseases preventive and health promotions to change behavior, social condition, economy and environment which influence a health not accomplished. Hospital is integral divide of health services which have a difference process of value and thought, so that to be a difference of function. Hospital function now is growing to one-stop services include promotive aspect, preventive, curative and rehabilitative. The other hand, hospital is health service instrument which have complex facility, financial capital dense and technology dense and to carry out a hospital need an expensive technology and great financial capital, which have from financial stakeholders. Hospital need a SIMRS integrated so that have a data synchronize and have an information to be hope with fast, right and accurately in order to Hospital Decision Maker have capability to manage more efficient and effective. Existing problem in hospital is human resources culture, resistance, high cost investment and lack of Understanding in need of SIMRS. Because of that, need to be standardizing of SIMRS for carried on "first-rate service". With the development of Hospital Management Information System about Quality, Efficiency and Services Coverage expected to be strengthen of program's management that is planning, monitoring and evaluating which at the end can be increasing The Work Achievement of Hospital based on Patients Satisfaction, Medical Services, Bed Occupancy and Finance Efficiency, Staff and Employee Satisfaction, and Environment Quality where that is a divided of personal health service efforts which kind is centralized, completed and qualified in DKI Jakarta Province. Another goals from the development of Hospital Management Information System about Quality, Efficiency and Services Coverage is to be identify a problems in existing Hospital Management Information System, to pile up a database for carried on information system especially for management activity of health service efforts controlling program, and then to be identify an indicators which carried on information about quality, efficiency and medical service coverage in hospital. The method used is System Development Life Cycle (SDLC) that divided in four phases, among others: planning, system analysis, designing and system implementation. From the result of analysis is found several problems which appears like data collecting is accomplished three-quarters and annually, data processing is conventionally, it had been not accomplished analysis and action yet, data sources is not complete, it's frequently too late the data that will be processed, limited human resources and have a overlapping job. A conclusion in this thesis: First, a problem of hospital management information system is referred to procedural analysis system, database, instruments and infrastructure. Second, prototype which had experimented in computer laboratory in Public Health Faculty - University of Indonesia by using activities hospital record data.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Barsasella
Abstrak :
Upaya mengimbangi peningkatan kebutuhan terhadap SDM Kesehatan adalah melalui peningkatan pendidikan. Pendidikan tinggi merupakan lanjutan pendidikan dari tingkat menengah, dimana sumber daya yang dihasilkan sudah semestinya memiliki kualitas/mutu yang sanggup bersaing di dunia kerja. Institusi pendidikan kesehatan dapat secara efektif membantu mengurangi prevalensi perilaku kesehatan berisiko di kalangan mahasiswa dan memiliki pengaruh positif pada kinerja akademik mahasiswa. Mutu pendidikan mengandung tiga komponen penting yaitu kualitas luaran, kualitas cara/proses penyampaian, dan daya tarik khusus/citra umum institusi, ketiga dimensi tersebut dapat dijabarkan ke dalam banyak dimensi butir mutu. Akreditasi BAN-PT terhadap STIKES PHI untuk Jurusan S1 Kesehatan Masyarakat berdasarkan Keputusan BAN-PT No: 031/BAN-PT/Ak-XIV/S1/X/2011 memiliki peringkat C dengan nilai 250 (BANPT, 2011). Jurusan D3 Keperawatan belum terakreditasi BAN-PT dan hanya memiliki akreditasi dari Dinas Kesehatan dengan nilai B. Hal ini disebabkan sistem manajemen mutu belum terintegrasi dimana tidak ada komunikasi data dan koordinasi antar unit, sehingga monitoring dan evaluasi internal (monevin) kurang berjalan. Tujuan studi ini untuk membangun model sistem informasi manajemen mutu (SIMM) berbasis administrasi akademik. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengembangan SDLC dengan pendekatan RAD yaitu system prototyping. Penelitian dilakukan di STIKES PHI, melibatkan Mahasiswa, Dosen, Ketua STIKES, Unit Akademik, Unit Kemahasiswaan, Unit Keuangan dan Kepegawaian, Unit Penjaminan Mutu. Hasil penelitian yaitu adanya masalah input, proses dan output. SDM, sarana dan alat serta sistem informasi yang kurang memadai turut menjadi penyebab terhambatnya manajemen mutu. Aplikasi SIMM dirancang berbasis administrasi akademik untuk kecepatan akses dan menyediakan informasi, alat bantu monevin mutu STIKES. Desain SIMM memberikan kemudahan pada input, proses dan output secara otomatis dengan cepat dan tepat dimana through put time dari entry, proses dan reporting berkurang sampai > 80%. Desain SIMM menghasilkan data backup borang akreditasi BAN-PT, dimana data backup merupakan butir-butir borang akreditasi yang diakomodir yaitu Standar 3, Standar 4, Standar 5, Standar 6, dan Standar 7 dengan pemilihan variabel yang dapat dikuantifikasi.
