Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfiyatun Rokhmah
"Skripsi ini menyajikan suntingan teks Suluk Purwaduksina PW. 117 koleksi FSUI yang sekarang tersimpan di ruang koleksi naskah Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Naskah ini bercerita tentang pengenalan ajaran agama Islam yang dituangkan dalam tanya jawab antara Rara Sujinah dengan Purwaduksina. Naskah ini termasuk dalam jenis naskah piwulang. Naskah berbentuk macapat yang ditulis dengan bahasa Jawa dan aksara Jawa Baru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode filologi berdasarkan satu naskah dengan suntingan teks edisi kritis.

This thesis presents text editing of Suluk Purwaduksina collection of FSUI which registered in University of Indonesia's Central Library, and collection number is PW. 117. The manuscript tells about introduction of Islamic lesson described in dialogue between Rara Sujinah with Purwaduksina. Suluk Purwaduksina is piwulang text which is included as macapat's form and written in Javanese language. Method used in this research is philological studies based on one manuscript and completed by critical edition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprinus Salam
Yogyakarta: Gambang Buku Budaya, 2017
808.81 APR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"result of the culture that ag is old enough only did not take the form of the site purbakala, or buildings are historic, but also took the form of the old text that is arrang by the poets, this old text that is arrang by the poets, this old text usually uses the article and the local regional language that is own by respectitively the ethnic group, the noble values that or constin in the old text must be bequeath to the grandchild especially the text that contain the didactic value the moral value, piety,e etiquette, the character teaching et cetere, all the noble values must known by the younger generation as the nation continuer.... "
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet D.S.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
899.222 SLA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 7(3-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 14 (1-4) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mandrasastra
"Buku Serat Suluk Sandi Prathistha menjelaskan tentang ?Ilmu Sepuh Sajati? yang sesuai dengan rukun Islam 5 perkara. Ditulis oleh Rd. Mandrasastra di Sumber Lawang, Surakarta. Dengan sepengetahuan K. G. P. A. H. Mangkunagara VII, dan K. G. P. A. H. Paku Alam VII, Ngayogyakarta."
Yogyakarta: Mardi Mulya, 1933
BKL.1100-PW 177
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Suti Mulyani
"Di Bagan Siapi-api, kecamatan Bangko, kabupaten Beng_kalis tempat tinggal orang tua penulis ada daerah tempat para pengikut. tarekat Naqsyabandiyah bersuluk. ini meru_pakan salah satu dari sekian banyak tempat suluk yang ter_dapat di berbagai daerah di propinsi Riau. Mayoritas pen_duduk daerah ini adalah non- muslim/Tionghoa, dan rata-rata hidup dari penangkapan ikan. Melalui khalifah yang memimpin madrasah-madrasah, su_luk Naqsyabandiyah mampu menjadi penuntun hidup kerohanian masyarakat muslim di Bagan Siapi-api. Para khalifah meru_pakan pimpinan informal dalam masyarakat muslim dan menjadi suri tauladan serta pelindung rakyat. Amalan-amalan dalam suluk Naqsyabandiyah ini sanggup memberi bekal kepada masyarakat Muslim sekitarnya, yaitu tuntunan rohani agar tidak terjebak ke dalam kehidupan yang terlalu keduniawian, materialistis, dan perbuatan perbuatan maksiat. Melalui berbagai latihan spiritual, penduduk menggali dan mendalami suluk Naqsyabandiyah untuk bisa mengimbangi kehidupan duniawi yang penuh dengan goda_an dan tantangan. Ada anggapan bahwa suluk Naqsyabandiyah memberi bekal pada para pengikutnya untuk dapat hidup le_bih sempurna di jalan Allah Swt. Ini yang menjadikan penu_lis ingin mengetahuinya lebih lanjut. Istilah suluk pada hakekatnya ialah: mengosongkan jiwa ( takhalli ) dari pada sifat.-sifat yang tercela yaitu maksiat lahir dan maksiat batin, yang digerakkan oleh ha_wa nafsu. Dan mengisinya kembali ( tahalli ) dengan sifat-_sifat yang terpuji yaitu taat lahir dan taat batin, yang digerakkan oleh akal dan ilmunya, sehingga dengan demikian terciptalah manusia baru yang indah ( Jamal ) dan sempurna ( kamal ) untuk masyarakat damai yang penuh dengan rasa persaudaraan cinta- mencintai Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhan_nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh serta janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. ( Surat al-Kahfi:l10 )."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmoko
"ABSTRAK
Aspek suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa belum mendapatkan perhatian khusus oleh para sarjana yang mendalami dan menekuni dalam hal wayang. Dalam penelitian ini permasalahn utama yang perlu diangkat adalah: 1. bagaimana bentuk suluk dalam 1akon/pertunjukan wayang purwa; 2. bagaimana penggunaan su1uk da1am lakon/petunjukan wayang purwa; 3. bagaimana kedudu­kan suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa; dan 4. bagaimana fungsi suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa.
Sedangkan tujuan penelitian ini ialah mengupas atau mengana­lisis suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa agar didapatkan makna yang utuh dan menyeluruh (wholeness).
