Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
C. Winadi Sentosa
"ABSTRAK
Karya akhir ini membahas masalah strategi kerjasama usaha
dalam mengembangkan usaha. Pembahasan dilakukan dengan
membandingkan kasus kerjasama usaha dalam PT. Sinar Mas Inti
Perkasa dan PT. Plaza Indonesia Realty. Dengan menganalisa dari
perbandingan kedua kasus tersebut, diharapkan akan tampak pola
dan sifat-sifat kerjasama usaha yang berhasil dan yang gagal.
Deng an cara ini, akan diperoleh pedoman untuk menentukan
keberhasilan strategi pengembangan bisnis melalui kerjasama
usaha.
Dalam era globalisasi dunia usaha yang ditandai dengan
kompetisi usaha yang keras dan sengit, dunia usaha dihadapkan
pada kenyataan bahwa untuk menang bersaing sangat sulit sekali
bilamana berusaha sendiri, karena perusahaan memiliki kelemahan
dan sumber dana yang terbatas. Salah satu cara mengatasi masalah
itu adalah dengan memakai strategi kerjasama usaha (aliansi
strategik) untuk mengembangkan usaha.
Perusahaan mau bekerjasama dengan perusahaan lain dengan
harapan bisa saling menutupi kelemahan masing-masing sehingga
diharapkan dari kerjasama usaha ini akan muncul perusahaan baru
yang memiliki kekuatan untuk menjamin keberhasilan usaha dalam
mengatasi persaingan yang keras dan sengit. Perusahaan mau
bekerjasama karena melihat manfaat kerjasama usaha lebih besar
daripada biaya dan pengorbanan yang timbul dari kerjasama usaha.
Umumnya perusahaan bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan seperti tujuan internal (umpamanya menyebar resiko), tujuan komperisi (seperti menciptakan posisi bersaing yang menguntungkan) dan tujuan strategis (umpamanya memperoleh teknologi baru).
Perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dianjurkan
memakai strategi kerjasama usaha apabila posisi bersaing
perusahaan cukup kuat dalam pasar usaha (banyak memiliki dana
cash) dan prospek industri tidak bagus.
Perbandingan kedua kasus kerjasama usaha dalam karya
akhir ini menunjukkan bahwa strategi kerjasama usaha bisa
memberikan hasil yang positip; namun di lain pihak, kerjasama
usaha mudah sekali bubar.
Dari temuan studi ini, ada beberapa faktor yang
menyebabkan kerjasama antara perusahaan bubar, antara lain
= Struktur manajemen dan pemilikan yang tidak fleksibel sehingga
menimbulkan banyak ketidakpastian yang akhirnya mendorong
tindakan politik.
= Distribusi kekuasaan dalam.kerjasama yang tidak rata.
= Tidak ada komitmen bersama jangka panjang di antara peserta
kerjasama.
= Jalur komunikasi dalam kerjasama usaha yang tertutup, dan
= Perubahan arah strategi, kepentingan dan posisi tawar-menawar
masing-masing peserta kerjasama usaha.
Di lain pihak, ada beberapa faktor yang menyebabkan
kerjasama usaha dapat bertahan, antara lain
= Ada komitmen bersama jangka panjang dari masing-masing peserta
kerjasama untuk mempertahankan dan mensukseskan kerjasama
usaha tersebut.
= Distribusi kekuasaan dalam kerjasama usaha terbagi rata secara
terpadu.
= Jalur komunikasi antara peserta kerjasama dapat ber)alan
lancar dan baik.
= Arah strategi, kepentingan dan posisi tawar-menawar masingmasing
peserta kerjasama belum berubah dan masih tetap seperti
semula pada saat kerjasama usaha tersebut dibentuk.
= Kerjasama usaha yang berhasil membutuhkan kecocokan gaya
manajemen dan budaya perusahaan dan karena itu . diperlukan
manajemen yang fleksibel agar dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan akibat kerjasama usaha itu.
