Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mason, Miriam E.
Boston: Houghton Miffiln, 1958
928 MAS J
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carson, Ralph S.
New York: Wiley, , 1982.
621.3815 CAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Josephson, Matthew
Boston: Houghton Mifflin, 1969
920.973 MAT a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deden Harda Purnama
"Penelitian ini mebahas pengetahuan, sikap dan keterampilan pengemudi tentang System Smith di PT. X. Duri-Riau. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak pengemudi yang memenuhi kualifikasi sebagai pengemudi yang sesuai dengan System Smith . jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif analisis dengan rancangan penelitian observasional menggunakan alat ukur kuesioner dan cara ukur wawancara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengemudi yang memenuhi kualifikasi sebagai pengemudi yang sesuai dengan System Smith masih sedikit.

This study is talk about knowledge, attitude and driver’s skill on smith system at PT. X. Duri-Riau. Purpose of this study was to find out how many drivers that meet the classification of smith system. this study was using descriptive analytic with observational approach with questionnaire and interview. The result of this study can be concluded that driver who qualified with smith system still slighty."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Junaedi
"Most of multicultural literature works explore identity problems. The writer analyzes White Teeth and Brick Lane. Both of them have similarities in terms of situation, setting of place and theme. Both of them explore the theme of diaspora identity undergone by Bangladeshi immigrants. The novels are studied closely on the focus of theme through Stuart Hall's concept of cultural identity by considering character, conflict, setting, tone and point of view.
The leading character of two novels chooses cultural identity in the contrary position. Samad Miah Iqbal, the leading character of White Teeth tries hard to reconstruct his essential identity through residual cultural traits (ethnic and moderate religion). His choice results in his being alienated and exclusive when others follow dominant culture. He is in crisis when failing to find out the identity assumed transcendent and pure, even disillusioned by his twin's taking his own identity quests beyond his hope. Alsana and Neena Begum criticize most of Samad?s identity quest.
In Brick Lane, the leading character, Nazneen adapts herself gradually into dominant culture. She had once applied religion for identity quest before she criticized the fundamentalist Islamic group, Bengal Tigers. Ethnic is easier to adapt than religion. Nazneen is in opposite with Chanu who is conservative and defends his cultural identity with ethnicity. Nazneen gives her daughters a chance to find out their own identity. After her proper adaptation into dominant culture, Nazneen finds a convenient position and remains in London with her daughters when Chanu comes back to Bangladesh.
Second Generation of Bangladeshi immigrant following English culture is Magid in White Teeth and Shanana in Brick Lane. Since the very beginning, they have fought to release themselves from ethnical and religious burden in order to identify themselves with English culture. The end of White Teeth shows that Magid is in opposite with Samad and Millat, while Shanana in Brick Lane is finally allowed to lead her own way of identity quest after having been controlled by Chanu for a long time.
Second Generation of Bangladeshi immigrant emphasizing his essential identity through residual culture traits (fundamental religion) is Millat Zulfikar Iqbal and Karim who join ethno-religious group. Millat joined KEVIN and Karim established Bengal Tigers. KEVIN and Bengal Tigers are dedicated for Islam struggle and also for opposing dominant culture. Ethnic is used to support their main goal, i.e. religious struggle. Thus, ethno-religious is used as their collective identity. Their radical attitude causes them to be called Islamic fundamentalist group. This supports Western stereotype that Islam is related with fanaticism, violence and intolerance.
Both of novels prove Stuart Hall's concept that an immigrant identity needs to be positioned in dominant culture because they are in diaspora within a strange land. Referring to residual culture (religion and ethnic) will lead an immigrant into exclusive and alienated life. Identity crisis takes places when one fails to find out the cultural identity assumed pure, fixed, and coherent.
The author of two novels implies the importance of assimilation for immigrant's success in different way. Zadie Smith implies it by showing Samad's identity crisis and failure of finding essential identity. On the other hand, Monica Ali implies it by revealing Nazneen's happiness, as she is willing to adapt herself into dominant culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fadli
"ABSTRAK
Budaya Amerika adalah budaya pengharapan, kaum Puritan meyakini The Promised Land yang akan membebaskan mereka dari tirani pada daerah sebelumnya menuju cita-cita yang kini dikenal sebagai American Dream Berkembangnya Great Awakening kedua di Amerika yang terjadi pada awal abad ke-19 membawa sekali lagi perkembangan agama di Amerika menuju pemikiran yang lebih religius. The Great Awakening II melahirkan pemikiran-pemikiran tentang ketuhanan, kemanusiaan dan rasionalisme. Pemikiran yang rasional, keadaan sosial yang ada, ketidakstabilan politik, pendidikan yang tidak bagus, dan rusaknya kehidupan beragama merupakan faktor pendorong berkembang pesatnya usaha-usaha untuk menciptakan suatu kelompok atau sekte pembaru yang mulai berkembang pada era 1830-an di Amerika.