Efforts to compensate for the increased demand for health human resources is through increased education. Higher education is the education of advanced secondary level, where resources are produced should have the quality that can compete in the working world. Health education institutions can effectively help reduce the prevalence of health-risk behaviors among students and have a positive influence on students' academic performance. Quality of education contains three important components of quality outcomes, quality way or delivery process, and the special attraction or general institutional image, the third dimension can be translated into many dimensions of quality grain. BAN-PT accreditation against STIKES S1 PHI to the Department of Public Health Decree No. BAN-PT: 031/BAN-PT/Ak-XIV/S1/X/2011 has a rating of C with a value of 250 (BAN-PT, 2011). Diploma of Nursing majors have not been accredited by BAN-PT and only has accreditation from the Department of Health with grade of B. This is due to the quality management system has not been integrated where there is no data communication and coordination between the units, so that the internal monitoring and evaluation (Monevin) walk less. The purpose of this study to establish a quality management information system model (SIMM)-based on academic administration. The study used a qualitative approach to SDLC development method with the RAD approach of system prototyping. The study was conducted in STIKES PHI, involving students, lecturers, STIKES Chairman, Academic Unit, Student Affairs Unit, Finance and Personnel Unit, Quality Assurance Unit. The result is a problem input, process and output. Human resources, facilities and equipment, and inadequate information systems has contributed to the delays in quality management. SIMM application is designed to speed access to academic administration and provide information, tools of quality Monevin of STIKES. SIMM is designed to provide convenience to input, process and output automatically quickly and precisely where the through put time of entry, processing and reporting decreases by> 80%. SIMM design produces a data backup BAN-PT accreditation forms, where data backup is a grain of accreditation forms that accommodated the Standard 3 Standard 4 Standard 5 Standard 6 Standard 7 and the selection of variables that can be quantified.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irma Suryani
Abstrak :
Politeknik Negeri Padang merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi yang terbaik di Sumatera. Sebagai perguruan tinggi terbaik, Politeknik Negeri Padang sudah mengimplementasikan beberapa sistem informasi, salah satunya adalah sistem informasi kepegawaian. Hanya saja, pada praktiknya sistem tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal sebagai alat pendukung pengolahan data dan alat yang strategis untuk memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong penggunaan sistem informasi kepegawaian PNP. Untuk mencapai hal tersebut, penulis mengirimkan survei ke dosen dan pegawai yang menjadi pengguna dari sistem informasi kepegawaian. Dari 160 kuesioner yang disebarkan, diperoleh kuesioner yang kembali sebanyak 121. Kuesioner tersebut kemudian diolah dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan alat bantu Amos v.21. Dari hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mendorong penggunaan sistem kepegawaian di PNP adalah Information Quality, Service Quality dan System Quality. ...... Padang State Polytechnic is one of the best vocational Polytechnic in Sumatera. As the best college, Padang State Polytechnic has implemented several information systems; such as the Information System in the Human Resource Civil Service Department. However, the system still was not optimally utilized within the institution as a tool to support data processing and strategic tool to gain strategic advantages and to support the growth of the organization to a better level. This research was conducted to analyze the factors that encourage the usage of information system in the Human Resource Civil Service Department in