Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yurahman
Abstrak :
Modifikasi elektroda Au yang merupakan salah satu metoda alternatif yang dapat dipilih sebagai sensor kimia untuk analisis ion logam Cu2+. Modifikasi elektroda Au dilakukan dengan cara mengimobilisasi 2-aminoetanatiol pada permukaan elektroda Au membentuk self assembled monolayers yang difungsionalisasikan dengan EDTA. Imobilisasi EDTA pada permukaan elektroda melalui pembentukan ikatan amida antara gugus karboksil dari EDTA dengan gugus amina dari 2-aminoetanatiol. Pembentukan ikatan amida dipercepat dengan menggunakan katalis EDC dan NHS. Karakterisasi dan pengukuran elektroda Au termodifikasi dilakukan secara elektrokimia dengan teknik voltametri siklik. Hasil penelitian menunjukan modifikasi permukaan elektroda emas dengan 2-aminoetanatiol difungsionalisasi dengan EDTA telah dapat digunakan untuk penentuan logam Cu2+ dengan optimasi pengukuran pada pH 4.0, waktu akumulasi 10 detik, scan rate 150 mV/s, batas deteksi 2,526x10-5 M, luas elektroda yang digunakan 2.697x10-4 cm2. Elektroda termodifikasi EDTA stabil digunakan dalam satu hari setelah modifikasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S30667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfianda Dwi Rahmawati
Abstrak :
Ion logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) merupakan salah satu jenis logam berat dengan efek toksisitas dan racun yang tinggi terhadap mahluk hidup yang banyak ditemukan dalam limbah industri cat dan pipa timbal. Penumpukan timbal dapat menyebabkan gangguan ginjal, tekanan darah tinggi maupun kerusakan otak dan penumpukan tembaga menyebabkan kerusakan pada hati dan menyebabkan kanker. Ion logam tersebut dapat dideteksi menggunakan Screen Printed Electrode (SPE.) Metode ini tergolong sederhana, ukurannya yang kecil, sampel sedikit, murah, efektif dan banyak digunakan dengan batas deteksi yang rendah. Elektroda kerja pada SPE dimodifikasi menggunakan nanopartikel Au-TA-DNS dengan metode dropping untuk mendeteksi keberadaan ion logam berat timbal (Pb) dan tembaga (Cu). Adanya atom N dengan elektron bebas pada Dansylhydrazine (DNS) dapat digunakan untuk berikatan dengan ion logam. Pengukuran dilakukan dengan metode Anodic Stripping Voltammetry (ASV) pada rentang potensial - 1,3 V s/d + 0,4 V. Hasil pengukuran menggunakan metode ASV memperlihatkan puncak oksidasi. Respon arus terhadap larutan logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada elektroda kerja termodifikasi nanopartikel Au-TA-DNS menunjukkan linearitas yang baik dimana nilai linearitas masing – masing logam 0,9467 dan 0,967 pada rentang kosentrasi 1 – 100ppb. Hal ini menunjukkan bahwa elektroda kerja yang dimodifikasi nanopartikel Au- TA-DNS dapat digunakan sebagai elektroda kerja menggantikan elektroda karbo pada SPE dengan meningkatkan sensitivitas. ......Lead (Pb) and copper (Cu) metal ions are a type of heavy metal with high toxicity and toxic effects on living creatures which are often found in lead paint and pipe industrial waste. A buildup of lead can cause kidney problems, high blood pressure or brain damage and a buildup of copper causes damage to the liver and causes cancer. These metal ions can be detected using a Screen Print Electrode (SPE). This method is relatively simple, small in size, small in sample, cheap, effective and widely used with a low detection limit. The working electrode on the SPE was modified using Au-TA-DNS nanoparticles with a drop-casting method to detect the presence of heavy metal ions lead (Pb) and copper (Cu). The presence of an N atom with free electrons in Dansylhydrazine (DNS) can be used to bind with metal ions. Measurements were carried out using the Anodic Stripping Voltammetry (ASV) method at a potential range of - 1.3 V to + 0.4 V. The results of measurements using the ASV method show oxidation peaks. The current response to the metal solution of lead (Pb) and copper (Cu) on the Au-TA-DNS nanoparticle modified working electrode shows good linearity where the linearity value for each metal is 0.9467 and 0.967 in the concentration range 1 – 100ppb. This shows that the Au-TA-DNS nanoparticle modified working electrode can be used as a working electrode to replace the carbon electrode in SPE by increasing sensitivity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Mega Panji Santosa
