Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sears, Barry
New York: Regan Books, 2000
613.26 SEA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyus Kusnadi
Abstrak :
ABSTRAK
Limbah cair tahu dapat dimanfaatkan sebagai substrat fermentasi nata dengan penambahan sukrosa dan nutrien lainnya untuk mendukung Pertumbuhan bakteri nata Acetobacter xylinum.

Tujuan penelitian ini adalah meneliti pengaruh penambahan beberapa konsentrasi sukrosa (10%, 12,5%, 15% dan 17,5%) dan ekstrak khamir (0,1%, 0,3%, dan 0,5%), serta interaksi penambahan sukrosa dan ekstrak khamir terhadap ketebalan rata-rata nata, dan menentukan konsentrasi sukrosa dan ekstrak khamir yang memberikan ketebalan rata-rata nata terbaik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan rata-rata nata tertinggi (0,679 cm) diperoleh dari penambahan sukrosa 17,5% dan ekstra khamir 0,5%. Ketebalan rata-rata nata terendah(0,176 cm) diperoleh dari penambahan sukrosa l0% dan ekstrak khamir 0,3%.

HasiI analisis secala statistik nenuniukkan adanya pengaruh penambahan sukrosa dan ekstrak khamir serta adanya interaksi di antara Penambahan sukrosa dan ekstrak khamir terhadap. ketebalan rata-rata nata.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Gustiani
Abstrak :
Film cepat hancur merupakan bentuk sediaan lapis tipis yang dapat segera hancur dalam mulut tanpa memerlukan air. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengevaluasi film cepat hancur ekstrak meniran, dengan protein kedelai tersuksinilasi (PKS) sebagai eksipien. Protein kedelai (PK) disuksinilasi dengan anhidrida suksinat sebanyak 100% b/b PK (PKS1) dan 250% b/b PK (PKS2), dalam suasana basa dengan medium berair. Film cepat hancur dibuat dengan metode solvent casting dan dievaluasi. Berdasarkan pengujian dengan FTIR, PKS memiliki intensitas yang lebih tinggi pada bilangan gelombang 1697,41 cm-1 yang menunjukkan gugus karboksilat, dan pada bilangan gelombang 1653,05 cm-1 yang menunjukkan gugus karboksil amida yang terbentuk pada ikatan antara gugus amin dari asam amino lisin dengan gugus karboksil dari suksinat, serta tidak ditemukannya spektrum untuk PKS2 pada 2359,02 cm-1 yang menunjukkan bahwa gugus amin primer pada PKS2 seluruhnya telah digantikan oleh suksinat. PKS1 memiliki derajat suksinilasi 35,741 ± 0,380%, dengan daya larut 0,3437 ± 0,0081 gr/100ml pada pH 6,8. Sementara PKS2 memiliki derajat suksinilasi 100,380 ± 0,380%, dengan daya larut yang lebih tinggi pada pH 6,8 yaitu 0,4390 ± 0,0111 gr/100ml. Evaluasi film cepat hancur menunjukkan bahwa F3 memiliki kriteria yang terbaik sebagai film cepat hancur, dengan waktu hancur in vitro 11,27 ± 1,050 detik. Hasil uji kesukaan menunjukkan 80% responden menyukai penampilan dan rasanya. Rata-rata waktu hancur di rongga mulut responden adalah 10,6 ± 2,513 detik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa protein kedelai tersuksinilsi dapat digunakan sebagai eksipien untuk film cepat hancur. ...... Fast disintegrating film (FDF) is a thin layer dosage form which is rapidly disintegrated without water in oral cavity. The aim of this study was to formulate and evaluate FDF containing Phyllanthus niruri extract, using succinylated soybean protein (SSP) as excipient. Soybean protein (SP) was succinylated using succinic anhydride 100% w/w SP (SSP1) and 250% w/w SP (SSP2), in basic condition of aqueous medium. FDF was formulated using solvent casting method and evaluated. FTIR results of SSP showed higher intensity at 1697.41 cm-1 which attribute to carboxylic group, and 1653.05 cm-1 which attribute to amide carbonyl group which is formed on bound between amine group from lysine, and carboxyl group from succinic, there was also no spectrum found for SSP2 at 2359.02 cm-1 which showed that all of primary amine from lysine has substituted by succinic. SSP1 has 35.741 ± 0.380% as its substitution degree, with 0.3437 ± 0.0081 g/100ml as its solubility at pH 6.8. SSP2 has 100.380 ± 0.380% as its substitution degree, with higher solubility with 0.4390 ± 0.0111 g/100ml as its solubility at pH 6.8. Evaluation of FDF showed that F3 had the best characteristics as FDF, with 11.27 ± 1.050 seconds disintegration time. The hedonic test results showed that 80% responders like FDF's appearance and taste. The average of FDF's disintegration time in responders' oral cavity was 10.6 ± 2.513 seconds. Based on the research results, it can be concluded that succinylated soybean protein can be used as excipient for FDF.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Farah Fadhilah
