Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jabidi
Abstrak :
Proses distribusi LPG berawal dari pengadaan LPG yang diproduksi mulai dari kilang, selanjutnya di distribusikan ke depot terus SPPBE. Dari SPPBE ini, produk LPG mulai dilakukan pengisian ke tabung (3, 12 dan 50 Kg) yang selanjutnya di salurkan ke agen-agen. Kemudian agen LPG ini mendistribusikan ke sub agen. Mata rantai pendistribusian LPG yang dilakukan berjenjang tersebut perlu diatur secara sistematis dan perlu dilakukan analisa optimasi distribusi dari titik utama suplai sampai mata rantai dibawah-nya untuk mengetahui ke-efektifan dan ke-ekonomian dari sistem distribusi tersebut. Perhitungan optimasi sistem distribusi ini dilakukan menggunakan Solver aplikasi dari microsoft office excel. Dari hasil perhitungan di dapat bahwa untuk mencukupi kebutuhan sampai dengan tahun 2020, perlu dilakukan penambahan tanki penyimpanan di Depot Tanjung Priok dan penambahan unit SPPBE di masing-masing daerah yang menjadi unit operasinya. Penambahan yang perlu dilakukan yaitu 2 unit tanki kapasitas 250 MT dan 2 unit tanki kapasitas 2500 MT. Dengan total biaya pengembangan kapasitas dan biaya operasional dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 sebesar Rp. 670.35 Milyar. Sedangkan untuk penyediaan SPPBE perlu juga dilakukan penambahan unit SPPBE sebanyak 29 unit yang tersebar di masing-masing daerah yang menjadi daerah penyaluran distribusi LPG dari Depot Tanjung Priok. Dengan total biaya pengembangan unit SPPBE, operasional dan biaya penyaluran dari Depot ke SPPBE dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar Rp. 1,007.25 Milyar. ......LPG distribution process begins with the procurement of LPG produced from refinery, subsequently distributed to the depot continued to SPPBE. From this SPPBE, LPG products started filling the tube (3, 12 and 50 Kg) and then distributed to the agents. LPG agency then distributes to the sub-agent. LPG distribution chain which is made by stages needs to be regulated systematically and optimization analysis of the distribution needs to be done from the main point of supply to the underlying chain to determine the effectiveness and economy of the distribution system. Distribution system optimization is done using the Solver application from Microsoft Office Excel. From the calculation results acquired that in order to provide requirement for up to 2020, Tanjung Priok Depot needs to add storage tanks and also needs to add SPPBE units in distribution areas. The additions are 2 units tank with capacity of 250 MT and 2 units tank with capacity of 2500 MT. Total amount that needs to invest (capex&opex) from 2010 up to 2020 is Rp. 670.35 Billion. As for the supply of SPPBE should also be added 29 units in LPG distribution area from Tanjung Priok Depot. The total cost of distribution (capex+opex+transportation cost) from Depot to SPPBE from 2010 up to 2020 is Rp. 1,007.25 Billion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31160
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cholid Ismartono
Abstrak :
Penelitian pada makalah ini menyajikan pendekatan riset operasi untuk mengoptimalkan penjadwalan di perusahaan penerbangan. Pekerjaan pemeliharaan pesawat oleh tenaga kerja yang profesional itu dilakukan diantara waktu kedatangan dan waktu keberangkatan pesawat. Meskipun perawatan ini dilakukan dengan waktu yang terbatas dan kenyataannya kedatangan pesawat itu tidak selalu sama setiap waktu, maka pekerjaan pemeliharaan tetap harus selesai tepat waktu dan tanpa mengurangi tingkat keselamatan penerbangan. Pekerjaan pemeliharaan pesawat di line itu dilakukan selama atau diantara waktu operasi, ketika pesawat terbang melakukann transit dan ketika pesawat terbang parkir di malam hari. Oleh karenanya perlu untuk membuat suatu rosters personil perawatan pesawat yang dapat disesuaikan untuk meminimalkan biaya tetapi tetap memperhitungkan dan diterima dalam hal tingkat keamanan dan peraturan penerbangan. Oleh karena itu, perlu optimasi untuk ditetapkan waktu mulai shift kerja lalu jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia. Algoritma akan dipersiapkan untuk mencari solusi terbaik dari shift kerja dan jumlah tenaga kerja di setiap shift kerja itu. Dengan meningkatnya jumlah variabel keputusan dan kendala, metode riset operasi diharapkan dapat membantu untuk menemukan jadwal yang optimal. ......This paper presents an operational research approach to optimize scheduling at an airline company The maintenance is done by professional manpower between aircraft arrival and