Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiq Dwi Tamtomo
Abstrak :
Daya saing Indonesia berdasarkan laporan dari Global Competitiveness Index 2017-2018 masih menduduki peringkat 31, jauh dibawah Malaysia dan Singapura. Hal tersebut mencerminkan kecilnya anggaran Pemerintah yang dialokasikan untuk riset dan inovasi yang hanya 0.1% dari PDB. Umumnya di Negara Berkembang ada kerjasama antara Pemerintah, Sektor Industri/Swasta dan Perguruan Tinggi dalam melakukan riset dan inovasi, sehingga kecilnya anggaran dapat teratasi. Perguruan Tinggi dipercaya sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang mampu mengasilkan inovasi, namun penelitian yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi belum mampu diserap oleh Industri. Selain itu, Industri yang ada di Indonesia juga belum mampu menjangkau hasil penelitian yang ada di Perguruan Tinggi. Celah inilah yang menghambat terwujudnya kerjasama antar Perguruan Tinggi, Industri/Swasta dan Pemerintah. Untuk dapat mengisi celah tersebut maka perlu suatu solusi dalam memfasilitasi kerjasama tersebut yang diwujudkan dalam bentuk Science Technopark, dimana Pemerintah telah menginisiasi Program 100 Science Technopark. Berbagai perbedaan kepentingan dari masing-masing pihak tersebut diharapkan dapat diselesaikan melalui suatu kelembagaan didalam Science Technopark. Dalam dapat menyusun suatu kelembagaan Science Technopark perlu dilakukan identifkasi Pemangku Kepentingan dari ke empat unsur (Perguruan Tinggi/Perguruan Tinggi, Sektor Industri/Swasta, Pemerintah dan Masyarakat) yang terlibat pada inisiasi Science Technopark di Perguruan Tinggi dengan metode Stakeholder Analysis. Setelah Pemangku Kepentingan teridentifikasi maka dilakukan Analisis Jaringan Sosial-nya dengan (SNA) untuk menilai keterkaitan antar para aktor tersebut. Penerapan SNA ini adalah untuk mencari Aktor Kunci yang dapat dilibatkan dalam satu lembaga Science Technopark di Perguruan Tinggi. Dari hasil penelitian dihasilkan bahwa Industri berperan sebagai aktor yang Aktif dalam menjalin hubungan dengan Perguruan Tinggi sebagai sumber teknologi. Pemerintah dianggap sebagai aktor yang memiliki Power dalam merumuskan regulasi. Sedangkan Perguruan Tinggi merupakan aktor yang banyak terhubung dengan pemangku kepentingan lain dan juga memiliki kepentingan dalam pengembangan Science Technopark. Model lembaga yang cocok diterapkan pada tahapan inisiasi Science Technopark dapat berupa BLU juga konsorsium, namun idealnya Science Technopark dikelola dalam bentuk Perseroan / PT. ...... Indonesia's competitiveness rank based on reports from the 2017-2018 Global Competitiveness Index still uses rank 31, far below Malaysia and Singapore. This reflects the small budget allocated for research and innovation which is only 0.1% of GDP. In Developing Countries there were Coopereation held between Government, Industrial / Private Sector and Universities in conducting research and innovation, so that the small budget problem can be overcome. Universities believed to be the source of knowledge and human resources capable of producing innovation, but the research produced by the University has not been able to be absorbed by the industry. In addition, industries in Indonesia have not been able to reach the results of research at the University. This gap is what inhibits the realization of cooperation between Universities, Industry / Private and Government. To be able to fill this gap, a solution is needed to facilitate collaboration that can be done in the form of Science Technopark, where the Government of Indonesia has initiated the 100 Science & Technopark Program. Various differences in the interests of each party are expected to be resolved through an institution in the Science & Technopark. In being able to arrange a Science Technopark institution it is necessary to identify Stakeholders from the four elements (University / College, Industrial / Private Sector, Government and Society) involved in the initiation of Technopark Science at the University with the Stakeholder Analysis method. After the Stakeholder is identified, a Social Network Analysis (SNA) method is conducted, to be able to see the influence of a Stakeholder on other Actors in a network. The application of this SNA is to find Key Actors who can be involved in a Technopark Science institution at the University. From the results of the study, it was found that the industry played an active actor in establishing relationships with Universities as a source of technology. The government is considered as an actor who has Power in formulating regulations. While Universities is an actor who is much connected with other stakeholders and also has an interest in the development of Science Technopark . The model of the institution that is suitable to be applied at the initiation stage of the Science Technopark can be in the form of a BLU as well as a consortium, but ideally Science Technopark is managed in the form of a Company / PT.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Indah Masitha
