Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pranata Jaya
Abstrak :
Organoclay adalah lempung yang disintesis dengan bahan organik ODTMABr tanpa mengubah struktur kimianya. Pergeseran puncak (001) difaktogram menunjukkan bahwa ODTMABr berhasil masuk ke dalam lapisan lempung. Basal spacing pada organoclay lebih besar dibandingkan dengan basal spacing bentonit. Uji FTIR menunjukkan bahwa organoclay Tapanuli (OCT-C18) terinterkalasi oleh surfaktan ODTMABr. Sintesis antara Polyvinyl Alcohol (PVA) dan OCT dalam jumlah sedikit yaitu PVA/OCT-C18 5% atau kurang menghasilkan nanokomposit berstruktur eksfoliasi. Penambahan OCT-C18 memberi peningkatan kekuatan mekanik dan modulus elastisitas PVA/OCT-C18, tetapi memberi penurunan regangan pada PVA/OCT-C18 7%. Hasil SEM pada permukaan patahan menunjukkan peningkatan kekuatan mekanik dan teramatinya peningkatan kekasaran permukaan patahan. Banyak dan besar rongga pada PVA/OCT-C18 mempengaruhi kekuatan mekanik PVA/OCT-C18. ......Organoclay was synthesized using ODTMABr surfactant without changing its chemical structure. The diffractogram showed that the (001) peak shifted and this indicated that the organoclay layers were intercalacted. The basal spacing of organoclay which was higher than of bentonite. The FTIR results indicated the ODTMABr surfactant intercalated the clay layers. Synthesis of Polyvinyl Alcohol (PVA) and small amounts of OCT-C18 less than 5% wt, produced exfoliated nanocomposite structure. The addition of OCT-C18 improved mechanical strength and modulus of elasticity, but it decreased the value of strain of PVA/OCT-C18 composites. SEM observation results on the fracture surface showed that the enchanted of mechanical strength of PVA/OCT-C18 followed by the roughness of fracture surface. The number of voids or cavities on PVA/OCTC18 affected the mechanical strength of PVA/OCT-C18.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Mukodas
Abstrak :
Nanokomposit polimer merupakan bahan yang terdiri dari paduan polimer dan partikel-partikel pendispersi dengan ukuran nanometer, misalnya partikel clay. Nanokomposit memiliki kelebihan dibandingkan dengan komposit konvesional diantaranya, modulus , kekuatan, dan hambatan panasnya lebih tinggi . Agar clay terdispersi di dalam polimer, maka reaksi pertukaran ion harus dilakukan pada clay agar permukaan clay kompatibel dengan polimer sehingga memudahkan bagi molekul polimer masuk di antara lapisan clay tersebut. Metode pembuatan nanokomposit berbasis polypropylene (PP) dalam penelitian ini adalah pencampuran langsung polypropylene ( PP ) dengan Organo Layered Silicate (OLS) dan Polipropylene grafted Maleic Anhydride ( PP-g-MA ) dengan menggunakan twin screw extruder. Hasil XRD dan TEM, dari nanokomposit polypropylene - clay menunjukkan bahwa bahan mempunyai struktur eksfoliasi dan interkalasi. Struktur eksfoliasi diperoleh pada sampel PP - OLS I.44 PT yang mengalami satu kali ekstrusi pada 100 rpm. Sampel ini menunjukkan kenaikan kuat tarik dan HDT masing-masing sebesar 7,36% dan 30,06% terhadap PP murni. Sampel dengan dua kali ekstrusi memiliki kenaikan modulus elastisitas sebesar 41.19% dan HDT sebesar 29,38%. ......Polimer nanocomposites are materials that are formed by polimer and dispersed particles in nanometer size, such as clay particles. Polimer nanocomposites have better properties, such as modulus, strength, and heat recistance, compared to the conventional composites. In order to make the clay particles disperse within the polimer, a cation exchange reaction must be done on the clay surface so that the polimer moleculer one able to get into space between the layers. In tha research, polypropylene based nanocomposites were prepared by a direct mixing with polypropylene (PP) with organo layered silicate (OLS) and polypropylene grafted Maleic Anhydride (PP-g-MA) using a twin-screw extruder. The XRD and TEM analysis from this PP-clay nanocomposites showed that an exfoliated and an intercalted structures were formed. Exfolition structure was found on the PP-OLS I.44 PT samples which wereprepared by one time extrusion on a 100 rpm. These sample show on increasis on tensile strength and HDT of 7,36% and 30,06% respectively compared to pristine PP.Two times extrution on the samples result on the increasing of elastic modulus by 41,19% and HDT by 29,38%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Liston Putra
Abstrak :
Teknologi laminasi yang sedang dikembangkan untuk lambung kapal cepat saat ini adalah metode Vacuum Assisted Resin Transfer Moulded (VARTM) dimana metode ini belum familiar di Indonesia. Metode ini diaplikasikan pada kapal cepat karena membutuhkan material yang cukup ringan dan kekuatan yang tinggi untuk meningkatkan performance dan kecepatan kapal. Kendala yang dihadapi saat menggunakan laminasi metode VARTM adalah sulitnya pihak klas untuk menentukan ketebalan optimum yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan yang disyaratkan oleh klas. Dengan berat fiber yang sama, metode ini menghasilkan ketebalan hasil laminasi lebih tipis sehingga peraturan sebelumnya tidak bisa dijadikan pedoman untuk menentukan ketebalannya karena akan terjadinya kelebihan material dan kapal menjadi lebih berat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari material yang digunakan pada metode VARTM yaitu serat E-glass jenis multiaxial dengan matriks vinyl ester tipe Ripoxy R-802 EX-1. Spesimen dibuat dalam bentuk lamina dan laminated kemudian diuji tarik dan lengkung. Spesimen laminate dibuat dua bentuk susunan yaitu symmetry laminates dan quasi isotropic laminates. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tarik dan modulus dari material ini dengan metode VARTM sangat tinggi dari persyaratan klas. Susunan yang paling optimal untuk diaplikasikan pada lambung kapal cepat adalah quasi isotropic laminates. Dengan fiber content yang sama, kekuatan meningkat 16% - 19%. Dengan hasil pengujian ini dapat diketahui ketebalan optimum pada lambung dengan metode VARTM. ......Lamination technology that is being developed at this time is Vacuum Assisted Resin Transfer Moulded (VARTM) where this method has not been familiar in Indonesia. This method has been aplicated in High Speed Craft because it needs light and high strength material for increase performance and speed of ship. The Problem occur when using VARTM fabrication is Class find it difficult to determine optimum thickness to achieve strength of class. With the same fiber weight, This method produce thin laminate so that the previous rules could not be used as guidelines to determine optimum thickness because it will make over material and overweight. This research has been done to determine the mechanical properties of the material used in the VARTM method that are multiaxial E-glass fiber with a Ripoxy type R-802 vinyl ester matrix. Specimens has been made in lamina and laminated then tensile test and flexural test. Laminate specimens has been made two forms of composition that are symmetry laminates and quasi isotropic laminates. The test results showed that tensile strength and modulus values of this material with VARTM is very high than class requirements. The most optimal configuration to be applied in high speed craft hull is quasi isotropic laminates. With the same fiber content, strength increase of 16% - 19%. With the results of this testing can be found on the optimum thickness of the hull with VARTM method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sriati Djaprie
Abstrak :
ABSTRAK
Besi tuang nodular (BTN) adalah salah satu jenis besi tuang, dan merupakan bahan baku teknik yang memiliki potensial untuk dikembangkan penggunaannya di dalam negeri. Sesuai dengan tujuan pemakaian, BTN harus memiliki karakteristik mudah diproses, mudah diolah dalam permesinan, memiliki sifat mekanik mencakup kekuatan tarik, keuletan, ketangguhan, ketahanan aus, ketahanan fatik, yang baik.

