Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catur Apriono
Abstrak :
Pengukuran antena dilakukan untuk mengetahui kinerja dari antenna. Sistem pengukuran yang biasa digunakan adalah metode medan jauh. Namun, jika antena memiliki dimensi besar, maka batas medan jauh yang harus dipenuhi dalam pengukuran menjadi lebih panjang. Sehingga pengukuran antena yang dilakukan di ruang anti gema (anechoic chamber) dengan jarak medan jauh antena melebihi ukuran dimensi ruang tidak dapat dilakukan. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pengukuran dengan metode medan dekat. Berdasarkan koordinat permukaan pengukuran, terdapat tiga metode yang dikenal pada pengukuran medan dekat, yaitu planar, cylindrical dan spherical. Dalam implementasinya, ketiga metode tersebut meningkat dalam tingkat kerumitan perancangannya. Pada penelitian ini membahas mengenai rancangan perangkat lunak dan sistem pengukuran medan dekat antena dengan bidang pengukuran silindris untuk melengkapi fasilitas di ruang anti gema (anechoic chamber). Perancangan perangkat lunak yang diperlukan melakukan transformasi data medan dekat hasil pengukuran menjadi data medan jauh. Selain itu, diperlukan juga program untuk pembacaan data dari alat ukur, mengatur sudut perputaran rotator dan pergerakan antena penjejak di daerah pengukuran. Tiap komponen pengukuran terhubung dengan komponen lainnya membentuk sistem pengukuran antena medan dekat dengan metode silindris. Output yang didapat dari penelitian ini berupa pola radiasi medan E dari antena yang diukur. Pengujian program transformasi dilakukan dengan melakukan perbandingan data medan dekat yang ditransformasi ke medan jauh dengan data medan jauh dari simulasin antena. Sedangkan pengujian sistem pengukuran dengan melakukan perbandingan data pengukuran medan dekat yang ditransformasikan ke medan jauh dengan data yang diperoleh dari pengukuran medan jauh secara langsung. Hasil transformasi dengan menggunakan data simulasi memberikan nilai penyimpangan error sebesar 3.184188 dB dengan penyelesaian FFT-1D, 2.708618 dB menggunakan FFT-2D dan 3.5184181dB dengan menggunakan metode numerik, dimana menunjukkan bahwa efisiensi dan keakuratan transformasi terletak pada penggunaan algoritma FFT-2D. Pada implementasi pengukuran Antena microstrip Array 8, hasil terbaik didapat dengan metode algoritma FFT-2D dimana transformasi tanpa kompensasi probe mendapatkan nilai penyimpangan rata-rata sebesar 3.28886 dB, waktu komputasi 0.365671 detik, dan nilai Axial Ratio 38.8865 dB. Sedangkan untuk kondisi dengan memperhatikan kompensasi probe mendapatkan nilai penyimpangan rata-rata 3.035867 dB, waktu komputasi 0.485675 detik, dan Axial Ratio 40.3505 dB. Faktor kompensasi probe dapat menekan penyimpangan kesalahan khususnya pada daerah radiasi sidelobe dari antena.
Antenna measurement is conducted to determine the performance of the antenna. The common measurement system used is the far field method. However, if the antenna has a large dimension, the far-field edge that must be fulfilled in the measurement becomes longer. So, the antenna measurement conducted in Anechoic Chamber with antenna's farfield distance exceeding the dimension of the room can not be done. The solution to solve this problem is the near-field measurement system. Based on the coordinates of the surface measurements, there are three methods in the near field measurement: planar, cylindrical and spherical. In its implementation, all three methods increases in the complexity of its design. This study discusses about the design of software and near-field antenna measurement with cylindrical plane to complete the facilities in the anechoic chamber. The software is required to transform near-field data to the far-field data. The program also needed for reading data from measurement devices, setting up the angle of rotator rotation and antenna tracking movements in the area of measurement. Each component of the measurement connected with other components form a near-field antenna measurement system with cylindrical method. The output obtained from this research is a field radiation pattern E of the antenna under test. Testing of the program is conducted by comparing the transformation between nearfield data that transformed into far-field data and far field data simulated from the antenna. While the measurement system testing is conducted by comparing the near-field measurement data that are transformed into the far-field and data obtained from direct measurement of the far-field. The results of transformation by using simulation data yield error deviation of 3.184188 dB by using FFT-1D, 2.708618 dB by using FFT-2D, and 3.5184181 dB by using numerical method. It shows that the transformation by using FFT-2D yields the most efficient and accurate results. When conducting the measurement of microstrip array 8-elemen antenna, the best results obtained with the method of FFT-2D algorithm. The results of transformation in the antenna measurement without probe compensation yield error deviation of 3.28886 dB, computation time of 0.365671 second, and Axial Ratio value of 38.8865 dB. Meanwhile, by using probe compensation, it is yielded error deviation of 3.035867 dB, computation time of 0.485675 second, and Axial Ratio value of 40.3505 dB. Probe compensation factor successfully suppressed deviation errors especially in the areas of antenna sidelobe radiation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30541