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana praktek manajemen isu dan komunikasi publik melalui tagar di media sosial pada organisasi pemerintahan dengan menggunakan metode social network analysis (SNA). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengangkat isu mengenai pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara melalui tagar #IKNKita pada media sosial Twitter. Penelitian ini mengambil data percakapan dari Twitter pada periode 13 Oktober – 17 November 2023. Melalui SNA dapat diketahui siapa aktor sentral atau agen isu yang menggerakkan percakapan didalam tagar #IKNKita dan melihat struktur jaringan dan modularitasnya. Hasil penelitian menyebutkan bahwa praktek komunikasi publik dan manajemen isu IKN melalui tagar #IKNKita yang dilakukan oleh humas pemerintahan Kementerian PUPR masih belum optimal dalam mendorong ruang dialogis dan partisipasi publik karena kurangnya entitas masyarakat umum di luar komunitas Kementerian PUPR. Selain itu manajemen isu IKN dilakukan secara satu arah dan belum adanya timbal balik percakapan antara Kementerian PUPR dengan publik. Kemudian diketahui aktor sentral dalam tagar #IKNKita adalah akun @KemenPU yang berperan dominan dalam menggerakkan isu dan mengendalikan transmisi keluar masuknya informasi di dalam jaringan. ......This research aims to see the practice of issue management and public communication through hashtags on social media in government organizations using the social network analysis (SNA) method. The Ministry of Public Works and Housing raised the issue regarding the development of the Indonesian national capital (IKN) Nusantara through the hashtag #IKNKita on Twitter. This research takes conversation data from Twitter in the period 13 October – 17 November 2023. Through SNA we can find out who the central actor or issue agent is driving the conversation within the hashtag #IKNKita and see the network structure and modularity. The results of the research show that the practice of public communication and management of IKN issues through the hashtag #IKNKita carried out by the PUPR Ministry's government public relations is still not optimal in encouraging dialogue and public participation due to the lack of general public entities outside the PUPR Ministry community. Apart from that, the management of IKN issues is carried out in one direction and there is no reciprocal conversation between the PUPR Ministry and the public. It was then discovered that the central actor in the hashtag #IKNKita was the @KemenPU account which played a dominant role in mobilizing issues and controlling the transmission of information in and out of the network.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaddhani
Abstrak :
Saat ini Teknologi informasi semakin menjadi alat yang penting bagi para individu, institusi/organisasi bahkan bai negara untuk membuat, menyimpan, menganalisa dan menggunakan informasi. E-government memungkinkan pemanfaatan Teknologi Informasi yang seoptimal mungkin dalam membantu pemerintahan dalam meberikan pelayanan kepada publik. E-government didefinisikan sebagai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mendorong pemerintahan yang efisien dan efektif, menfasilitasi kemudahan akses publik ke layanan pemerintah, dan memungkinkan akses ke informasi yang lebih besar kepada publik, serta membuat pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan yang lebih transparan. Berkaitan dengan penyampaian pelayanan pemerintahan dan penyampaian informasi ke publik dengan media elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan posisi di antara situs web pemerintah daerah di Indonesia dengan berdasarkan metode social network analysis. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi untuk penyempurnaan penerapan E-governement di Indonesia.
