Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mety Puji Wartianti
"ABSTRAK
Pekerjaan menggunakan komputer dengan postur tubuh cenderung statis dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan keluhan kesehatan. Kondisi workstation mempengaruhi postur tubuh yang dibentuk oleh pegawai. Ketidaksesuaian antara pekerja dan workstation memperbesar risiko terbentuknya postur janggal. Telitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko ergonomi pada pegawai yang menggunakan komputer di Ditjen Binwasnaker Kemnakertrans tahun 2013. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan semi kuantitatif. Analisis risiko dilakukan dengan kuesioner dan observasi untuk mengidentifikasi pekerjaan yang berisiko, nordic body map, lembar kerja RULA untuk penilaian postur kerja serta observasi terhadap disain tempat kerja. Hasil telitian menunjukkan risiko ergonomi terbentuknya postur janggal pada anggota tubuh lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, batang tubuh dan kaki dengan tingkat risiko level 3 dan 4. Postur janggal tersebut disebabkan karena disain tempat kerja yang tidak sesuai dengan standar yang direkomendasikan.

ABSTRACT
The use of computer in the work place with a static posture tends to cause discomfort and health complaints. The design of the workstation will effect to the employees posture. Mismatch between workers and workstations increases the risk of awkward postures. The purpose of this research was to determinate the ergonomic risk factors of the Ditjen Binwasnaker Kemnakertrans employees whose used computer in 2013. This study used cross sectional design with semi-quantitative type of research. Risk analysis carried out by questioner and observation high risk job, nordic body map, measurement of posture performed using RULA (Rapid Upper Limb Assessment) worksheets and observation of workplace design. The results of this research showed that ergonomic risk caused the awkward postures on limb upper arm, forearm, wrist, neck, torso and legs with a risk level 3 and 4. This is caused by the workplace design not comply with recommended standard."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiah Khoiriah
"Pekerjaan dengan komputer melibatkan gerakan repetitif, postur statis, dan dalam durasi yang panjang. Kondisi workstation mempengaruhi postur tubuh yang dibentuk oleh pekerja. Ketidaksesuaian antara pekerja dan workstation memperbesar risiko terjadinya work-related musculoskeletal disorders (WMSDs). Skripsi ini bertujuan untuk membahas keluhan subjektif WMSDs pada pekerja yang menggunakan komputer di PT Relife Property tahun 2013dan faktor risiko dari postur serta workstation.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Tingkat risiko ergonomi postur kerja dinilai menggunakan metode RULA dan didapatkan rentang tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi. Tingkat risiko ergonomi computer workstation dinilai menggunakan metode ROSA dan didapatkan tingkat risiko ergonomi tinggi.
Berdasarkan hasil nordic body map, sebanyak 29 dari 30 responden (96,7%) memiliki keluhan gejala WMSDs dengan keluhan terbanyak pada leher bagian atas (58,6%), punggung (55,2%), leher bagian bawah (44,8%), pinggang (41,8), dan pinggul (38%). Terdapat hasil yang berkaitan antara tingkat risiko ergonomi dengan keluhan subjektif WMSDs. Hasil penelitian menyarankan, antara lain adanya rancang ulang pada dimensi meja kerja, perubahan tata letak dan penggunaan peralatan kerja, dan adanya istirahat minimal setiap 2 jam dengan durasi 5—10 menit.

