Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hengkie Hartono
Abstrak :
Karya Akhìr ini membahas mengenai strategi bisnis unit produk Stationery & Office Automation pada PT.Datascrip. Dalam pembahasan mengenai strategi bisnis unit maka perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi performance perusahaan dalam mencapai tujuannya. Adapun faktor-faktor ini terdiri dari faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Faktor Iingkungan internal merupakan kekuatan bersaing dari perusahaan berupa sumber daya berwujud dan sumber daya tidak berwujud yang berada dalam kendali perusahaan. Sedangkan faktor lingkungan eksternal merupakan daya tarik perusahaan dalam menjalankan usahanya di pasar yang terdiri dari Iingkungan umum dan Iingkungan industri usaha. Lingkungan umum meliputi segmen demografi, ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, dan teknologi. Lingkungan Industri meliputi ancaman pendatang baru, tingkat persaingan diantara perusahaan, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman produk pengganti. Dari hasil analisa faktor- faktor yang mempengaruhi usaha terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan bahwa posisi perusahaan harus melakukan investasi selektif untuk pengembangan di masa depan. Investasi secara selektif untuk pengembangan yang dilakukan pada produk Stationery & Office Automation yaitu memilih penambahan/pengurangan sub produk secara tepat, mencari dan memperluas pasar secara tepat, kegiatan strategi pemasaran dengan pengalokasian dana dan produk Stationery & Office Automation secara baik, dan waspada terhadap Iinkungan eksternal perusahaan dengan tetap mempertahankan kekuatan bersaing usaha. Selanjutnya dengan berpedoman pada strategi investasi selektif untuk pengembangan, penulis juga menganaIisa portofolio produk dalam bisnis unit untuk mengetahuì posisi masing-masing produk sehingga mengetahui pengalokasian dana secara tepat dengan menggunakan analisa Boston Consulting Group Pada analisa BCG dilakukan pengukuran pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar relatif dari masing masing subproduk. Dari analisa BCG ditemukan bahwa produk Stabilo berada pada posisi Star produk Fotocopy paper Office Suppilies dan Business Machine berada pada posisi Question Mark dan produk pronto berada pada posisi Dog. Produk Stabilo merupakan salah satu sumber dana terbesar bagi cash flow bisnis unit yang mempunyai penjualan terbesar (25 %) dan margin penjualan cukup besar (ke-2). Sumber dana ini dapat dimanfaatkan untuk membantu pengembangan produk-produk yang berada pada posisi Question Mark dengan strategi bauran pemasaran yang tepat, disamping tetap mempetahankan posisinya sehingga tidak bergeser ke Question Mark. Sedangkan produk pronto merupakan produk yang perlu dihentikan pemasarannya pada waktu yang tepat. Saat ini dilakukan strategi pemasaran produk pronto untuk mendapatkan maksimal keuntungan dalam jangka pendek sebeluin dihentikan pemasarannya karena pertumbuhan penjualannya tidak cukup baik (5%) dan margin cukup kecil (ke-4). Berdasarkan temuan analisa SWOT