Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christoper Bagus Rijadi
Abstrak :
Kelelahan kerja merupakan salah satu masalah kesehatan pekerja yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan produktivitas menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menhetahui faktor internal yang paling dominan diantara jenis kelamin, aktivitas fisik, lama tidur, kualitas tidur, IMT, persen lemak tubuh, asupan energi, dan kebiasaan merokok yang dihubungkan dengan kelelahan kerja pegawai pengemasan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari pengumpulan data mengenai kelelahan yang dilakukan oleh bagian quality control PT. X Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni -Juli 2016. Penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan potong lintang. Hasilnya menunjukkan bahwa 13% respondonden mengalami kelelahan kerja ringan, 47% responden mengalami kelelahan kerja sedang, dan 40% responden mengalami kelelahan kerja berat. Hasil perhitungan statistik chi - square diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik, kualitas tidur, dan persen lemak tubuh dengan kelelaham kerja. Hasil analisis regresi logistik ganda menyatakan bahwa kualitas tidur merupakan faktor paling dominan terhadap kelelahan kerja. Maka dari itu pegawai dan manajemen PT. X Tangerang perlu memperhatikan aktivitas fisik , persen lemak tubuh, dan khususnya kualitas tidur pekerja untuk mengurangi terjadinya kasus kelelahan kerja ......Work fatigue is one of the workers’ health problems that can cause accidents and decreased productivity. This research aims to determine the most dominant factor among gender, physical activities, sleep duration, sleep quality, IMT, percent of body fat, energy intake, and smoking habits which related with work fatigue of employee. This research is using secondary data from the data collection about fatigue which conducted by quality control section PT. X Tangerang. This research was held on June – July 2016. This research is a quantitative which uses approach method. The result shows that 13% of respondents had a small work fatigue, 47% of respondents had a medium work fatigue, and 40% of respondents had a heavy work fatigue. The result of statistic calculations chi-square shows that there is a significant relationship between physical activities, sleep quality, percent of body fat, and work fatigue. The result of double logistic relation analysis chi-square shows that there is a significant relationship between physical activities, sleep quality, and percent of body fat with work fatigue. The result of double logistic regretion analysis shows that sleep quality is the most dominant factor against work fatigue. Therefore, employee and management PT. X Tangerang need to be concerned about physical activities, percent of body fat, and especially sleep quality of the employee to decrease the number of work fatigue cases.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Hestiani Windari Br.
Abstrak :
Penelitian-pemelitian sebelumnya menemukan mahasiswa sebagai salah satu populasi yang sering mengalami masalah tidur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas tidur mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga Fakultas di UI, yakni FIK, FT, dan FISIP. Penelitian bersifat kuantitatif deskriptif dengan pendekatan crosssectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 130 orang (mean usia, =21,7; SD=4,23) yang diambil secara purposive sampling. Intrumen yang digunakan adalah kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI).

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 83,75% (n=109) mahasiswa memiliki kualitas tidur yang kurang baik (PSQI >5). Mayoritas mahasiswa memiliki kualitas tidur yang kurang baik, hal tersebut perlu menjadi perhatian dari pihak universitas dan fakultas untuk melakukan upaya promosi kesehatan pada mahasiswa.
Prior studies have found college students as population with high prevalence of sleep problems. Main objective of this study was investigating sleep quality among undergraduate studens in University of Indonesia. This study was quantitative descriptive with cross-sectional survey. This study using Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire to asses sleep quality. Participants of this study was 130 students (mean age: 21,7; SD=4,23), taken using purposive sampling.

Result showed that 83,75% (n=109) of college students have poor sleep quality (PSQI >5). Most of college students was found having poor sleep quality, university and study programs should give health promotion to improve sleep quality among students.
2013
S52887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Maria L.A.
