Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Anissa Nadia Nurrahmah
Abstrak :
Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah salah satu pelayanan farmasi klinis yang diberikan Apoteker untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien dengan tujuan meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD). Pencatatan rekam medis pasien dianalisis menggunakan metode Subjective, Objective, Assessment dan Intervention (SOAP) untuk mengidentifikasi masalah terkait obat atau drug related problems (DRPs) berdasarkan klasifikasi PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe). Apoteker dapat memberikan rekomendasi atau merencanakan intervensi sesuai literatur farmakoterapi, guideline dan evidencebased medicine kepada tenaga kesehatan lainnya. ......Drug Therapy Monitoring (PTO) is one of the clinical pharmacy services provided by Pharmacists to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients with the aim of increasing therapeutic effectiveness and minimizing the risk of Unwanted Drug Reactions (ROTD). Recording patient medical records is analyzed using the Subjective, Objective, Assessment and Intervention (SOAP) method to identify drug-related problems (DRPs) based on the PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe) classification. Pharmacists can provide recommendations or plan interventions according to pharmacotherapy literature, guidelines and evidence-based medicine to other health workers.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Utami
Abstrak :
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, demikian juga di Jawa Barat kasus Diare masih tinggi, sehingga diperlukan cara untuk mencegah masalah tersebut. Kabupaten Sumedang telah menerapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), khususnya Cuci Tangan Pakai Sabun dan penelitian ini untuk melihat efektivitas salah satu aspek dari STBM karena belum ada data dan penelitian CTPS di masyarakat desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas,Kabupaten Sumedang ini. Sehingga perlu diketahui Gambaran dan Faktorfaktor yang mempengaruhi kebiasaan CTPS di desa tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang tinggal di desa Cikoneng, Puskesmas Ganeas, Kecamatan Sumedang. Dan sampelnya adalah sebagian dari ibu yang mempunyai balita yang ada di desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas sejumlah 170 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil penelitian menyebutkan secara umum kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada masyarakat, khususnya pada ibu balita di desa Cikoneng belum baik, meskipun presentasenya di atas angka Nasional. Dari variabel-variabel yang diteliti, yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah variabel Aktivitas Posyandu, dan Penghasilan Keluarga per bulan. Responden yang aktivitas posyandunya baik mempunyai risiko untuk berkebiasaan CTPS baik sebesar 2,70 kali (95% CI: 1,28-5,67) dibandingkan responden yang aktivitas posyandunya kurang baik, setelah dikontrol variabel penghasilan rumah per bulan. Responden yang rumah tangganya berpenghasilan lebih dari Rp700.000,- mempunyai risiko untuk berkebiasaan CTPS baik sebesar 0,39 kali (95% CI: 0,20-0,76) dibandingkan responden yang memiliki berpenghasilan kurang dari Rp.700.000,-, setelah dikontrol variabel aktivitas posyandu. Dua variabel ini yang berpengaruh terhadap kebiasaan Cuci tangan pakai sabun dan berdampak pada keberlanjutan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan penguatan Posyandu sebagai salah satu bentuk penggerakan masyarakat dan menghidupkan kembali penyuluhan yang bersifat community development. Bagi Dinas Kesehatan Kebupaten Sumedang dan Departemen Kesehatan agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan perencanaan dan evaluasi serta keberlanjutan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Selain itu agar dilakukan penelitian lanjutan yang dimungkinkan dapat diketahui faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan kebiasaan CTPS di masyarakat dengan populasi yang lebih besar, misalnya di tingkat Kecamatan Ganeas atau Kabupaten Sumedang. ......Diarrhea is still a problem of public health in Indonesia, and especially in West Java region where its prevalence record is relatively high, and therefore efforts are needed to prevent the problem. Sumedang County has implemented Total Community Based Sanitization program (TCBS), particularly Handwashing-with-Soap (HWS), and this research is dedicated to observe the effectiveness of one of TCBS aspects since there is no data and result of research available on HWS for rural community of Cikoneng Village, Kecamatan Ganeas, Sumedang County. Accordingly, it is strongly needed to find out the Figures and Factors influencing the HWS