PNP. In order to collect data survey, author has sent questionnaires to all faculties including lecturers and administration staffs in Padang State Polytechnic as user of Information System in the Human Resource Civil Service Department. Among 160 questionnaires that were distributed, only 121 questionnaires were returned. Furthermore, the questionnaires were proceeded with the Structural Equation Modeling (SEM) method by using Amos Software v.21. In conclusion, the factors that encourage the usage of Information System in the Human Resource Civil Service Department in PNP are Information Quality, Service Quality and System Quality.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Kartika Belina
Abstrak :

Lembaga pemasyarakatan berfungsi sebagai tempat melaksanakan pembinaan narapidana namun faktanya masih banyak permasalahan umum yang kerap terjadi seperti overcapacity, homoseksualitas, lesbian, pertengkaran antar sesama narapidana dan kerusuhan. Sehingga dibentuklah UU No.12 Th.1995 tentang Pemasyarakatan dan dalam Pasal 12 terdapat pengkategorian lapas berdasar usia, gender, masa pidana, kemudian kejahatan yang dilakukan serta kriteria lain yang bertujuan mengurangi masalah yang kerap terjadi di lapas. Maka itu Kementerian Hukum dan HAM telah membentuk Lapas Wanita dan Lapas Anak di Tangerang serta Lapas khusus Lansia di Serang.

Berdasar data Ditjenpas saat ini total napi lansia berjumlah 4.500 orang dan akan terus bertambah sampai dengan tahun 2025 menurut data Menteri Kesehatan. Namun sampai saat ini belum terbentuk pedoman khusus pembinaan untuk narapidana lansia dan masih dalam tahap perbincangan “The Jakarta Rules” dalam Seminar on Treatment Eldery Prisoners beberapa waktu lalu di Jakarta sehingga masih mengacu pada Permenkumham No.32 Th 2018 tentang Perlakuan bagi Tahanan Lanjut Usia. Narapidana lansia lebih rentan dengan berbagai jenis penyakit dan lebih sensitif sehingga membutuhkan perlakuan yang khusus. Maka dari itu penulis bermaksud meneliti sejauh mana pembinaan yang telah dilakukan kepada narapidana dengan kategori usia lanjut di Lapas Serang.

Metode penelitian yang digunakan studi kasus menggunakan kualitatif deskriptif. Selanjutnya guna mengumpulkan data pihak-pihak terkait seperti Kepala Lapas Serang, petugas Lapas Serang,beberapa narapidana lansia,forum pemerhati pemasyarakatan,observasi dan dokumentasi diwawancarai secara mendalam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengacu pada Pasal 3 Permenkumham No 32 Th.2018 perlakuan khusus terhadap napi lansia dilakukan dengan memberikan bantuan akses keadilan, pemulihan dan pengembangan fungsi sosial, pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan dengan menyediakan dokter spesialis, perlindungan keamanan dan keselamatan juga telah dipenuhi bagi narapidana lanjut usia dengan memenuhi hak-hak mereka berdasarkan UU No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia kemudian blok lansia juga direnovasi serta dilengkapi dengan peralatan seperti televisi.


Criminal cases that are rampant in Indonesia, especially Jakarta from year to year have caused an increase in the number of prisoners living in prisons (prisons) resulting in overcapacity in most Indonesian prisons. This triggers problems that commonly occur in prisons such as homosexuality or lesbians, fights between fellow inmates, riots and less than optimal coaching. In addition, The Department of Ministry and Law Human Rights saw vulnerability of female also child prisoners to form prisons specifically for women and children, such as the Tangerang Class IIA Women's Lapas and Tangerang Children's Special Guidance Center with guidance systems based on Law No.12 of 1995 and Bangkok Rules but in fact residents prison is also mostly inhabited by elderly prisoners (elderly) which currently number 4,500 people. Elderly prisoners are actually more susceptible to various types of diseases as well as their psychological state is more sensitive as parents with prisoners over 60 years old but until now there have not been established prisons and specific guidance for guidance for elderly prisoners.