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, bakteri asam laktat (BAL) telah dipelajari di seluruh dunia aplikasi dalam menghilangkan alergi dan reaksi inflamatory khususnya di kulit (Guéniche, Bastien, Ovigne, Kermici, Courchay, & Chevalier, 2009). Streptococcus macedonicus adalah salah satunya spesies bakteri asam laktat yang telah terbukti menghasilkan senyawa seperti laktat asam, antimikroba dan bakteriosin (Gobbetti & Calasso, 2014). Dalam penelitian ini, Streptococcus macedonicus MBF10-2 adalah mikroorganisme asli dari Indonesia yang diproduksi aktif senyawa seperti asam laktat dan bakteriosin dari sel lisat yang berpotensi dikembangkan menjadi produk perawatan kulit. Dalam penelitian ini, proses fermentasi dioptimalkan oleh menggunakan MRS-Soy pepton untuk menyediakan produk yang berbasis sayuran, halal, dan bebas dari prion. Optimalisasi dilakukan dalam fermentor skala besar. Setelah fermentasi, sel-sel dilisiskan dalam dua cara berbeda seperti metode mekanis (sonication) dan kombinasi metode mekanik dan enzimatik (sonikasi dan lisozim). Hasil menunjukkan optimal waktu inkubasi untuk fermentasi Streptococcus macedonicus MBF10-2 untuk mendapatkan sel biomassa 10 jam. Efisiensi biomassa sel menggunakan medium peps MRS-Soy adalah 6,507% lebih tinggi daripada menggunakan media MRS standar. Berdasarkan optimasi untuk produksi lisat, Proses lisis menggunakan metode kombinasi mekanik dan enzimatik (sonikator dan lisozim) dengan bufer pH 8 dan 40x menghasilkan kualitas lisat tertinggi. Hasil dikonfirmasi oleh pewarnaan Gram dan uji MTT. Nilai hasil kering beku dari lisat yang diperoleh adalah 6,1%. Untuk menyimpulkan, pepton MRS-Kedelai adalah media yang baik untuk fermentasi Streptococcus macedonicus MBF10-2.
In recent years, lactic acid bacteria (BAL) have been studied throughout the world application in relieving allergies and inflamatory reactions especially in the skin (Guéniche, Bastien, Ovigne, Kermici, Courchay, & Chevalier, 2009). Streptococcus macedonicus is one of them a species of lactic acid bacteria that has been shown to produce compounds such as lactate acids, antimicrobials and bacteriocin (Gobbetti & Calasso, 2014). In this study, Streptococcus macedonicus MBF10-2 is a native microorganism from Indonesia that is actively produced potential compounds such as lactic acid and bacteriocin from lysic cells developed into skin care products. In this study, the fermentation process was optimized by use MRS-Soy Pepton to provide products that are vegetable-based, halal, and free of prions. Optimization is carried out in a large scale fermenter. After fermentation, cells are lyzed in two different ways such as mechanical methods (sonication) and combinations mechanical and enzymatic methods (sonication and lysozyme). The results show optimal incubation time for fermentation of Streptococcus macedonicus MBF10-2 to obtain biomass cells 10 hours. The efficiency of cell biomass using MRS-SOY peps medium is 6.507% higher than using standard MRS media. Based on optimizations for lysate production. The lysis process uses a combination of mechanical and enzymatic methods (sonicator and lysozyme) with buffer pH 8 and 40x produces the highest quality lysate. Results confirmed by Gram staining and MTT test. Value of freeze dried yield of lysate gained 6.1%. To conclude, MRS-Soybean pepton is a good medium for fermentation Streptococcus macedonicus MBF10-2.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denddy Sinatria
Abstrak :
Latar belakang: Kanker payudara adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Pengobatan kanker payudara saat ini sangat ditentukan reseptor hormon atau variabel klinikopatologis. Marker terkait invasi dan metastasis masih sangat dibutuhkan untuk mengembangkan biomarker baru dan strategi terapi untuk menangani kanker payudara. Diperlukan pembuktian zat bioaktif baru seperti lunasin untuk strategi yang menguntungkan terapi dan prognosis pasien kanker payudara. β-catenin adalah perantara jalur pensinyalan penting yang dapat menjadi penanda dari kanker payudara. Belum terdapat penelitian terhadap pengaruh pemberian lunasin pada ekspresi β-cateninpada kanker payudara. Metode: Penelitian ini berupa eksperimental in vivo yang dilakukan pada tikus Sprague-Dawley (SD). Terdapat 5 kelompok berbeda, semua