Currently, information technology becomes increasingly important tool for the individual, institution / organization even for countries to create, store, analyze and use information. E-government allows the use of Information Technology optimally may help in the government in providing services to the public. E-government is defined as the use of information and communication technology (ICT) to encourage the efficient and effective, facilitating ease of access to government services, access to information allows a larger public the morning, and make government more responsible against citizens. In connection with the delivery of government services and information to the public with electronic media.This study aims to determine the role and position of the web sites of local governments on Indonesia with a method based on social network analysis. This research is expected to contribute to the implementation of E-Government di Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T847
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khanifan Akhsani Taqwin
Abstrak :
ABSTRAK<>br> Dalam persaingan yang ketat di dunia industri, khususnya dalam industri telekomunikasi semakin ketat. Oleh karena itu, masing-masing operator telekomunikasi berlomba-lomba untuk memberikan layanan terbaik agar dapat menarik konsumen yang lebih banyak. Namun, sebelum membuat suatu layanan telekomunikasi, haruslah ada analisis pasar khususnya pelanggan, agar dapat diketahui layanan seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan tersebut. Dengan perkembangan sistem informasi, analisis menggunakan data mining menjadi pilihan. Dalam penelitian ini dibuat suatu model KDD Knowledge Discovery Data dengan menggunakan algoritma sistem rekomendasi yang dikombinasikan dengan social network analysis untuk memprediksi suatu layanan apakah diterima oleh pelanggan atau tidak. Dalam penelitian ini terdapat empat macam model sistem rekomendasi, yaitu collaborative filtering, content based filtering, hybrid filtering dan stochastic gradient descent. Kemudian hybrid filtering dan stochastic gradient descent dikombinasikan dengan hasil analisis dari jaringan sosial yang berupa nilai-nilai pagerank, eigenvector, modularity, degree dan sebagainya. Hasil dari kombinasi hybrid filtering dengan hasil analisis jaringan sosial tidak terlalu signifikan dan cenderung tetap, sedangkan hasil dari kombinasi stochastic gradient descent dengan hasil dari analisa jaringan sosial dapat menurunkan nilai RMSE dan MAE sebesar 0,001 sampai 0,010 dan 0,011 sampai 0,013.
ABSTRACT<>br> In the fierce competition in the industrial world, especially in the telecommunications industry is getting tighter. Therefore, each telecommunicationoperator will compete to provide the best service to attract more consumers. However, before performing a telecommunication service, there must be a market analysis, especially customers, to know what kind of service is needed and desired by the customer. With the development of information systems, analysis using data mining becomes an option. In this research will be made a model of KDD Knowledge Discovery Data using a recommendation system algorithm combined with social network analysis to predict a service whether received by customers or not. In this research, there are four models of the recommendation system they are collaborative filtering, content based filtering, hybrid filtering and stochastic gradient descent. Then hybrid filtering and stochastic gradient descent combined with the results of analysis of social networks in the form of PageRank values, eigenvector, modularity, degree and so forth. The result of hybrid filtering combination with social network analysis result is not very significant and tends to remain, while the result of stochastic gradient descent combination with result of social network analysis can decrease RMSE and MAE value about 0.001 to 0.010 and 0.011 to 0.013.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ilham Pribadi
Abstrak :
Inovasi menentukan daya saing suatu bangsa, untuk meningkatkan daya saing bangsa yang mandiri melalui penyelenggaraan keantariksaan merupakan upaya bersama yang tidak mudah, karena bangsa Indonesia masih menghadapi permasalahan di dalam Riset & Inovasi di Indonesia. Tingkat inovasi di LAPAN masih dirasa rendah, struktur organisasi yang belum hierarchyless dan belum boundaryless. Tesis ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Ekosistem Inovasi dan Budaya Inovasi di LAPAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method (Kualitatif dan Kuantitatif), mengambil lokus di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Teknik pengumpulan datanya melalui penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Pemilihan responden hanya pada Peneliti/Perekayasa dengan Non-Probability Sampling. Pengolahan data penelitian Budaya Inovasi menggunakan Analisis Kuantitatif Statistik Deskriptif dengan aplikasi SPSS versi 22. Analisis proses bisnis melalui BPMN (Bussiness Process Modeling Notation) menggunakan Software Sybase Power Design 16.0. Untuk penelitian Ekosistem Inovasi menggunakan wawancara mendalam dan Social Network Analysis (SNA) serta menggunakan aplikasi UCINET versi 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek budaya inovasi di LAPAN ada 2 variabel yang mempengaruhi budaya inovasi yaitu Struktur dan Budaya Organisasi. Sedangkan pada penelitian Ekosistem Inovasi didapat hasil bahwa Kepala LAPAN memiliki peran yang penting dalam penciptaan sebuah