Abstrak :
Kualitas tidur mahasiswa dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari termasuk aktivitas belajar. Penelitian ini membahas tentang hubungan kualitas tidur dan daya ingat mahasiswa Program Sarjana FIK UI menggunakan metode cross sectional. Sampel berjumlah 100 mahasiswa Program Sarjana FIK UI. Teknik sampling yang digunakan adalah Quota Sampling. Responden mengisi kuisioner berupa data demografi, 18 pertanyaan Pittsburgh Scale Quistionare Index (PSQI), dan 28 pertanyaan Everyday Memory Questionnaire (EMQ). Penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menspesifikasikan topik penelitian seperti pengaruh kualitas tidur terhadap prestasi akademik, serta menggunakan teknik pengambilan data total sampling sehingga tampak gambaran keseluruhan kejadian dalam populasi. ...... Sleep quality in college students can affect their daily activities including studying. This study discussed the correlation of sleep quality and memory among undergraduate student in FIK UI, used cross-sectional method. This research was using sample amounted 100, used Quota Sampling. Respondents filled in questionnaire form of demographic data, 18 questions of Pittsburgh Quistionare Scale Index (PSQI), and 28 questions of Everyday Memory Questionnaire (EMQ). This research was analyzed using correlation test. Researcher suggested for next research to specify research topics such as the influence of sleep quality on academic performance, and using total sampling because it’ll probably describe whole population.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmiati
Abstrak :
Pasien yang menjalani hemodialisis akan mengalami beban gejala (syndrome burden) yang salah satunya adalah kesulitan tidur. Kondisi ini tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien. Kejadian kualitas tidur yang buruk lebih tinggi ditemukan pada pasien yang menjalani hemodialisis dibandingkan dengan populasi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi Benson terhadap peningkatan kualitas tidur pasien hemodialisis. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen pre dan post test desain with control group, yang melibatkan 44 orang responden. Selama 4 minggu kelompok intervensi mendapatkan intervensi relaksasi Benson dan pada kelompok kontrol mendapatkan intervensi standar. Kualitas tidur dinilai sebelum dan setelah pemberian intervensi menggunakan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Indeks. Hasil pengukuran diperoleh nilai median skor kualitas tidur pada kelompok intervensi setelah pemberian relaksasi Benson adalah 4, sedangkan pada kelompok kontrol setelah pemberian intervensi standar adalah 10. Hal ini berarti terdapat pengaruh pemberian relaksasi Benson terhadap skor global kualitas tidur pada kelompok intervensi dibandingkan dengan skor global kualitas tidur pada kelompok kontrol (p value 0,000, α= 0,05). Dengan demikian, relaksasi Benson secara klinis dan statistik memberikan pengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur pasien. Relaksasi Benson diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan terapi komplementer keperawatan dalam meningkatkan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis rutin. ......Burden of symptoms will be experienced by patients undergoing hemodialysis, which one of them is difficulty of sleeping. This condition affect on the quality of the patient's sleep. The incidence of poor quality of sleep among hemodialysis patients are higher than general population. This study aims to determine the effect of Benson's relaxation on improving the quality of sleep of HD patients. This study was a quasi-experimental pre-test and post-test design with control group, which involved 44 respondents. The intervention was conducted for 4 weeks, where the intervention group received Benson's relaxation and the control group received standard intervention. Sleep quality assessed before and after providing the intervention using the Pittsburgh Sleep Quality Index instrument. The measurement results obtained that the median score of sleep quality in the intervention group after giving Benson relaxation was 4, while in the control group was 10. This means that there is an effect of giving Benson relaxation on the global score of sleep quality in the intervention group compared to the global score of sleep quality in the control group (p value of 0.000, α= 0,05). It can be concluded that Benson's relaxation has clinically and statistically effect on increasing the patient's sleep quality. Expectedly, Benson's relaxation can be used as a complementary nursing therapy to overcome problems related to sleep quality in patients undergoing hemodialysis.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketty Sjarifuddin
Abstrak :