tikus diberikan DMBA (20mg/kgBB) untuk menginduksi kanker payudara kecuali kelompok normal. (1) Kelompok (DMBA) hanya diberikan DMBA; (2) Kelompok (TAM) diberikan tamoksifen (10 mg/kgBB); (3) kelompok (ET Lun), diberikan ekstrak lunasin (500 mg/kgBB); dan (4) adjuvan, diberikan tamoksifen (10 mg/kgBB) dan ekstrak lunasin (500 mg/kgBB); (5) kelompok (NOR) tanpa DMBA dan perlakuan. Setelah terminasi, preparat histopatologi jaringan payudara sampel diberikan pewarnaan HE dan IHK. Histoscore digunakan untuk menilai tingkat ekspresi β-catenin. Setelah itu dilanjutkan dengan analisis data. Hasil: Hasil ekspresi β-catenin kelompok normal (NOR) = 138.52±8,78 ; (DMBA) = 187,30±9,70 ; Tamoxifen (TAM) = 166,14±5,60 ; Ekstrak Lunasin (ET-Lun) = 174,42±4,01 ; dan adjuvan (ADJ) = 150,65±6,44. Analisis data menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok kecuali antara kelompok (TAM) dengan kelo(ET Lun). Kesimpulan: Pemberian ekstrak lunasin dari kedelai dapat menurunkan ekspresi β-catenin pada jaringan kanker payudara tikus SD yang diinduksi DMBA. ......Introduction: Breast cancer is the leading cause of cancer death in women worldwide. Current breast cancer treatment is largely determined by hormonal receptors or by clinicopathological variables. Markers related to invasion and metastasis are still urgently needed to develop new biomarkers and therapeutic strategies to treat breast cancer. Verification of new biomarkers such as lunasin is needed to create strategies that will benefit therapy and prognosis of breast cancer patients. β-catenin is an important intermediate in several important signalling pathways which can be a marker for breast cancer. To date, there is no studies about the effect of lunasin on β-catenin expression in rats with breast cancer. Method: This study is an in vivo experiment conducted on Sprague-Dawley (SD) rats. There are 5 different groups where all were given DMBA (20mg/kgBW) for breast cancer induction except for the normal group. Group (1) DMBA was given only DMBA; (2) Tamoxifen (TAM) were given DMBA and tamoxifen (10 mg/kgBW); (3) Extract Lunasin (ET-Lun), administration of lunasin extract (500 mg/kgBW); and (4) Adjuvant, were given tamoxifen (10 mg/kgBW) and lunasin extract (500 mg/kgBW). Group (5) the normal group who was not given DMBA and treatment. After termination, histopathological preparations of breast tissue were then stained with HE and IHK. The histoscore was used to assess the expression level of β-catenin. Data analysis was continued afterwards. Result: The expression of normal group -catenin (NOR) = 138.52±8.78 ; (DMBA) = 187.30±9.70 ; Tamoxifen (TAM) = 166.14±5.60 ; Ekstrak Lunasin (ET-Lun) = 174.42±4.01 ; and adjuvants (ADJ) = 150.65±6.44. Data analysis showed significant differences in all between groups except between the positive control group and the curative group. Conclusion Administration of a targeted extract of lunasin from soybeans can reduce the expression of β-catenin in breast cancer tissue of SD rats induced by DMBA.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Putri Miftahul Jannah
Abstrak :
Inokulasi mikroba memerlukan pendekatan aseptik untuk memastikan bahwa mikroba yang diinokulasi benar-benar mikroba yang kita inginkan sehingga kerusakan serius yang dapat disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yang tersebar luas di alam dapat dihindari. Untuk mencapai hal tersebut tentu saja peralatan aseptik dan lingkungannya harus disiapkan. Media dan peralatan yang tepat, serta media yang steril atau bebas dari mikroba lain, diperlukan untuk menghasilkan biakan mikroba murni melalui uji Growth Promotion Test (GPT). GPT adalah uji untuk memastikan kesuburan media sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme dalam percobaan laboratorium mikrobiologi dengan cara menginokulasi sebagian media dengan tingkat mikroorganisme yang diketahui lalu diinkubasi selama waktu dan suhu tertentu dan diamati untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Media yang digunakan dalam pengujian GPT yaitu Tryptic Soy Agar (TSA). TSA direkomendasikan untuk budidaya, pemeliharaan, dan transportasi biakan murni mikroorganisme namun tidak dimaksudkan untuk diagnosis penyakit manusia atau kondisi medis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian media tryptic soy agar (TSA) dengan fungsinya sebagai media pertumbuhan mikroorganisme. