Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sasa Djuarsa Sendjaja
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Riyanti
Abstrak :
Surat kabar saat ini semakin dirasakan kehadirannya, baik sebagi sarana pembeli iniormasi. maupun sebagi salah satu alat interaksi sosial pernbaca dengan lingkung,annya. Banyaknya surat antara kabar yang beredar setiap harinya memungkinkan "pembaca untuk memilih surat kabar sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Seperti diketahui bahwa surat kaba selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi pembacanya dengan harapan sasaran pembaca yang diinginkan akan tercapai, kemudian pada akhirnya pembaca diharapkan akan menggunakan surat kabar itu setiap harinya sebagai sarana informasi yang utama. Apabila ini dapat terlaksana. maka akan tercipta suatu hubungan antara pengenaan media. kredibilitas media dan ketergantungan pembaca terhadap surat kabar itu. Namun hal ini tidaklah selalu dapat terjadi secara bersamaan pada seluruh informasi yang dimuat dalam surat kabar. Pada penelitian ini. penulis mencoba melihat bagaimana hubungan antara pengenaan media, kredibilitae media, dan ketergantungan media pada surat kabar Kompae dan Media Indonesia dikalangan mahasiswa FISIP UI. Sifat dari pada penelitian ini adalah penjelasan, dan jumlah responden yang diambil 100 orang, terdiri dari berbagai jurusan studi dan berasal dari angkatan 1983 hingga 1988 Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kelamin, jurusan studio dan tahun angkatan dapat mempunyai perbedaan yang signifikan dengan pengenaan media. Demikian pula dengan variabel kredibilitas media. maupun ketergantungan~dari surat kabar Kompas dan Media Indonesia, pada jenis informasi tertentu karakteristik responden ini juga mempunyai perbedaan yang signifikan. Hasil yang lain juga menunjukan bahwa hubungan an tara pengenaan media dan kredibilitas media tidaklah terlalu kuat. Artinya persepsi yang positif dari pembaca terhadap Kompas maupun Media Indonesia. tidak dengan sendirinya menyebabkan pengenaan media yang terjadi juga tinggi. Demikian pula hubungan antara pengenaan media dengan ketergantungan media dikedua surat kabar itu menunjukan bahwa tidak pada semua isyu pemberitaan hubungan yang ter.jadi adalah kuat. atau pengenaan media yang tinggi tidak selalu menyebabkan pembaca selalu tergantung pada surat kabar yang bersangkutan. Pada bagian lain. penelitian ini memperlihatkan bahwa hubungan yang cukup kuat antara kredibilitas media dan ketergantungan media lebih banyak terdapat pada isyu pemberitaan yang dimuat pada surat kabar Kompas dari pada Media Indonesia. Hal ini nampaknya dapat disebabkan karena sebagian besar responden juga membaca surat kabar lain (seperti: Suara Pembaruan. Pos Kota) dan majalah berita (seperti: Tempo dan Editor). Dengan sendirinya ini akan menyebabkan responden tidak selalu merasa perlu tergantung pada surat kabar Kompas dan Media Indonesia untuku informasi kredibilitas atau yang mereka inginkan. tingkat kepercayaan yang Walaupun terbentuk adalah positif , namun tingkat ketergantungan yang terbentuk belum tentu juga positif. Adanya alternatif media informasi yang lain menyebabkan pembaca tidak selalu tergantung pada satu media untuk informasi yang diinginkan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S3886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Supriyati Widyaningsih
Abstrak :
Pers, khususnya surat kabar mempunyai peranan penting dalam menyebarkan program pembangunan. Namun terutama pers daerah kurang mampu mengelola, baik segi editorial management (Redaksi) maupun dalam business nanagement (Administrasi, Iklan dan Distribusi). Karenya pers daerah. harus memperbaiki diri dalam pengelolaannya. Perlu ada pemasaran terpadu antara unsur 4 P dalam Pengelolaan Pemasaran Disini tampak pentingnya komunikasi yang terjadi di dalamnya. kenyataannya pers, nya Surabaya Post merupakan surat kabar terbesar di Jawa-Timur. Penulis merasa perlu melihat pola komunikasi yang terjadi sehubungan, dengan permasalahan yang ada pada Surabaya Post Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara participant-observation, antara Oktober - November 1981 Dari hasil penelitian tampak bahwa komunikasi pengelolaan pemasaran Surabaya Post melalui saluran dan non formal Saluran komunikasi formal terdiri dari komunikasi vertikal dan horizontal, atau, membentuk arus informasi downward, upward dan horizontal Arus downward banyak berasal dari Pemimpin Umumnya dan berisi komunikasi formal. Saluran non formal sering digunakan, yaitu melalui perantara Sekretaris Direksi. Jelas ini menghambat arus upward dalam formal seorang yang, langsung pada Pemimpin Umumnya Sedangkan arus horizontal lebih hidup di antara bawahan atau antar bagian. Kesimpulannya bahwa, pengelolaan Surabaya Post terpusat pada Pemimpin Umumnya. Karenanya lebih banyak arus downward yang bersifat instruktif. Dalam hubungan dengan bawahan tampak peran seorang perantara, yaitu Sekretaris Direksi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1977
S10556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Safari
Abstrak :
Media massa memiliki. peran yang sentral dalam setiap pergulatan politi dan perubahan masyarakat. Sejak awal, sejarah media massa di Indonesia menunjukkan tiga tahap penting. Pertama, periode pra kemerdekaan. Dalam periode ini media massa berperan sebagai alat perjuangan melawan kolonial. Kedua, periode Orde-Lama. Dalam periode Orde Lama media massa di Indonesia bukan saja dijadikan sebagai alat perjuangan untuk melawan kembalinya kolonialisme Belanda tapi juga kelahiran-kelahiran media massa sudah diwarnai oleh semangat primordialisme dan ideologi yang beragam sehingga surat kabar dijadikan sebagai corong dan alaf perjuangan 'politik. Ketiga, periode Orde Baru Dalam tahap ini surat kabar tidak saja berfungsi sebagai alat pejuangan politik seperti yang diperlihatkan dalam peristiwa-peristiwa polotik nasional penting tahun 1966, tahun 1974, tahun 1978 bahkan sampai tahun 1990-an yang meyebabkan pembreidelan surat kabar secara besar-besaran, tetapi juga sejak tahun 1970-an surat kabar Indonesia telah memasuki era baru yakni era industti bisnis pers. Kebutuhan yang besar akan kapital menyebabkan dunia pers terjun dalam kolaborasi dengan pemilik modal dan pernilik perusahaan. Lebih jauh lagi, dunia pers bahkan terlibat dalam permainan oligopoli triangel, yaitu suatu bentuk kolaborasi antara pers, bisnis dan kekuasaan. Pengaruh kekuasaan dan dunia bisnis yang begitu besar menxebabkan pers menjadi tidak independen dan terpengaruh di dalam menyuarakan aspirasiaspirasinya, khususnya aspirasi politik. mereka. Skripsi ini secara sistematis me coba meneliti kaitan antara kekuasaan (ideologi dorninan) engan dimensi ideologis dan kecendeFungan politik dari kelompok-kelompok surat kabar kususnya Kompas, Merdeka dan Suara Karya. Metode yang digunakan adalah "analisis semiotika ." Metode ini membe.dkan langkah-langkah metodologis untuk menelusuri aspek ideologis dari suatti pesan mea ia terutama terletak dalam isi pesan yang non manifest. Dalarh meneliti ideologj dan kecen3erungan politik suatu media, analisis tidak saja diarahkan pada diskursus politik suatu pesan media tetapi juga memperhitungkari. kondisi-kondisi makro yang rnelingkupi asal-usul politik surat kabar dan kebijakim~kebijakan pemerintah dalam masalah kehidupan pers maupun sistem politik nasionaL Sedangkan fokus dari penelitian ini adalah diskursus isi tajuk rencana Kornpas
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roos Anwar
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini berusaha untuk menggambarkan bagimana peran pers Indonesia dalam pembangunan melalui penampilan informasi pembangunannya; sebagaimana diharapkan oleh pemerintah di negara-negara Dunia Ketiga, agar media massa dapat menjalankan fungsi sebagai: penyampai informasi, memberikan pendidikan sekaligus hiburan serta melakukan kontrol sosial demi kepentingan masyarakat.