inovasi sekaligus sebagai pembangkit ide. Aktor yang berperan dalam komersialisasi adalah Pusispan, sedangkan yang berperan sebagai peran sentral serta aktor riset dan pengembangan adalah Pusat Teknis yang dibantu oleh Peneliti/Perekayasa. ......nnovation determines the competitiveness of a nation, to increase the competitiveness of an independent nation through the implementation of space is a joint effort that is not easy, because the Indonesian people are still facing problems in Research & Innovation in Indonesia. The level of innovation at LAPAN is still considered low, the organizational structure is not hierarchyless and boundaryless. This thesis tries to analyze the factors that influence the Innovation Ecosystem and Innovation Culture at LAPAN. This study used a Mix Method (Qualitative and Quantitative) approach, taking the locus at the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN). The data collection technique is through distributing questionnaires and in-depth interviews. The selection of respondents is only for Researchers / Engineers with Non-Probability Sampling. Research data processing Innovation Culture using descriptive quantitative statistical analysis with SPSS version 22 application. Business process analysis through BPMN (Business Process Modeling Notation) using Sybase Power Design 16.0 software. Research on Innovation Ecosystems uses in-depth interviews and Social Network Analysis (SNA) and uses the UCINET application version 6. The results show that in the aspects of innovation culture in LAPAN there are 2 variables that affect the culture of innovation, namely organizational structure and culture. Meanwhile, the research on Innovation Ecosystems showed that the Head of LAPAN has an important role in creating an innovation as well as generating ideas. The actor who plays a role in commercialization is Pusispan, while the actor who plays a central role as well as research and development actors is the Technical Center assisted by Researchers / Engineers.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pontoh, Andhika Kurniawan
Abstrak :
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia adalah hal yang esensial, komunikasi memainkan peran penting dalam meyakinkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Komunikasi kredibel berdasarkan fakta dan yang terarah dan terorganisir dari hulu ke hilir adalah hal yang diharuskan dalam melakukan komunikasi krisis selama pandemi. Penyampaian pesan pentingnya vaksin covid-19 dilakukan oleh media. Pada penelitian ini ingin melihat proses transfer antar informasi yang dilakukan oleh media ke sesama media dalam menyebarkan informasi vaksin covid-19. Dengan menggunakan konsep Intermedia Agenda Setting penelitian ini mengungkapkan adanya media sentral yang dapat dijelaskan melalui konsep preferential attachment dalam jaringan. Penelitian ini menggunakan alat big data dengan mengumpulkan lebih 10,000 artikel pada rentang Agustus 2020 hingga Januari 2021. Hasil sampel tersebut kemudian dianalisis menggunakan Social Network Analysis dan Analisis Isi sintaksis yang mampu menggambarkan struktur jaringan intermedia agenda setting penyebaran informasi digital vaksin covid-19 di Indonesia, media sentral dalam jaringan dan penonjolan topik vaksin covid-19 yang dilakukan oleh kelompok-kelompok media konglomerasi dalam jaringan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam jaringan digital terdiri online tribal bureaucracy berupa hireaki dan Cyber Chief berupa media legasi yang mempengaruhi informasi vaksin covid-19 di Indonesia, temuan menarik dalam penelitian ini adalah ditemukannya media karismatik yang mampu menjadi media sentral dalam publikasi vaksin Covid-19 di Indonesia. ......The implementation of the COVID-19 vaccination in Indonesia is important, communication plays an important role in convincing the public to do vaccination. Credible communication, based on facts and being directed and organized from upstream to downstream is what is required in conducting crisis communication during a pandemic. The media conveys the message of the importance of the covid-19 vaccine. In this study, researcher want to see the process of transferring information between the media to fellow media in disseminating information on the covid-19 vaccine. By using the concept of Intermedia Agenda Setting, this research reveals the existence of a central media which can be explained through the concept of preferential attachment in the network. This study uses big data tools by collecting more than 10,000 articles in the range of August 2020 to January 2021. The sample results are then analyzed using Social Network Analysis and Syntactic Content Analysis which is able to describe the structure of the intermedia network, the agenda setting the digital information dissemination of the covid-19 vaccine in Indonesia, central media in the network and the promotion of the covid-19 vaccine topic by conglomerate media groups in the network. The results of this study illustrate that in a digital network consisting of online tribal bureaucracies in the form of Hierarchy and Cyber Chief in the form of legacy media that affect information on COVID-19 vaccines in Indonesia, an interesting finding in this study is the discovery of charismatic media that is able to become a central media in the publication of Covid-19 vaccines in Indonesia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Hazella
Abstrak :