dan Generik serta analisa BCG dari produk Stationery dan Office Automatioan maka selanjutnya penulis melakukan analisa produk pasar yang merupakan strategi bauran pemasaran dan masing-masing produk. Dan analisa yang diakukan maka diperoleh adanya perbedaan strategi antara produk Stationery dan produk Office Automation Perbedaan strategi produk harga, distribusi dan promosi yang dilakukan membuat bisnis unit harus menetapkan strategi jangka panjang yang perlu dilakukan untuk pengembangan perusahaan dimasa depan. Adapun strategi jangka panjang yang dapat dilakukan dalam 5 tahun mendatang meliputi pemisahan bisnis unit Stationery & Office Automation atas 2 divisi. Pemisahan ini dilakukan supaya pelaksanaan pemasaran menjadi effektif dan effisien dengan konsentrasi yang lebth fokus path masing-masing produk. Beberapa hal yang perlu dilakukan pada produk Office Automation yaitu penambahan produk-produk, perluasan pasar dan pengembangan sumber daya untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan adalah memasarkan produk-produk peralatan kantor, standar kualitas tertinggi pada pelayanan pelanggan dan memuaskan para pemegang saham. Pengembangan produk Office Automation dapat dilakukan dan banyak produk yang belum dipasarkan seperti : mesin fotocopy, PABX, smart card, dll. Sumber daya yang perlu dìkembangkan untuk memuaskan dan menjaga kepercayaan dari konsumen dengan membuat tehnical support dan program perawatan berkala untuk produk mesin kantor tertentu. Disanipìng itu perusahaan juga perlu memperkuat jaringan distribusinya melalui kantor perwakilan cabang dan para dealer dari produk ini, disertai pelaksanaan program promosi yang tepat secara teratur. Walau demlkian produk stationery tetap perlu melakukan strategi bauran pelayanannya secara tepat untuk menjaga kelangsungan produk dipasar dan memberikan keuntungan kepada konsumen dan perusahaan. Inovasi dari kualitas Produk dan pelayanannya dilakuan secara tepat dengan melengkapi range produk yang kurang dan meninggalkan produk yang sudah tidak Iayak dipasarkan. Menetapkan strategi harga sehingga dapat bersaing dipasar dengan didukung oleh pelaksanaan program promosi secar tepat. Jaringan distribusipun harus tetap dibina kerjasamanya dan diperluas untuk pasar yang belum terjangkau terutama melalui jalur dealer/retailer yang cukup effektif selama ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan adanya persaingan bisnis yang semakin ketat dan kompetitif maka lingkungan bisnis berubah menjadi kompleks. Termasuk juga berubahnya prinsip- prinsip manajemen penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan selama ini. Pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan saja tetapi juga dilihat dari perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif perturnbuhan dan pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan menggunakan keempat perspektif ini disebut dengan konsep Balanced Scorecard. Konsep ini merupakan merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahaan yang dilakukan terhadap perspektifkeuangan dan non keuangan yang tersebut diatas.

