Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Herlina Limyati
Abstrak :
ABSTRAK
Bekal pendidikan perlu dimiliki oleh semua orang agar dapat bertahan hidup di jaman modem ini. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan, salah satunya adalah kelompok disadvantaged children atau anak-anak yang kurang bemntung. Di Indonesia, pengertian disadvantaged children dapat dilihat dengan kriteria keluarga pra sejahtera. Bekal pendidikan sangat penting bagi anak-anak ini agar dapat bertahan hidup dan memperbaiki taraf hidup mereka sehingga tidak hidup selamanya dalam kemiskinan. Dalam pendidikan, motivasi menjadi unsur yang penting untuk dikembangkan karena dapat menolong siswa untuk terns bersemangat dalam belajar. Siswa yang kurang bemntung pada dasamya memiliki semangat belajar yang tinggi, tetapi tertinggal dalam hal stimulasi pendidikan dan kondisi lain, seperti kesehatan, nutrisi, perhatian dan sikap orang tua twhadap pendidikan. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai motivasi belajar pada siswa yang kurang beruntung di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Daerah ini merupakan salah satu daerah IDT. Alat ukur yang dipakai adalah skaia motivasi belajar yang disusun berdasarkan karakteristik motivasi belajar dari Woolfolk (1993). Jumlah sampel penelitian ini adalah 105 orang, terbagi dalam 3 kelompok kelas dari kelas 4 sampai kelas 6 SD dengan usia antara 9-14 tahun. Rumus yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas adalah rumus Pearson's Product Moment dan koefisien alpha Cronbach. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus frekuensi, nilai rata-rata, dan one wayANOVA. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa taraf motivasi belajar pada siswa kelompok ini berada antara - ISD sampai + 1 SD, atau bertaraf sedang. Dilihat juga ada perbedaan nilai rata-rata skor motivasi belajar yang bermakna pada perbandingan kelas 4, 5, dan 6. Pada uji perbedaan nilai rata-rata keenam aspek motivasi belajar ditemukan bahwa ada lima aspek yang menunjukkan perbedaan nilai rata-rata yang bermakna berbeda, sedangkan satu aspek, yaitu aspek kebutuhan untuk berprestasi tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dan aspek ini juga memiliki nilai rata-rata yang tertinggi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perbaikan alat ukur pemilihan sampel dengan kriteria v lebih spesifik, penambahan jumlah sampel, dan perbandingan dengan kelompok anak disadvantaged lainnya.
1999
S2374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library