Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
"This book explores important social issues that call for reform such as health care, self-perceptions, and corporate responsibilities to the environment, giving readers a guide to understanding and appreciation behind social marketing and how it can be used to positively alter social conscience and create social change"--Provided by publisher.
Hershey PA.: Business Science Reference, an imprint of IGI Global,, 2014
R 381.142 DYN (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Bibiana Eva Nirmana
Abstrak :
Perubahan sosial muncul dalam masyaralcat yang menginginkan perubahan bentuk dan mengontrol terjadinya pentbahan tersebut. Harapan membawa kesejahteraan publik adalah tantangan dan tujuan social marketing. YCAB, sebuah lembaga independent non profit yang tnenipakan pelaku kampanye anti narkoba merupakan institusi yang sangat baik dan efektif dalam menerapkan model social marketing. Kampanye mereka yang ditargetkan kepada para remaja telah mendapat respon yang sangat positi£ Penelitian ini rnemberikan telaah ekploratif bagaimana YCAB mengimplementasikan proses dan strategi sosial marketing utuk mempersnasi para remaja sehingga mereka dapat menerima pesan, inengubah perilaku dan akhirnya mempraktekannya dalam kehidupan dengan bersikap tegas menolak narkoba.
Social change campaign arise among people who are intent on directing, shaping and controlling change. Bringing about life improving social change is the challenge and goal of social marketing. YCAB, non profit social foundation which positioned as a campaigner for ‘anti drugs’ seens as a suocessiiil institutions which applicated social marketing models. Their campaigns was targeted to teenagers, their reform message have been suiiiciently motivating and giving a way to respond constructively. This tesis seeks an exploration research that will gain a comprehensive explanation on how YCAB conducted their campaign to persuade their target adopters, to accept, modify or abandon certain ideas, attitudes, practices and at the end to change their behavior, to Say no to drugs.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33815
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Kurniawan
Abstrak :
Askeskin menlpakan kelanjutan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjamin akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehamn yang sudah dimulai sejak tahun 1998. Walaupun sudah lama dimulainya program ini tetapi didalam pelaksanaannya masih terjadi permasalahan-permasalahan terutama berkaitan dengan pcmanfaamn fasilitas pelayanan kesehatan oleh peserta Askeskin. Angka klmjungan pescrta Askwkin ke Puskesmzu; di kabupahen Serang rata-rata 667 setiap bulannya pada tahun 2006, angka kunjungan ini masih sangat rendah di bandingkan dengan jumlah sasaran program Askeskin di setiap Puskesmas rata-rata sebanyak I4.765jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bauran pemasamn sosial program Askeskin yang dilakukan di Kabupaten Serang. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode Diskusi Kelornpok Terarah (DKT) dan Wawancara Mendalam (WM). Informan beijumlah 37 orang yang tcrdiri dari 21 orang infonnan yang memanfaatkan program Askcskin, ll orang infonnan yang lidak memanfaatkan program Askeskin dan 5 orang informan kunci. Hasil penclitian ini menunjukkan bauran pemasaran sosial yang ada belum optimal untuk meningkatkan pemanfaatan program Askeskin. Rendaimya pemanfaatan program Askeskin terkait dengan aspek pmduk,|1arga, tempat dan promosi. Rendahnya pemanfaatan program Askeskin antara lain disebabkan: masih rendahnya pemahaman tcnmng keragaman produk Askeskin, kualitas pelayanan yang kurang ramah dan waktu menungu berobat yang lama, adanya pengorbanan dalam bentuk biaya transportasi yang dirasa masih memberatkan masyamkat miskin, nempat pelayanan yang kumng terjangkau oleh masyarakat miskin yang jauh dari tcmpat pelayanan Puskcsmas, promosi yang kurang dilakukan baik dengan media massa maupun dengan penyuluhan Iangsung ke masyarakat serta masih adanya masyarakat miskin yang tidak masuk dalam program Askeskin. Kedepan perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan pemanfaatan program Askwkin dikhalayak sasaran yaitu dengan membuat stmtegi pemasaran sosial yang meliputi empat aspck bauran pemasaran sosial ( produk, harga, tempat dan promosi). ......Askeskin is continuation of government policy in order to assure access to health services for poor family. Although this program began since 1998, it still has many problems especially which related to utilization health by Askeskin participant visit me ofAskeskin participant is about 667 visim per month in zoos, this is far below the target of this progarn which is 14.765 visitors. The objective of this study is to analyze social marketing mix on Askeskin program which carried out in District of Serang. The data are collected by focus group discussion and in-depth interview of 37 informant which are 21 utilize the Askeskin program, ll not utilize the Askeskin program, and 5 as key infonnant. The result of this study shows that social marketing mix has not optimal yet for supporting the Askeskin program. The low utilization of Askeskin program related with some aspects such as product, price, place and promotion (4P), this is caused by lack of understanding on Askeskin products, quality of service such B lack of hospitality and taking too long in waiting list, transportation problems such as distance to program and cost that will take to reach thc program, promotional problems such as choosing effective media promotion or direct infomation to public, and still many poor families exclude Hom this program. This study recommend that it should be an improvement and strategic effort to increase the utilization of Askeskin by public target by building marketing strategy which include four aspects (product, price, place, and promotion) of social marketing mix.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34263
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manoff, Richard K.