Therefore in addition to the UU No 12 Th 1995 and Permenkumham No.32 th 2018 which existed some time ago the Directorate General of Corrections of the Departments Human Rights also held seminar discussing about formation of Jakarta Rules which was attended by the Department Law and Human Right as well as representatives of other delegations the formation of international agreements as specific guidelines regarding the general standard of treatment of elderly prisoners whose purpose is to increase protection regulations based on the principles of upholding human rights for elderly prisoners. Therefore, by looking at it is still quite rare to discuss the efforts to provide guidance for prisoners with advanced age, the author intends to examine the extent to which guidance has been carried out to elderly prisoners in Serang Prison as a prison appointed to pilot the treatment of elderly participants at Seminar on Treatment. of Eldery Prisoners.

2019
T52714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inaz Kemala Dewi
Abstrak :
WHO memiliki target untuk mengeliminasi tuberkulosis pada 2035. Pembangunan dunia bebas TB tidak cukup dengan perluasan cakupan penegakkan diagnosis dan pengobatan saja, melainkan butuh sistem kesehatan yang bermutu tinggi di dalamnya. Rumah Sakit Khusus Paru Kabupaten Karawang sebagai rumah sakit rujukan TB di Kabupaten Karawang yang diharapkan dapat membantu eliminasi TB di Kabupaten Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi mutu pelayanan TB dengan menggunakan kombinasi Framework High Quality Health System dan Quality of Tuberculosis Service Assessment. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis mutu pelayanan TB mulai dari segi pondasi sistem pelayanan tuberkulosis, proses perawatan serta dampak mutu pelayanan tuberkulosis. Data primer didapatkan melalui wawancara mendalam dengan pemangku jabatan, penyedia pelayanan kesehatan dan pasien serta observasi lapangan. Data sekunder didapatkan dari data kunjungan, laporan serta SPO yang digunakan dalam pelayanan TB. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari segi pondasi sistem pelayanan tuberkulosis masih memiliki kelemahan di aspek penganggaran khusus penanggulangan TB, sosialisasi kebijakan pelayanan TB serta peningkatan jejaring internal dan eksternal. Proses perawatan tuberkulosis yang berjalan masih kurang dari segi komunikasi interaksi pasien-penyedia pelayanan di Instalasi Rawat Inap serta monitoring follow up pasien sehingga mengakibatkan hambatan dalam pelayanan. Sehingga permasalahan dari segi pondasi dan proses perawatan yang bermutu kurang baik memberikan dampak berupa rendahnya angka keberhasilan pengobatan pasien TB serta adanya peningkatan pasien loss to follow up, tidak dievaluasi dan meninggal dunia. Penguatan pondasi sistem kesehatan tuberkulosis disertai implementasi proses perawatan yang berkelanjutan dan terintegrasi akan menghasilkan hasil pengobatan yang baik serta kepuasan bagi pasien. ......By 2035, the WHO aims to end TB. Expanding diagnosis and treatment options alone won't be enough to create a world free of TB, but it requires a high-quality health system within it. Karawang Lung Hospital serves as a TB referral hospital and is anticipated to aid in the eradication of TB in Karawang Regency. This study aims to optimize the quality of TB services by using a combination of the High Quality Health System Framework and the Quality of Service Tuberculosis Assessment. This study is a case study with a qualitative approach to analyze the quality of TB services starting from the foundation of the tuberculosis service system, the treatment process and the impact of the quality of tuberculosis services. Primary data were obtained through in-depth interviews with stakeholders, health service providers and patients as well as field observations. Secondary data was obtained from visit data, reports and procedurs used in TB services. The results of the study showed that in terms of the tuberculosis service system, it still has weaknesses in the aspect of special budgeting for TB control, policies on socializing TB services and increasing internal and external networks. The current tuberculosis treatment process is still lacking in terms of patient-service provider interaction in the Inpatient Unit and patient follow-up monitoring resulting in obstacles in service. So that problems in terms of treatment and care processes that are of poor quality have an impact in the form of a low success rate of treatment for TB patients as well as an increase in patient loss to follow-up, not being evaluated and death. Strengthening the foundation of the tuberculosis health system along with implementing a sustainable and integrated treatment process will result in good treatment outcomes and patient satisfaction.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia Alyani