Untuk meningkatkan sifat mekanik BTN tersebut, dapat dilakukan usaha perlakuan panas austemper.

Sifat mekanik yang didapatkan melalui austemper tergantung pada variabel proses metalurgi tersebut, termasuk temperatur dan waktu austenitisasi, serta temperatur dan waktu austemper. Efek dari variabel metalurgi terhadap struktur dan sifat mekanik dibahas dalam penelitian ini.
Depok: Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sriati Djaprie
Depok: Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yunan Hasbi
Abstrak :

Penelitian ini bertujuan memperoleh parameter optimal variabel proses dalam menghasilkan baja bainit Fe-Ni dengan kekuatan mencapai 1400 MPa yang mengacu standar rel tipe R60. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan kandungan Ni yaitu 0%, 1%, 2%, 3% dan 4% berat. Selanjutnya sampel baja dilakukan canai dingin dengan variasi reduksi 10%, 30%, 50% dan 70%. Proses pemanasan diawali dengan austenisasi pada suhu 945 °C selama 20 menit dan dilanjutkan proses austemper pada suhu 400 °C selama 30 menit kemudian didinginkan menggunakan dua jenis media pendingin yaitu air dan udara. Struktur mikro dari analisis metalografi menggunakan etsa warna menunjukkan fasa bainit mulai terbentuk pada sampel Fe-3Ni. Ukuran butir semakin kecil seiring peningkatan unsur Ni. Adanya unsur Si mampu menekan pembentukan sementit karbida dengan dibuktikan tidak adanya kemunculan karbida melalui analisis Scanning Electron Microscopy (SEM). Analisis fasa juga dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Pengujian tarik menunjukkan nilai optimal diperoleh pada baja Fe-4Ni red.70% berpendingin udara dengan nilai mencapai 972 MPa. Nilai kekerasan juga mengalami peningkatan seiring peningkatan unsur Ni.


The purpose of this study is to obtain optimal parameters from each variable process in producing Fe-Ni bainite steel with the target tensile strength up to 1400 MPa that fulfill the R60 standard. The study was conducted by varying the Ni content in steel which is 0%, 1%, 2%, 3% and 4% wt. Furthermore, steel specimens were carried out through cold rolled with various reduction of 10%, 30%, 50%, and 70%. The heating process starts at 945° C for 20 minutes and followed by austempering at 400 ° C for 30 minutes then cooled using two types of cooling media namely water and air. The microstructure of metallographic by color etching showed that the bainite phase appears to form in Fe-3Ni specimens for all cooling media. Grain size gets smaller as the nickel content increases. There was no indication about the existence of cementite carbide as evidenced by Scanning Electron Microscopy (SEM) analysis. Phase analysis was also carried out using X-Ray Diffraction (XRD) for further information. Tensile testing shows that the optimal value was obtained in red.70% Fe-4Ni steel with air cooling that is 972 MPa. The hardness also increases as Ni content increase.

Keywords: Lateritic steel, austempering, cold rolling, nickel, mechanical properties, railrod