New York: Praeger Publ., 1985
362.104 2 MAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
Abstrak :
Penelitian ini bertitik tolak dari asumsi bahwa penyusunan strategi pemasaran sosial yang cermat sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah sosial kesehatan dan lingkungan hidup yang berkembang di pemukiman kumuh di DKI Jakarta. Strategi harus mempertimbangkan kondisi wilayah sasaran, target adopters serta faktor-faktor yang berpengaruh pada partisipasi masyarakat akan berbagai produk sosial. Penelitian dilaksanakan di tiga kategori wilayah kumuh, yaitu gang sempit, bantaran sungai dan tepian rel kereta api. Penelitian didesain sebagai penelitian deskriptif korelational yang analisisnya menggunakan regresi berganda dan tabel distribusi frekwensi. Hasil penelitian yang diperoleh kemudian dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun strategi pemasaran sosial. Komponen strateginya terdiri dari tinjauan marketing mix dan unsur-unsur komunikasi.

The research has a starting point from assumption that compose accurate social marketing strategy is being needed to overcome social health and environmental problems in the sleim settlement area in Jakarta. The strategy should consider the condition of target area, target adopters and some factors that influence in the community participation to some social products. The research was done in three sleims area, (i) narrow street, (ii) flood plain river and along the railway track. The research was designed as descriptive research correlation which is analyzed by multiple regression and distribution frequency table. The result of the research is being used as material for compilling social marketing strategy. The component strategy consist of consideration of marketing mix and communication elements.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nely Indraningrum
Abstrak :
Perkembangan globalisasi telah melahirkan sebuah tananan dunia yang semakin kompleks. Kompleksitas ini menyebabkan perubahan kondisi lingkungan balk eksternal maupun internal sehingga mengharuskan seluruh komponen bangsa untuk mengadakan penyesuaian terhadap dinamika baru ini. Dinamika baru ini menyebabkan terjadinya reformasi nasional yang dipelopori oleh mahasiswa tahun 1998 yang mengakibatkan runtuhnya pemerintahan Orde Baru. Sebagai salah satu komponen bangsa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tidak dapat melepaskan diri clan dampak lingkungan strategis yang berpengaruh langsung terhadapnya sehingga hams mengadakan reposisi fungsi ABRI dalam kehidupan bangsa. Reposisi fungsi ABRI didasari atas pemikiran bahwa konsep dwifungsi ABRI sudah tidak relevan lagi dalam kehidupan bangsa. Hal ini disebabkan karena keberadaan ABRI dengan dwifungsinya telah menjadikan ABRI mendominasi hampir disemua sektor kehidupan dan cenderung bertindak berlebihan dalam menjalankan fungsi sosial politiknya. Strategi reposisi fungsi ABRI berupa reformasi internal yang bertujuan mengembalikan ABRI sebagai kekuatan pertahanan negara secara utuh sehingga harus meninggalkan fungsi sosial politiknya. Dalam konsep pemasaran, dwifungsi ABRI menyebabkan positioning fungsi ABRI tidak jelas sehingga menimbulkan confused positioning karena terlalu banyak pecan yang dilakukan oleh ABRI. Strategi reposisi fungsi ABRI merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah sosial di negeri ini. Penyelesaian masalah sosial pada umumnya menyangkut perubahan sosial (social change), sehingga strategi reposisi fungsi ABRI ini harus disosialisasikan dengan tujuan mentransformasikan pola pikir dengan harapan dapat merubah persepsi negatif dan rasyarakat. Akan tetapi walaupun strategi reposisi fungsi ABRI ini telah disosialisikan temyata masih ada anggapan negatif dari masyarakat dan mengatakan bahwa strategi reposisi ini dilakukan dengan setengah hati. Upaya evaluasi strategi reposisi fungsi TNI ditinjau dari pemasaran sosial ini perlu dilakukan berkaitan dengan perubahan Cara pandang masyarakat terhadap organisasi TNI. Upaya ini akan memberikan masukan untuk penyempumaan program sosialisasi reposisi fungsi TNI kepada organisasi TNI. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa karena dianggap dapat mewakili kaum intelektual dan pelopor dari reformasi nasional adalah mahasiswa. Model rerangka konseptual mengenai reposisi ini belum ada namun pembuatan rerangka konseptual dalam penelitian ini diilhami oleh penelitian dari Adams (2000), Ries dan Trout (2002) serta Kartajaya (2001). Penelitian pendahuluan dilakukan untuk rnemperoleh validitas dan reabilitas sehubungan dengan tidak adanya model penelitian. Penelitian ini mengukur persepsi mahasiswa sebelum reposisi dengan atribut yang mempengaruhi yaitu alat kekaaaan, sospol, kekaryaan dan bisnis dan sesudah reposisi dengan atribut yang mempengaruhi adalah alat negara, netral, non kekaryaan dan non bisnis. Metode analisis yang digunakan adalah perceptual map dan analisys factor. Metode ini dipilih karena dapat memberikan gambaran dimana posisi TNT dipersepsikan oleh mahasiswa dan variabel apa Baja yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat khususnya mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan persepsi mahasiswa secara signifikan, dimana pada masa Orde Baru TNT diposisikan belum berfokus pada fungsi pertahanan dan pada masa Orde Reformasi telah diposisikan sudah berfokus pada fungsi pertahanan. Perubahan ini sebetulnya diwarnai adanya momentum yang mempengaruhi pergeseran persepsi yang terjadi pads masa Presiden BJ Habibi, Presiden Abdurahman Wahid dan pada masa Presiden Megawati. Ditinjau dari pemasaran sosial, walaupun telah berhasil merubah persepsi mahasiswa namun perlu adanya kajian lebih lanjut karena konsumen dari TNI sendiri adalah seluruh masyarakat, sehingga pendapat dari kelompok lain mungkin berbeda dengan kelompok mahasiswa. Hal ini didasarkan atas permasalahan yang muncul bahwa TNI melakukan reposisi dengan setengah hati. Dapat disimpulkan bahwa strategi reposisi yang dilakukan oleh TM belum berhasil merubah persepsi untuk kelompok lainnya. Untuk itu perlu adanya kajian lebih mendalam tentang fungsi TNI dimana yang akan datang berdasarkan atribut-atribut yang mempengaruhinya. Disamping itu juga perlu adanya program pemasaran sosial lanjutan untuk lebih mengenalkan sosok TM sehingga masyarakat sadar bahwa TM bukanlah sosok yang menakutkan tetapi merupakan salah satu komponen bangsa yang mempunyai peran dibidang pertahanan.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faika Rahima Zoraida
Abstrak :
Museum merupakan salah satu tujuan wisata terutama untuk urban tourism. Sehubungan dengan program Gerakan Nasional Cinta Museum oleh pemerintah yang dapat digolongkan sebagai social marketing, menarik untuk diketahui motivasi pengunjung museum. Sampel adalah pengunjung Museum Nasional, Jakarta yang berdomisili di Jakarta. Pemilihan 60 orang responden dilakukan dengan judgemental sampling. Kuesioner dalam survey menggunakan pernyataan tertutup yang diukur menggunakan skala Likert. Diketahui bahwa motivasi mengunjungi museum dapat dijelaskan oleh tiga motivasi utama: "mempelajari sesuatu"; "memperkaya hidup"; dan "rileks", dengan factor loading tertinggi "mempelajari sesuatu dari masa lalu" untuk motivasi utama "mempelajari sesuatu"; "mengagumi hasil karya orang lain" untuk motivasi "memperkaya hidup"; dan "mengisi waktu luang" untuk "rileks". Tidak ditemukan perbedaan motivasi yang signifikan terutama antar kelompok umur dan jenis kelamin. Jenis pekerjaan ibu rumah tangga memiliki perbedaan yang signifikan untuk beberapa motivasi yang mengukur "mempelajari sesuatu".