departure time. Although this maintenance is done with limited time and aircraft arrival is not same in every time, the maintenance must be finished on time and without decreasing the safety of the flight. Aircraft line maintenance work during operation time, when the aircraft transit and when the aircraft remain over night. It as an avantage to build aircraft maintenance personnel rosters that can be adapted to minimize cost but acceptable in term of safety level and regulation. Therefore, need an optimization for the start time of work shift and the numbers of manpower that appropriate with the workforce. The algorithm will search the best solution of work shift and the numbers of manpower in every that work shift. With the increasing number of the decision variables and constraints, the operational research methode help to find the optimum schedule.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Ericson
Abstrak :
ABSTRAK
Rasio elektrifikasi merupakan salah satu indikator tingkat kemajuan suatu negara. Saat ini persentase rasio elektrifikasi Indonesia masih 92 persen, dimana sebagian besar wilayah Indonesia Timur masih menjadi daerah yang memiliki rasio elektrifikasi di bawah 80 persen termasuk Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 59,2 persen dan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 78,45 persen. Dengan segala potensi yang dimiliki wilayahnya maka tingkat penjualan tenaga listrik menjadi tinggi dan diperkirakan akan terjadi kekurangan daya di masa mendatang. Untuk menanggulangi kondisi tersebut, berdasarkan RUPTL PLN tahun 2017 ndash; 2026 direncanakan untuk mengembangkan 7 tujuh pembangkit listrik berbahan bakar gas PLTMG dan MPP yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara dengan memanfaatkan LNG/ Mini LNG dengan total kapasitas sebesar 260 MW dan diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2020. LNG akan didistribusikan dengan menggunakan kapal pengangkut LNG menuju terminal penerima yang melayani pembangkit listrik di wilayah Nusa Tenggara. Pada penelitian ini dilakukan perancangan distribusi LNG dari Kilang LNG dengan kapal pengangkut LNG menuju terminal penerima yang melayani pembangkit listrik di wilayah Nusa Tenggara. Untuk itu, optimasi penting dilakukan untuk mendapatkan biaya distribusi LNG yang minimum. Metode penelitian menggunakan model optimasi perangkat lunak solver Microsoft Excel dengan fungsi tujuan meminimalkan biaya transportasi. Hasil optimasi berdasarkan lima skenario transportasi dari Kilang Bontang dan Tangguh dalam periode satu tahun didapatkan bahwa model transportasi LNG yang menghasilkan biaya transportasi minimum adalah menggunakan skenario Milk Run dengan jumlah kapal yang digunakan adalah satu buah kapal pengangkut LNG kapasitas 19.500 m3 dan rata-rata biaya transportasi diperoleh sebesar 1,53 USD/MMBTU.ABSTRACT
Electrification ratio is one indicator of the progress level of a country. Currently, the percentage of electrification ratio in Indonesia is still 92 percent, whereas most of Eastern Indonesia is still a region with electrification ratio below 80 percent including East Nusa Tenggara Province of 59.2 percent and West Nusa Tenggara Province of 78.45 percent. With all the potential of its territory, the level of electricity sales to be high and is expected to occur shortage of power in the future. To overcome this condition, based on RUPTL PLN in 2017 2026 it is planned to develop 7 seven gas fired power plants PLTMG and MPP scattered in Nusa Tenggara region by utilizing LNG Mini LNG with total capacity of 260 MW and expected to be realized in 2020. LNG will be distributed by LNG carrier ship to the receiving terminal serving the power plant in the Nusa Tenggara region. In this research, the design of LNG distribution network from LNG Plant with LNG carrier to the receiving terminal serving the power plant in Nusa Tenggara region. The research method uses the optimization model of Microsoft Excel solver software with objective function to minimize transportation cost. The optimization result based on five transportation scenarios from Bontang and Tangguh Refinery in one year period found that LNG transportation model that produces minimum transportation cost is using Milk Run scenario with the number of vessels used is one LNG carrier vessel capacity 19,500 m3 and average transportation cost is obtained at 1.53 US MMBTU.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Setiadi
Abstrak :
Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, PT X dihadapkan pada tantangan dalam memenuhi kebutuhan listrik proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung dan Palu. Tidak terjangkaunya jaringan pipa gas yang bersumber di sekitar Kota Luwuk dan kecilnya kebutuhan gas menjadi kendala. Gas alam dalam bentuk cair (LNG) menjadi alternatif untuk pasokan gas ke pembangkit listrik di Minahasa (150 MW), Tahuna (30 MW), Donggala (60 MW) dan Gorontalo (100 MW) menggunakan sumber LNG dari Bontang maupun Sengkang dengan kebutuhan gas total sebesar 26,41 MMSCFD. Optimasi Logistik LNG perlu dilakukan untuk mendapatkan biaya transportasi minimum. Dengan membandingkan lima kapal LNG yang akan digunakan yaitu kapal berkapasitas 10.000 m3 sampai dengan 22.500 m3 yang ada di pasaran. Metode penelitian menggunakan Solver Add-In yang ada pada Microsoft Excel dengan objective function meminimalkan biaya Distribusi LNG. Hasil optimasi berdasarkan tiga skenario dan dua sumber LNG terhadap jarak sumber LNG ke tujuan pengiriman dalam periode satu tahun didapatkan bahwa, metode transportasi LNG yang menghasilkan biaya distribusi minimum adalah menggunakan skenario Milk-Run dari sumber LNG Bontang dengan total biaya transportasi diperoleh sebesar USD 17.207.897 atau setara dengan 1,53 USD/MMBTU dengan satu buah kapal LNG berkapasitas 12.000 m3. ......In the framework of fulfilling the electricity needs in North Sulawesi, Central Sulawesi and Gorontalo, PT X is faced with challenges in fulfilling the electricity needs of the Special Economic Zone (KEK) development project in Bitung and Palu. The inaccessibility of gas pipelines sourced in and around Luwuk City and the small gas requirement becomes an obstacle. Liquefied Natural Gas (LNG) becomes an alternative to supply gas to a power plant in Minahasa (150 MW), Tahuna (30 MW), Donggala (60 MW) and Gorontalo (100 MW) using LNG sources from Bontang and Sengkang with total gas requirements of 26.41 MMSCFD. LNG Logistics Optimization is necessary to obtain minimum transportation costs. By comparing five LNG vessels that will be used, with a capacity of 10,000 m3 up to 22,500 m3 on the market. The research method uses a Solver Add-In in Microsoft Excel with an objective function minimizing the cost of LNG distribution. The optimization results based on three scenarios and two sources of LNG on the distance of the LNG source to the delivery destination in a one-year period found that the LNG transportation method that produces minimum distribution costs using the Milk-Run scenario from the Bontang LNG source with total transportation costs of USD 17,207,897 or equivalent with 1.53 USD/MMBTU with one 12,000 m3 LNG capacity vessel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandita Mirhanty
Abstrak :

Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau. Makadari itu, laut memegang peran penting bagi transportasi. Program Toll Laut sudah di implementasikan untuk mendukung konektivitas transportasi pada negara kepulauan ini. Namun, beberapa masalah masih terlihat pada kabupaten kepulauan, sebagai contoh, Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep berlokasi di Jawa Timur dengan total 126 pulau. Terdapat 6 pulau besar di Kabupaten Sumenep, yaitu, Pulau Madura, Pulau Poteran, Pulau Masalembu, Pulau Sapudi, Pulau Ra`as, dan Pulau Kangean. Jenis kapal yang beroperasi di wilayah Kabupated Sumenep bervariasi dengan kapasitas dan ukuran yang berbeda beda. Hal ini mengakibatkan faktor muat penumpang dan pendapatan kapal yang tidak seimbang. Tujuan dari penelitian ini berhubungan dengan skema kapal penumpang di wilayah Kabupaten Sumenep dengan mengoptimalisasi sistem and mendesain skema yang paling efisien. Data akan di proses dan di kalkulasi menggunakan linear programmingdengan Excel Data Solver. Fungsi objektif dari persamaan linear adalah untuk memaksimalkan pendapatan bersih setiap tahunnya, dengan jumlah penumpang per kapal dan frekuensi per tahun sebagai konstrain. Ukuran dan kapasitas kapal di asumsikan sama untuk semua rute, ukuran kapal yaitu 258 GWT dengan 2 mesin utama dna kapasitas 180 penumpang. Setelah menganalisa data, rute dari Pelabuhan Kalianget menuju Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Kalianget menuju Pelabuhan Talango tidak berubah, dikarenakan jarak Masalembu yang terlalu jauh dan jarak Poteran yang terlalu dekat. Menurut hasil kalkulasi, rute yang menghasilkan pendapat bersih paling tinggi adalah Model 2, dengan rute Pelabuhan Kalianget-Pelabuhan Sapudi-Pelabuhan Brakas-Pelabuhan Batu Gulok-Pelabuhan Sapeken. Model 2 akan dikombinasikan dengan rute menuju Pulau Masalembu dan Pulau Poteran. Sebagai hasil total dari pendapatan bersih adalah Rp. 6,323,084,797,-.


 