PT.XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyedia mesin diesel untuk pembangkit tenaga listrik maupun sebagai penggerak peralatan industri lainnya. Saat ini melakukan pengukuran kinerja dengan melihat laporan anggaran dengan realisasinya. Penerapan Balanced Scorecard secara tepat akan sangat berguna bagi perusahaan dalam menilai kinerja organisasi terutama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam perusahaan, dan terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal-hal lain yang membuat kinerja perusahaan menurun ataupun menga1ami kerugian. Selain itu dengan penerapan Balanced Scorecard yang sesuai dengan perusahaan maka arah untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dapat dikontrol dan dikoreksi jika ada penyimpangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan-masukan kepada perusahaan dalam penerapan Balanced Scorecard, terutama dalam menentukan tolok ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecard disesuaikan dengan kondisi perusahaan serta sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan perusahaan

PT.XYZ sebagai perusahaan yang menjual produk mesin diesel ternama memiliki beberapa Key Success Factor yang memberikan keunggulan bagi perusahaan. Adapun KSF yang dimiliki yaitu organisasi Deutz dengan dukungan risetnya , layanan puma jual untuk merespon terhadap permintaan pelanggan, kehandalan dari produk-produknya, kompetensi dari tenaga teknisinya, pelanggan dan mitra perusahaan. Berdasarkan KSF ini, maka PT.XYZ menentukan strategi serta sasaran-sasaran strategis, sehingga tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Hasil analisa disain Balanced Scorecard yang disarankan untuk PT.XYZ adalah sebuah Organisasi dengan Fokus Strategi yang rinciannya sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan Meningkatkan ROCE perusahaan yang saat ini hanya 4% menjadi 10% dalam jangka waktu 4 tahun, dengan tema produktivitas dan pertumbuhan pendapatan. 2. Perspektif Pelanggan Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik dalam hal kecepatan layanan, kerarnahan dan siap membantu serta kemitraan dengan pelanggan. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Strategi perusahaan dalam perspektif proses bisnis internal adalah dengan menciptakan peluang-peluang untuk dapat menjual produk non-spareparts, meningkatkan pengertian akan segmentasi pelanggan, efisien dalam beroperasi dan meningkatkan kesadaran akan lingkungan, kesehatan dan keamanan bekerja. 4. PerspektifPembelajaran dan Pertumbuhan Dalam perspektif ini strategi perusahaan adalah meningkatkan keahlian dan pengalaman bekerja karyawan, meningkatkan penguasaan karyawan dalam sistem teknologi informasi SAP/ R3, dan meningkatkan komitmen karyawan 
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Goetsch, David L.
New Jersey: Pearson-Prentice Hall, 2004
658.812 GOE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gong, Byeong-ho
Seoul: Haenaen Chulphansa, 2009
KOR 338.092 GON g (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Ramadhan
Abstrak :
Di era global sekarang, persaingan usaha antara perusahaan perusahaan besar semakain ketat. Mereka berlomba lomba merencanakan tujuan serta strategi bisnis mereka untuk menjadi yang terbaik. Pengukuran yang paling banyak digunakan dalam mengukur keberhasilan dari strategi mereka adalah dengan laporan keuangan seperti rasio-rasio penjualan dan ROI. Jika kita kaji lebih dalam lagi, masih banyak cara untuk mengukur performa dari perusahaan itu, seperti balance scorecard sebagai alat ukur dari keberhasilan perusahaan. Dalam metode ini perusahaan juga bisa mengukur performa perusahaan terhadap pembeli, proses bisnis internal, dan pertumbuhan perusahaan dalam mendapatkan ilmu baru dibidangnya. Dalam studi kasus ini penulis akan membahas lebih dalam tentang bagaimana balance scorecard membantu perusahaan dalam mempertajam tujuan dari persusahaan dalam perspektif yang berbeda.
In these days, companies are more competitive than in the past of planning their strategic objective and measure the performance of the strategy. There is a traditional tool to measure the performance of a company, financial measure, was the only assessment for a company to find out its performance of the year by assessing its financial variables that support financial growth such as ROI, sales turnover and many more. There are a few numbers of measuring companies` performance from different perspective other than financial measures only. Using balance scorecard as a measurement tool for companies can help them to assess other three additional perspectives; customers, internal business processes, and learning and growth. In this report, balance scorecard helped a company to specify objectives of companies in four different perspectives.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pella, Darmin A.
Abstrak :
ABSTRAK
Eksekusi strategi adalah faktor yang jauh lebih menentukan daripada strategi itu sendiri. Berbagai studi menunjukkan bahwa kegagalan perusahaan bukan disebabkan oleh strategi yang buruk, tetapi karena ketidakdisiplinan mengeksekusi strategi.

Karya akhir ini mengidentifikasikan bagaimana prinsip-prinsip eksekusi strategi dijalankan perusahaan, khususnya bagaimana mengeksekusi misi dan visi perusahaan yang baru. Studi ini mengkaji perusahaan swasta pembangun dan pengelola jalan tol pertama di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi perseroan adalah ancaman masa konsesi pengoperasian jalan tol yang akan berlangsung 18 tahun lagi. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan (sustainability) entitas bisnis perusahaan, perusahaan bangkit melakukan transformasi. Perusahaan menetapkan misi-visi baru dan menginjeksikan sistem manajemen strategik modem ke dalam sistem manajemen kinerja perseroan.

Agar pilihan-pilihan strategi yang dilakukan perusahaan memiliki keselarasan dan fokus (alignment and focus) maka perusahaan menerapkan pendekatan Balanced Scorecard sebagai alat bantu implementasi strategi (tools for strategic implementation). Studi ini menunjukkan bahwa perseroan telah menjalankan sejumlah langkah eksekusi strategi yakni mengartikulasikan misi dan visi, mengidentifikasi tahapan interaksi dan harapan pelanggan, membuat balanced scorecard level korporat, dan mengidentifikasi tema strategik dan peta strategik yang akan ditempuh.