Abstrak :
Elektroda selektif ion (ISE) Kalium merupakan salah satu sensor kimia yang banyak dikembangkan karena penting dan praktis dalam aplikasi biomedis. Prinsip kerja ISE yaitu dengan mengukur aktivitas ionik menggunakan metode potensiometri. ISE yang digunakan dalam penelitian ini adalah Screen Printed Electrode (SPE) , dengan menggunakan voltametri siklik (CV), lapisan polianilin diendapkan pada elektroda karbon, dengan pemindaian mikroskop elektron. Polianilin (PANI) digunakan sebagai transduser karena memiliki konduktivitas yang tinggi di dalam air dan mudah disintesis. Polimetil metakrilat – Butil Akrilat digunakan sebagai ion selektif membran (ISM) dan valinomisin digunakan sebagai ionofor selektif. Modifikasi dilakukan dengan metode potensiometri melalui voltametri siklik. Hasil modifikasi ISE dikarakterisasi menggunakan Fourier-TransformInfraRed Spectroscopy (FTIR) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Uji performma analisis terhadap ion kalium dilakukan dengan pengukuran linearitas, Limit of Detection (LOD), selektivitas, presisi dan akurasi. Persamaan yang didapat dari uji linearitas ,dengan y = - 61,119x + 407,46 dengan nilai R2 sebesar 0,9924, yang menunjukkan bahwa nilai sensitivitas yang didapat dari ISE termodifikasi yaitu sebesar 58,175 mV, dan limit of detection (LOD) pada penelitian ini sebesar 10-5,4866 dimana ion Kalium dapat terdeteksi.ISE memmiliki selektifitas yang baik dengan nilai koefisien selektifitas masing- masing terhadap ion Na sebesar 3,659 x 10-4 ,Mg sebesar 1,719 x 10-10, dan Ca sebesar 2,351 x 10-9 ......Potassium ion selective electrode (ISE) is one of the chemical sensors that has been widely developed because it is important and practical in biomedical applications. The working principle of ISE is to measure ionic activity using the potentiometric method. The ISE used in this study is a Screen Printed Electrode (SPE), using cyclic voltammetry (CV), a polyaniline layer is deposited on a carbon electrode, by scanning electron microscopy. Polyaniline (PANI) is used as a transducer because it has high conductivity in water and is easy to synthesize. Polymethyl methacrylate – Butyl Acrylate was used as an ion selective membrane (ISM) and valinomycin was used as a selective ionophore. Modification is done by potentiometric method through cyclic voltammetry. The modified ISE was characterized using Fourier-Transform InfraRed Spectroscopy (FTIR) and Scanning Electron Microscopy (SEM). The analysis performance test of potassium ion was carried out by measuring linearity, Limit of Detection (LOD), selectivity, precision and accuracy. The equation obtained from the linearity test, with y = -61.119x + 407.46 with an R2 value of 0.9924, which indicates that the sensitivity value obtained from the modified ISE is 58.175 mV, and the limit of detection (LOD) in this study of 10-5.4866 where Potassium ions can be detected. ISE has a good selectivity with a selectivity coefficient of 3.659 x 10-4 for Na ions, 1.719 x 10-10 for Mg, and 2.351 x 10- 9 for Ca.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adha Masfufa
Abstrak :