Work with computers involves repetitive movements, static postures, and long in duration. Conditions of workstation affect posture workers. Mismatch between workers and workstations increases the risk of work-related musculoskeletal disorders (WMSDs). This thesis aims to discuss subjective complaints WMSDs in workers who use computers at PT Relife Property in 2013 and risk factors of posture and workstation.
This research is descriptive quantitative research design. Working posture ergonomic risk level assessed using RULA method and obtained a high level of risk and the ranges are very high. Computer workstation ergonomics risk level assessed using the ROSA and obtained a high level of ergonomic risk.
Based on the results of nordic body map, as many as 29 of the 30 respondents (96.7%) had symptoms of WMSDs complaint with most complaints in the upper neck (58.6%), back (55.2%), lower neck (44.8 %), waist (41.8), and hip (38%). There are results on the association between the level of ergonomic risk with subjective complaints WMSDs. The results suggest, among others, the redesign work on the dimensions of the table, change the layout and use of work equipment, and the rest at least every 2 hours with a duration of 5-10 minutes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Maharani Kusumaningrum
"Skripsi ini membahas terkait kesesuaian desain stasiun kerja, postur kerja dan gambaran keluhan pada sistem otot rangka pada pengguna komputer di kantor pusat PT X Jakarta tahun 2016. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yaitu dilakukan dengan cara mengobservasi kesesuaian desain stasiun kerja (kursi, meja, monitor, keyboard dan mouse, dan telepon) dengan standar yang berlaku (OSHA) menggunakan alat ukur berupa checklist, observasi postur kerja dan menilai tingkat risiko ergonomi pengguna komputer menggunakan metode ROSA (Rapid Office Strain Assessment), melihat gambaran keluhan pada sistem otot rangka dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire). Sehingga dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan tindakan perbaikan dan pengendalian berdasarkan hirarki pengendalian risiko terhadap ketidaksesuaian desain stasiun kerja dan postur kerja serta masalah keluhan pada sistem otot rangka yang dialami oleh karyawan.

This research describes about the workstation design compliance, work posture, and description of musculoskeletal system symptoms among computer users at head office of PT X Jakarta year 2016. The research was carried out by using descriptive method and cross sectional as design study, by observing the workstation design (chair, desk, monitor, keyboard and mouse, and telephone) compliance against the respective standard (OSHA) using observation checklist as measurement tool, the observation of work posture and the level of work posture risk among the computer users were conducted by using ROSA (Rapid Office Strain Assessment) method, to get brief description of musculoskeletal system symptoms was by interviewing the respondent and completing CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire). Therefore, from this research, it may be used as reference to determine the corrective action and control measure based on hierarchy of risk control related to nonconformity of work station design, work posture and the issue of musculoskeletal system symptoms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhi Wahyuniarti
"Steering handle adalah salah satu bagian dari sub perikitan unit motor. Apabila pembagian kerja sub lintas perakitan ini bermasalah, maka akan mengakibatkan lintas perakitan utama unit motor terhambat. Begitu pula bila sub lintas perakitan steering handle mengalami kegagalan penanganan kualitas, maka akan menimbulkan claim next process pada lintas perakitan utama unit motor yang juga akan menghambat proses produksi unit motor. Salah satu cara mengantisispasi terjadinya hambatan dalam lintas perakitan adalah dengan merancang ulang susunan stasiun kerja pada lintas perakitan steering handle agar proses perakitan steering handle tetap berlangsung kontinyu, waktu menganggur berkurang, hemat jumlah stasiun kerja serta jumlah claim next process berkurang tanpa menghambat jalannya lintas perakitan steering handle tersebut. Hasilnya setelah diolah dengan studi waktu, studi gerakan, dan sampling inspeksi berkelanjutan adalah susunan dan jumah stasiun kerja yang baru dimana susunan dan jumah stasiun kerja tersebut memiliki efisiensi lebih besar, jumlah stasiun kerja yang lebih sedikit, elemen gerakan yang ekonomis, proses perakitan tetap berjalan kontinyu dan claim next process berkurang.

Steering handle is one of sub line assembly of motor cycle. If there?s a problem in the distribution of work in this sub line, it caused an obstruction in main line assembly of motorcycle. So do if steering handle line assembly has a failure of quality control, so it caused claim next process in main line assembly of motor cycle which also obstruct the production process of motor cycle. One of method to settle the obstruction in line assembly is by redesigning of work station in line assembly of steering handle so that it can continue processing, idle time can be decresed, number of work station can be economic dan claim next process can be decresed without obstruction of the steering handle line assembly. The output after time study, motion study and continuous sampling plan is new design and number of work station with better line efficiency, minimal number of work station, economic movement element, continuous assembly processing, and claim next process can be decreased. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Romadhani Ardi
"Skripsi ini berupaya mengkaji, dalam virtual environment, kondisi ergonomi dari 4 buah stasiun kerja pada divisi Finishing UKM Industri Garmen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan hasil analisis dari tiga buah metode: Low Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
Tujuannya adalah untuk menentukan konfigurasi optimal yang mempengaruhi kondisi kerja pada divisi Finishing. Variabel yang menentukan pemilihan konfigurasi adalah persentil data antropometri dan posisi kerja. Dihasilkan 14 buah konfigurasi yang akan dianalisis. Hasil penelitan menyarankan agar konfigurasi optimal dijadikan landasan dalam pembuatan standar metode kerja yang ergonomis.