Dua tema strategik utama yang ditempuh (course of action) adalah operasional yang prima (operational excellence) serta perluasan bidang bisnis ke solusi infrastruktur (transformation to infrastructure solution enterprise). Strategi operasional prima bertujuan meningkatkan arus kas guna membiayai strategi transformasi. Dengan cara itu perusahaan berharap dapat mengembangkan bisnis baru sesuai peluang bisnis infrastruktur yang ada di Indonesia, dengan memanfaatkan secara optimal peluang investasi otonomi daerah dalam rangka survival jangka panjang.

Perseroan juga telah menetapkan dan mensosialisasikan nilai budaya perusahaan yang mendukung pencapaian strategi, menetapkan indikator penting pencapaian strategi, menetapkan target yang relevan, menurunkan indikator keberhasilan pekerjaan sampai ke level individual serta menetapkan daftar kompetensi karyawan yang sejalan dengan pencapaian strategi.

Lebih lanjut studi ini menyarankan sejumlah faktor untuk meningkatkan disiplin eksekusi strategi perseroan. Diantaranya ialah perseroan perlu segera memastikan bahwa seluruh pimpinan unit kerja dari level divisi, departemen dan seksi mulai membuat rencana kerja tahunan berisikan program-program kerja untuk memenuhi target yang ditetapkan di level korporat. Perseroan juga perlu memastikan terjadi keselarasan dan finalisasi (alignment & finalization) dari dokumen-dokumen terkait perencanaan program kerja perseroan dari level korporat, divisi, departemen dan seksi.

Perseroan perlu segera meningkatkan kompetensi karyawan. Kompetensi karyawan berpengaruh pada kualitas eksekusi strategi. Karyawan yang kompeten, memiliki pengetahuan atas alat-alat bantu pengendalian manajemen, penyajian data dan analisis masalah akan mampu mengeksekusi strategi perseroan dengan hasil yang berkualitas.

Perseroan perlu segera membangun infrastruktur perbaikan berkelanjutan yang berisikan kegiatan perancangan kebijakan manajemen, standar operasi dan prosedur, sistem evaluasi, dan skema kompensasi untuk mengatur, menstandarisasi, mensistematisasi dan menyuburkan kegiatan perbaikan berkelanjutan di perusahaan.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan industri komponen otomotif tidak bisa dipisahkan dari industry otomotif secara keseluruhan. Industri ini terkait dalam suatu value chain dengan industry otomotif yang lain. Hal ini berlaku baik untuk skala nasional maupun internasional. Hubungan ini yang pada akhirnya menimbulkan adanya aliansi-aliansi strategis diantara sesama pelaku industri komponen otomotif maupun dengan pelaku industri otomotif yang lainnya Aliansi-aliansi yang terjadi melibatkan para pelaku nasional, para principals dunia dan juga para pelaku di daerah-daerah.

PT.X sebagai pelaku industri komponen nasional mempunyai peran dalam value chain sebagai pelaku industri manufaktur dan juga pemasar dari produk-produk komponen baik untuk pasar di Indonesia maupun pasar mancanegara. Dalam menjalankankan bisnisnya, PT. X melakukan aliansi-aliansi strategis dengan para principals dunia maupun juga para pelaku daerah dalam hal pendistrubusian produk. Aliansi-aliansi ini dibangun pada era 70-an dan 80-an dimana keadaan saat itu sangat mendukung terjadinya aliansi-aliansi seperti ini. Kontribusi-kontribusi antar mitra aliansi pada saat itu sejalan dengan motivasi para pihak yang terlibat dalam aliansi. Sejalan dengan waktu, aliansi-aliansi ini mengalami pergeseran-pergeseran baik dalam hal kontribusi yang dilakukan oleh masing-masing pihak maupun motivasi dari pihak-pihak yang beraliansi.

Untuk itu harus dilakukan analisa terhadap motivasi dari setiap anggota aliansi dan juga kontribusi-kontribusi yang dilakukan. Dari sini dapat dilihat bagaimana kesesuaian antara kontribusi yang ada dengan motivasi dari mitra aliansinya. Analisa juga dikembangkan terhadap gap yang mungkin timbul dari aliansi-aliansi yang sedang berjalan.

