Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriyaningsih
Abstrak :
Siswa dengan sindroma Asperger mempunyai kesulitan utama dalam interaksi sosial. Mereka kesulitan dalam menguasai keterampilan sosial, khususnya dalam memulai interaksi. Memulai interaksi merupakan keterampilan sosial penting yang dibutuhkan anak untuk terlibat dalam interaksi sosial dan mempelajari keterampilan sosial lain yang lebih kompleks. Intervensi dilakukan untuk memunculkan perilaku memulai interaksi dengan metode social story, yaitu cerita singkat yang dilengkapi gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai situasi sosial yang dihadapi. Social story diberikan sebanyak enam kali dengan target perilaku memulai interaksi, yaitu menyapa, memulai pembicaraan dan meminjam barang. Penelitian menggunakan desain penelitian kasus tunggal dengan subjek siswa dengan sindroma Asperger yang memiliki taraf inteligensi perbatasan (IQ = 78, skala Stanford Binet). Metode pengukuran dilakukan dengan observasi tidak berstruktur dan wawancara berstruktur kepada guru dan orang tua siswa. Berdasarkan perbandingan hasil pengukuran sebelum dan sesudah intervensi ditemukan bahwa program social story belum berhasil memunculkan perilaku memulai interaksi pada siswa dengan Sindroma Asperger. Ketidakberhasilan ini dipengaruhi karakteristik subjek yang mempunyai keterbatasan dalam bahasa ekspresif, kurangnya kesempatan untuk mempraktekan perilaku memulai interaksi dan perlunya memasangkan metode social story dengan metode prompting. ......The main difficulty of student with Asperger syndrome is in social interaction. It is difficult for the student to develop social skills that needed for social interaction, especially to initiate interaction. This difficulty prevent student to learn complex social skills and experience social involvement. The aim of the intervention is to stimulate social initiation behavior for student with Asperger syndrome by applying social story. a short story that equip with pictures to enhance social understanding for student with Asperger syndrome. Social story is given for six times to stimulate social intitiation for the following behavior, greeting, starting conversation and borrowing thing. The research design is single case design, the subject is student with Asperger syndrome that has borderline intellectual ability (IQ = 78, skala Stanford Binet). Unstructured observation and structured interview to teacher and parent are used as the measurement methods in the research. Based on the comparison between before and after intervention measurement, it is found that social story is not successfully to stimulate social initiation behavior for student with Asperger syndrome. Several reasons that prevented the intervention to be succesfull are, the subject characteristic as student with Asperger that has limited expresive language, limited chance to practice and apply the skills and to combine social story with prompting method.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Almas Silmina
Abstrak :
Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) memiliki beberapa defisit, salah satunya dalam menginisiasi interaksi sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu dilakukan intervensi yang tepat, salah satunya adalah Social Story. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Social Story yang telah dimodifikasi sesuai dengan kehidupan dan kebutuhan anak dapat meningkatkan keterampilan menginisiasi interaksi sosial pada anak dengan ASD usia sekolah. Partisipan pada penelitian ini adalah anak dengan ASD usia 6 tahun 10 bulan. Alat ukur dari penelitian ini adalah TRIAD Social Skills Assessment, wawancara kepada orang tua dan guru, serta observasi di rumah dan sekolah. Intervensi dengan Social Story terdiri dari 6 sesi yang dilakukan dengan roleplay bersama peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi social story terbukti dapat meningkatkan keterampilan menginisiasi interaksi sosial khususnya pada perilaku menyapa, mengajak bermain, meminta izin, dan menghibur orang lain. Keberhasilan dari intervensi ini boleh jadi dipengaruhi juga oleh metode pemberian social story yang melibatkan roleplay dan modelling terhadap perilaku peneliti selama intervensi.
Children with Autism Spectrum Disorder (ASD) have some deficits, one of them is to initiate social interactions in daily life. Therefore, appropriate interventions are needed, and one of them is Social Story. This study aims to prove that Social Story that have been modified in accordance with the lives and needs of children with ASD can improve the skills of initiating social interaction in a school age with ASD. The participant in this study is a child with ASD aged 6 years 10 months. The measuring instruments of this study are TRIAD Social Skills Assessment, interviews with parents and teachers, and observations at home and school. Interventions with Social Story consist of 6 sessions conducted with roleplay with researchers. The results of the study showed that social story interventions could improve the skills of initiating social interaction, especially in greeting, inviting others to play, asking permission, and comforting others. The success of this Social Story intervention could also be influenced by the roleplay and modeling method of the researcher’s behavior during the intervention.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Tjiunata
Abstrak :
Fokus dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kuantitas perilaku menyelesaikan tugas, termasuk di dalamnya, menurunkan durasi perilaku tidak mengerjakan tugas. Penerapan metode ccrita sosial dan metodc contingency contract (dilcngkapi prompt) menghasilkan peningkatan kuantitas pada perilaku menyelcsaikan tugas, serta penurunan durasi perilaku tidak mengerjakan tugas. Akan tetapi, kualitas dari perubahan pcirlaku belum menunjukkan perbaikan. Hal tcrscbut disebabkan karena komik oerita sosial yang digunakan dalam intervensi belum secara detil menggambarkan perilaku yang diharapkan muncul. Selain itu, pemberian fading yang terlalu cepat juga menyebabkan konsistensi perubahan perilaku belum terlihat. Dari hasil obsewasi, diketahui juga bahwa pembahan perilaku tersebut, secara tidak langsung, dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti kehadiran guru dan situasi kelas. Akan tetapi, karena singkatnya sesi intervensi dan pemilihan waktu intervensi yang berdekatan dengan jadwal uiangan umum, konsistensi pelubahan perilaku belum terlihat. Oleh karena itu, beberapa saran yang dapat diberikan antara lain: 1) gambar berikut penjelasan pada komik cerita sosial sebaiknya dibuat lebih detil; 2) pemberian prompt dan fading sebaiknya lebih diperhatikan lagi; 3) sesi intervensi dibuat lebih banyak dengan jangka waktu yang lebih panjang; 4) perlu diperhalikan pemilihan waktu intervensi agar tidak berdekatan dengan jadwal ulangan umum; 5) kerjasama antara guru dan teman-tcman di kelas untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif agar pelaksanaan intervensi lebih efektif. ......The focus of this training is to increasing the quantitiy of on-task behavior. including, decreasing the duration of off-task behavior. Result of this intervention, using social story method and contingency contract method (also using prompt method), indicated that the quantitiy of on-task behavior is increasing and the duration of ofiltask behavior is decreasing. However, the quality of the alteration of behavior has not improved yet. This is because the comic social story in this intervention has not describe the behavior that is expected, The prompts which have been faded too quickly also make the consistency ofthe behavior’s alteration has not been observed. The environments, such as teacher’s present and class-rooms’s situation, also influence the alteration of behavior. Unfortunately, because the length ofthe session and the time of intervention wich is too short and too close to the end of school year, the consistency of the behavior’s alteration has not been appeared yet. Therefore, several suggestions should be provided to improve the future study: 1) picture in the comic social story should be made more detail; 2) the use of prompt and fading should be more improved; 3) the session of intervention should be madc in great quantities and in more length duration; 4) the intervention should be held in the middle of school year; 5) the cooperation of teacher and tiiends is needed to make the more supporting classroom environment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34118
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library