Berdasarkan hal itu, maka disimpulkan beberapa point
sebagai berikut :
1. Kerjasama usaha dengan pihak lain membutuhkan komitmen jangka
panjang (yang berupa komitmen misi maupun komitmen keuangan
dan lainnya) dari masing-masing peserta kerjasama untuk
mempertahankan dan mensukseskan kerjasama usaha tersebut.
Tanpa hal ini, dapat dipastikan kerjasama usaha akan gagal
Adanya komitmen jangka panjang ini akan memberikan
keyakinan kepada para peserta kerjasama lainnya bahwa arah
strategi dan posisi tawar-menawar para peserta kerjasama akan
konsisten dan tidak akan berubah, sehingga kerjasama usaha
diharapkan dapat bertahan.
2. Agar kerjasama usaha dapat sukses, sebaiknya kekuasaan dalam
kerjasama tersebut didistribusikan kepada para peserta
kerjasama secara terpadu dan merata, sehingga tidak ada
peserta kerjasama yang merasa lebih berkuasa daripada peserta
lainnya dan berbagai tugas dilakukan bersama-sama.
dominasi dalam kerjasama usaha yang sangat tidak membantu dalam
melestarikan kerjasama usaha tersebut.
3. Agar kerjasama usaha dapat bertahan lama, sebaiknya dijaga agar jalur komunikasi antara para peserta kerjasamaa dapat berjalan lancer dan baik, mudah sekali timbul kesalah-pahaman yang dapat berakibat bubarnya kerjasama usaha tersebut.
4. Kerjasama usaha yang berhasil membutuhkan kecocokan gaya
manajemen dan budaya perusahaan sehingga diperlukan manajemen
(baik berupa sistim manajemen maupun orangnya) yang fleksibel
agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
timbul dari kerjasama usaha tersebut.
5. Strategi kerjasama usaha biasanya merupakan strategi perantara
sebelum kelemahan dan kekurangan perusahaan dapat diatasi.
Karena itu bentuk perusahaan kerjasama umumnya sangat labil.
6. Dalam kerjasama usaha, biasanya peserta kerjasama usaha yang paling lemah yang memperoleh manfaat paling besar dari kerjasama usaha tersebut.
7. Untuk mempertahankan kerjasama usaha dapat dilakukan dengan
mengurangi dorongan melakukan tindakan politik, menjaga arus
komunikasi antara peserta kerjasama usaha berjalan lancar dan
mengurangi kecenderungan konf lik dengan arm-length-transaction
maupun mempertahankan manajemen lama.
"
Lengkap +
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Nenden Mulyaningsih
"ABSTRAK
Telah dilakukan pengukuran dosis pada fantom pasien kanker payudara yang sedang hamil dengan sinar x 6 MV keluaran pesawat linac Varian model CLINAC 2100C milik Radioterapi Rumah Sakit Umum Persahabatan Jakarta. Penyinaran dilakukan dengan menggunakan empat lapangan radiasi, yaitu lapangan tangensial medio lateral, lapangan tangensial latero medial, lapangan supraclave dan lapangan axilla.
