Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Henry Guntur
"ABSTRAK
Tulisan ini merupakan deskripsi mengenai bahasa simalungun yang mencakup fonologi, morfofonemik dan morfologi. Fonologi dan morfofonemik dibicarakan secara garis besar saja, karena fungsinya merupakan pembantu saja bagi pembicaraan morfologi, yang merupakan inti pokok pembicaraan pada tulisan ini.
Pada Bab 4 khusus membicarakan morfologi kata kerja yang dimaksud dengan morfologi kata kerja ialah segala pembentukan kata yang menghasilkan kata kerja, dengan perkataan lain titik berat ditekankan pada hasil pembentukan tersebut. Kata kerja dapat diturunkan dari kata dasar kata kerja, kata dasar kata benda, kata dasar kata keadaan, kata dasar kata bilangan, kata dasar kata ganti orang. Dengan dasar tersebut pembagian dibuat berdasarkan jenis kata dasar.dengan cara itu pula diadakan penguraian morfologi kata bilangan.
Pada Bab 5 membicarakan morfologi kata benda yang dapat diturunkan dari kata dasar-kata dasar kata benda, kata kerja, kata keadaan dan katabilangan.
Bab 6 membicarakan morfologi kata keadaan yang dapat diturunkan dari kata dasar kata keadaan dan kata benda.
Bab 7 membicarakan morfologi katabilangan yang dapat diturunkan dari kata dasar kata bilangan dan kata benda.
"
1974
D397
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978
899.224 66 TAR u
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1975
499.221 TAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978
899.224 66 TAR u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.224 66 TAR p
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Bahren Umar
Jakarta : Pusat Bahasa Depdiknas, 2001
499.221 SIR f (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Rosmaida
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pergolakan di Simalungun yang belangsung pada awal Maret 1946. Pergolakan yang terjadi di Simalungun merupakan dampak dari persaingan antara pribumi dengan migran.Penelitian ini menggunakan teori collective action dari Charles Tilly. Teori ini kemudian ditempatkan dalam kerangka metodologi strukturis yaitu suatu metodologi yang berusaha mengungkapkan realitas peristiwa berdasarkan sumber sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergolakan di Simalungun merupakan ledakan akumulasi dari ketidakpuasan masyarakat Batak Simalungun terhadap Batak Toba yang mendominasi segala aspek kehidupan yang menimbulkan kesenjangan sosial. Kekuatan sosial Batak Simalungun terdesak oleh kekuatan sosial Batak Toba yang sumber manusianya lebih baik, karena Batak Toba lebih dulu mengenyam pendidikan yang ditawarkan zending. Berbeda halnya dengan Batak Simalungun yang terisolasi di pedalaman, sama sekali tidak tersentuk pendidikan. Akibatnya mereka tidak mampu mengisi lowongan kerja yang ditawarkan pemerintah Hindia Belanda dan pengusaha perkebunan. Dengan demikian mereka tidak dapat berpartisipasi dalam pembangunan di daerahnya. Hal ini..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T37540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1979
398.9 TAR u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Henry Guntur
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
899.224 66 TAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Subatrio Pardamean
"Tesis ini menganalisa konstruksi identitas etnis Simalungun pada proses pemekaran Kabupaten Simalungun tahun 2002 sampai 2014. Tesis ini mempertanyakan bagaimana etnis Simalungun bereaksi atas upaya pemekaran Kabupaten Simalungun sebagai suatu fenomena yang muncul pasca runtuhnya Orde Baru, dimana melalui desentralisasi dan otonomi daerah terbuka peluang bagi daerah untuk membentuk daerah otonomi baru. Etnis Simalungun menolak pemekaran yang kemudian mendorong etnis Simalungun untuk melakukan konstruksi identitas dimana hal itu dapat dipandang sebagai salah satu strategi politik identitas etnis Simalungun.
Penelitian kualitatif ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu (1) tokoh Simalungun yang mendukung pemekaran (2) tokoh Simalungun yang menolak pemekaran dan (3) seorang budayawan Simalungun. Tesis ini menggunakan konsep identitas kelompok dan politik identitas yang dipaparkan oleh Manuel Castells (2010).
Hasil analisa dari tesis ini menunjukkan bahwa konstruksi identitas etnis Simalungun muncul karena adanya potensi kerugian kultural dan ekonomi yang akan etnis Simalungun alami apabila Kabupaten Simalungun dimekarkan. Dimana apabila dilihat dari sejarah panjang dinamika pergulatan identitas etnis Simalungun dalam jangka waktu 100 tahun terakhir yang membuat etnis Simalungun selalu dalam rebutan pengaruh yang datang dari luar dirinya (pendatang) dan hal itu menimbulkan ?kegamangan‟ bagi orang Simalungun akan masa depannya di tanah leluhurnya sendiri. Dan ditemukan juga adanya potensi konflik akibat penerapan politik identitas pada proses pemekaran Kabupaten Simalungun.

This thesis analyzes the construction of ethnic Simalungun identities in the process of expansion Simalungun (2002 to 2014). This study questioned how ethnic Simalungun react on expansion efforts Simalungun as a phenomenon which is arise after the collapse of the New Order, which through decentralization and regional autonomy is an opportunity for regions to form a new regional outonomy. Ethnic Simalungun reject the expansion then pushed them to construct its identity where it can be seen as one strategy of political identity of ethnic Simalungun.
This qualitative study using interviews, observation, and documentation. Informants this study consisted of three (3) members, namely (1) Simalungun figure that supports the division (2) Simalungun figures who reject division, and (3) a humanist Simalungun. This thesis uses the concept of group identity and identity politics were presented by Manuel Castells (2010).
Results of analysis of this thesis shows that the construction of ethnic identities Simalungun arise because of the cultural and economic potential losses that will be experienced when Simalungun divided. Wherein when seen from a long history of ethnic identity Simalungun struggle dynamics within the last 100 years that makes ethnic Simalungun always in a struggle influences coming from outside himself (immigrants) and it gives rise to 'uncertainty' for people Simalungun his future in his own ancestral land. And there is also the potential for conflict as a result of the application of identity politics in the process of expansion Simalungun.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>