Museums are one of many attractions a city has to offer, especially from urban tourism perspective. In sync with the government?s social marketing effort Gerakan Nasional Cinta Museum, it is important to know what motivates a visit to the museum. Sample is Jakartans who visit of Museum Nasional, Jakarta. Judgemental sampling is used to choose 60 respondents. Questionnaire used close-ended questions which are measured using Likert scale. It is found that motivation to visit can be explained by three main motives: "to learn something"; "to enrich life"; and "to relax", with the highest factor loading from "to learn something about the backgrounds"; "to be astonished about what others can make"; and "to have a day out" for each main motives respectively. There is no significant mean difference of motivation between age groups and gender. Housewives score significant difference for several items that measure "to learn something".
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28124
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sedyastuti
Abstrak :
Krisis moneter yang berkepanjangan telah menyebabkan makin sulitnya ekonomi rakyat terutama dari golongan ekonomi rendah. Untuk mengantisipasi makin rendahnya kualitas pendidikan masyarakatnya, pemerintah bersama dengan Unicef mencoba melakukan suatu gebrakan. Gebrakan tersebut dibentuk dalam suatu kegiatan kampanye pemasaran sosial yang mencoba memotivasi keluarga yang kurang mampu yang memiliki anak usia sekolah (7-15 tahun ) untuk tetap menyekolahkan anaknya. Pelaksanaan kampanye dilakukan dengan dua cara yakni periklanan di media massa dan mobilisasi sosial. Tesis ini mencoba untuk menganalisis perencanaan konsep kreatif khususnya pesan-pesan yang dikembangkan melalui program perikalanan maupun mobilisasi sosial dengan metode evaluasi. Studi evaluasi ini pada dasarnya adalah menggunakan konsep penelitian sosial untuk menilai penyusunan konsep dan desain, implementasi dan manfaat program. Dalam pengumpulan datanya studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni dengan melakukan wawancara dengan para tokoh yang terlibat dengan kegiatan tersebut yaitu pihak Unicef. Hotline Adv dan Fortune Adv. Kampanye Pemasaran Sosial Aku Anak Sekolah sebagai suatu kampanye dapat dikatakan kurang fokus dalam perancangan pesan dan penetapan target sasaran. Hal ini disebabkan karena pembatasan problem periklanan dan tujuan kampanye yang kurang tepat. Hal lain adalah penggunaan banyak pesan (versi I dan Versi 11 ) dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama menjadikan program ini kelihatan tidak memiliki suatu persiapan yang matang. Perubahan versi I dan versi it menggambarkan telah terjadi pemborosan untuk biaya produksi film iklan dan penayangan. Waktu yang efektif untuk penayangan sebaiknya dilakukan pada masa liburan sekolah sehingga perubahan sikap dan tingkah laku masyarakat diharapkan terjadi bulan Juli yaitu pada masa pendaftaran sekolah dan tidak berlarut-larut sampai bulan Januari. Suatu kampanye pemasaran sosial akan berhasil dengan baik jika komunikasi interpersonal berperan. Dalam kampanye ini peran interpersonal digantikan dengan mobilisasi sosial yang lebih difokuskan pada publisitas dan pelayanan di sekolah-sekolah. Peran komunikasi interpersonal diharapkan dapat diperankan oleh para petugas lapangan dalam upaya untuk mendapatkan informasi yang diberikan lewat media massa sehingga perubahan sikap dan tingkah laku atau pemantapan dapat terlaksana.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T9051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Esrom
Abstrak :
