Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peter Y. Angwarmasse
Abstrak :
Lajunya perkembangan jumlah penduduk dunia yang setiap tahun mengalami peningkatan yang pesat merupakan suatu faktor yang mendorong manusia untuk setiap kali berupaya mencari sumber-sumber daya yang baru dalam rang ka menunjang kehidupan ekonomi masyarakat. Planet bumi k-ita ini tidak pernaii bertambah luas, di lain pihak per-tumbuhan penduduk yang semakin cepat bertambah , seakan-akan memaksa negara-negara untuk menemukan teknologi baru guna mengelola sumber-sumber daya alam itu. Untuk dapat merapertahankan dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas sumber-sumber daya itu, maka dalam mengelola, memanfaatkan sumber-sumber daya itu/senantiasa perlu di-sertal usaha-usaha perlindungan dan pelestarian lingkungan. Pada tahun 1930 bumi dihuni oleh 2 milyar jiwa,pa-da tahun 1960 meningkat menjadi 3 milyar,- dan tahun 1976 semakin bertambah sampai 4 milyar, kemu-dian tahun 2000 akan melonjak menjadi 7 milyar . Malah dalam kurun waktu tidak sampai satu abad akan tercapai jumlah yang sangat fantastis yaitu 30 milyar penduduk." 1 Mohammed Bedjaoui, Menuju Tata Ekonomi Dunia Baru, (Jakarta, 1985), hal. 39. Dari gambaran di atas narapak bahwa dalam kurun waktu antara tahun 1960 hingga tahun 2000/terjadi ledakan pen-duduk dunia sebanyak dua kali lipat. Perkembangan pendu-duk dunia yang pesat itu perlu dibarengi dengan kemampu-an sumber-sumber daya yang cukup,guna menunjang kelang-sungan hidup manusia yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Planet bumi kita yang terdiri atas kurang lebih 70% lautan dan 30% daratan,mengandung sumber-sumber daya alam yang kaya raya. Tentu saja penyebarannya di setiap ka-wasan, setiap negara atau daerah berbeda-beda satu sama lain. Ada daerah yang kaya akan sumber daya, ada pula yang kekurarigan sumber :daya. Adanya tingkat penyebaran yang berbeda ini ,menuntut perlunya kerjasama internasio-nal sehingga dapat dicapai pemerataan kesejahteraan umat manusia. Di atas dikemukakan bahwa planet bumi kita ini meliputi kurang lebih tujuhpuluh persen tertutup oleh air, sedangkan hanya tigapuluh persen terdiri dari daratan. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem laut merupakan ling-kungan hidup yang paling luas. Apabila ekosistem laut merupakan lingkungan hidup yang paling luas ,maka sumber-sumber kekayaan alam di dunia sebahagian besar terkan-dung di lautan. Akan tetapi yang..menjadi masalah adalah sampai sejauh mana manusia telah. meman^aatkan sumber-sumber kekayaan alam laut itu guna meningkatkan taraf hidup nya. Sejak abad ke 17 Hugo-de^Groot telah mengembangkan suatu teori melalui bukunya "Mare E'iberum" yang diter-bitkan pada tahun 1609. Beliau mengemukakan teori kebebasan laut (freedom of the sea), yang dimaksudkan untuk mengecam negara-negara besar yang pada masa itu ingin menguasai bahagian-bahagian tertentu perairan bebas, untuk aimanfaatkan bagi kepentingan nasional negaranya. Jelas bahwa sebelum abad ke 17,manusia telah rnemandang laut sebagai sumber daya yang penting untuk dapat dimanfaat kan bagi kesejahteraaji manusia. Teori klasik yang di-kembangkan oleh Hugo de Groot itu.-pada hakekatnya mengan dung dua pengertian. Pertama, laut terbuka (open sea) harus bebas dari kedaulatan negara manapun, tidak satu-pun negara berhak berdaulat pada bahagian-bahagian ter-tenfcu dari perairan-bebas. Kedua, mengingat bahwa laut befaas itu tidak dapat dikuasai secara efektif" oleh suatu negara, inaka tidak diperkenankan adanya negara yang ingin menguasai perairan bebas. Akan ? tetapi prinsip ke-bebasan laut itu dalam praktek pelaksanaannya telah di-salahgunakan oleh negara-negara yang maju teknologinya semata-mata bagi kemakmuran negaranya. Dewasa ini negara-negara ingin mempercantik kembali teori klasik cipta-an Hugo de Groot ini melalui konsep "Warisan bersama umat