2019
T53206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Krisma Yessi
Abstrak :
Karet alam merupakan salah satu komoditas terbesar yang ada di Indonesia. Hanya saja Karet alam tidak dapat digunakan dalam bentuk murni karena sifat mekaniknya yang rendah. Oleh karena itu, perlu penambahan aditif seperti vulkanisir dan pengisi dalam senyawa karet untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Pengisi yang umum adalah karbon hitam yang tidak mendukung teknologi hijau. Sebagai upaya untuk mengatasinya digunakan lignin sebagai pengisi yang murah dengan jumlah melimpah dan dapat terurai. Hanya saja penggunaan lignin sebagai pengisi karet alam (NR) memiliki masalah utama yaitu misibilitas antara NR dan lignin karena NR adalah polimer non-polar sedangkan lignin adalah polimer polar. Dari penelitian yang sudah dilakukan sifat mekanik kekerasan bertambah dengan adanya pengaruh lignin yang ditambahkan tetapi tidak demikian dengan sifat tariknya yang mengalami penurunan, hal ini karena tidak kompatibelnya karet alam dan lignin. Upaya yang dilakukan adalah dengan menambahkan coupling agent yang dibuat dari campuran lateks dan selulosa bakteri. Penelitian berhasil membuat coupling agent karet alam dan selulosa bakteri yang kemudian ditambahkan ke karet alam dan lignin. Diperoleh peningkatan sifat mekanik yaitu kekerasan dan kuat tarik untuk lignin 30 phr dan lignin 50 phr dengan penambahan coupling agent 2 dan 4 phr. Sedangkan untuk ketahanan termal tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Peningkatan sifat mekanik ini menjadi katalis dalam peningkatan penggunaan bahan yang dapat diperbaharui dalam sektor industri karet. ...... Natural rubber is one of the largest commodities in Indonesia. Natural rubber cannot be utilised in its pure form due to its poor mechanical properties. It is therefore necessary to add additives such as vulcanizers and fillers to enhance the mechanical properties of rubber compounds. A common filler is carbon black, which does not support green technology. In an effort to address this issue, lignin is used as a cheap, abundant, and biodegradable filler. However, the use of lignin as a filler for natural rubber (NR) has a significant problem due to the incompatibility of natural rubber and lignin because NR is a non-polar polymer while lignin is a polar polymer. This research indicates that the mechanical properties of hardness increase when lignin is added, while the tensile properties decrease. Experiments are made by combining latex and bacterial cellulose to create a coupling agent. This study was successful in producing natural rubber- bacterial cellulose coupling agents, which were subsequently combined with natural rubber and lignin. The enhanced mechanical properties, including hardness and tensile strength, were obtained for lignin (30 phr and 50 phr) through the addition of coupling agents (2 phr and 4 phr). Meanwhile, the thermal resistance does not have a significant effect. This increase in mechanical properties has become a catalyst for increasing the use of renewable materials in the rubber industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Shafia Afkari
Abstrak :
Komposit berpenguat serat alam dikembangkan oleh para peneliti dan industri sebagai salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan serat sintetis sebagai penguat bahan komposit. Serat kenaf Sumberejo merupakan salah satu serat alam yang melimpah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanik dan termal komposit laminat epoksi berpenguat serat kenaf Sumberejo yang dipabrikasi menggunakan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI). Serat dengan perlakuan alkali disusun dengan orientasi 0o/0o/0o/0o dan 0o/90o/0o/90o. Pengukuran densitas, pengujian mekanik, dan Thermo Gravimetric Analysis (TGA) dilakukan pada epoksi dan komposit. Hasil uji mekanik menunjukkan bahwa kuat tarik, lentur, dan tekan komposit epoksi berpenguat serat kenaf Sumberejo dengan orientasi serat 0o/0o/0o/0o lebih tinggi daripada komposit dengan orientasi serat 0o/90o/0o/90o, dengan nilai masing-masing (96,61 ± 10,18) MPa, (131,01 ± 6,60) MPa, dan (71,96 ± 5,50) MPa. Pengamatan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa komposit memiliki daya rekat serat-matriks yang baik. Suhu degradasi maksimum kedua komposit adalah 357 oC. Mengacu pada Standar Nasional Indonesia 01-4449-2006, kedua komposit dikelompokkan sebagai Papan Serat Kerapatan Tinggi tipe T2 