Indonesia is an archipelagic country with more than 17 thousand islands. Hence, sea holds an essential part for transportation. Maritime Highway Program is already implemented to connect this archipelagic nation. However, some problems are still seen in some regencies, for example, Sumenep Regency. Sumenep Regency is located in East Java and the total of 126 islands. There are 6 main islands in Sumenep Regency, which are Main Island of Sumenep, Poteran Island, Masalembu Island, Sapudi Island, Raas Island, and Kangean Island. The type of vessels operated on Sumenep are heterogeneous, means that the capacity and size are different between one route and another. This leads to unbalance load factor and revenue between each vessels. The objective of this research are mainly related to passenger ship transportation scheme in Sumenep Regency by optimizing the system and designing the most efficient passenger sea transportation scheme in Sumenep Regency. In which, will be processed and calculated using linear programming in Excel Data Solver. The objective function of the linear equation is to maximize the net revenue obtained per year, with number of passenger and the frequency per year as its constrains.  The size and capacity of the vessel are assumed to be homogeneous for all routes, which are 258 GWT vessel with two main engine and capacity of 180 passenger. After analysing the data, the routes from Kalianget Port to Port of Masalembu and Kalianget Port to Talango Port will not be changed since the distance is either too far or too close to the main port which makes it not feasible to be included in the same group as the other islands. Based on the calculation, the route that gives the biggest revenue is Model 2, where the route is from Kalianget Port-Port of Sapudi-Brakas Port-Batu Gulok Port-Port of Sapeken. Model 2 Routing Scheme is then combined with the route to Masalembu Island and Poteran Island. As a result the total revenue obtained from this optimization is Rp. 6,323,084,797,-.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Atikarani
Abstrak :
Peningkatan jumlah penumpang dengan menggunakan pesawat terbang berdampak kepada penambahan jumlah ataupun rute pesawat yang ada saat ini. Seiring dengan hal ini juga terdapat komponen penting yang akan mengalami peningkatan, yaitu bahan bakar avtur. Dalam distribusi avtur sendiri terdapat beberapa tipe pengantaran distribusi. Salah satunya dengan dengan menggunakan mobil tangki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rute pendistribusian bahan bakar avtur yang optimal dalam sisi harga minimum pendistribusian dengan menggunakan model optimasi. Sehingga dengan ditentukannya model optimasi pendistribusian akan menghasilkan harga yang paling minimum dengan menggunakan pemilihan kapasitas mobil tangki dalam proses pengantaran. Penelitian ini menggunakan metode Integer Linear Programming dalam menentukan biaya bahan avtur yang paling minimal dan menggunakan Excel Solver dalam penyelesaian pengolahan data. Dari hasil pengolahan data menghasilkan rute baru untuk pendistribusian dan keputusan menggunakan salah satu tipe kapasitas mobil tangki. Model penelitian ini akan menjadi rekomendasi untuk meminimumkan biaya distrubusi pengantaran bahan bakar avtur atau jenis bahan bakar yang lainnya. ......Increasing the number of passengers using the airccraft have the impact of adding a routes the aircraft recently. In a row with this situation also have a critical component will be increase, there is aviation fuel. In aviation fuel distribution itself have a several types of delivery distribution . One of them is using a vehicle tank. This research purpose to determine optimize route of distribution aviation fuel with the aspect of minimize the cost of distribution using the optimization model. With the result that determines model for optimize distribution will give the output the minimum price by using one of type a vehicle tank in process delivery. This research using a integer linear programming method to determining minimum cost of distribution aviation fuel and using Excel Solver to completed processing the data. Output from processing data give a new route to distribute and decision to using one type of vehicle tank based on capacity. This research model will be recommendation to minimize the cost to distribution aviation fuel or another type of fuel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurencie Dwiputri
Abstrak :