Latar Belakang: Kualitas tidur seorang pekerja merupakan hal penting dalam menjaga status kesehatan juga produktivitas kerja karena melalui tidur terjadi proses pemulihan pada tubuh. Kualitas tidur yang tidak baik dapat berdampak buruk pada masalah kesehatan, menurunkan produktivitas kerja, meningkatkan resiko kecelakaan. Kualitas tidur dipengaruhi oleh faktor individu, pekerjaan dan lingkungan. Studi global meta analisis sebanyak 30% pekerja industri mengalami kualitas tidur buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur pekerja teknisi alat berat di perusahaan X dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pekerja dimana belum adanya penelitian yang berfokus pada kualitas tidur teknisi alat berat.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Menggunakan data sekunder hasil MCU karyawan Perusahaan X. Total sampling sebanyak 105 teknisi alat berat, dianalisa multivariate dengan regresi logistik batas kemaknaan p<0.05 untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur. Instrumen terdiri dari kuesioner terbuka karakteristik responden, kuesioner PSQI untuk menilai kualitas tidur yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia (α Cronbach 0.79), dan kuesioner SOFI untuk menilai kelelahan yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia (α Cronbach  0.969).  Hasil: Prevalensi pekerja yang mengalami kualitas tidur buruk didapatkan sebesar 48.6%. Hanya faktor kelelahan kerja yang memiliki hubungan bermakna dengan kualitas tidur  (p=0.026, aOR 11.7, CI95% 1.333- 102.76)  Kesimpulan: Terdapat kualitas tidur yang buruk pada pekerja teknisi alat berat dengan kelelahan kerja menjadi faktor resiko yang bermakna secara statistik dengan kualitas tidur yang buruk.   ......Background: Sleep quality of a worker is important in maintaining health status as well as work productivity because the proccess of recovery is sleeping. Poor sleep quality can have a negative impact on health problems, reduce work productivity, increase the risk of accidents. Sleep quality is influenced by individual, occupational and environmental factors. A global meta-analysis study found that 30% of industrial workers experience poor sleep quality. This study aims to determine the sleep quality of heavy equipment technicians at company X and the factors related to the sleep quality of workers where there has been no research that focuses on the sleep quality of heavy equipment technicians. Methods: This study uses cross-sectional methods. Using secondary data from MCU result of workers at Company X. A total sample of 105 heavy equipment technicians was analyzed multivariat  using a regression logistic. The instruments consisted of an open questionnaire on respondent characteristics, a PSQI questionnaire to assess sleep quality which had been validated in Indonesian (Alpha Cronbach 0.79), and a SOFI questionnaire to assess fatigue which had been validated in Indonesian (Alpha Cronbach 0.969). Results: The prevalence of workers experiencing poor sleep quality was 48.6%. Only work fatigue had a significant relationship with sleep quality (p=0.026, aOR 11.7, 95% CI 1.333-102.76). Conclusion: There is poor sleep quality in heavy equipment technician workers with work fatigue being a statistically significant risk factor for poor sleep quality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azma Dwi K. Sasole
Abstrak :
ABSTRAK Aktivitas fisik dan kualitas tidur merupakan dua faktor penting yang dapat berpengaruh pada kesehatan. Pekerja perkantoran merupakan individu yang rentan terhadap pola hidup sedenter, sehingga memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah. Tingkat aktivitas fisik yang rendah ini diduga memiliki pengaruh terhadap kualitas tidur dari para pekerja perkantoran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan aktivitas fisik pada kualitas tidur pekerja perkantoran. Metode penelitian ini adalah potong lintang dengan subjek penelitian pekerja perkantoran di Jakarta. Data aktivitas fisik diperoleh dari pengisian International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) versi Bahasa Indonesia dan data kualitas tidur diperoleh dari pengukuran Pittsburghs Sleep Questionnaire Index (PSQI) versi Bahasa Indonesia. Hasil yang ditemukan adalah rerata jumlah energi ekspenditur subjek penelitian adalah 2865 MET-menit/minggu dan rerata indeks kualitas tidur subjek penelitian adalah 6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang bermakna antara jumlah energi ekspenditur dan indeks kualitas tidur pekerja perkantoran di Jakarta dengan kekuatan korelasi yang bisa diabaikan (p = 0,28; r = 0,15). Hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur terjadi secara tidak langsung. Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kelelahan dan tingkat stres. Aktivitas fisik dapat menurunkan risiko terjadinya kelelahan dan stres, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas tidur.