Pertanian Indonesia menghadapi berbagai problema yang cukup mengkhawatirkan, salah satunya adalah menurunnya minat kaum muda pedesaan untuk menekuni pertanian. Kaum muda menganggap pertanian identik dengan keterbelakangan, kekumuhan, kemiskinan, dan berbagai pencitraan negatif dan atribut inferior lainnya. Pada sisi lain, mayoritas petani terutama di Pulau Jawa sudah berusia tua di atas 50 tahun. Mayoritas rumahtangga petani hanya memiliki lahan di bawah 0,5 ha. Regenerasi pertanian perlu dilakukan dengan Cara melakukan pemasaran sosial pertanian bagi kaum muda pedesaan. Metode pertanian yang dipasarkan adalah pertanian alamiah yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa. Metode ini membuat biaya produksi pertanian lebih murah dibandingkan pupuk dan pestisida. Pertanian alamiah juga produktif di lahan sempit. Pertanian alamiah mempunyai keunggulan untuk dipasarkan dan diadopsi. Tulisan ini meneliti kelompok petani di Desa Paseh, Kecamatan Banjarmangu, Kabupateri Banjarnegara, Jawa Tengah. Kelompok petani ini sudah memulai mempraktikkan pertanian alamiah. Berdasarkan hasil penelitian itu, penulis merancang strategi pemasaran sosial yang dikombinasikan dengan strategi pengembangan komunitas (community development- CD) dan kewirausahaan bagi generasi muda pedesaan. Pertanian alamiah ini merupakan inovasi yang praktis, murah, produktivitas tinggi, ramah lingkungan, dan dapat diterapkan pada usaha petemakan, perikanan, dan tanaman. Dengan menggabungkan usaha pertanian alamiah dan kewirausahaan, kaum muda diharapkan tertarik menekuni dan memulai usaha bisnis pertaniannya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Menik Astuti
Abstrak :
Salah satu bentuk perilaku yang dapat menurunkan school well being dan membuat iklim sekolah menjadi tidak menyenangkan adalah perundungan. Pada fenomena perundungan, selain sebagai pelaku dan korban, siswa juga dapat berperan sebagai saksi yang berpotensi sebagai pembela korban. Sebagian besar penelitian dan program anti perundungan selama ini berfokus pada penurunan aspek negatif siswa, seperti agresi, padahal menurut studi literatur, para saksi dapat menjadi kunci untuk menanggulangi perundungan dengan mengembangkan aspek positifnya. Maka dari itu, penulis bersama tim menyusun rangkaian intervensi dengan menggunakan kerangka program CEPIDEA yang diadaptasi dalam pelatihan yang diharapkan akan meningkatkan perilaku prososial siswa SMA XYZ. Rangkaian intervensi terdiri dari studi baseline, pelatihan, penguatan melalui media sosial dan evaluasi. Penelitian ini akan berfokus pada tahapan penguatan melalui media sosial kepada 20 siswa sekolah menengah atas dengan menggunakan media Instagram. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan efikasi diri siswa dalam menampilkan perilaku prososial di sekolah, namun perlu adanya peranan dari seluruh pihak sekolah untuk dapat meningkatkan efikasi komunitas. Secara keseluruhan, rangkaian intervensi ini terbukti dapat meningkatkan perilaku prososial siswa, sehingga kedepannya program ini dapat dikembangkan sebagai program penanggulangan perundungan di sekolah.
One form of behavior that can reduce school well being and make school climate unpleasant is bullying. In bullying, students can be involved as bully, victim and also a bystander who are potentially become the defender. Most anti bullying studies and programs are more focused on reducing the negative aspects of students, such as aggression. Whereas according to the literature, witness or bystander could be the key to reduce bullying. Therefore, the author and the team, develop a series of intervention using the CEPIDEA program framework that adapted in training module. The series of interventions consisted of baseline study, training, strengthening through social media and evaluation. This study will focus on strengthening through social media to 20 high school students using Instagram as a platform. The result of this intervention indicate an increase on student rsquo s self efficacy in displaying prosocial behavior in school, but it is necessary to involve the whole school to improve the collective efficacy. This series of interventions proved to improve student rsquo s behavior, so it could be used as interventions in other schools.
2018
T50838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>