Metode penelitian yang dipergunakan yaitu metode dan teknik analisis struktural, yaitu metode yang bertujuan membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semenditel, dan sedalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna yang menyeluruh. Analisis struktural bukanlah penjumlahan anasir-anasir itu, misalnya tidak cukup didaftarkan semua kasus aliterasi, asonansi, rima akhir, rima dalam, inversi sintaktik, metafor dan metonimi dengan segala macam peristilahan yang muluk-muluk dengan apa saja yang secara formal dapat diperhatikan pada sebuah sajak atau dalam hal romanpun tidak cukup semacam enumerasi gejala-gejala yang berhubungan dengan aspek waktu, aspek ruang, perwatakan, point of view, sorot balik dan apa saja. (Teew, 1984: 135-136)
Dalam menganalisis aspek suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa ini diperlukan pendekatan intrinsik, yaitu pendekatan yang bertitik tolak dari dalam, batiniah, sifat dasar atau bagian dasar karya sastra itu sendiri. Menurut Panuti Sudjiman intrinsik berarti: 1. dari dalam, batiniah; 2. merupakan sifat atau bagian dasar. (1984:35). Bahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah Diktat Sulukan Ringgit Purwa Cengkok Mangkunagaran, yang dihimpun oleh Ki Ng. Suyatno WS, seorang pamong PDMN di Surakarta tahun 1986:
Kesimpulan akhir yang didapatkan adalah bahwa:
1. Bentuk suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa merupakan susunan bahasa Jawa Kuno dan Jawa Klasik (Baru) berbentuk tembang gedhe maupun macapat.
2. Penggunaan suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa ialah setelah suatu iringan gending pada adegan tertentu suwuk (berhenti). Suluk tersebut berupa pathetan, ada-ada, dan sendhon.
3. Kedudukan suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa amatlah penting, karena suatu adegan dalam pakeliran wayang purwa sangat memerlukan suasana batin yang sesuai. Dalam keseluruhan struktur dalam lakon/pertunjukan wayang purwa, suluk dipandang sebagai unsur yang turut mendukung terjalinnya kaitan suatu peristiwa satu dengan yang lainnya (berikutnya).
4. Fungsi suluk dalam lakon/pertunjukan wayang purwa adalah untuk melukiskan dan menggambarkan atau memberikan suasana tertentu pada suatu adegan tertentu pula. Suasana tersebut adalagh agung, khidmat, marah (sereng), "tergesa-gesa", semangat, sedih, dan haru.
Demikian abstrak penelitian saya dengan judul "Aspek Suluk dalam Lakon/Pertunjukan Wayang Purwa". "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Perubahan situasi dunia mempengaruhi tata kehidupan manusia. Perubahan itu dapat memberikan dampak negatif maupun positif. Namun yang jelas setiap perubahan pasti mempengaruhi tata sosial kehidupan dari yang paling atas sampai yang paling bawah. Masuknya Islam ke pulau Jawa tidak hanya membawa perubahan pada tatanan sosial politik saja tetapi juga pada tatanan sosial budaya.
Berbagai macam penelitian dilakukan untuk mengkaji terjadinya perubahan ini. Penelitian tidak hanya dilakukan dari segi sosial politis saja tetapi juga dilakukan dari sudut sosial budaya. Penelitian budaya memang tidak secara langsung mamberikan jawaban terhadap kajian perubahan-perubahan masyarakat, tetapi imbasan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat dapat dibaca melalui karya sastra.
Masyarakat Jawa yang memang sejak awal sebelum masuknya pengaruh-pengaruh dari luar sudah mapan dengan tatanan konsep manunggaling kawula gusti, ketika perubahan datang tidak tertalu sulit untuk menyesuaikan diri. Pengaruh-pengaruh tersebut diterima sedemikian rupa untuk menambah kekayaan budaya masyarakat Jawa.
Tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk mengungkapkan unsur-unsur ajaran Islam dan sifat unsur didaktis moralistis yang yang diemban oleh teks Suluk Sujinah ini.
Dengan metode penelitian kwalititatif, dan pengoperasian teori struktural diharapkan dapat diketahui konsep apa yang mempengaruhi pemikiran-pemikiran yang'ada dalam teks Suluk Sujinah ini.
Dalam hal ini satu kasus menarik adalah yang terjadi pada teks Suluk Sujinuh. Taaauf Islam mengenai Roh (ar-Rub), Jiwa (an-Nafs) dan Hati (al-Qalb) dipaparkan dengan indah melalui tembang Asmarandana yang dibalut dalam percakapan suami istri dengan tatacara Jawa. Keindahan teks Suluk Sujinah ini terletak pada pembahasan mengenai konsep Tri tunggal yang dibicarakan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu sinkritisme pemikiran yang menarik untuk dikaji. Bagaikan nyala api, di dalam diri setiap manusia selalu terdiri dari tiga hal yaitu
roh jiwa dan hasil. Ketiga hal inilah yang membuat manusia menjadi ciptaan Tuhan yang paling lengkap, yang paling sempurna dan yang paling tinggi di dunia ini."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>