Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudi Rusman
1993
S29879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Kamil
Abstrak :
Indonesia memiliki cadangan gas alam masih cukup tinggi. Namun kualitas gas alam yang diproduksi saat ini masih kurang baik karena pengaruh kandungan gas non-hidrokarbon yang menjadi gas polutan yang terkandung dalam gas alam, seperti H2S, SO2, SO3, RSH dan lain-lain. Tingginya kandungan gas sulfur tersebut dapat menurunkan daya bakar gas alam, selain itu dapat merusak sarana yang terkait dengan pengolahan gas alam dan merusak sarana yang menggunakan gas alam sebagai bahan bakar serta emisinya dapat mencemari lingkungan. Salah satu solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan bakteri pereduksi sulfur untuk mereduksi kandungan sulfur dalam gas alam. Jenis bakteri ini dapat mengoksidasi senyawa sulfur untuk menghasilkan energi. Bakteri sulfur dapat menyimpan dan atau menggunakan sulfur elemental atau komponen organik sulfur untuk metabolisme selnya. Dalam penelitian ini bakteri pendegradasi sulfur yang digunakan adalah Thiobacillus thioparus. Dan senyawa sulfur yang digunakan adalah Natrium thiosulfat, Na2S203 dengan konsentrasi 200, 400, dan 600 ppm. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat ketahanan bakteri Thiobacillus thioparus terhadap variasi konsentrasi senyawa sulfur secara umum mengalami lag fase pada 12 jam pertama, lalu mengalami fase eksponensial dimana pertumbuhan bakteri sangat cepat selama 30 atau 36 jam dan mengalami penurunan populasi pada jam ke-54. Dan laju degradasi sulfur oleh bakteri Thiobacillus thioparus semakin besar konsentrasi substrat, maka laju degradasi akan semakin besar hingga mencapai nilai maksimum, dan kemudian menurun dengan bertambahnya konsentrasi substrat. ......Indonesia have natural gas reserve still high enough. But the quality of produced natural gas in this time still unfavourable because obstetrical influence of non-hidrokarbon gas becoming polutan gas which implied in natural gas, like H2S, SO2, SO3, RSH and etc. Obstetrical height of the sulphur gas can degrade energy burn natural gas, besides can destroy medium which related to processing of natural gas and destroy medium using natural gas upon which burn and also its emission can contaminate environment. One of the best solutions to overcome this problem by using sulphur reducing bacteria to reducing sulphur content in natural gas. this bacteria type can oxidize sulphur compound to yield energi. Sulphur bacteria earn save and or use elemental sulphur or organic component of sulphur for the metabolism of cell. In this research the sulfur reducer bacteria which used is Thiobacillus thioparus. And sulfur compound which used is Natrium thiosulfat, N2S2O3 with consentration 200, 400, 600 ppm. Pursuant to result of research, mount Thiobacillus thioparus bacteria resilience to sulphur compound concentration variation in general experience of phase lag at 12 first hour, then experience of eksponensial phase where growth bacterium very quickly during 30 or 36 hour and experience of degradation population at hour of 54. And fast of sulphur degradasi by ever greater Thiobacillus thioparus bacterium of substrat concentration, hence accelerateing degradasi will be ever greater till reach maximum, and then decrease by increasing substrat concentration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yandy
Abstrak :
Biosolar merupakan salah satu bahan bakar diesel yang paling banyak dimanfaatkan di Indonesia. Biosolar memiliki kandungan senyawa sulfur yang sangat tinggi. Senyawa sulfur dalam Biosolar dapat menyebabkan dampak negatif bagi mesin, lingkungan, dan kesehatan manusia sehingga perlu diturunkan untuk memenuhi standar internasional maupun untuk efisiensi penggunaan mesin diesel. Salah satu metode untuk menurunkan kadar sulfur adalah desulfurisasi oksidatif katalitik (Cat-ODS) yang memiliki keunggulan dapat dilakukan pada suhu dan tekanan rendah dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Pada penelitian ini, proses Cat-ODS terhadap senyawa sulfur di dalam Biosolar menggunakan oksidator hidrogen peroksida dan katalis Co-Fe/γ-Al2O3. Proses Cat-ODS dilakukan pada wadah berpengaduk menggunakan Biosolar 25 mL, katalis dengan loading inti aktif 24,63%, promotor 0 sampai 6,64%, dan penyangga katalis 72,05% serta rasio molar oksidator dengan sulfur (O/S) 120:1. Kondisi operasi Cat-ODS dilakukan pada waktu oksidasi 30 menit dan dioksidasi pada suhu 40 sampai 70°C. Setelah proses oksidasi, senyawa sulfur dalam Biosolar berubah menjadi senyawa sulfone yang dipisahkan menggunakan metode sentrifugasi. Kandungan senyawa sulfur pada Biosolar setelah Cat-ODS dianalisis menggunakan spektroskopi FTIR. Persen desulfurisasi terbaik pada penelitian ini didapat pada suhu 50°C, katalis Co-Fe/γ-Al2O3 5 gram, waktu reaksi oksidasi selama 30 menit, dan rasio O/S 120:1 dengan nilai sebesar 9,787%. .....Biodiesel is one of the most widely used diesel fuels in Indonesia. Biodiesel contains very high sulfur compounds. Sulfur compounds in biodiesel can cause negative impacts on engines, the environment, and human health, so they need to be reduced to meet international standards and for the efficiency of using diesel engines. One method to reduce sulfur content is catalytic oxidative desulfurization (Cat-ODS) which has the advantage that it can be carried out at low temperatures and pressures and does not require large costs. In this study, the Cat-ODS process for sulfur compounds in biodiesel used hydrogen peroxide as an oxidant and a Co-Fe/γ-Al2O3 catalyst. The Cat-ODS process was carried out in a stirred container using 25 mL biodiesel, a catalyst with an active core loading of 24.63%, a promoter of 0 to 6.64%, and a catalyst support of 72.05% and a molar ratio of oxidizing agent to sulfur (O/S) 120:1. Cat-ODS operating conditions were carried out at an oxidation time of 30 minutes and oxidized at a temperature of 40 to 70°C. After the oxidation process, the sulfur compounds in biodiesel turn into sulfone compounds which are separated using the centrifugation method. The content of sulfur compounds in biodiesel after Cat-ODS was analyzed using FTIR spectroscopy. The best desulfurization percentage in this study was obtained at a temperature of 50°C, 5 grams of Co-Fe/γ-Al2O3 catalyst, an oxidation reaction time of 30 minutes, and an O/S ratio of 120:1 with a value of 9.787%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario P.