45. ......Natural fiber reinforced composites have been developed by researchers and industries as a solution to reduce the use of synthetic fibers as composite reinforcements. Sumberejo kenaf fiber is one of the abundant natural fibers in Indonesia. This study aimed to analyze the mechanical and thermal properties of Sumberejo kenaf fiber reinforced epoxy laminated composites fabricated using Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI) method. The alkaline-treated fibers were arranged in the orientation of 0o/0o/0o/0o and 0o/90o/0o/90o. Density measurement, mechanical testings, and thermo gravimetric analysis (TGA) were carried out on epoxy and the composites. The results of the mechanical test showed that the tensile, flexural, and compression strengths of Sumberejo kenaf fiber reinforced epoxy composites with 0o/0o/0o/0o fiber orientation were higher than those of the composites with 0o/90o/0o/90o fiber orientation, with the values of (96.61 ± 10.18) MPa, (131.01 ± 6.60) MPa, and (71.96 ± 5.50) MPa, respectively. Scanning Electron Microscope (SEM) observations showed that the composites had good fiber-matrix adhesion. The maximum degradation temperature of the two composites is 357 oC. According to the Indonesian National Standard 01-4449-2006, the two composites were classified as T2 45 High Density Fiberboard.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Subhan
Abstrak :
Dalam dekade terakhir ini, teknologi biopolymer komposit yang diperkuat dengan serat alami semakin menjadi perhatian dengan kelebihan-kelebihannya yaitu biaya murah, performa yang baik dan ringan untuk menggantikan komposit yang berasal dari synthetic polymers atau glass fibre. Pada makalah ini akan dibahas sifat-sifat mekanik komposit yang berasal dari PLA dan serat flax dari serat alami. Komposisi material yang digunakan adalah terdiri dari PLA murni, PLA/10% volume fiber, PLA/20% volume fiber dan PLA/30% volume fiber. Perlakuan material dimulai dari mencampur PLA dan serat flax menurut komposisinya, proses ekstrusi, proses granulasi, dan proses injection molding. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik, bengkok, torsi, tekan dan impact. Dari hasil percobaan menunjukkan nilai modulus dari masing-masing pengujian meningkat dengan bertambahnya volume fiber. Ini menunjukkan bahwa kekakuan dari komposit meningkat dengan bertambahnya volume fiber. Nilai modulus elastisitas yang tertinggi sebesar 7144.33 MPa pada komposit yang mengandung 30% serat flax dan 70% PLA. Hasil ini menunjukkan bahwa biodegradable komposit yang berasal dari serat alami dan biopolymer mempunyai potensi dikembangkan untuk menggantikan komposit yang berasal dari synthetic polymers atau glass fibre. ......During the last few years, natural fibre reinforced biopolymer composites technology is focused on creating low cost, high performance, and lightweight materials to replace synthetic polymers or glass fibre composites. In this paper will discuss about the mechanical properties of PLA and flax fibre for natural fibre reinforced composites. Composition observed in this study consisted of pure PLA, 10% fibre volume, 20% fibre volume and 30% fibre volume. Preparation of specimens started from mixing PLA and flax fibre in accordance the composition, extrusion, granulation and injection molding. Testing is carried out a tensile test, flexural test, torsion test, compressive test and impact test. From research results showed the value of the modulus of each test is increasing with the increasing fibre volume fraction. It shows the stiffness composites increased with the increasing fibre volume fraction. The highest value of modulus of elasticity is 7144.33 Mpa for composites containing 30% flax fibre and 70% PLA. The results showed that biodegradable composites derived from natural fibres and biopolymer have a great potential to be developed as a replacement composite materials derived from synthetic polymers or glass fibre.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T29568
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Sudrajat
Abstrak :
ABSTRAK
Terapan teknologi beton pada bidang konstruksi semakin berkembang disamping karena aspek kemudahan pengerjaan dan nilai ekonomis beton merupakan nilai tambah. Penggunaan beton sebagai penahan radiasi untuk unit radiologi, instalasi radio metalurgi ( RMI ) reaktor untuk penelitian dan reaktor nuklir pembangkit listrik yang berhubungan dengan paparan radiasi.