This thesis tried to study, in a virtual environment, the ergonomics of 4 work stations in Finishing Division, Garment Industry SME. Posture Evaluation Index (PEI) used as an approach that integrated the results of these tree methods: Low Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), and Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
The objective is to determine the optimum configurations that influence working conditions in Finishing Division. Variables that determined the configurations are anthropometry percentiles and work positions. There are 14 configurations that will be analyzed. The results suggest that optimum configurations should become basis in creating better work methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52089
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manda Pratomo
"Desain stasiun kerja yang tidak ergonomis dapat membentuk postur kerja yang membahayakan. Postur kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan gangguan musculoskeltal dan berakibat pada menurunnya produktivitas dan kesehatan bagi pekerja. Dengan menggunakan software Jack 6.0 peneliti menganalisa model manusia pada stasiun kerja dalam bentuk simulasi virtual dan menganalisanya dengan jack Task Analysis Toolkit (TAT) antara lain Low Back Analysis (LBA), Static Strength Prediction (SSP), Rapid Upper Limb Assesment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Manual Handling Limit (MHL) dan Predetermined Time Analysis (PTS). Hasil Penelitian berupa rancangan stasiun kerja ergonomis yang dapt mengurangi resiko gangguan musculoskeletal dan meningkatkan produktivitas pekerja.

An un-ergonomic design of workstation can form dangerous working posture .An un-ergonomic working posture can cause musculoskeletal disorder and for the consequences decreasing productivity and healthy for the workers. By using Jack 6.0 software, researcher analyse human modeling in workstation at configuration virtual simulation and analyze with Jack Task Analysis Toolkit which is Low Back Analysis (LBA), Static Strength Prediction (SSP), Rapid Upper Limb Assesment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Manual Handling Limit (MHL) dan Predetermined Time Analysis (PTS). The Result of this research are ergonomic design workstation that can reduce musculoskeletal disorder risk and increase productivity of workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51942
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Septyan Hidayat
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada aspek ergonomis desain pintu tol dan performa
operator berbasis lingkungan virtual. Pengambilan data dibagi menjadi data postur
kerja dan waktu pelayanan. Postur rangkaian kerja dianalisis melalui Posture
Evaluation Index (PEI). Sementara data waktu dianalisis dengan pendekatan
simulasi antrian. Setelah melakukan evaluasi dari desain aktual, kemudian dibuat
rekonfigurasi baik untuk desain yang berjumlah 36 jenis, maupun perubahan
metode kerja. Hasil analisis desain menunjukkan konfigurasi optimal yang
memilki nilai PEI terkecil adalah desain dengan tinggi dudukan sebesar 51 cm,
tinggi meja 80 cm, tinggi sandaran kaki 5 cm, dan tinggi jendela dari tanah 78 cm.
Untuk kombinasi konfigurasi desain dan metode kerja rekomendasi, berdasarkan
simulasi yang dilakukan dapat mengurangi rata-rata waktu antrian sebesar 82%
dari 35,31 detik menjadi 6,4 detik.

Abstract
This research studies the ergonomic aspect from toll booth and operators
performance. It focused on two main areas, working posture and service time of
operators. The analysis of working posture based on Posture Evaluation Index,
meanwhile service time using the queuing theory. The output of the study can be
divided into ergonomic design and method reengineering. The results suggest
that the most ergonomic design which has the lowest value of PEI is with 51 cm
in seat height, 5 cm in foot rest height, and 80 cm in table height. For the queuing
simulation, the implementation of new configuration and method can reduce the
average time of costumer spend in the queue until 82%.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43602
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library