Simulasi pasien penggunakan fantom air untuk bagian abdomennya, fantom cirs untuk bagian dadanya dan fantom lilin untuk bagian payudaranya. Dosis diukur dengan menggunakan TLD (Thermoluminescence Dosimeter) yang diletakkan di dalam fantom air, sehingga dosis yang terukur oleh TLD merupakan dosis hambur karena berasal dari sumber radiasi sekunder. TLD diletakkan pada sembilan titik umur kandungan 12, 16, 20, 22, 24, 26, 28, 36, dan 40 minggu, masingmasing dengan tiga posisi kedalaman 2 cm, 5 cm dan 10 cm, yang diukur pada kondisi fantom air konstan dengan tebal 20 cm dan pada kondisi fantom air berubah sesuai dengan umur kandungan yang sebenarnya. Umur kandungan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kandungan berumur 0 ? 12 minggu disebut trimester 1 dengan fantom air 20 cm, 13 ? 24 minggu disebut trimester 2 dengan fantom air 22 cm, dan 25 - 40 minggu disebut trimester 3 dengan fantom air 23 cm.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa persentase dosis fetus menurun secara eksponensial terhadap jarak fetus sebagai akibat faktor atenuasi terhadap jaringan yang dilewatinya. Persentase dosis fetus maksimum terhadap dosis target untuk kedalaman 2, 5, dan 10 cm berturut-turut 4,40%, 2,83% dan 1,85% pada trimester satu, 8,84%, 5,25% dan 3,65% pada trimester dua, dan 9,74 %, 5,69 % dan 3,97% pada trimester tiga. Dosis total sebesar 6000 cGy pada target menyebabkan dosis fetus lebih dari 50 cGy. Efek radiasi yang mungkin terjadi pada fetus yaitu kematian prenatal, atau jika fetus tetap bertahan hidup, setelah bayi dilahirkan bisa terjadi retardasi mental, pertumbuhannya kerdil ataupun kanker dikemudian harinya.

ABSTRACT
Dose measurements have been carried out on phantom breast cancer patients who are pregnant with 6 MV x-ray output Varian CLINAC 2100C linac's Persahabatan Hospital Jakarta. Irradiation was conducted using four radiation field, namely the tangential medio lateral, tangential latero medial, supraclave and axilla.
Simulated patients for the use of water phantom abdomen, phantom cirs to the chest and candles for the breast phantom. Doses measured using TLD (Thermoluminescence Dosimeters) are placed inside the water phantom, so that the dose measured by TLD is scattered dose of radiation because it comes from secondary sources. TLD placed on the content of the age of nine points 12, 16, 20, 22, 24, 26, 28, 36, and 40 weeks, each with three position depth of 2 cm, 5 cm and 10 cm, measured in constant conditions of water phantom with a thickness of 20 cm and the phantom water conditions change according to the age of the actual content. Age contents are grouped into three age groups, which contain 0-12 weeks called first trimester with the water phantom 20 cm, 13-24 weeks is called second trimester with the water phantom 22 cm, and 25-40 weeks called third trimester with a 23 cm water phantom.
The results showed that the percentage of fetal dose decreases exponentially with distance attenuation factor of fetuses as a result of the network passed. The percentage of the maximum fetal dose to the target dose to a depth of 2, 5, and 10 cm respectively 4.40%, 2.83% and 1.85% in first trimester, 8.84%, 5.25% and 3.65 % in the second trimester, and 9.74%, 5.69% and 3.97% in the third trimester. Total dose of 6000 cGy dose to the target causes the fetus more than 50 cGy. Radiation effects that may occur in the fetus are prenatal death, or if the fetus survived, after the baby is born can occur mental retardation, stunted growth or cancer in later day.
"
Lengkap +
2010
T29001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azzam, Rasheed M.
Amsterdam : North-Holland, 1979
535.52 AZZ e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwa Gunawan
"ABSTRAK
Agribisnis Division yang merupakan salah satu divisi dan Sinar
Mas Group memlilki sasaran untuk menjadi perusahaan perkebunan yang
terbesar di dunia.
Pertumbuhan dilakukan dengan melakukan Integrasi Horizontal
yang juga diikuti dengan Restrukturisast Organisasi. Restrukturisasi
Organisasi Geografis dipilih dari beberapa kemungkinan bentuk
Restrukturlsasi Organisasi dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan/
ekspansl dart Agribisnis Division Sinar Mas Group.
Karya akhir ini mengkaji latar belakang pengambilan keputusan
Restrukturisasl serta perencanaan, penerapan dan pengendallannya.
Restrukturisasi dari Agribisnis Division yang telah selesai
dijalankan adalah Restrukturlsasl pada saat kejadian pecahnya kerjasama
antara Salim Group dan Sinar Mas Group (Bimoll-Filma). Sedangkan
Restrukturlsasi Organlsasi Geografis saat ini sedang berlangsung.
