Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haifani Eka Yuswanti
Abstrak :
Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang. Berkembangnya pembangunan sipil, sangat didorong oleh perkembangan teknologi beton dan produk beton yang semakin meningkat. Beton mutu tinggi merupakan salah satu produk beton yang dewasa ini semakin dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan dan keawetan beton. Selain itu tujuan penggunaan beton mutu tinggi akan memungkinkan untuk pembangunan gedung-gedung pencakar langit. Dalam pembuatan beton mutu tinggi tidak bisa terlepas dari hahan-bahan aditif seperti silica fume. Silica fume yang merupakan produk silicon atau ferrosilicon, sifat dan kandungan kimianya sangat tergantung pada sumber penambangan silicon itu sendiri. Kandungan kimia pada silica fume ini sangat berpengaruh pada performance dan durability beton. Untuk itu dibandingkan dua silica fume dari sumber yang berbeda yaitu silica fume A (dari New Zealand) dan silica fume B (dari Amerika). Keduanya diteliti sifat kuat tekan dan permeabilitasnya. Untuk menghasilkan beton mutu tinggi maka digunakan w/c ratio yang rendah. Untuk mengatasi kelecakan beton, maka digunakan admixture superplastisizer. Dalam penelitian ini nilai w/c adalah tetap sedangkan nilai slump bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan silica fume dari sumber yang berbeda terhadap kuat tekan dan permeabilitas beton. Selain itu juga untuk mengetahui kadar optimum untuk penggunaan masing-masing silica fume ini. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kadar silica fume yang optimum untuk bisa menghasilkan beton mutu tinggi untuk silica fume A adalah 5 % sedangkan untuk silica fume B adalah 10 %. Sedangkan kadar superplastisizer yang digunakan bervariasi antara 1,18 - 2,7 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Olya Adriansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Geopolimer telah mendapat perhatian yang sangat besar sebagai teknologi hijau dalam material kontruksi khususnya beton dan alternatif pengganti semen. Salah satu pengembangan teknologi geopolimer saat ini adalah geopolimer berbahan abu terbang. Proses sintesis geopolimer berbahan abu terbang dalam penelitian ini dilakukan pada konsentrasi larutan NaOH 6,5M, 8,6M, 10,5M dan 12.5M dengan penggantian sebagian kecil abu terbang yaitu 0%, 5%, 10% dan 15% pada termperatur curing 600C selama 24 jam. Hasil investigasi menunjukkan bahwa semakin besarnya konsentrasi larutan NaOH maka semakin besar sifat mekanik yang dihasilkan yaitu kekuatan tekan (compresive strength) 60,3MPa (12,5M) dan kekuatan lentur (flexural strength) 16MPa (10,5M), namun semakin tingginya kosentrasi larutan NaOH juga menyebabkan terbentuknya karbonasi pada pasta geopolimer. Disamping itu, penggantian silica fume diharapkan memberikan kekuatan lebih tinggi pada pasta geopolimer berdasarkan rasio Si/Al ternyata tidak sesuai yang diinginkan, kekuatan tekan turun dengan penambahan silica fume. Namun demikian, semakin tingginya kosentrasi larutan NaOH membuat kekuatan tekan pada penggantian silica fume sebesar 5% pada kosentrasi larutan NaOH 12, 5M meningkat menjadi 58,9 MPa.
Abstract
Geopolymers have attracted extensive attention as a green technology in construction materials, especially concrete and cement alternative. One of the current development in geopolymer technology is geopolymers made from fly ash. In this study, synthesis of geopolymer have been performed at concentration of 6,5 M NaOH, 8,6 M, 10,5 M and 12,5M by the replacement of fly ash fraction is 0%, 5%, 10% and 15% with silica fume at 60oC curing temperature for 24 hours. The result of investigation showed that the compressive strength 60,3 MPa (12,5M) and flexural strength 16 MPa (10,5M), but the higher concentration of NaOH causes formation of carbonated in geopolymer paste. In addition, the replacement of silica fume is expected to provide higher strength geopolymer pastes based on the ratio of Si/Al was not desired, the compressive strength decreased with addition of silica fume. However, the higher concentration of NaOH by the replacement of fly ash fraction 5% with silica fume, increased to 58,9 MPa at concentration of 12, 5M NaOH.