Penulis melihat terjadi gejolak sosial ketika ajaran Mormon yang dibawa oleh Joseph Smith dengan justifikasi/pembenaran sebuah kitab dan pewahyuan yang diterimanya pada awal abad ke-19, membawa ajaran tersebut sebagai gerakan religius yang besar pada jamannya. Walaupun mereka tidak dapat menyaingi sekte-sekte yang sudah ada sebelum kelahirannya, seperti Metodis dan Presbiterian, sejarah pembentukan konsentrasi mereka di wilayah Barat, Utah, menjadi subjek yang sangat menarik pada kajian perkembangan agama di Amerika ataupun kajian tentang perluasan daerah Barat (Westward Movement)
Salt Lake adalah tempat mereka mengembangkan suatu sistem ekonomi yang maju dan bervariasi yang didasarkan pada sistem pertanian dengan irigasi, pertambangan, dan perindustrian, pengembangan lebih lanjut di bidang sumber daya alam dan manusia yang dilakukan dengan menanamkan investasi yang cukup besar di bidang pendidikan, perbaikan lahan dan tanaman, dan di bidang industri, menyebabkan pertambahan penduduk, naiknya potensi, dan kemajuan kebudayaan. Kota Salt Lake, pada masa selanjutnya merupakan kota terbesar di Utah karena orang-orang Mormon yang pertama menghadapi masalah-masalah alam di pedalaman daerah Barat berhasil memecahkan sebagian besar permasalahan tersebut.
Diresmikannya Utah sebagai negara bagian Amerika pada tahun 1898 merupakan hasil dari komulasi konflik dan konsensul antara Gereja dan orang-orang non Mormon di Amerika. Dengan mengkaji usaha kaum Mormon membangun pemukiman di Salt Lake City, dapat dipahami proses dan dinamisasi dari kebudayaan Amerika dipengaruhi oleh semangat kebebasan. Walaupun tulisan mengenai good society yang menitik beratkan pada peran tokoh yang kharismatik dan cenderung melupakan efek marjinal yang terjadi akibat perubahan sosial dengan menyoroti perjuangan kaum Mormon yang akhirnya mempunyai tempat yang layak, namun dibalik itu tercermin sebuah irama dari proses perkembangan kebudayaan Amerika yang beraneka ragam."
2001
S12349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu metode unruk menurunkan nickel loss pada proses converter
dengan Pierce Smith Converter adalah dengan melakukan settling time pada saat
sebelum skimming dan sesudah blowing. Dengan begitu diharapakan nlkel yang
bercampur bersama slag mempunyai cukup waktu untuk berpenetrasi ke bawah.
Selain itu besar kecilnya nickel loss juga kernungkinan dipengamhi oleh
parameter proses yang lain seperti grade nickel EFM ( Electric Furnace Matte )
yang masuk ke converter dan temperatur proses.
Penelitian pada proses converter dilakukan dengan tahapan, pertama
mengambil data EFM untuk mengetahui grade nickel EFM sehingga bisa
dibandingkan dengan nickel loss yang terjadi_ Kedua, mengukur temperatur EFM
dan temperatur slag yang dapat menggambarkan temperatur proses dari converter.
Ketiga, rnengambil sampel slag converter untuk mengetahui berapa komposisi
nikel pada pada low nickel slag (nickel loss) converter apabila dilakukan non
settling time, settling time 3 menit dan settling time 5 menit.
Hasil penelitian menunjukan apabila proses converter tidak dilalcukan
settling time menghasilkan nickel loss sebesar 0,59%, dengan settling time 3 menit
dihasilkan nickel loss sebesar 0,5l% dan dengan settling time 5 menit nickel loss
yang teljadi sebesar 0,50%. Berdasarl-can perhitungan waktu operasi converter
diketahui bahwa untuk settling time baik yang 3 menit ataupun 5 menit dapat
dilakukan tanpa memgikan waktu operasi. Keuntungan perusahaan yang dapat
diambil apabila dilakukan settling time 3 menit sebesar $ l.7’l2.210,52 dan untuk
settling time selama 5 menit sebesar $ l_993_736,7 setiap tahun, dengan asumsi
harga nikel $ 1 per pounds (lbs).
Penelitian juga menunjukan bahwa grade nickel EFM berpengaruh
terhadap nickel loss dan Total Operating Time (TOT) converter, di mana semakin
rendah grade nickel EFM malta semakin tinggi nickel loss yang teljadi dan proses
converter semakin lama. Temperatur juga berpengaruh terhadap nickel loss
converter, yaitu semakin tinggi temperatur proses converter maka semakin rendah
nickel loss yang terjadi,"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Princeton Architectural Press, 2000
720.922 BET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dun, Smith
Ithaca, NY: Southeast Asia Program, Dept. of Asian Studies, Cornell University, 1980
923.259 1 DUN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>