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Zachawerus
Abstrak :
Kekuasaan negara yang berkaitan dengan sumber daya alam secara tegas diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang terdapat pada pasal 8 ayat 1 yaitu bahwa sumber daya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besamya bagi kemakmuran rakyat, serta pengaturannya ditentukan oleh Pemerintah. Sementara itu, wewenang negara dalam pengelolaan sumber daya alam diatur pada ayat 2, dengan inti kewenangan meliputi mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup; Mengatur penyediaan, peruntukkan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup, dan pemanfaatan kernbali sumber daya slam, termasuk sumber daya genetika; dan lain sebagainya. Dengan semakin tingginya tingkat kerusakan hutan di dunia khususnya di Indonesia yang mengakibatkan berkurangnya cadangan sumber daya alam hayati termasuk di datamnya habitat flora dan fauna, atas hat ini Indonesia mendapat tekanan yang cukup besar dari dunia intemasional. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang memitiki hutan tropis terbesar nomor 3 didunia setelah Brasil dan Zaire. Dleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati yang dilakukan oleh masyarakat dan pihak-pihak yang diberi hak danlatau ijin pemanfaatan dan pengelolaan oleh negara dalam hat ini Pemerintah, perlu dikaji apakah pelaksanaan terhadap kebijakan konservasi sumber daya alam hayati dan lingkungan hidup sudah sejalan dengan kebijakan pembangunan ekonomi. Fakta di lapangan seringkali menunjukkan bahwa kepentingan ekonomi demi pembangunan seringkali mengatahkan kepentingan konservasi sumber daya atam khususnya sumber days hutan yang merupakan penyedia bahan Baku industri terbesar bagi pembangunan. Berdasarkan penelitian secara teoretis maka dapat disimpulkan bahwa implementasi dilapangan atas konservasi sumberdaya hayati dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan tidak sinkron, hat ini disebabkan hak masyarakat untuk mencapai kemakmuran dengan kearifan tradisionat dalam pengelolaan hutan pada saat ini mulai punah. Sedangkan hak negara dalam pengelolaan sumberdaya hutan yang diberikan kepada golongan-golongan tertentu telah menyebabkan kerusakan hutan, maka dianggap perlu untuk direvisi kembali sesuai dengan era modemisasi.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2007
T 02231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trizki Suci Pitaloka
Abstrak :
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Namun Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mempunyai laju kepunahan satwa yang cukup tinggi. Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan pelestarian dan perlindungan Harimau Sumatera yang sudah dalam kondisi kritis menurut IUCN. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif dan tipologi bersifat deskriptif. Permasalahan dalam skripsi ini adalah tingginya tingkat perburuan dan perdagangan Sumatera sebagai satwa yang dilindungi. Kesimpulan atas permasalahan tersebut adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat dan penegak hukum akan pentingnya perlindungan terhadap satwa dan lemahnya penegakan hukum. ......Indonesia is known as one of many countries which has the biggest biodiversity in the world, but also have quite high species extinction rate. This thesis discusses the implementation of conservation and protection of Sumatran Tiger which included in Critically Endangered according to IUCN. In conducting this thesis, the writer uses juridicial-normative library research methods and descriptive typology. The problem of this thesis is high level of poaching and trade of Sumatran Tiger as a protected animal. And conclusion of this thesis is a lack of public awareness and law enforcement.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S65858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library