Ditemukan 291 dokumen yang sesuai dengan query
Ghani, Yusra Habib Abdul
Jakarta: Biro Penerangan Aceh Sumatra, 2000
959.8 Gha m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Reid, Anthony, 1939-
Depok : Komunitas Bambu, 2012
959.812 REI s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sitompul, Arnold Feliciano Imory
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian perilaku penggunaan alat pada orangutan Sumatera (Pongo pygmaeus abelii Lesson 1827) dalam. memanfaatkan sumber pakan serangga di Suaq Balimbing, Kluet, Taman Nasional Gunung Leuser telah dilakukan pada bulan September 1994 hingga Maret 1995. Pengamatan yang dilakukan meliputi aktivitas harian, aktivitas pencarian serangga sosial, dan penggunaan alat dalam. memanfaatkan sumber pakan serangga sosial. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan meto.de focal animal sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangutan mengkonsumsi 11 spesies dari 5 familia serangga sosial. Pencarian serangga sosial umumnya dilakukan siang (>10.00-14.00) dan sore hari (>14.00-18.00). Dari 4 katagori cara pengambilan serangga (destructive, extractive, surface, tool use) yang paling sering dilakukan adalah cara destructive. Alat yang digunakan dalam mencari serangga sosial adalah ranting dengan panjang berkisar antara 12,5 cm hingga 49,5 cm dan diameter berkisar antara 5,3 mm hingga 14,6 mm. Diketahui pula bahwa alat cenderung untuk dikupas apabila akan digunakan untuk mencari lebah keringat dan cenderung tidak dikupas apabila akan digunakan untuk mencari rayap.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hanafiah
Abstrak :
Pengaruh iklim terhadap perubahan muka bumi dan kehidupan mahluk hidup sangatlah mendasar, Bagi Indonesia yang sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang pertanian peranan iklim sangatlah menonjol. Pengregionan iklim merupakan cara yang terbaik untuk mengenal iklim disuatu daerah, dan pernah dilakukan di Indonesia oleh Mohr, SchmidtFerguson dan Oldman, pada prinsipnya bertujuan untuk menggambarkan distribusi wilayah basah dan kering bagi kegiatan bercocok tanam. Meskipun landasan ketiga klasifikasi iklim itu sama, yaitu curah hujan (kebasahan bulanan), namun penerapannya disuatu daerah sedikit banyaknya memperlihatkan berbedaan ditinjau dari segi tingkat kebasahannya. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pola-pola iklim, menurut Mohr-; Schmidt-Ferguson dan Oldman dan ketidak sesuaian Wilayah Kebasahannya, di Pulau Sumatera Bagian Selatan. Masalah yang hendak dibahas adalah : 1. Bagaiaman pola-pola iklim menurut Mohr, Schmidt-Ferguson dan Oldman di Pulau Sumatera Bagian Selatan ? 2. Dimana Wilayah terbasah dan terkering ? 3. Bagaimana kesesuaian kebasahan pola-pola iklimnya ? 4. Dimana wilayah yang kebasahannya iklimnya tidak sesuai ?
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mohammad Iskandar
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
959.81 MOH p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1972
959.816 SUM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta : Kementrian Penerangan, 1953
R 992 IND r
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Jakarta : Forum Komunikasi EX SUB Teritorium VII Komando Sumatera, 1979
959.812 PER
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Perret, Daniel
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2010
959.81 PER f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Andi Ruswandi
Abstrak :
Method in calculating thickness changes of sedimentary layers caused by compaction (decompaction) has been developed to reconstruct geohistory of the basin accurately. Decompaction method which is used in this research proposed by Angevine et al (1987) and several input from other researchers such as Van Hinte (1978) and Perrier and Quiblier (1974) are also applied.
Thickness changes calculation of sedimentary layers caused by compaction (dccompaction) is based on the reduction of porosity with depth and assuming volume of grain to be constant. Parameters which are needed in this calculation include trend of porosity reduction, initial thickness, ages, depth and compaction factor of sedimentary layers.
Porosity reduction during burial is unique and different for lithology types with different depositional environment or facies. Grouping of layers based on depositional environment or facies is necessary to produce an accurate porosity trend of the layers.
Case study of Q-1 Well, which is drilled in Kampar Block, Central Surnatera Area produced seven groups with different depositional environment or facies. Each group has different porosity trend for each lithology type (shale and sandstone or limestone).
Geohistory analysis can be constructed accurately if thickness changes caused by compaction are known. This analysis is used to potray vertical movement of a stratigraphic horison as an indicator of subsidence and uplift history in the basin since the horison was deposited.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T6378
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library