Khususnya, pers sebagai suatu institusi sosial tidak dapat melepaskan diri dari masyarakat, karena pers berada dan berperan ditengah-tengah masyarakat. Pers dan masyarakat merupakan lembaga yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan.

Sebagai lembaga masyarakat, pers dipengaruhi dan dapat mempengaruhi lembaga-lembaga masyarakat lainnya_ Demikian pula hubungannya dengan pemerintah, pers tidak dapat melepaskan diri dari lingkup kekuasaan pemerintah yang bersangkutan. Itu sebabnya, mengapa sistim kemasyarakatan dan sistim politik sangat menentukan corak serta sepak terjang maupun tingkah laku pers.

Dalam studi ini, peneliti memilih dua Surat kabar masingmasing mewakili harian pemerintah dan harian independen, yaitu harian Suara Karya dan harian Suara Pembaruan. Sampel penerbitan berjumlah 30 penerbitan per media yang mewakili periode penerbitan bulan September, Oktober dan Nopember 1990.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode analisis isi, dimana dari penampilan informasi kedua harian, Suara Karya dan Suara Pembaruan, ingin dilihat sampai sejauh mana kedua harian tersebut berperan sebagai pers pembangunan. Berita pembangunan yang disajikan dibagi dalam lima kategori; yaitu bidang pendidikan, pertanian, ekonomi, industri dan kesehatan. Dianalisis pula kategori berita pembangunan menurut bentuk penulisannya, dengan melihat frekuensi dan muatan isi (volume) berita pembangunan yang disajikan melalui halaman muka surat kabar dan halaman lainnya.