ABSTRACT Physical activity and sleep quality are two of important factor that may affect our health. Office workers are individuals who are vulnerable to having a sedentary lifestyle, so they lack of physical activity. Lack of physical activity suspected to be related to sleep quality in office workers. This study aimed to examine the correlation between physical activity and sleep quality in office workers. The method of his study is cross-sectional and the subjects are office workers at Jakarta. The physical activity data was acquired from International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) Indonesian version and the sleep quality data was acquired from Pittsburghs Sleep Questionnaire Index (PSQI) Indonesian version. Results of the data founds subjects median of total energy expenditure is 2865 MET-minutes/weeks and subjects median of sleep quality index is 6. The result of this study showed that there is no significant correlation between total energy expenditure and sleep quality index in office workers at Jakarta with the neglectable power of correlation (p = 0,28; r = 0,15). The relation between physical activity and sleep quality are indirectly. Sleep quality is affected by several factors, among them are fatigue and stress. Physical activity may decrease the risk of fatigue and stress, that are indirectly may increase sleep quality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destiana Puspasari
Abstrak :
Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental remaja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi gambaran kualitas tidur remaja di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 98 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan yaitu remaja (12 sampai 14 tahun) sebanyak 201 siswa yang dipilih dengan teknik proportionate stratified random sampling. Kualitas tidur remaja diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kualitas tidur remaja. ......Poor adolescent sleep quality can cause bad impact on adolescent physical and mental health. The aim of this study was to identify the description of adolescent sleep quality in State Junior High School 98 Jakarta. This study used a simple descriptive design with cross-sectional approach. Sample of 201 adolescents (12 to 14 year) was selected by proportionate stratified random sampling method. Adolescent sleep quality was measured by using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The results showed that most of students have poor sleep quality. Based on this study, it is recommended to improve adolescent sleep quality.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Hardiyanty
Abstrak :
ABSTRAK
Aktivitas fisik dipercaya dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Mahasiswa memiliki tingkat aktivitas fisik yang dipengaruhi oleh aktivitas akademik, kegiatan organisasi dan bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada mahasiswa Universitas Indonesia. Sebanyak 450 mahasiswa diikutsertakan dan dipilih melalui teknik stratified random sampling untuk mahasiswa laki-laki dan perempuan dari Rumpun Ilmu Kesehatan, Rumpun Sains dan Teknik, dan Rumpun Sosial Humaniora di Universitas Indonesia pada penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas tidur adalah Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI , tingkat aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionneire IPAQ . Sebanyak 348 orang 77,3 memiliki kualitas tidur yang buruk dan 323 orang 71,8 dengan aktivitas fisik berat. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada mahasiswa Universitas Indonesia Mahasiswa yang aktivitas fisik tinggi memiliki kualitas tidur yang lebih baik dariada yang rendah p=0,051; ?=0,05. Pemahaman pentingnya kualitas tidur yang baik dengan melakukan aktivitas fisik yang adekuat perlu ditingkatkan pada mahasiswa.