Kelemahan Restrukturisasl Organisasi Geografis yang penulis temui
meilputi hampir seluruh proses Restrukturisasl baik pada saat awal
yakni perencanaan hingga pada saat akhir yakni pengendalian.
Kelemahan Restrukturlsasl tersebut mencakup antara lain:
- Alasan-alasan yang lemah atau tldak sahih dalam pengambilan
keputusan Restrukturlsasl Organisasl Geografis.
- Melakukan anailsa persaingan yang relatif sederhana.
- Restrukturisasi Organisasi Geografis banyak diilhami oleh satu orang
saja.
- Budaya, SDM dan Sistem antara PSM I dengan PSM II semula cukup
berbeda untuk digabungkan ke dalam PSM I - PSM IV dan PSM V.
- Proses Restrukturisasl berjalan sangat lambat dan telah lewat Jadwal.
- PT SMART Corporation yang telah go-public belum mendapatkan solusi
bentuk yang pasti.
- Pabrlk Pengolahan Minyak Sawit atau Refinery belum mendapatkan
solusl bentuk yang pasti.
Saran yang penulls kemukakan untuk memantapkan Restrukturisasl
mencakup antara lain:
- Mengkaji alasan-alasan lainnya yang lebih kuat, misalnya: memudahkan
pengembangan/ekspansi melalul sentra pengembangan atau pembagian
resiko dan beban yang berkenaan dengan kebun yang telah
menghasilkan dan kebun yang belum menghasilkan, sebelum korporasi
memilih/menetapkan Restrukturlsasi Organisasi Geografis.
- Melakukan PIMS, Risk Analysis atau Analytical Hierarchy Process yang
diharapkan dapat memberikan pemilihan yang lebih akurat, mìsalnya
melakukan analisa mengenai kemungkinan Jumlah PSM dan luas tiap
areal PSM yang paling menguntungkan.
- Perancangan Restrukturlsaii dilakukan oleh Konsultan External
Independent yang professional.
- Membenahl terleblh dahulu PSM I dan PSM II semula sebelum
Restrukturisasl Organisasi Geografis dilakukan atau sebaliknya
melakukan Restrukturisasi ini secepat mungkin dan membenahinya
kemudian.
- Melakukan penjadwalan kemball secara lebih rinci menggunakan
beberapa miles-stones membuat contigency plans dan melakukan
pengendallan adaptasi selain pengendalian waktu.
- PT SMART Corporation merupakan PSM tersendlri, katakanlah PSM VII
(PSM VI: Refinery) yang dikelola mandlrl terlepas dari PSM I -
PSM IV.
- Refinery sebaiknya teiah melepaskan dirinya dari PSM I PSM IV
menjadi PSM VI pada saat Restrukturisasi diterapkan.
"
Lengkap +
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Asnawi
"Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh
iradiasi sinar gamma pada karakteristika kimia dan fisika vitamin D, minyak jagung dan campuran keduanya dengan dosis radiasi 0,10,20 dan 30 kGy dan penyimpanan 0,1,2 dan 3 bulan. Penyimpanan untuk minyak jagung dilaksanakan pada suhu kamar (29 ± 2 0C), sedang untuk vitamin D dan campurannya disimpan ditempat yang sejuk (± 15°C).
Parameter yang diuji untuk minyak jagung meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, bobot jenis, indeks bias, metil ester asam lemak dengan kromatografi Cairan-gas, kadar vitamin D . dengan spektrofotometer, titik lebur vitamin D dengan " Differential Thermal Analyzer " kestabilan vitamin D dan campurannya dengan kromatograf I cairan- cairan tekanan tinggi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa bilangan iod, bobot
jenis, indeks bias dan metil ester asazu lemak dan minyak jagung tidak dipengaruhi.dosis radiasi dan penyimpanan. Iradiasi sampai 30 kGy memberikan pengaruh terhadap bilangan asam minyak jagung dan menurunkan kestabilan camnpuran. Penyimpanan member ikan pengaruh terhadap b ilangan penyabunan dan bilangan asam minyak jagung. Titik lebur, kadar dan kestabilan vitamin D menurun karena iradiasi sampai 30kGy dan penyimpanan saiapai 3 bulan.