2012
T31535
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Faereza Nugraha
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membuat mortar menggunakan limbah kertas yang telah di proses dan di olah dan bahan tambah Silica fume dan superplasticizer, untuk mendapatkan mortar yang ramah lingkungan, memenuhi standar dan diharapkan memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan mortar yang menggunakan agregat alam. Benda uji penilitian dibuat dengan persentase bubur kertas 40%, penambahan Superplasticizer 1% dari berat semen, dan Silica Fume 2%, 4%, dan 6% terhadap berat semen yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silica fume dan superplasticizer terhadap mortar dengan penggunaan bubur kertas Pengujian Kuat Tekan dilakukan pada hari ke- 7, 14, 21, 28, dan 56. Pengujian densitas, daya serap air, kuat lentur, dan modulus elastisitas dilakukan pada hari ke- 28 sedangkan pengujian susut dilakukan hingga hari ke- 28. Dari rata-rata hasil pengujian pada umur 28 hari, sampel dengan silica fume 4% memiliki nilai kuat tekan dan kuat lentur paling tinggi yaitu masing-masing sebesar 21.08 MPa dan 7.17 MPa. Susut terbesar terjadi pada sampel dengan penambahan silica fume sebesar 2% yaitu dengan nilai kumulatif sebesar 0.0763%. Densitas terbesar ada pada sampel dengan penambahan silica fume sebesar 4% yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 1.73 gr/cm3. Dan untuk daya serap air paling rendah dimiliki oleh sampel dengan penambahan silica fume sebesar 6% yaitu dengan nilai rata-rata 3.9%.
This research object is make mortar using waste paper which has been in the process and in though and materials Silica fume and superplasticizer added, to obtain a mortar that is environmentally friendly, standardized, and are expected to have better mechanical properties than the mortar that use natural aggregates. Penilitian test specimen made with the percentage of pulp 40%, 1% of superplasticizer, and Silica Fume 2%, 4% and 6% of the weight of cement used. The purpose of this research is to know the influence of the addition of silica fume and superplasticizer of compressive strength of mortar. Compressive Strength Tests performed on days 7th, 14th, 21th, 28th, and 56th. Testing of density, water absorption, flexural strength, and modulus of elasticity performed on day 28th, while testing the losses made until the ke- 28. Average result at age 28 day, samples with addition 4% of silica fume have the highest score for compressive and flexural strength with each of them 21.08 Mpa and 7.17 MPa. The highest shrinkage happened on samples with addition 2% of silica fume with the cumulative result 0.0763%. The highest score for density happened on samples with addition 4% of fly ash with the average result 1.73 gr/cm3. And for absorption, the lowest score happened on samples with addition 6% of silica fume with average result 3.9%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandjar I. Bondan
Abstrak :
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian mekanik beton (kuat tekan, modulus elastisitas, kuat lentur, rangkak dan susut) mutu tinggi dan baton mutu normal. Beton mutu tinggi dibuat dengan w/c 0,28 dan menggunakan bahan tambah silica fume dan superplasticizer. Nilai modulus elastisitas tekan beton diambil berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton dengan pemberian beban secara bertahap sebesar 2 ton. Benda uji yang digunakan adalah benda uji silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Modulus elastisitas tarik beton diambil dari hasil pengujian kuat lentur balok beton tanpa tulangan yang pada sisi tarik balok dipasang strain gauge untuk mengetahui besarnya regangan berdasarkan beban yang diberikan. Ukuran benda uji adalah 15 x 15 x 60 cm. Pengujian modulus elastisitas beton dilakukan setelah mencapai umur 28 hari. Pengamatan susut (shrinkage) beton berlangsung selama 90 hari pada balok beton tanpa tulangan dengan ukuran 10 x 10 x 50 cm. Sedangkan pengujian rangkak (creep) beton dilakukan pada benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm selama 90 hari setelah berumur 28 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa beton mutu tinggi memiliki kecuraman yang lebih tajam pada daerah elastis kurva hubungan tegangan regangan baton, dengan demikian besarnya modulus elastisitas lebih besar dibandingkan dengan beton mutu normal. Korelasi antara modulus elastisitas tekan dan tarik dengan kuat tekannya mempunyai niai yang mirip, Ec= Etrk=4300/ f'c . Hasil pengujian rangkak yang dianalisa berdasarkan model Fxs Newtonian dan pengujian susut yang didekati dengan formulasi Lorman, menunjukkan bahwa beton yang menggunakan silica fume memiliki regangan lebih kecil dibanding dengan beton tanpa menggunakan silica fume, dan mendekati persamaan empiris yang disarankan ACI.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Nafian Priatmojo
Abstrak :