Paper Electroanalytical Devices (PeAD) merupakan salah satu perangkat sensor kimia yang mulai banyak dikembangkan karena luasnya bidang aplikasi, salah satunya adalah untuk mendeteksi logam berat. Prinsip kerja dari PeAD yaitu dengan mengukur konsentrasi logam dari hasil reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan metode potensiometri. Pada penelitian ini PeAD dikembangkan dengan adanya elektrodeposisi logam Bismut secara in situ pada elektroda, dengan menggunakan voltametri pelucutan anodik gelombang persegi (SWASV), logam Bismut dideposisi dengan membetuk film lapis tipis Bi pada permukaan elektroda dan dilakukan pemindaian dengan mikroskop elektron. Logam Bismut digunakan sebagai modifikator elektroda karena memiliki kapasitas untuk membentuk paduan dengan logam berat, seperti Pb dan Cd, selain itu juga karena sifatnya yang kurang beracun dan memiliki jendela potensial negatif yang besar sehingga proses pembentukan ikatan dengan logam dapat terjadi. Pengujian variasi pH, variasi potensial deposisi, dan variasi konsentrasi penambahan Bismut, dilakukan untuk mendapatkan hasil pengujian yang optimum, dan diperoleh kondisi optimum pada pH larutan 4,6 dengan potensial deposisi -1,2 V, dan penamabahan 1 mg/L Bismut. PeAD. Yang berhasil di fabrikasi kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan Scanning Electron Micsroscopy (SEM), Fourier-Transform Infra Red (FTIR), Contact Angle Meter (CAM). Uji performa analisis PeAD terhadap ion logam berat Pb dan Cd dilakukan dengan pengukuran linearitas, Limit of Detection (LOD), Limit of Quantification (LOQ), interferensi, presisi, dan akurasi. Persamaan yang didapat dari uji linearitas, dengan y = 1.4508 + 0.1723 [Cd (II)] dengan R2 = 0.9839 dan y = 0.6789 + 0.1218 [Pb (II)] dengan R2 = 0.9851, yang menunjukkan bahwa nilai sensitivitas PeAD untuk logam Cd sebesar 1.4508 μA dan logam Pb sebesar 0.6434 μA, dan LOD untuk logam Cd dan Pb yaitu 6.43 µg/L dan 7.01 µg/L, dengan LOQ yaitu 22.07 µg/L dan 23.39 µg/L. ......Paper Electroanalytical Devices (PeAD) is one of the chemical sensor devices that has been widely developed due to its wide application in various field, one of which is detecting heavy metals. The working principle of PeAD is to measure the metal concentration from the reduction and oxidation reactions using the potentiometric method. In this study, PeAD was developed by the presence of in situ electrodeposition of Bismuth metal on the electrode, using square wave anodic stripping voltammetry (SWASV). Bismuth metal was deposited by forming a thin layer of Bi film on the electrode surface and then scanning with an electron microscope. Bismuth metal is used as an electrode modifier because it has the capacity to form alloys with heavy metals, such as Pb and Cd, as well as because it is less toxic and has a large negative potential window so that the process of bonding with metals can occur. Test for Variations in pH, variations in the deposition potential, and variations in the concentration of addition of Bismuth, were carried out to obtain optimum test results. The optimum conditions were obtained at a solution pH of 4.6 with a deposition potential of -1.2 V, with the addition of 1 mg/L Bismuth. The PeAD that were successfully fabricated were then characterized using Scanning Electron Microscopy (SEM), Fourier-Transform Infra-Red (FTIR), and Contact Angle Meter (CAM). Analysis performance test of PeAD for heavy metal ions Pb and Cd was carried out by measuring linearity, Limit of Detection (LOD), Limit of Quantification (LOQ), interference, precision, and accuracy. The equation obtained from the linearity test, with y = 1.4508 + 0.1723 [Cd (II)] with R2 = 0.9839 and with y = 0.6789 + 0.1218 [Pb (II)] with R2 = 0.9851, which shows that the metal sensitivity value of PeAD is 1.4508 µA for Cd and 0.6434 µA for Pb, and the LOD for Cd and Pb were 6.43 µg/L and 7.01 µg/L, with LOQ 22.07 µg/L and 23.39 µg/L.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library