Studies on effect of irradiation by gamma rays on
chemical and physical characteristics of vitamine D, corn
oil and their mixture with radiation dose 0,10,20.and 30 kGy
respectively and storage for 0,1,2 and 3 months have been
done. Corn oil was stored at room temperature (29 ± 2°C)
while vitamine D and the mixture were in a cool place
(.± 15°C).
The parameter studied were acid value, saponification
value, iod value, 'density, refraction index, fatty acid metil
ester of corn oil with Gas Liquid Chromatography; vitamine
•D assays with Spectrophotometre; melting 'point of vitamine
D with Differential Thermal Analyzer where stability
of vitamine D and the mixture by High Pressure Liquid Chromatography.
The results obtained, didn't show any influence of
radiation dose and storage periode towards iod value, density,
refraction index and fatty acid meti1 ester of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy affected the acid value of
corn oil and decreased the mixture stability, while storage
periode changed saponification and acid value of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy and storage until 3 months reduced
melting point, stability and concentration of vitamine
D.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Kusuma
"ABSTRAK
Kitosan merupakan salah satu polimer alam yang bersifat polielektrolit kationik sehingga mempunyai reaktifitas kimia yang tinggi dan sangat efektif berinteraksi dengan molekul bermuatan negatif. Dengan sifat fisika dan kimia yang dimilikinya, salah satu aplikasi kitosan adalah sebagai membrane (lapisan tipis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan monomer asam akrilat pada larutan kitosan yang kemudian diiradiasi dengan sinar gamma pad a dosis 10 kGy. Pengujian film kitosanasam akrilat meliputi uji fraksi gel (padatan tidak larut) dengan metode ekstraksi soxlet, kuat tarik dengan alat tensile strength, penentuan gugus fungsi dengan spektrofotometer FT-IR dan analisis termal dengan DSC. Berdasarkan hasil penelitian dengan dosis iradiasi 10 kGy menunjukkan terjadi peningkatan sifat fisik film kitosan yang terbentuk. Penambahan monomer asam akrilat yang optimal adalah pada konsentrasi 3,5% dengan sifat film yang diperoleh sebagai berikut : fraksi gel sebesar 66,89%, kekuatan tarik sebesar 14.275,70 kg/cm2 dan titik leleh sebesar 246,06 °C."
Lengkap +
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
V. Sunarwati S.
1992
S29863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bona Maruli Tua
"ABSTRACT
Dalam proses pembuatan pakan ternak dibutuhkan ikan kering dengan kadar air berkisar antara 6-10%. Proses penurunan kadar air ini Iebih dikenal dengan istilah pengeringan. Pengeringan yang dilakukan secara tradisonal yaitu dengan penjemuran bahan di bawah terik sinar matahari sangat bergantung kepada kondisi cuaca yang seiaiu berubah-ubah dan rentannya proses pengeringan tersebut terhadap gangguan-gangguan lain seperli burung, ayam atau hewan lain yang dapat mengurangi kuantitas bahan yang dikeringkan. Lagi pula, pengeringan secara tradisonal sangat dibatasi dengan areal yang tersedia.
Sehingga kapasitas pengeringannya pun tergantung kepada lahan yang tersedia.
Pembahasan yang dilakukan adalah merancang dan menghitung proses pengeringan ditinjau dari perpindahan panas energi dan perpindahan massa (uap air). Dengan mengambil asumsi perancangan terhadap beberapa kondisi yang periu untuk ditentukan. Dengan rincian di atas, hasil dari skripsi ini diperoleh spesifikasi alat pengering ikan hasil rancangan awal dengan kapasitas yang ditentukan dan data-data mengenai kebutuhan kalor, jenis dan besar kipas dan motor pada alat pengering tipe rak, untuk melakukan penelitian dan pengembangan selanjutnya.

"
Lengkap +
1999
S37022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hadi Suprayitno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>