Ditemukan 90 dokumen yang sesuai dengan query
Laclerc, Felix
Montreal: Fides, 1970
819.1 LAC c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mathew, Ray, 1929-2002
St. Lucia: The University of Queensland Press, 1961
822 MAT s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
El-Saadawi, Nawal
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009
892.7 SAA c (2)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Glazer, Tom
New York: Bantam Books, 1961
784.4 GLA n
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Shabrina Qamarani
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini mengetahui tentang interjeksi bahasa Korea melalui lirik lagu-lagu boyband Seventeen. Interjeksi adalah kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan pembicara dan secara sintaksis tidak berhubungan dengan kata-kata lain dalam ujaran. Interjeksi selalu mendahului ujaran sebagai ucapan yang lepas atau berdiri sendiri. Dalam bahasa Korea, interjeksi disebut dengan ??? gamtansa . Gamtansa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengungkapkan perasaan pembicara, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu media yang digunakan adalah melalui musik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dan makna interjeksi bahasa Korea yang terdapat dalam lirik lagu-lagu boyband Seventeen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif serta mengumpulkan sumber data dan mencari informasi terkait dengan objek penelitian berdasarkan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah dalam 12 lagu boyband Seventeen yang dijadikan sumber data, ditemukan penggunaan interjeksi bahasa Korea dengan fungsi dan maknanya yang berbeda-beda.
ABSTRACT
This journal analyzes the Korean interjection through boyband Seventeen rsquo s songs. Interjection is a category to express the speaker 39 s feelings and syntactically not related to other words in speech. Interjection always precedes as a loose or stand alone speech. In Korean, interjection is called gamtansa . Gamtansa is widely used in everyday life to express the speaker 39 s feelings, both orally and in writing. One of the media used is through music. The purpose of this journal is to explain the function and meaning of Korean interjection in boyband Seventeen rsquo s songs. This journal applies descriptive qualitative method by collecting the data and finding the related information from literature source. The results of this journal is in 12 boyband Seventeen rsquo s songs which became the source of data, found some Korean interjections and its different functions and meanings.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Beijing: International Tiongkok, [date of publication not identified]
SIN 895.11 BAH s (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Soul-si: Kukhak Charyown, 2011
KOR 741.4 OEG
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Luthfan Prasatya
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang dimensi yang menunjukkan rasisme anti-Cina dalam lirik lagu Voorkomen Is Beter Dan Chinezen yang dilantunkan oleh pembawa acara radio Belanda yang bernama Lex Gaarthuis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi yang menunjukkan rasisme anti-Cina dalam lagu Voorkomen Is Beter Dan Chinezen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan menganalisis lagu Voorkomen Is Beter Dan Chinezen. Kemudian teori yang digunakan adalah analisis wacana kritis tiga dimensi Norman Fairclough. Menurut analisis wacana kritis Fairclough, dapat ditemukan rasisme anti-Cina dalam tiap dimensi yang ada dalam lagu tersebut. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dalam analisis teks, praktik diskursif, dan praksis sosial terdapat rasisme anti-Cina yang mengakibatkan kemarahan orang-orang keturunan Cina di Belanda.
......This research examines the dimensions that show anti-Chinese racism in the lyrics of the song Voorkomen Is Beter Dan Chinezen sung by a Dutch radio presenter named Lex Gaarthuis. The aim of this research is to determine the dimensions that indicate anti-Chinese racism in the song Voorkomen Is Beter Dan Chinezen. The method used in this research is descriptive analysis by analyzing the song Voorkomen Is Beter Dan Chinezen. Then the theory used is Norman Fairclough's three-dimensional critical discourse analysis. According to Fairclough's critical discourse analysis, one can find anti-Chinese racism in every dimension of the song. The results of this research prove that in the analysis of texts, discursive practices, and social praxis there is anti-Chinese racism which has caused the anger of people of Chinese descent in the Netherlands
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Friska Melani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi relasi laki-laki dan perempuan dalam lirik lagu grup band Dewa 19. Lirik lagu dapat menjadi media untuk melanggengkan pandangan-pandangan tertentu tentang perempuan dan laki-laki di masyarakat. Pandangan-pandangan yang sebenarnya memberi stigma buruk pada kaum perempuan menjadi tersamarkan oleh indahnya iringan aransemen musik, serta iramanya yang menghanyutkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis teks dengan pendekatan semiotika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pengambilan sampel purposif yang terstratifikasi, dengan prosedur: (1) mengumpulkan seluruh album yang dihasilkan oleh Dewa 19, (2) memilih lirik lagu yang akan dianalisis, dan (3) melakukan analisis teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu grup band Dewa 19 masih memperlihatkan relasi gender yang timpang antara laki-laki dan perempuan. Representasi laki-laki dan perempuan dalam lirik lagu Dewa 19 tetap melanggengkan stereotipe yang telah terbentuk dalam budaya patriarki tentang laki-laki dan perempuan. Patriarki terbukti sebagai suatu sistem yang membuat perempuan tetap dikuasai oleh laki-laki dengan bermacam-macam cara. ......This research is aimed to understand the representation of man and woman relation within the song lyrics of Dewa 19 band. Song lyrics can be a medium through which certain views regarding woman and man in the society are perpetuated. These views which are giving bad stigmas towards woman are disguised under the beautiful music arrangement and drifting melodies. This research employs text analysis method with semiotics approach. Data collecting technique uses stratified purposive sample, which includes (1) collecting all albums produced by Dewa 19, (2) choosing the lyrics to be analyzed, and (3) text analyzing using semiotics approach. The result of this research shows that lyrics of Dewa 19 bands songs are still representing the unequal gender relation between man and woman. The representation of man and woman within Dewa 19?s song lyrics still perpetuates the stereotypes in the patriarchy culture about man and woman. Patriarchy is proven as a system which lets woman remains dominated by man in various ways.
2008
T24072
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Alfianita Karismawati
Abstrak :
Penelitian ini mengangkat tema tentang perubahan yang terdapat lirik lagu dandut yang sedang populer. Perubahan tersebut berupa penggunaan metafora dan bahasa asing yang terkadung dalam lirik lagu. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa Bahasa Jawa bersifat fleksibel terhadap bahasa lain yakni dengan menerima dan mengimplementasikan kosakata dari bahasa lain, dalam hal ini bahasa lain seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
......
This research raising theme of changing language in lyrics dangdut popular. The change can be seen as metaphore and other language that used in song lyrics. Based on research we have to know that Javanese language have characteristic flexibel with another language with receiving and implementation vocabulary, in this case another languange is Indonesia languange, Engglish languange and also Arabian languange.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library