Beton untuk berbagai tipe telah dipergunakan secara luas sebagai struktur penahan radiasi untuk peketja dan peralatan terhadap paparan radiasi yang merusak dan partikel nuklir. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari beton penahan radiasi adalah beton harus memiliki kandungan Hidrogen tinggi untuk menangkap neutron cepat ( fast neutron ), beton harus mempunyai daya tahan terhadap tegangan panas ( thermal stresses ) yang diakibatkan panas dari penangkapan neutron dan selanjutnya beton harus mempunyai massa yang cukup padat untuk mengatenuasi sinar gamma. Beton penahan radiasi harus tahan terhadap panas radiasi dari sistem selama rnasa operasi. Diketahui bahwa kemampuan beton menyerap sinar gamma proporsional terhadap densitasnya, ketebalan perisai bisa dikurangi bila dipergunakan beton dengan densitas tinggi. Densitas beton bisa dinaikan dengan mempergunakan agregat dengan specific gravity tinggi. Material dengan densitas tinggi tersebut diantaranya adalah : Barit, Hematit, Limonit,Magnetit dan agregat berat artifisial seperti steelslag, dan srap iron atau iron ore.

Untuk terapan khusus perlu memodifikasi beton densitas tinggi dengan menambah kandungan Hidro gen dan elemen pendukung yang memiliki penampang lintang lintasan dengan efektifitas besar ( large effective removal cross section ) dengan tujuan mengatenuasi radiasi neutron dan sinar gamma. Untuk memperlambat neutron cepat beton harus mengandung material ringan seperti Hidrogen. Dari komposisi unsur penyusun agregat berat diketahui bahwa densitas tinggi tidak sebanding dengan kandungan Hidrogen tinggi. Karena hal tersebut di atas disyaratkan untuk disain fasilitas bangunan nuldir dipenuhi sifa -sifat nuklir ( nuclear properties) dan sifat-sifat fisik dan mekanik ( physical and mechanical properties ) yang memberikan suatu kinerja tinggi dari penahan radiasi dalam pengoperasian.

Atenuasi dapat diartikan sebagai kemampuan suatu material untuk mengurangi intensitas paparan radiasi yang melaluinya. Sebagian radiasi berasal dari proses fisi, hanya neutron dan foton yang memiliki kemampuan cukup untuk penetrasi dan mengakibatkan kerusakan biologi terhadap beton yang menjadi masalah. Untuk kasus neutron, spektrum energi tinggi dihasilkan Iangsung dari proses fisi dan untuk foton, sumber energi gamma tinggi yang didistribusikan rnelalui inti dan penahan radiasi sebagai akibat dari energi terikat yang terlepas ketika neutron diserap oleh inti.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari karakteristik atenuasi dari material dan sifat-sifat mekanik yang memenuhi kriteria sebagai material penahan radiasi seperti ketahanan ( durability ), efektivitas terhadap paparan radiasi dan ekonomis. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu altenatif material penahan radiasi dengan proyeksi pada fasilitas bangunan nuklir.
1996
S34634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>