Vehicle Routing Problem With Transshipment Facilities VRPTF adalah salah satu dari berbagai macam Vehicle Routing Problem VRP yang masih jarang untuk dibahas. Sejalan dengan isu mengenai logistik yang selalu menjadi sorotan bagi negara maju maupun berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah pendekatan VRPTF cocok diterapkan pada distribusi logistik di Indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah salah satu negara kepulauan, sehingga untuk mendistribusikan barang antarpulau membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan perbandingan biaya dengan menggunakan metode VRPTF, metode Hub-dan-Spoke, dan metode Capacitated VRP, sehingga negara-negara yang mungkin mengalami kasus serupa dapat menerapkan metode ini dan mendapatkan model rute yang optimal. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil studi kasus dari perusahaan yang menghasilkan produk non-perishable tidak mudah kadaluarsa/rusak dan membuat model dengan menggunakan Open Solver dan program VBA, keduanya di Excel. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode VRPTF memberikan biaya optimal dibandingkan metode CVRP. ......Vehicle Routing Problem with Transshipment Facilities VRPTF is one of many various kind of Vehicle Routing Problem VRP which is still slightly discussed. As Logistic is always been an issue for both developed and developing country, this research aims to compare whether or not VRPTF is suitable applied to logistic distribution in Indonesia. As we know Indonesia is one of archipelagic countries, so distributing goods across the island requires high cost. The purpose of this paper is giving cost comparison by using VRPTF method, Hub and Spoke method, and Capacitated VRP method, so countries that may experience similar case can apply this method and get the optimize route model. This study was conducted by taking case study from company that produce non perishable product and generate the model using Open Solver and VBA program, both in Excel. This research indicates that VRPTF method giving optimize cost than other methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheza Raditya Wardhana
Abstrak :
Perusahaan manufaktur pada umumnya mengalami fluktuasi produksi yang disebabkan oleh permasalahan pada jam kerja, jumlah produk, dan jadwal produksi. Situasi tersebut menjadi dorongan untuk dilakukan penelitian pengaruh ketiga faktor tersebut terhadap proses produksi agar tercapai produksi yang merata (leveling). Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan rencana produksi yang merata dengan meminimumkan fluktuasi produksi dengan metode production leveling dan integer linear programming yang didukung tool yaitu excel solver. Dari hasil simulasi model diperoleh standar deviasi aktual ketiga faktor di atas menunjukkan nilai yang relatif tinggi dibandingkan dengan standar deviasi yang telah dilakukan improvement. ......Manufacturing companies generally experience fluctuations in production caused by problems with working hours, number of products, and production schedules. This situation is an impetus for conducting research on the effect of these three factors on the production process in order to achieve production leveling. This research is aimed at producing an production plan leveling by minimizing the fluctuation of production using the production leveling method and integer linear programming which is supported by the excel solver tool. From the model simulation results, the actual standard deviation of the three factors above shows a relatively high value compared to the standard deviation that has been improved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Imam Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Kepemimpinan nasional di Indonesia cenderung menurun dilihat dari ketidakmampuannya dalam menjadi motor perubahan, yang dapat membuka jalan bagi bangsa dan negara yang dipimpinnya. Jika dahulu para pemimpin nasional adalah orang-orang yang sarat akan ide dan gagasan, maka hari ini pemimpin nasional sarat akan politik dan kepentingan. Tulisan ini akan berupaya menjawab bagaimana desain kepemimpinan yang kreatif bisosiasif guna menjawab tantangan menurunnya kualitas pemimpin nasional? Penulis berpandangan bahwa pokok permasalahan dalam menurunnya kualitas pemimpin nasional diantaranya adalah rendahnya integritas moral dan mental Pancasila, dan lebih menonjolkan kepentingan pribadi dan golongan yang sifatnya sempit; lemahnya peran pemimpin sebagai agent of change and problem solving; dan kurangnya ide-ide kebaruan pemimpin dan cenderung budaya transaksional.