Beton merupakan material penting yang banyak digunakan dalam pembangunan infrastruktur. Sehingga penggunaan semen sebagai bahan dasar pengikat beton juga akan semakin meningkat setiap tahunnya. Namun yang harus diperhatikan dalam proses produksi semen ini ialah terjadinya pelepasan karbon dioksida (CO2) yang sangat banyak ke atmosfer dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan material lain sebagai bahan pengganti semen yang lebih ramah lingkungan. Beton geopolimer merupakan salah satu alternatif untuk menggantikan beton yang berbahan dasar semen sebagai material yang kurang ramah lingkungan. Pembuatan beton geopolimer tidak menggunakan semen sebagai bahan pengikat melainkan menggunakan Abu Terbang (Fly Ash) sebagai penggantinya yang kaya akan Silika dan Alumina dan dapat bereaksi dengan cairan alkalin untuk menghasilkan bahan pengikat (binder). Penggunaan silica fume sebesar 10% dalam campuran pasta juga akan diamati dalam pengaruh terhadap sifat mekanik beton setelah beton direndam dalam lingkungan air danau selama 1 bulan. Tes kuat tekan menggunakan sampel berbentuk silinder 15x30cm dengan curing selama 72 jam pada suhu 800C dilakukan untuk membandingkan setiap benda uji dari komposisi silica fume dan juga kondisi lingkungan yang berbeda. Hasil studi menunjukkan bahwa kuat tekan beton dipengaruhi oleh penambahan 10% silica fume dan juga dalam kondisi perendaman di air danau. Nilai kuat tekan beton geopolimer tanpa silica fumesebelum perendaman memiliki kekuatan rata-rata 23,65 MPa dan menurun setelah direndam dalam air danau sebesar 9,20 MPa menjadi 14,45 Mpa. Sedangkan kuat tekan beton geopolimer dengan penambahan 10% silica fume sebelum perendaman memiliki kekuatan rata-rata 11,82 MPa dan meningkat setelah direndam dalam air danau sebesar 6 MPa menjadi 17,80 MPa. Selain itu uji XRD juga dilakukan pada beton setelah perendaman untuk mengetahui unsur-unsur yang terbentuk pada beton ketika berada di lingkungan air danau. Hasil XRD menunjukkan adanya kandungan kuarsa dan microcline (KAlSi3O8) pada beton dengan penambahan 10% silica fume. Microcline sendiri memiliki nilai kekuatan yang baik pada skala Mohs yaitu sebesar 6 (orthoclase). Sedangkan hasil XRD pada beton geopolimer tanpa penambahan silica fumedidapatkan kandungan kuarsa, microcline(KAlSi3O8), calcite (CaCO3) dan CSH (Calcium Silicate Hydrate). Adanya kandungan calcite (CaCO3) dan CSH menunjukkan terperangkapnya udara pada beton dan juga perembesan air yang terjadi yang menyebabkan terjadinya reaksi hidrasi sehingga dapat menurunkan kekuatan beton geopolimer setelah perendaman.
Concrete is an important material and widely used in building construction. Therefore, the use of cement as concrete binder will also increase within the next few years. However, the release of Carbon Dioxyde during the production of cement can be harmful for environment. To overcome this difficulty, another material is needed to replacement. Geopolymer concrete is one of the alternative materials that can be used without any side effects towards environment. Cement is not used during the production of Geopolymer Concrete. Instead, Fly Ash is used as a binder because of its richness in Silica and Alumina and its capability to react with alkaline solution to produce a binder. The use of silica fume amounting to 10% of the mixture will also be observed on its effects towards the mechanical properties of geopolymer concrete that was submerged inside the fresh water lake for a month. Compressive strength tests using samples of cylindrical 15x30cm with curing for 72 hours at a temperature of 800C was performed to compare each samples of geopolymer concrete with difference in silica fume composition and different environmental condition. The compressive strength of geopolymer concrete without silica fume before immersion has an average of 23.65 MPa and decreased after immersion in water lake at 9.20 MPa to 14.45 MPa. While the geopolymer concrete compressive strength with the addition of 10% silica fume before immersion has an average power of 11.82 MPa and increased after immersion in water lake by 6 MPa to 17.80 MPa. XRD test was also conducted after submerging the geopolymer concrete to analyze elements that was formed when the concrete was being submerged inside the lake. XRD results showed the content of quartz and microcline (KAlSi3O8) in geopolymer concrete with the addition of 10% silica fume. Microcline itself has good hardness on the Mohs scale is equal to 6 (orthoclase). While the results of XRD on geopolymer concrete without the addition of silica fume content of quartz, microcline (KAlSi3O8), calcite (CaCO3) and CSH (Calcium Silicate Hydrate). The content of calcite (CaCO3) and CSH showed air trapping in the concrete and water seepage that occurs the causes of hydration reaction so as to reduce the strength of geopolymer concrete after soaking.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library