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengujian GPT langsung kemudian menghitung nilai recovery dari hasil pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media Tryptic Soy Agar (TSA) mampu menumbuhkan bakteri dan jamur dengan sangat baik karena hasil %recovery lebih dari 70% untuk bakteri dan 50% untuk jamur atau kapang dan khamir. ...... Microbial inoculation requires an aseptic approach to ensure that the inoculated microbes are truly the microbes we want so that serious damage that can be caused by some microorganisms that are widespread in nature can be avoided. To achieve this, of course, aseptic equipment and the environment must be prepared. The right media and equipment, as well as media that is sterile or free from other microbes, are needed to produce pure microbial cultures through the Growth Promotion Test (GPT). GPT is a test to ensure the fertility of the media as a place for the growth of microorganisms in microbiology laboratory experiments by inoculating a portion of the media with known levels of microorganisms and then incubating them for a certain time and temperature and observing to get the expected results. The media used in GPT testing is Tryptic Soy Agar (TSA). TSA is recommended for the cultivation, maintenance, and transportation of pure cultures of microorganisms but is not intended for the diagnosis of human disease or other medical conditions. This research aims to ensure the suitability of tryptic soy agar (TSA) media for its function as a growth medium for microorganisms. This research was carried out by conducting direct GPT testing and then calculating the recovery value from the test results. The research results showed that Tryptic Soy Agar (TSA) media was able to grow bacteria and fungi very well because the recovery rate was more than 70% for bacteria and 50% for fungi or molds and yeast.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyati
Abstrak :
Limbah cair yang berasal dari pabrik kecap mengandung bahan organik yang terdiri dari protein, karbohidrat, dan lemak dengan konsentrasi yang cukup tinggi, sehingga bila dibuang secara langsung ke badan air penerima dapat menimbulkan pencemaran. Oleh karena itu perlu diolah terlebih dahulu. Salah satu teknologi pengolahan limbah cair yang aman terhadap lingkungan, murah dalam pengoperasiannya dan dapat mendegradasi kandungan bahan organik adalah pengolahan secara biologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat optimasi parameter proses degradasi bahan organik (karbohidrat, protein dan lemak) dari limbah cair pabrik kecap dengan menggunakan reaktor tipe Fixed Bed . Metode yang dipilih dalam pemilihan ini adalah metode pengolahan biologi secara anaerob (aktifitas biologi yang tidak membutuhkan oksigen), dengan menggunakan reaktor tipe Fixed Bed. Bioreaktor tipe Fixed Bed dioperasikan dengan menggunakan potongan bambu sebagai material penyangga tetap untuk tempat menempel bakteri. Proses anaerobik berjalan dengan sendirinya dengan penambahan cairan kotoran sapi dan efluen proses anaerobik tapioka sebagai inokulum. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan laju beban reaktor yang semakin meningkat dalam beberapa periode waktu. Kenaikan laju beban yang diberikan adalah sebesar 0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan 5,0 kg COD/m3/hari. Proses optimasi dicapai pada laju beban 2,49 kg COD/m3/hari, waktu tinggal substrat 4,30 hari, konsentrasi COD total efluen 3,22 g/L, efisiensi COD terlarut 70,31 %, pH efluen 6,42, efisiensi asam asetat 88,27 %, produksi gasbio harian 15,17 L/hari dan kandungan gas metana 69,61 %. Potongan bambu sebagai material penyangga tetap, cukup efektif sebagai tempat bakteri menempel selarna proses percobaan dilakukan dengan porositas yang dicapai sebesar 84,80 %. Konsentrasi COD total efluen yang dihasilkan pada kondisi optimum adalah 3,22 g/L, BOD 1,15 g/L dan kandungan total padatan tersuspensi 0,58 g/L. Nilai-nilai tersebut belum memenuhi syarat baku mutu lingkungan untuk limbah cair yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sehingga perlu perlakuan lanjutan berupa pengolahan sistem aerobik. ......Liquid waste from soybean sauce factory contains organic materials which consist of protein, carbohydrate and fat in fairly high concentration. So that it could cause pollution , when it is disposed directly to a water body. Therefore it needs to be treated before discharge to the main stream. One of the