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Syifa Aulia AlyaniProgram studi : ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di PT Bayer Indonesia ndash; Cimanggis Plant Periode Bulan Januari ndash; Februari Tahun 2017 Praktek kerja profesi di PT Bayer Indonesia ndash; Cimanggis Plant bertujuan untuk memahami peran, fungsi, posisi dan tanggung jawab Apoteker dalam industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi serta mempersiapkan calon Apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga farmasi yang profesional. Praktek kerja profesi dilaksanakan selama 2 bulan di departemen Quality Assurance System bagian Quality Support System. Kegiatan yang dilakukan antara lain : manajemen pemasok penilaian dan kualifikasi pemasok, evaluasi kinerja pemasok , manajemen perubahan, pelatihan dan dokumentasi. Pada pelaksanaan praktek kerja terdapat tugas khusus berupa manajemen ketidaksesuaian atau nonconformity management yang bertujuan untuk memastikan semua bahan baku yang masuk dan digunakan untuk proses produksi di PT Bayer Indonesia ndash; Cimanggis Plant memenuhi persyaratan kualitas. Kata kunci : Praktek kerja profesi, PT Bayer Indonesia ndash; Cimanggis Plant, Quality Assurance System, Quality Support System, manajemen ketidaksesuaian.Tugas umum : xi 41 halaman; 2 tabel; 1 lampiran.Tugas khusus : ii 13 halaman; 0 tabel; 0 lampiran.Daftar acuan tugas umum : 3 2009-2012 .Daftar acuan tugas khusus :
ABSTRACT
Name Syifa Aulia AlyaniProgram Study ApothecaryTitle Internship at PT Bayer Indonesia ndash Cimanggis Plant Period January ndash February 2017 The aims of internship at PT Bayer Indonesia ndash Cimanggis Plant were about to understand the function, position and responsibilities of Pharmacist in pharmacy industry, to have a knowledge, skills, and practical experience to perform a pharmaceutical practice in pharmacy industry and also to preparing an Apothecary candidate to entering a world job as a professional Pharmacist. The insternship was held during two months in Quality Assurance System Department, in subdepartment of Quality Support System QSS . The internship activities in QSS were about the supplier management assessment and qualification of suppliers and suppliers management evaluation , change management, training and documentation. The specific assignment for this internship was about nonconformity management that aimed to make sure all raw materials that used for manufacturing process in PT Bayer Indonesia ndash Cimanggis Plant complied the quality regulations. Keyword Internship, PT Bayer Indonesia ndash Cimanggis Plant, Quality Assurance System, Quality Support System, nonconformity management.General assignment xi 41 pages 2 tables 1 appendice.Specific assignment ii 13 pages 0 table 0 appendice.Bibliography of general assignment 3 2009 2012 .Bibliography of specific assignment
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Bayu Kristanto
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh hubungan System Quality (SysQua) terhadap Service Quality (ServQua), System Quality (SysQua) terhadap Work Performance (WorkPef) dan Service Quality (ServQua) terhadap Work Performance (WorkPef). Objek pada penelitian ini yaitu software akuntansi MYOB. Teknik pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling. Perolehan data dengan kuesioner terdiri dari 2 tipe yaitu fisik (kertas) dan online (menggunakan Google form). Dari 315 kuesioner yang tersebar terdiri dari 194 responden melalui online dan 116 responden melalui kertas. Semua kuesioner telah kembali. Pengelolahan data menggunakan Structural Equation Model. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa System Quality (SysQua) berpengaruh positif signifikan terhadap Service Quality (ServQua), Service Quality (ServQua) berpengaruh positif signifikan terhadap Work Performance (WorkPef), dan System Quality (SysQua) berpengaruh positif signifikan terhadap Work Performance (WorkPef). Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa MYOB memiliki kualitas yang baik dan terkait dengan kinerja pengguna. Secara khusus, pengguna mengacu kepada pengguna tingkat dasar, yang merupakan mahasiswa.
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2017
330 JOMUT 13:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>