Abstrak :
Selain dapat menurunkan keekonomisan gas bumi, gas buang yang mengandung senyawa Sulfur juga memiliki potensi untuk menimbulkan pencemaran udara jika terlepas ke udara. Senyawa sulfur seperti pada Hidrogen Sulfida pada konsentrasi di atas ambang batas yaitu 2 ppm sudah dapat membahayakan karena bersifat toksik Untuk mengurangi kadar senyawa ini dapat dilakukan dengan proses adsorpsi dengan menggunakan zeolit Alam Lampung sebagai adsorben. Pada penelitian ini, dilakukan beberapa proses perlakuan terhadap zeolit alam lampung untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam mengadsorpsi senyawa sulfur. Sampel gas yang digunakan adalah campuran udara - Tiosulfat. Sedangkan uji adsorpsi udara murni dilakukan sebagai kondisi referensi. Proses perlakuan adsorben yang dilakukan pada penelitian ini meliputi: Proses Dealuminasi yaitu dengan perendaman adsorben pada larutan HF 3% selama 20 menit; Proses pertukaran ion dalam larutan NH4NO3 0,1 N selama 2 jam dan dengan proses kalsinasi pada suhu 530 _C selama 5 jam. Sedangkan variasi modifikasi perlakuan (treatment) zeolit yang dilakukan yaitu: Zeolit murni, Zeolit Dealuminasi, Zeolit Dealuminasi + Kalsinasi (Zeolit DK), Zeolit Dealuminasi + Pertukaran Ion (Zeolit DP) dan Zeolit Dealuminasi + Pertukaran Ion + Kalsinasi (Zeolit DPK). Berdasarkan hasil uji coba adsorpsi senyawa Sulfur dari berbagai jenis zeolit tersebut di atas diperoleh suatu hasil (secara kualitatif) bahwa bila proses Dealuminasi dilakukan sebagai perlakuan awal dapat menyebabkan kerusakan struktur zeolit yang dapat menurunkan luas permukaannya. Pada uji adsorpsi udara pada suhu ruang dengan laju alir udara 51,52 ml/s untuk zeolit Dealuminasi diperoleh hasil yang optimal sebesar 60 % N2 maupun O2 dapat teradsorp, sedangkan pada uji adsorpsi senyawa sulfur dari campuran udara - Tiosulfat pada kondisi operasi yang sama diperoleh hasil yang optimal pada zeolit alami. Selain itu dari percobaan terbukti bahwa senyawa sulfur yang bersifat polar dengan mudah dapat teradsorp dibandingkan Nitrogen dan Oksigen dalam udara yang bersifat nonpolar. ......In addition to reduce the income of Natural gas, exhaust gas, containing Sulphuric compound also has the problem to cause air pollution. Sulphuric compound like Hydrogen Sulfide is very dangerous outside its limit (2 ppm) because of its toxic characteristic. To reduce the pollutant level from sulphuric compound, can be done by the adsorption process using Lampung natural zeolit as an adsorben. This research do the several treatment of Lampung natural zeolit to enhance its effort in Sulphuric compound adsorption process. In this project, the mixing of Air ' Tiosulfate is used as a sample. In additon, the processs of pure air adsorption is done as a reference condition. The adsorben treatment in this research includes Dealumination process with dilute adsorben in HF 3% mixture within 20 minutes; Ion exchange process in NH4NO3 0,1 N mixture within 2 hours; finally with kalsination at 530 _C within 5 hours. Moreover, the variation of treatment modification of zeolit is done, including: Pure zeolit, Dealumination zeolit, Dealumination + Kalsination zeolit (DK zeolit), Dealumination + Ion exchange zeolit (DP zeolit), and Dealumination + Ion exchange + Kalsination zeolit (DPK zeolit). Based on the result of Sulphuric compound adsorption process from all kind of zeolit above, the research conclude that if Dealumination process is done as the first treatment, then it can damage the zeolit structure. Next, can descend the surface area of zeolit itself. The processs of pure air adsorption at 25 0C with air flowrate at 51,52 ml/s result the optimal condition. This condition is reached by Dealumination zeolit which can adsorp N2 until 60 %, the same result has been shown in O2. Nevertheless, Sulphuric compound adsorption process from its mixing at the same operation condition result the different thing. This process result the optimal condition by Pure zeolit. Also, the research proved that sulphuric compound which has the polar characteristic of its band easily can be adsorped than Nitrogen and Oxygen which has the nonpolar characteristic of its band.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49813
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library