Riset kolaborasi merupakan tren baru pada lingkup penelitian akademis saat ini. Para peneliti tidak lagi berperan sebagai penulis independen, melainkan setiap anggota tim menggabungkan pengetahuannya yang berbeda dan menciptakan integrasi untuk pengetahuan baru. Social Network Analysis SNA merupakan metode yang tepat untuk mengidentifikasi pola dan tren dari peneliti terkemuka serta lembaga institusinya. Data yang digunakan dalam penelitian adalah publikasi internasional yang dihasilkan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia selama enam tahun terakhir 2010 ndash; September 2016 . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan analisis centrality melalui identifikasi struktur jaringan sosial dari peneliti dan institusi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan antar peneliti masih tersebar dan hanya sedikit departemen di Fakultas Teknik UI memiliki struktur jaringan yang baik. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi untuk meningkatkan kualitas riset di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Research collaboration is going concern in the hallmark of contemporary academic research. Researchers are no longer independent players, but members of team combine their different pieces of knowledge and allow integration for the creation of new knowledge. Social Network Analysis is a powerful tool to identify patterns and trends of leading researchers and institutions. Data of international publication from Faculty of Engineering Universitas Indonesia during the last six years 2010 ndash September 2016 was used in this study to assess the social networks among researchers. The objective of this study is to provide centrality analysis that reveals the social structure of the networks by identifying researchers and their connections. The output of this study showed that networks among researchers are still fragmented and slightly department at Faculty of Engineering UI has a good structureof authorship network. Therefore, the results of this study can be used as evaluation to improve the quality of research collaboration in Faculty of Engineering Universitas Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene M Nadhiroh
Abstrak :
Abstrak
Sektor Telekomunikasi dan Komunikasi merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, Indonesia diharapkan bukan hanya menjadi pasar pagi sektor tersebut, akan tetapi bisa menjadi pemain utama dalam industri Telekomunikasi dan Komunikasi di Indonesia. Untuk mendukung gagasan tersebut diperlukan dukungan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tersebut. Artikel ini menjelaskan deskripsi kapabilitas riset bidang telekomunikasi dan komunikasi di Indonesia dengan menggunakan data publikasi dari scopus.com. Selain itu artikel ini juga mencoba melihat peta kolaborasi riset bidang telekomunikasi dan komunikasi pada level institusi di Indonesia. Harapannya artikel ini bisa memberikan gambaran umum terhadap kapabilitas riset di Indonesia dan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan sektor tersebut di Indonesia.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2018
607 JPPI 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Suratin
Abstrak :

Konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa sawit monokultur menyebabkan menurunnya kadar unsur hara. Terbatasnya pengetahuan, akses unsur hara, dan dukungan kelembagaan bagi pekebun kelapa sawit swadaya menimbulkan kompleksitas pada upaya mempertahankan keberlanjutan unsur hara pada perkebunan kelapa sawit di tanah mineral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan sosioekologis, akses informasi unsur hara, akses unsur hara, praktik pengelolaan unsur hara dan neraca unsur hara di perkebunan kelapa sawit swadaya. Peneliti menggunakan 5 metode yaitu Social Network Analysis untuk menganalisis struktur jaringan sosioekologis PKSS, Triad Census untuk mengukur stabilitas jaringan dan partisipasi PKSS pada jaringan, perhitungan neraca unsur hara dan Nutrient Use Efficiency untuk menganalisis keseimbangan unsur hara dan keberlanjutan ekologis, dan analisis Benefit Cost Ratio untuk menentukan kelayakan ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik pengelolaan unsur hara di lokasi penelitian sangat rendah (IPH =0,63) akibat akses informasi unsur hara yang tergolong sedang (IAI=0,65) dan akses unsur hara yang rendah (IAH=0,37). Structural hole pada jaringan sosioekologis menyebabkan partisipasi PKSS pada proses interaksi pada jaringan sangat rendah (Indeks Partisipasi PKSS 0,13; Standar=0,59) dan stabilitas struktur jaringan sedang (Indeks Stabilitas Struktur Jaringan 0,39; Standar=0,76). Kendala tersebut menyebabkan tingkat pengetahuan PKSS pada sumber unsur hara anorganik lebih tinggi daripada sumber unsur hara organik, 52,29% PKSS tidak melakukan pemupukan; hanya 31,37% PKSS yang memperoleh akses pupuk bersubsidi, dan terjadi ekstrasi berlebihan pada unsur hara tanah. Unsur hara di perkebunan kelapa sawit swadaya tidak berkelanjutan karena tidak seimbangnya neraca unsur hara, tidak stabilnya jaringan sistem sosioekologis, dan sangat rendahnya partisipasi PKSS pada jaringan walaupun secara ekonomi perkebunan kelapa sawit tersebut layak (BCR=1,26).  Membentuk kelompok tani, mengembangkan kemitraan antara kelompok tani dengan jaringan ahli, membentuk kemitraan antara kelompok tani dengan perusahaan kelapa sawit, membentuk kemitraan dengan lembaga keuangan, dan meningkatkan aplikasi biomassa dan sumber unsur hara organik lain adalah intervensi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan unsur hara.