ABSTRACT
Physical activity is believed to affect a person 39 s sleep quality. Students have a level of physical activity there are influenced by academic activities, organizational activities and work. This study aims to determine the relationship between physical activity and sleep quality at Universitas Indonesia students. A total of 450 students were enrolled and selected through stratified random sampling techniques for male and female students from Health Science, Science and Engineering Clusters, and Social Humanities at the Universitas Indonesia in this study. The instrument used to assess sleep quality is the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI , the level of physical activity used the International Physical Activity Questionnaire IPAQ. A total of 348 people 77.3 had poor sleep quality and 323 people 71.8 with severe physical activity. The result showed that there was a significant correlation between physical activity and sleep quality in Universitas Indonesia students who had high physical activity had better sleep quality than low activity p 0.051 0,05 . Understanding the importance of good sleep quality by doing adequate physical activity needs to be improved on the students.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Conny Marthafanny
Abstrak :
Kehamilan melibatkan peningkatan hormon dan adaptasi biologis. Hal ini menyebabkan penurunan daya ingat yang disebut baby brain. Kehamilan merupakan saat yang rentan dalam peningkatan kecemasan dan kualitas tidur yang buruk. Kecemasan dan kualitas tidur buruk yang terus menerus terjadi dapat berdampak pada penurunan daya ingat. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara kualitas tidur dan kecemasan terhadap baby brain pada wanita hamil trimester ketiga. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian 110 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index, Zung Self-Rating Anxiety Scale dan Everyday Memory Questionnaire. Sebagian besar wanita hamil trimester ketiga memiliki tingkat kecemasan ringan 80,9 dan kualitas tidur yang buruk 67,3. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan baby brain p=0,003 serta kecemasan dengan baby brain p=0,000 . Penelitian ini merekomendasikan pentingnya memperhatikan aspek fisik dan psikologis ibu hamil, mengembangkan intervensi yang berkontribusi positif dalam menurunkan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur, mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi baby brain selama kehamilan. ...... Pregnancy involves increased hormones and biological adaptation. It lowers memory, referred to as baby brain. Pregnancy is a vulnerable period in terms of increased anxiety and poor sleep quality. Continuous anxiety and poor sleep quality may lower memory. The purpose of this study was to examine the relations between sleep quality and anxiety with baby brain in third trimester pregnant women. This study used cross sectional design with consecutive sampling method. Total research sample was 110 respondents. The instruments were the Pittsburgh Sleep Quality Index, Zung Self Rating Anxiety Scale and Everyday Memory Questionnaire. Most pregnant women in the third trimester had mild anxiety 80,9 and poor sleep quality 67,3. The research result showed relations between sleep quality and baby brain p 0,003 and anxiety and baby brain p 0,000. This study recommended the importance of paying attention to the physical and psychological aspects of pregnant women, developing intervention which contributes positively in reducing anxiety and improving sleep quality, identifying other factors influencing baby brain during pregnancy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Putra
Abstrak :
Penyakit kardiovaskular, yaitu hipertensi, menempati urutan ke-4 di dunia yang menyebabkan kematian terkait pekerjaan. Kualitas tidur yang baik merupakan syarat dasar untuk menjaga berfungsinya sistem kardiovaskular. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada pekerja shift yaitu masinis. Penelitian ini dilakukan di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Rute Jakarta Kota-Bogor dengan melibatkan 75 masinis yang dipilih dengan teknik insidental sampling. Kualitas tidur diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan tekanan darah diperoleh dari data sekunder yaitu pemeriksaan kesehatan harian sebelum pengemudi memulai pelayanannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 53 masinis (70,7%) memiliki kualitas tidur yang buruk, sedangkan hanya 22 pengemudi (29,3%) yang memiliki kualitas tidur yang baik. Tekanan darah rata-rata keseluruhan dari para masinis adalah 117,56-76,37 mmHg. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa 22,6% pengemudi dengan kualitas tidur yang buruk mengalami hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan tekanan darah (p value = 0,092). Rekomendasi bagi pekerja diperlukan pelayanan kesehatan untuk masalah kualitas tidur. ......Cardiovascular disease, namely hypertension, ranks 4th in the world to cause work-related deaths. Good quality sleep is a basic requirement for maintaining the proper functioning of the cardiovascular system. This research is a descriptive correlative study with a cross sectional study design which aims to determine the relationship between sleep quality and blood pressure in shift workers, namely machinists. This research was conducted at PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Jakarta City-Bogor Route by involving 75 machinists who were selected by incidental sampling technique. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, while blood pressure was obtained from secondary data, namely daily health checks before the driver started his service. The results showed that the majority of respondents, as many as 53 drivers (70.7%) had poor sleep quality, while only 22 drivers (29.3%) had good sleep quality. The overall mean blood pressure of the drivers was 117.56-76.37 mmHg. The results of the chi-square test analysis showed that 22.6% of drivers with poor sleep quality had hypertension. It can be concluded that there is no significant relationship between sleep quality and blood pressure (p value = 0.092). Recommendations for workers needed health services for sleep quality problems.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>