Studi ini ingin juga melihat sampai sejauh mana harian pemerintah maupun harian independen berani menampilkan tajuk rencana yang bersifat kritik (tidak mendukung) terhadap usaha pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah maupun tajuk rencana yang bersifat mendukung.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, terlihat bahwa baik harian pemerintah maupun harian independen memuat sama besar berita pembangunan, berdasarkan frekuensi maupun volume (sentimeter kolom). Kedua media juga ternyata memberikan perhatian yang besar terhadap sektor ekonomi baik yang dimuat melalui halaman muka maupun halaman lainnya. Jika dilihat dari bentuk penulisan beritanya, berita langsung (straight news) dan karangan khas (feature) menempati posisi pertama dan kedua.

Dilihat dari isi berita pembangunan yang ditampilkan melalui tajuk rencanya, justru surat kabar independen lebih banyak mendukung kebijakan pembangunan pemerintah dibandingkan dengan harian pemerintah.

Sehingga dengan perkataan lain, ternyata pers pemerintah dan pers independen menurut studi ini, dalam menjalankan perannya sebagai pers pembangunan boleh dikatakan tidak lagi terikat oleh orientasi ideologis yang melatar belakangi masing-masing surat kabar tersebut.

Khusus untuk harian Suara Karya, peneliti melihat baik dari hasil studi maupun dari pengamatan sehari-hari, telah terjadi perubahan peran yang relatif cukup besar didalam melakukan kontrol sosial di era tahun 1990-an ini. Sedangkan untuk harian Suara Pembaruan, fungsi kontrol sosialnya tetap berjalan konsisten sesuai dengan misi yang diembannya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Marhaen Pratopo Eko Setyatmojo
Abstrak :
Thesis ini membicarakan lentang interaktivitas surat kabar online di Indonesia. Interaktivitas merupakan salah satu karakteristik media online yang tidak dimiliki oleh media massa tradisional sehingga merupakan suatu keunggulan media baru. Dalam menelaah interakiivitas surat kabar online, penulis menggunakan landasan leori budaya teknologi dari Amold Pacey yang berpendapat praktek teknologi tidak semata-mata persoalan teknis, tapi juga menyangkut aspek budaya dan aspek organisasi Pacey membuat diagram segitiga paraktek teknologi yang masing-masing sudutnya mewakili aspek kultural, aspek organisasi dan aspek teknik. Ketiga aspek tersebut ia sebut sebagai makna umum teknologi, sedangkan aspek leknik sebagai makna terbatas teknologi. Untuk mengetahui penerapan teknologi interaktif dalam surat kabar online di Indonesia, penulis melakukan observasi terhadap 45 situs surat kabar online yang termuat dalam direktori Indonesia Media (ht1p://www_media_or_id) serta mengirim kuesioner kepada pengelola surat kabar tersebut. Hasil pengamatan itu dianalisis dan dan diinterprelasikan untuk mengelompokkan surat kabar sampel berdasarkan tingkat interaktivitasnya. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan sedikitnya penerapan teknologi interaktif dalam surat kabar online di Indonesia. Potensi lain yang melekat pada media baru juga belum banyak dimanfaatkan oleh surat kabar online di Indonesia, misalnya penyajian berita terkini dengan updating terus menerus (real time). Dari surat kabar yang diamati, sebagian besar surat kabar sampel masuk kategori content online non interactive (53,3%), sedang yang termasuk content online interaktif 22,2%, dan content nononline 24,4%. Dan data tersebut, dapat dikatakan bahwa sebagian besar surat kabar online di Indonesia belum merupakan media online yang sebenamya, tapi sekedar situs web dan surat kabar tradisionalnyai. Minimnya fasilitas interaktif itu tenadi karena kemunculan surat kabar online tidak dilandasi dengan konsep pengembangan ataupim visi yang kuat sesuai dengan karakteristik media baru. Para pengelola media hanya memperhatikan aspek teknis dari surat kabar online dan tidak memperhitungkan aspek budaya dan aspek organisasi dari teknologi media bam. Sebagian besar surat kabar online dibuat sekadar mengikuti tren dengan tujuan memperluas pembaca tradisionai surat kabar yang bersangkutan, karena dengan muncul di Intemet, setiap orang bisa mengaksesnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudung Mulianto
Abstrak :