method to treat the liquid waste is using biological system, because it is safe to environment, cheap in operation and easy degrade organic material with high concentration. The objective of this experiment is to examine the optimation process of organic material degradation (carbohydrate, protein, fat) of liquid waste from soybean sauce using fixed bed reactor. The chosen method in this study is an anaerobic process ( biological activity that requires no oxygen) using a fixed bed reactor. Fixed bed reactor was operated using bamboo rings as support material for bacteria adhesion. Anaerobic process occurred automatically with addition of cowdung liquid and tapioca anaerobic treated effluent as inoculums. Experiment was carried out by varying increase loading rate of reactor on several periods. The increase of reactor loading rate was given to reactor 0,5; 1,0; 2,0; 3.0; 4,0 and 5,0 kg COD/m3/day. Optimation process could be achieved with loading rate of 2,49 kg COD/m3/day, hydraulic retention time 4,30 days, COD total concentration of effluent of 3,22 g/L, soluble efficiency 70,31 %, effluent pH of 6,42, acetate acid efficiency of 88,27 %, daily biogas production of 15,17 L/day and methane content 69.61 %. The bamboo rings as support material are quite effective for bacteria adhesion, during the experimental process done with the porosity of 84,80 %. The COD total concentration of the effluent obtained in optimum condition was found to be 3,22 g/L, BOD concentration of 1,15 g/L, total suspended solid concentration of 0,58 g/L and pH 6,42 ; which means that it has not fulfilled the local government of DKI Jakarta environmental standard requirement. Therefore, it needs a further treatment in the form of anaerobic processing system.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti Budi Utami
Abstrak :
Tesis ini menganalisa efektifitas iklan SOYJOY versi "Beauty" yang masih ditayangkan saat ini. Pendekatan untuk melihat efektifitas ditinjau dari respon konsumen terhadap iklan, respon konsumen terhadap merek produk dilihat dari iklannya dan respon konsumen terhadap kecenderungan membeli. Penelitian ini melibatkan 120 responden yang_ terbagi dalam 4 kelompok yaitu wan ita yang mengkonsumsi, wanita yang tidak mengkonsumsi, pria yang mengkonsumsi dan pria yang tidak mengkonsumsi dengan j umlah responden untuk masing-masing kelompok adalah 30 orang. Dari basil penelitian ini, didapat bahwa ada perbeda respon yang nyata diantara 4 kelompok dimana kelompok wanita yang mengkonsumsi SOYJOY memiliki sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek dan keinginan membeli yang lebih positif. Diantara responden pria, kelompok yang tidak mengkonsumsi ,memiliki sikap terhadap iklan yang lebih positif tapi mereka tidak menunjukkan sikap yang serupa untuk penilaian terhadap merek. ......The thesis has the purpose to analyze the effectiveness of SOYJOY "Beauty" version ad through consumer's response to the ad, response to the brand and their behaviour intention to purchase the product. This research involves 120 respondents that are divided into 4 groups that consist of 30 female users, 30 female non users, 30 male users and 30 male non users. The research's result shows that these 4 groups have different responses with more positive attitude toward the ad, attitude toward the brand and purchase intention for female users. Among the male respondent, more positive attitude toward the brand was found for non user but the attitude toward f.he ad has less positive judgement
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27213
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Zuspita Anggrarini
Abstrak :
Asam benzoat dan asam sorbat merupakan zat antimikroba yang digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan asam benzoat dan asam sorbat yang terkandung dalam berbagai merek kecap yang beredar di kota Depok secara kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Analisis dilakukan dengan menggunakan fasa gerak n-heksana : etil asetat (4:1) dengan penambahan asam asetat 1% volume; deteksi dengan Camag TLC Scanner III pada panjang gelombang maksimum 230 nm untuk asam benzoat dan 262 nm untuk asam sorbat. Dengan metode ekstraksi AOAC, rata-rata perolehan kembali untuk asam benzoat dan asam sorbat masing-masing adalah 100,51% dan 85,06%; hasil percobaan dari 10 sampel ternyata ditemukan 6 sampel mengandung asam benzoat dengan kadar 87,48 - 