habit in this village. This is a quantitative research with cross-sectional design. Population object in this research are mothers having toddlers living in Cikoneng village, Kecamatan Ganeas, Sumedang County. Samples are taken from 170 mothers from this similar area. Data analyses to be performed using univariate analysis, bivariate analysis, and multivariate analysis. This research revealed that generally the handwashing-with-soap habit in the studied community, especially among toddler?s mother in Cikoneng village, was still poor, even though its percentage is above the National score. Among the variables studied, those which had significant relationship with Handwashing-withSoap (HWS) habits were Posyandu activities and Monthly Family Income. Those respondents with good Posyandu activities had the risk for good HWS at 2.70 times (95% CI: 1.28-5.67) over the respondents of less good Posyandu activities, after the control of monthly family income variable. Respondents having monthly family income above Rp. 700,000 had the risk for good HWS at 0.39 times (95% CI: 0,20-0,76) over those having monthly family income of less than Rp. 700,000, after the control of Posyandu activites variable. Both of variables had effects on Handwashing-with-Soap habits and in turn impacts on the Total Community Based Sanitization (TCBS) program. This research suggests the need for the improvement of Posyandu strengthening as one form of community building and for the reinstatement of public counseling as a form of community development. Health Agency of Sumedang County as well as Ministry of Health of the Republic of Indonesia could take advantage of the results of this research as a reference material for planning, evaluating and promoting the sustainability of the Total Community Based Sanitization (TCBS) program. Furthermore, it is suggested to perform any further researches permitting the observation of any other different factors relating to the HWS habits in the greater communities at the level of Kecamatan Ganeas or even Sumedang County.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28488
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
hapus4
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Olivia Tamara
Abstrak :
Pemantauan terapi obat merupakan pelayanan farmasi klinis untuk memastikan terapi obat aman, efektif dan rasional bagi pasien. Apoteker dapat mengidentifikasi permasalahan DRPs (Drug Related Problems) berdasarkan farmakoterapi dari berbagai literatur yang mendukung. Analisa DRPs akan dipaparkan dalam klasifikasi PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe) dengan beberapa kategori yaitu penyebab, masalah, rencana intervensi dan status masalah. Pelayanan farmasi ini didokumentasi dan dikomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya melalui metode SOAP (Subjective, Objective, Assessment and Plan. ......Drug therapy monitoring is a clinical pharmacy service to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients. Pharmacists can identify DRPs (Drug Related Problems) problems based on pharmacotherapy from various supporting literature. The DRPs analysis will be presented in the PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe) classification with several categories namely causes, problems, intervention plans and problem status. These pharmaceutical services are documented and communicated to other health workers through the SOAP (Subjective, Objective, Assessment and Plan) method.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kusumaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Plak yang melekat pada basis gigi tiruan resin akrilik dapat menyebabkan peradangan papila berbentuk hiperpiastik, kandidiasis dan denture stomatitis. Salah satu cara untuk menghilangkan plak dan stain pada gigi tiruan adalah penyikatan memakai pasta gigi, namun pasta gigi diketahui mengandung bahan abrasif yang menyebabkan kekasaran gigi tiruan sehingga plak mudah melekat.

Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium yang bertujuan melihat kekasaran permukaan lempeng resin akrilik gigi tiruan akibat penyikatan memakai sabun cair yang dibandingkan dengan penyikatan memakai pasta gigi. Penyikatan dilakukan dengan sikat gigi elektrik sefama 7 dan 14 menit. Hasil kekasaran diuji dengan Surface roughness tester

Secara deskriptif nampak adanya kecenderungan peningkatan kekasaran permukaan lempeng resin akrilik dengan bertambahnya waktu penyikatan. Dari hasil uji limit significant difference, nampak tidak ada perbedaan bermakna kekasaran antara akibat penyikatan memakai air dan memakai sabun cair, namun terdapat perbedaan bermakna baik antara penyikatan memakai air dan memakai pasta gigi maupun antara penyikatan memakai sabun cair dan memakai pasta gigi.