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 39 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Arief Wibowo
Abstrak :
Peningkatan kebutuhan energi listrik di Pulau Sulawesi menjadi alasan perlunya penambahan sumber tenaga listrik baru, dengan luas wilayah 193,846 KM2 dan jumlah penduduk mencapai 16 juta jiwa, kebutuhan energi listrik di Pulau ini tumbuh 11% per tahun, dimana kebutuhan energi listrik sebesar 11,672 GWh pada tahun 2015 diperkirakan meningkat menjadi 30,308 GWh pada tahun 2024, sehingga Pulau Sulawesi berpotensi mengalami defisit energi listrik di beberapa daerahnya. Sesuai RUPTL tahun 2016-2025, PT X berencana memanfaatkan LNG sebagai bahan bakar pembangkit listrik (PLTG/MG) yang sedang dipersiapkan seiring dengan program 35.000 MW. Untuk itu, optimasi penting dilakukan untuk mendapatkan biaya distribusi LNG yang minimum. Metode penelitian yang digunakan menggunakan model optimasi perangkat lunak solver (Microsoft excel) dengan objective function meminimalkan biaya distribusi LNG. Dari hasil optimasi berdasarkan empat skenario distribusi LNG yang dipilih dan dari tiga sumber LNG yang akan di distribusikan ke tujuh lokasi pembangkit listrik berbahan bakar gas di Pulau Sulawesi dalam periode satu tahun didapatkan bahwa, metode transportasi yang menghasilkan biaya minimum adalah dengan menggunakan skenario Milk Run untuk masing-masing sumber LNG. Biaya transportasi terendah dari setiap sumber LNG didapatkan dari skenario 1 Bontang, yaitu dengan biaya transportasi diperoleh sebesar 0,81 USD/MMBTU sedangkan jumlah kapal yang digunakan pada metode Milk Run untuk seluruh sumber LNG berjumlah satu buah kapal LNG dengan kapasitas 19.500 m3. ......Increasing the demand of electric energy in Sulawesi Island is the reason for the need for additional new power source, with the area of 193,846 KM2 and the total population reaches 16 million, the need of electric energy in this island grows 11% per year, where the need of electrical energy is 11,672 GWh in year 2015 is expected to increase to 30,308 GWh in 2024, so that Sulawesi Island has potential to deficit electrical energy in some areas. In accordance with RUPTL 2016-2025, PT X plans to utilize LNG as fuel for power plant (PLTG / MG) which is being prepared along with the 35,000 MW program. Therefore, optimization is important to obtain minimum LNG distribution costs. The research method used using software solver optimization model (Microsoft excel) with objective function minimize LNG distribution cost. From the optimization results based on the four selected LNG distribution scenarios and from the three LNG sources that will be distributed to seven gas-fired power plant sites on Sulawesi Island within the one-year period it is found that the transportation method that generates the minimum cost is to use the Milk Run scenario for each LNG source. The lowest transportation cost of each LNG source is obtained from scenario 1 Bontang, with transportation cost is 0.81 USD / MMBTU while the number of vessels used in Milk Run method for all LNG sources amounts to one LNG vessel with capacity of 19,500 m3.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>