Conversion of natural habitat to oil palm plantation reduced soil nutrient contents. Limited smallholders’ knowledge, access to nutrients, and institution supports created complexity in efforts to maintain sustainability of socioecological system in the oil palm plantation in mineral soil. This research aimed to analyse the socioecological networks of the smallholders, access to information, access to nutrients, nutrients management practices and nutrients budget. I applied 5 methods: Social Network Analysis to analyse network structure, Triad Census to analyse network stability and smallholder’s participation, Soil Nutrient Budget Measurement and Nutrient Use Efficiency to measure nutrient balance and ecological sustainability, and Benefit Cost Ratio to estimate economic feasibility. Results of the research were: nutrient management practice was very low (IPH=0,63) as the impact of medium access to information (IAI =0,65) and low access to nutrients (IAH=0,37). Structural hole in the network contributed to the very low level of smallholders’ participation in the network (Smallholders Participation Index 0.13 of the standard 0.59) and medium level of network stability (Structure Stability Index 0.39 of the standard 0.79). As a results, the level of smallholders’ knowledge about inorganic fartilizer is higher (100%) than the organic (<100%), 52.29% (N=153) of the smallholders were not fertilized their plots, 31.37% (N=153) of the smallholders that have access to subsidized fertilizers, and soil nutrient mining occurred in the field. The socioecological system at the independent oil palm plantation was unsustainable due to soil nutrient imbalances, instability of the network structure, and limited the smallholders’ participation in the network although they are economically feasible (BCR=1.26). Imbalances of nutrients in the smallholder managed oil palm plantation can be addressed by forming smallholders’ group, developing partnership between the group and expert network, building the group partnership with oil palm plantation, creating partnership between the groups and the financial institutions; and increasing input of biomasses and other organic nutrient sources.

 

2019
T52662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Vincent
Abstrak :
ABSTRAK
Rencana pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera mengalami permasalahan dalam hal kesenjangan pendanaan. Skema land lease diajukan dalam penelitian sebagai model pendanaan alternatif. Penelitian difokuskan pada pengembangan kebijakan land lease pada proyek jalan tol. Penelitian terdiri dari tiga research question. Pengumpulan data dilakukan dengan in-depth interview yang dilakukan dua tahap. Metode analisis data yang digunakan untuk dalam penelitian ini adalah Social Network Analysis SNA dan Soft System Methodology SSM . Hasil penelitian menyimpulkan bahwa diperlukan pembentukan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pendanaan land lease, dan didukung dengan transformasi fungsi dan kelembagaan Lembaga Manajemen Aset Negara LMAN dalam fungsi mengelola pendanaan land lease.
ABSTRACT
The development of Trans Sumatera Toll Road is experiencing problems with the financial gap. The land lease scheme was proposed in the study as an alternative funding model. The study focused on land lease policy development on toll road projects. The study consisted of three research questions. The data was collected by in depth interview conducted in two stages. Data analysis methods used for this research are Social Network Analysis SNA and Soft System Methodology SSM . The result of the research concludes that it is necessary to establish a Government Regulation PP governing land lease funding, and supported by transformation of function and institutional of State Asset Management Institution LMAN in the function of managing land lease funding.
2017
T48051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>