Globalisasi di industri otomotif dunia disisi lain juga membawa pengaruh yang besar pada semua industri otomotif dunia termasuk bisnis PT.X. Beberapa kemudahan-kemudahan yang selama ini diperoleh PT.X mulai hilang, sehingga hal ini sangat mempengaruhi bisnisnya ke depan. Perubahan-perubahan ini tentu saja sangat berpengaruh pada aliansi-aliansi yang dilakukan dengan para principals maupun dengan para pelaku daerah serta bervariasi antar satu dengan aliansi dengan aliansi yang lain.

Para principals yang mempunyai hubungan istimewa dalam hal ini keiretsu dengan para principals pembuat kendaraan dunia mempunyai misi untuk menopang principals yang menjadi keiretsu nya dalam hal mencapai pencapaian efisiensi. Principals jenis ini saat ini mempunyai motivasi aliansi yang paling banyak bergeser dalam aliansinya dengan para rnitra-mitra domestik. Sebaliknya principals diluar kategori tersebut masih memiliki beberapa kepentingan dengan para mitra domestiknya, terutama dalam memasarkan produk-produknya di pasar domestik.

Sedangkan untuk pelaku daerah dalam hal ini dealers, terdapat dealers yang disamping memasarkan produk komponen PT.X juga memasarkan produk lain termasuk menjual unit kendaraan. Akibatnya dealers jenis ini memiliki kekuatan bisnis yang cukup besar sehingga ketergantungan terhadap aliansi dengan PT.X menjadi kecil. Jenis dealers yang lain adalah dealers yang menjual produk komponen lain akan tetapi tidak menjual unit produk. Walau tidak sekuat jenis yang pertama, dealers seperti ini tetap memiliki bargaining yang cukup baik pada aliansi yang dilakukan dengan PT.X. Jenis yang terakhir adalah dealers yang hanya berbisnis dengan PT.X serta umumnya adalah dealers-dealers kecil yang tingkat ketergantungannya dengan PT.X cukup tinggi.

Dari analisa-analisa yang dilakukan pada karya akhir ini terhadap tiap pola aliansi yang ada, terdapat berbagai macam keadaan yang sangat mempengaruhi keadaan aliansi dimasa yang akan datang. Untuk itu pada akhir tulisan karya akhir ini juga dibuatkan analisa untuk rekornendasi solusi yang didasarkan pada score analysis dan juga pertirnbangan kualitatif pendukung lainnya.

Rekomendasi yang diberikan dalam karya akhir ini meliputi empat solusi perrnasalahan, yang didasari oleh analisa-analisa yang dilakukan sepanjang pembahasan karya akhir. Solusi yang direkomendasikan pada prinsipnya adalah melakukan quit scenario pada pola aliansi yang mempunyai effective benefit sangat rendah, kemudian melakukan penguatan aliansi pada aliansi yang masih memiliki effective benefit cukup baik akan tetapi mempunyai dinamika ke depan yang tinggi serta rnelakukan gerakan lebih agresif dalam menguasai channel-channel di daerah untuk mengantisipasi perubahan-perubahan aliansi yang terjadi. Dengan solusi-solusi ini diharapkan PT.X dapat menyongsong tantangan-tantangan ke depan dengan lebih baik lagi.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Tri Wahyutika
Abstrak :
ABSTRAK
<

Penelitian ini membahas tentang strategi bisnis yang digunakan program NET Ini Talkshow agar mampu bersaing secara profesional dalam persaingan stasiun televisi terestrial. Penelitian ini akan mendeskripsikan penerapan strategi blue ocean pada aspek khalayak, isi tayangan, serta promosi program Ini Talkshow. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ini Talkshow menggunakan strategi bisnis blue ocean dan menerapkannya dalam segi khalayak, isi tayangan, serta promosinya. Penelitian ini juga membahas tentang strategi Ini Talkshow untuk mendapatkan pemasukan selain dari slot iklan.


ABSTRACT
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>