Pada saat sekarang, industri persurat?kabaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup berarti. Persaingan yang terjadi dalam industri ini menunjukkan intensitas yang meningkat. Berbagai macam surat kabar mencoba untuk bertahan atau memperbesar pasar. Sebagian berhasil, namun sebagian lagi gagal. Perubahan juga terjadi dalam industri persuratkabaran itu sendiri. Adanya kemajuan teknologi percetakan menyebabkan, berhasilnya dicetak surat kabar dengan mutu yang lebih bagus. Saat mendatang, kemungkinan digunakan teknologi cetak jarak jauh di Indonesia bukan suatu hal yang tidak mungkin. Sifat surat kabar itu juga mengalami perubahan. Surat kabar yang tadinya merupakan juru bicara kelompok tertentu atau terkait erat dengan kelompok tertentu, kini mulai melepas ke terkaitan itu paling tidak secara formal. Sebaliknya surat kabar yang tegas-tegas menyatakan diri sebagai mewakili suara kelornpok tertentu, ternyata menghadapi pangsa pasar yang relatif statis, bahkan cenderung menurun. Ada lagi ciri yang menonjol dan industri persurat - kabaran, yakni keterkaitannya dengan iklan. Kemampuan untuk merebut iklan adalah merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup surat kabar. Tanpa persentase iklan yang cukup, maka sukar bagi surat kabar untuk bertahan pada tingkat harga penjualan yang ada saat ini. Sementara kemungkinan untuk menaikkan harga penjualan adalah sangat tipis sekali. Situasi persaingan yang demikian ketat, mengharuskan adanya suatu strategi bersaing yang terencana dan sistematis bagi setiap surat?kabar. Untuk itu perusahaan surat-kabar harus melakukan analisa mendalam mengenai lingkungan yang mempengaruhi serta mengenai struktur industri persurat?kabaran itu sendirì. Berdasarkan analisa tersebut, perusahaan menyusun su atu strategi bersaing yang akan dipakai. Adanya perencanaan strategi bersaing secara eksplisit ini, akan memberikan arah pada pelaksanaan bauran pemasaran yang dipilih oleh perusahaan. Dengan demikian diharapkan bahwa perusahaan akan dapat membangun "keunggulan kompetitif" (competiive advantage) dalam jangka panjang. Juga diharapkan bahwa sumber daya terbatas yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan secara maksimal. Kedua surat kabar SURKA dan SINPA berusaha menempatkan produknya pada suatu posisi tertentu di pasar. Mereka mencoba untuk mengadakan segmentasi pasar. Namun belum terlihat adanya kesesuaian antara produk yang disajikan dengan segmen pasar yang dituju. Hal ini menyebabkan usaha menempatkan produk dalam pasar belum lagi tepat seperti yang diinginkan. Dalam melaksanakan strategi pemasaran kedua perusahaan tersebut telah mencoba menggunakan instrumen bauran pemasaran seperti produk, promosi, harga dan distribusi. Tetapi dalam peng gunaan instrumen tersebut kurang terlihat kesadaran bahwa keempat instrumen adalah saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Sehingga tidak jarang dalam pelaksanaan penggunaan satu instrumen bertentangan dengan instrumen lainnya. Secara keseluruhan masih banyak terdapat titik lemah pada kedua perusahaan itu yang perlu diperbaiki untuk dapat terus bersaing pada industri surat kabar. Tanpa adanya perbaikan maka ada kecenderungan kedua perusahaan akan dalam posisi yang semakin melemah.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Meiliana
Abstrak :
Penelitian mengenai perpustakaan dan kepustakawanan dalam surat kabat ibukota dari tahun 1990-1994 tujuannya adalah mengetahui surat kabar yang sering memuat tullisan mengenai perpustakaan dan kepustakawanan, melihat perkembangan dunia perpustakaan melalui surat kabar, dan mengetahui siapa pustakawan dan kepustakawanan yang sering menulis mengenai perpustakaan dan kepustakawanan, serta mencoba mengetahui pendapat masyarakat terhadap perpustakaan. Hasilnya menunjukkan bahwa harian yang sering memuat tulisan perpustakaan dan kepustakawanan selama lima tahun adalah Kompas, yaitu sebanyak 102 karangan dari 268 (38%), kemudian diikulti olehSuara Pembaruan sebanyak 61 karangan (23%), Suara Karya 47 karangan (18%), Media Indonesia 28 karangan (10%) dan Berita Buana 21 karangan (8%), sedangkan yang terakhir adalah Republika sebanyak 9 karangan selama dua tahun (1993-1994). Menurut berita yang terliput dapat dikatakan bahwa perpustakaan di Indonesia telah mengalami kemajuan dalam hal jumlah, tetapi penambahan ini tidak diikuti dengan peningkatan mutu perpustakaan. Tanggapan masuarakat terhadap duni perpustakaan menurut isi karangan surt kabar terlihat bahwa masyarakat telah mulai memberi perhatian yang cukup baik.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>