Disimpulkan bahwa kekasaran lempeng resin akrilik akibat penyikatan memakai pasta gigi lebih besar dibandingkan penyikatan memakai sabun cair. Hal ini karena pasta gigi mengandung bahan abrasif, sedangkan sabun cair tidak mengandung bahan abrasif. Kekasaran akibat penyikatan memakai sabun cair diakibatkan oleh efek abrasif dari bulu sikat gigi.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhadyan Anggrawisnu Cahyosasongko
Abstrak :
Flu Burung adalah penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus Avian Influenza (H5N1) dan dalam perkembangannya kasus flu burung tidak hanya menyerang unggas saja tetapi juga dapat menyerang manusia. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh anakanak belum begitu kuat. Tangerang merupakan salah satu wilayah yang terjangkit flu burung, dimana terdapat beberapa warga Tangerang yang diduga sebagai penderita penyakit flu burung dan beberapa diantaranya meninggal. Kasus Flu Burung di kota Tangerang Tahun 2005 ? 2008 sebanyak 8 kasus dan 7 diantaranya meninggal dunia, angka kematiannya mencapai 87,5 %. Pemetaan kasus flu burung di kota Tangerang yaitu Ciledug, Pinang, Tangerang, Cipondoh, dan Karawaci. (Dinas Kesehatan Kota Tangerang). Pada tanggal 18 Januari 2008 seorang siswa kelas satu SDN petir 02, kecamatan Cipondoh, kota Tangerang meninggal dunia akibat penyakit flu burung di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta. Berdasarkan hasil observasi penulis, yaitu melihat perubahan perilaku, setelah murid-murid kelas 3, 4 dan 5 diberikan penyuluhan tentang flu burung dan dibangun fasilitas untuk cuci tangan oleh Tim Praktikum Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, murid-murid jarang yang memanfaatkan kran untuk cuci tangan tersebut. Padahal, cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit flu burung yang dapat diterapkan di sekolah. Dalam hal ini peran guru-guru di sekolah sangat penting dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah untuk pencegahan penyakit flu burung. Untuk penerapan perilaku kepada murid-murid mengenai pencegahan penyakit flu burung di sekolah, guru-guru harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal ini. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi lebih mendalam mengenai gambaran perilaku guru-guru SDN petir 02 dalam upaya pencegahan penyakit flu burung di sekolah, kecamatan Cipondoh, kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan wawancara mendalam pada penelitian ini adalah guru-guru SDN Petir 02 kelas 1, 2 dan 6, masing-masing kelas terdiri dari 2 bagian yaitu kelas A dan B, serta informan kunci untuk triangulasi sumber adalah kepala sekolah SDN Petir 02 dan petugas Puskesmas kecamatan Cipondoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan guru-guru mengenai cara penularan dan pencegahan flu burung masih kurang, belum semua guru bersikap positif dan tindakan pencegahan yang sudah dilakukan guru-guru di sekolah, sebagian besar guru hanya memberikan himbauan kepada murid-murid untuk selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan dan menjaga kebersihan, tetapi sebagian kecil guru sudah mempraktikkan langsung kepada murid tentang cara cuci tangan pakai sabun yang benar dan sudah menetapkan peraturan untuk cuci tangan pakai sabun sebelum belajar di kelas. Hal ini berkaitan dengan masih kurangnya pemahaman guru-guru mengenai cara pencegahan flu burung dan guru-guru belum pernah menerima informasi dari penyuluhan oleh pihak Puskesmas. Penulis menyarankan agar pihak sekolah membentuk komite sekolah Hal ini dimaksudkan agar terjadi kerjasama yang efektif dengan puskesmas dalam upaya pencegahan Flu Burung di sekolah. Pihak Puskesmas agar memberikan penyuluhan tidak hanya di masyarakat luas saja, tetapi di sekolah, karena Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer di samping melakukan pelayanan kuratif, juga melakukan pelayanan preventif, promotif dan rehabilitatif. Kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebaiknya dibuat program penyuluhan tidak hanya dilakukan di masyarakat luas saja, tetapi lebih spesifik lagi yaitu di sekolah.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Nabilla
Abstrak :
Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan proses yang mencakup kegiatan seperti pengkajian terkait obat yang digunakan pasien, pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat serta pemantauan efektivitas dan efek samping obat. Data penggunaan obat merupakan komponen penting dalam proses PTO. Analisis yang dapat dilakukan berdasarkan data penggunaan obat adalah penilaian kualitas penggunaan antibiotik serta analisis MTO pengobatan yang diterima pasien. Masalah Terkait Obat (MTO) yang terjadi pada pengobatan pasien dan memberikan rekomendasi tindak lanjut menggunakan metode SOAP. PTO dilakukan pada pasien berinisial NAN yang didiagnosis sindrom gangguan pernapasan akut, perdarahan intraserebral dan PDVK. Masalah Terkait Obat (MTO) yang terjadi pada pengobatan pasien N di ruangan PICU RSUP Fatmawati dengan diagnosis sindrom gangguan pernapasan akut, perdarahan