3880,31 mg/kg kecap (dimana 1 sampel diantaranya melebihi kadar yang telah ditetapkan pemerintah); 2 sampel mengandung asam sorbat dengan kadar 15,74 - 20,46 mg/kg kecap dan 2 sampel lainnya tidak mengandung asam benzoat dan atau asam sorbat. ......Benzoic acid and sorbic acid are antimicrobial substances that used as the food preservative substances. The purpose of this research was to analyze the level of benzoic acid and sorbic acid in some brands of soy sauce that were sold in Depok using thin layer chromatography (TLC) method. The analysis used n-hexane : etil acetat (4:1) with addition of 1% acetic acid as mobile phase; detection using Camag TLC Scanner at maximum wavelength 230 nm for benzoic acid and 262 nm for sorbic acid. Using the AOAC extraction method, the average of recovery were 100.51% for benzoic acid and 85.06% for sorbic acid. The result of the test showed, 6 out of 10 sample consist of benzoic acid between 87.48 - 3880.31 mg/kg (which 1 sample consist more than maximum level); 2 sample consist 15.74 - 20.48 mg/kg; while 2 other samples did not contain benzoic acid and sorbic acid.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najib Ali
Abstrak :
Kanul trakeostomi merupakan salah satu alat medis yang umum diaplikasikan pada pasien. Pemasangan kanul trakeostomi berisiko menyebabkan pembentukan biofilm, terutama pada pemasangan jangka panjang. Pembentukan biofilm pada kanul trakeostomi dapat menimbulkan infeksi kronis dengan angka kekambuhan yang tinggi dan tata laksana yang sulit. Keberadaaan biofilm ini dapat diperiksa dengan beberapa metode, misalnya metode tabung dan microtiter plate (MTP). Penelitian ini bertujuan untuk menilai performa diagnostik metode tabung menggunakan media tryptic soy broth (TSB) dengan dan tanpa suplementasi glukosa 1% terhadap metode MTP sebagai baku emas. Diperoleh 100 isolat bakteri hasil biakan spesimen swab kanul trakeostomi yang berasal dari pasien dewasa Poliklinik Telinga Hidung Tenggorok Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Juni-Juli 2020. Total isolat bakteri yang menghasilkan biofilm berdasarkan metode MTP adalah 25%. Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri dengan tingkat produksi biofilm yang paling tinggi (66,7%). Metode tabung TSB murni dan TSB glukosa 1% memiliki sensitivitas yang sama (96%), namun metode TSB glukosa 1% lebih unggul dalam hal spesifisitas (29,3% berbanding 24%), nilai duga positif (31,2% berbanding 29,6%), nilai duga negatif (95,6% berbanding 94,7%), dan akurasi (46% berbanding 42%). Nilai kappa metode tabung TSB murni adalah 0,893 (IK 0,791-0,995) sedangkan TSB glukosa 1% adalah 0,890 (IK 0,785-0,995). Berdasarkan hasil tersebut, pemeriksaan biofilm metode tabung TSB glukosa 1% dapat digunakan sebagai skrining deteksi biofilm pada kanul trakeostomi. ......Tracheostomy cannula is one of the medical devices commonly applied to patients. Application of tracheostomy cannula is at risk of causing biofilm formation, especially in long-term use. Biofilm formation in the cannula may cause chronic infection, which has a high relapse number and difficult treatment. The presence of biofilm can be detected by several methods, including the tube method and the microtiter plate (MTP) method. This study aimed to assess the diagnostic performance of the tube method using tryptic soy broth (TSB) with or without glucose supplementation to the MTP method as the gold standard. There were 100 bacterial isolates obtained from tracheostomy cannula swab culture from adult patients in Otorhinolaryngology Outpatient Clinic in Cipto Mangunkusumo Hospital from June to July 2020. Twenty-five percent of isolates were biofilm-producing bacteria. Pseudomonas aeruginosa had the highest biofilm production rate (66,7%). Both tube methods using TSB with or without 1% glucose supplementation had the same sensitivity (96%); however, TSB with 1% glucose supplementation was better in specificity (29,3% versus 24%), positive predictive value (31,2% versus 29,6%), negative predictive value (95,6% versus 94,7%), and accuracy (46% versus 42%). Kappa value of tube method of TSB only was 0,893 (CI 0,791-0,995) while TSB with 1% glucose supplementation was 0,890 (CI 0,785-0,995). Based on those results, the tube method of TSB with 1% glucose supplementation can be used as a screening tool to detect biofilm in tracheostomy cannula
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>