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sadeko Tukul
Abstrak :
Dimasa kini, konsumen tuntutan yang tinggl terhadap kualitas produk. Tuntutan ini telah membawa dunia industri kesebuah era baru, yaitu era otomasi industrl. Penggunaan lengan robot adalah salah satu penerapan otomasi industri, contolmya pada aplikasi pick and place pada pergudangan maupun penyimpanan. Untuk itu dirancanglah lengan robot silindris tiga derajat kebebasan dengan kontroler elektronis berbasis milcrokontroler ATMEL89C5l. Tiga sub-kontxoler digunakan dalam desain lengan robot ini untuk mengontrol tiga aktuator. Kontroler ini diberi masukan agar dapat bergerak secara manual dan otomatis. Perhitungan kecepatan gerak, dan kompensasi error dilakukan oleh PC, yang terhubung ke kontroler dengan menggunakan serial port RS-232- Selain itu, unluk mempermudah pengoperasian, maka panel operator menggunakan tampilan Graphic User Interface (GUI) yang didesain dengan Visual Basic 6.0. Aktuator yang digunakan unluk menggeraklcan lengan robot ini adalah DC servomotor yang sudah memiliki komponen feedback berupa incremental rotary photo encoder, dan dikontrol dengan Pulse #Grillz Modulation (PWM). Analisa dilakukan untuk konirol manual dan otomatis, dengan pengambilan data bempa waktu yang diperlulcan untuk menempuh sebuah jarak acuan. Pengambilan data dilakukan dengan memvariasikan person PWM. Hasil dari percobaan menunjukkan perbedaan yang signilikan dari waklu tempuh, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti torsi gangguau (noise), gaya gesek, karaktcristik DC servomotor yang digunakan, dan respon konlroler. ......Today, global consumers have higher requirements for product quality. This has set the industry into a new era, the automation era. The use of robotic ann is one ofthe implementation. Robotic arm can be applied for a pick and place application which can be used in a warehouse or storage facilities. In pursue of this requirements, we design a cylindrical robot with three degree of lieedom controlled with ATMEL 89C5l micro controller. Three sub-controllers are being used in this design to control three actuators. These controller are given input, so that they can move the actuators either manually or automatically. Speed calculation and error compensation are done inside the PC that is connected to controller by means of RS-232 serial ports. To make the operational easier, we also designed a Graphical User Interface (GUI) with Visual Basic 6.0. Actuators used to move the robot arm are DC-servomotors that have already have incremental rotary photo encoders acting as feedback Components. The input voltage is controlled with Pulse Width Modulation (PWM). Analysis is done for both manual and automatic control. Collected datas are time required for the ann to move over a specified range. Varying the PWM value collects data. The result indicates significant difference in time, this is due to several things, Such as torque disturbance, friction, DC-servomotors characteristics, and controller gain value for transient response.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Taufik Hidayat
Abstrak :
Parabolic solar concentrator merupakan salah satu pemanas air tenaga surya yang mempunyai kemampuan untuk membangkitkan uap air dengan temperatur yang tinggi, prinsip kerja parabolic solar concentrator yaitu mengkonsentrasikan panas matahari yang di dapat oleh oleh optik ke suatu titik. Keberhasilan alat uji ini di dasarkan pada volume air hasil destilasi dari alat tersebut.Penelitian desalinasi air laut ini dilakukan dengan menggunakan solar concentrator parabolic di buat dengan ukuran panjang 500 mm dan lebar 500 mm, dan titik fokusnya 100 mm, reflektor di rancang sedemikian rupa dan di sinari secara langsung, kolektor yang berisi sampel air laut di letakan di atas reflektor tepat pada posisi titik fokus. Selama pemanasan suhu di ukur dan diamati setiap 5 menit, hasil penelitian menunjukan bahwa suhu maksimal sampel air laut menggunakan reflektor sebesar 98,6°C dan suhu maksimum pada kolektor yaitu sebesar 165,8°C dan hasil volume destilasi yaitu sebesar 80 ml perjam. ......Parabolic solar concentrator is a solar water heater that has the ability to generate vapour at high temperatures, the working principle of solar parabolic concentrator that concentrates the sun's heat in the can by the optics to a point. The success of this test is based on the volume of water distilled from the tool.Research seawater desalination is done by using a solar concentrator parabolic created with a length of 500 mm and a width of 500 mm, and the focal point of 100 mm, the reflector is designed in such a way and illuminated directly, collectors which contains samples of sea water in the put on top right reflector at the focal point position. During the heating temperature is measured and observed every 5 minutes, research shows that the maximum temperature of the sea water sample using the reflector of 98.6°C and the maximum temperature at the collector is equal to 165.8°C and the results distillation volume amounting to 80 ml per hour.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library