intraserebral dan PDVK adalah adanya ketidaksesuaian dosis yaitu amikasin 1x60 mg. Kemudian ditemukan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD) terjadi pada pasien yaitu hipoalbumin yang merupakan ROTD dari parasetamol dan hiperglikemi akibat pemberian deksametason. Interaksi obat yang terjadi yaitu antara amikasin dan mannitol, asam valproate dan meropenem, parasetamol dan fenitoin, fenitoin dan asam valproate, amikasin dan furosemide, seftriakson dan furosemide, serta omeprazole dan fenitoin. Penilaian kualitas penggunaan antibiotik menggunakan metode gyssens menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik seftriakson sudah tepat atau bijak karena masuk ke dalam kategori 0. Kemudian Penggunaan meropenem masuk kategori IVA dan IIIA yang menginterpretasikan bahwa ada antibiotik lain yang lebih efektif daripada meropenem karena berdasarkan hasil kultur yaitu seftazidim dan sefepim masih sensitif terhadap pasien serta penggunaan antibiotik terlalu lama (lebih dari 14 hari). Penggunaan amikasin masuk kategori IIA dan IIB yang menunjukkan bahwa dosis dan interval yang tidak tepat. ......Drug Therapy Monitoring (DTM) is a process that includes activities such as assessments related to drugs used by patients, providing recommendations for solving drug-related problems, and monitoring the effectiveness and side effects of drugs. Drug use data is an important component of the DTM process. Analysis that can be carried out based on drug use data is an assessment of the quality of antibiotic use as well as an DRP analysis of the treatment the patient receives. Drug-Related Problems (DRP) that occur in patient treatment and provide follow-up recommendations using the SOAP method. DTM was performed on a patient with the initials NAN who was diagnosed with acute respiratory distress syndrome, intracerebral hemorrhage, and PDVK. Drug-Related Problems (DRP) that occurred in the treatment of patient N in the PICU room at Fatmawati Hospital with a diagnosis of acute respiratory distress syndrome, intracerebral hemorrhage, and PDVK was a dose mismatch, namely amikacin 1x60 mg. Then it was found that adverse drug reactions (ADR) occurred in patients, namely hypoalbumin which was ADR from paracetamol, and hyperglycemia due to dexamethasone administration. Drug interactions that occur are between amikacin and mannitol, valproic acid and meropenem, paracetamol and phenytoin, phenytoin and valproic acid, amikacin and furosemide, ceftriaxone and furosemide, and omeprazole and phenytoin. Assessment of the quality of antibiotic use using the Gyssens method showed that the use of ceftriaxone was appropriate or wise because it was included in category 0. Then the use of meropenem was included in categories IVA and IIIA which interpreted that other antibiotics were more effective than meropenem because they were based on culture results, namely ceftazidime and cefepime. still sensitive to patients and the use of antibiotics for too long (more than 14 days). The use of amikacin is in categories IIA and IIB which shows that the dose and interval are incorrect.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Novarisa
Abstrak :
Penelitian ini membahas bagaimana kekerasan simbolik beroperasi dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri dengan membongkar ideology patriarki sebagai ideology dominan dalam sinetron tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana Sara Mills dan teknik pengumpulan data melalui analisis teks, serta studi literatur. Konsep kekerasan simbolik yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana dominasi yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan melahirkan kekerasan simbolik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinetron Catatan Hati Seorang Istri menampilkan dominasi laki-laki terhadap perempuan berupa dominasi mengatas namakan kewajiban wilayah domestik, dominasi dengan menutup mulut perempuan, dominasi menempatkan perempuan sebagai objek seksual. dan dominasi menyebabkan perempuan bersuara. Dominasi inilah yang mendasari kekerasan simbolik pada sinetron Catatan Hati Seorang Istri. ...... This research explain how symbolic violence operates in the soap opera "Catatan Hati Seorang Istri" with expose the patriarchal ideology as the dominant ideology in the soap opera. This is a qualitative research with discourse by Sara Millls as the method to analyze the text and text analysis technique along with literature study to collect the data. The concept of symbolic violence, that is used in this research, assumes that domination by men against women produce symbolic violence. The result of this research indicates "Catatan Hati Seorang Istri" showing domination of men over women in the form of dominance grouped under the obligation of the domestic, dominance with shut mouth women, domination of putting women as sexual objects. And the dominance of the female-voiced cause. The dominance of underlying symbolic violence on soap opera "Catatan Hati Seorang istri".
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>