Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Abiyyu `Alim
Abstrak :
Kebutuhan listrik di Indonesia pada saat ini sebagian besar masih disumbangkan oleh pembangkit listrtik berbahan bakar fosil seperti batu bara, gas, dan minyak bumi. Tetapi bahan bakar fosil tersebut lama kelamaan pasti akan habis. Indonesia bisa memanfatkan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah perairan, Indonesia sangat berpotensi menggunakan energi dari arus laut sebagai sumber energi listrik. Salah satu cara pemanfaatan energi arus air laut adalah dengan menggunakan turbin tidal, dengan memanfaatkan pasang surut air laut, turbin tidal dapat berputar dan menghasilkan energi. Salah satu perairan di Indonesia yang dapat diterapkan turbin pasang surut air laut adalah Selat Larantuka dikarenakan selat ini memiliki arus yang cukup kuat. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besar torsi, besar daya, dan besar efisiensi yang dapat dihasilkan oleh turbin tidal rancangan, dan juga mengetahui hubungan jumlah bilah terhadap efisiensi turbin serta mengetahui perbandingan daya yang dapat dihasilkan oleh turbin rancangan dengan turbin percontohan. Pada studi ini dilakukan variasi jumlah bilah turbin yaitu variasi 2 bilah, 3 bilah, dan juga 4 bilah. Berdasarkan hasil studi, didapatkan torsi, daya, dan efisiensi terbesar adalah pada turbin 3 bilah dengan efisiensi sebesar 37%. ......Most of the electricity needs in Indonesia are still being supplied by fossil fuel-fired power plants such as coal, gas and oil. But these fossil fuels will eventually run out. Indonesia can take advantage of renewable energy to meet electricity needs in Indonesia. As an archipelagic country that has many territorial waters, Indonesia has the potential to use energy from ocean currents as a source of electrical energy. One way of exploiting the energy of seawater currents is by using a tidal turbine, by utilizing the tides, the tidal turbine can rotate and produce energy. One of the waters in Indonesia that can be used for tidal turbines is the Larantuka Strait because this strait has strong currents. This study aims to determine the amount of torque, power, and efficiency that can be produced by an undesigned turbine, and also to determine the relationship between the number of blades and turbine efficiency and to determine the ratio of power that can be produced by a designed turbine to a pilot turbine. In this study, variations in the number of turbine blades were carried out, namely variations of 2 blades, 3 blades, and also 4 blades. Based on the results of the study, the greatest torque, power and efficiency was obtained in a 3 blades turbine with an efficiency of 37%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam masyarakat pesisir terutama di wilayah pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau jaringan listrik nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai upaya diversifikasi energi, seperti pemanfaatan potensi energi arus laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui morfologi dasar laut dan sifat-sifat hidro-oseanografi sebagai referensi lokasi yang tepat dalam pemanfaatan energi arus laut. Lokasi penelitian di Selat Larantuka antara Pulau Flores dan Pulau Adonara ? Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian berupa pengukuran arus, pengamatan pasang surut, pengamatan parameter meteorologi dan kondisi morfologi pesisir dan dasar laut daerah penelitian. Penelitian menunjukkan lokasi penempatan turbin arus laut cukup memenuhi syarat dengan morfologi relatif landai pada kedalaman ± 20 meter dan dekat dari pemukiman penduduk. Berdasarkan hasil analisis pengukuran arus dengan ADCP bergerak diperoleh distribusi kecepatan arus yang terendah adalah 0.004 m/det dan tertinggi 3.68 m/det. Sedangkan dari hasil pengukuran arus dengan ADCP stasioner diperoleh harga kecepatan arus terendah adalah 0.002 m/det dan tertinggi sekitar 2.83 m/det. Kondisi ini erat kaitannya dengan tipe pasang surut di daerah penelitian, yaitu tipe semi diurnal dengan dua kali kejadian pasang dan dua kali kejadian surut dalam waktu 24 jam. Jadi, hasil analisis energi arus ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik.
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Muthiah Karimah
Abstrak :
Pada tahun 2013 rasio elektrifikasi di Indonesia hanya 78,06%, artinya masih banyak daerah yang belum teraliri oleh listrik. Padahal sumber daya energi terbarukan di Indonesia mencapai 1,2 x 109 MW, tapi yang termanfaatkan hanya 4.679,37 MW. Hal ini menunjukkan perlunya optimalisasi terhadap sumber daya energi terbarukan di Indonesia, salah satunya adalah energi yang berasal dari laut. Energi lautan terdiri dari beberapa sumber energi, yakni energi arus laut termasuk energi pasang surutdi dalamnya, energi ombak, energi yang berasal dari perbedaan kadar garam, energi hasil konversi energi dari perbedaan panas laut, dan lainnya. Salah satu yang kini sedang dikembangkan adalah Pembanggkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) dengan menggunakan teknologi Vertical Axis Turbines yakni, Turbin Darrieus. Turbin Darrieus merupakan salah satu teknologi PLTAL yang dinilai paling cocok dengan kondisi di Indonesia, yakni dengan kecepatan arus laut yang tidak begitu besar, serta arah arus laut yang bidirectional yang disebabkan oleh gaya coriolis. Salah satu daerah yang berpotensi yakni, Selat Larantuka. Menurut perhitungan ACDP, kecepatan rata-rata arus di Selat Larantuka pada kedalaman 5 meter sebesar 1,84 m/s dengan rapat daya 3.192,62 watt/m2. TurbinDarrieus yang digunakan berdiameter 3,6 m dan tinggi 2,5 m dengan efisiensi sebesar 40% dapat menghasilkan energi listrik sebesar 3,39 kW pada kecepatan 1,84 m/s. PLTAL ini dapat menjadi sumber energi alternatif yang dapat terhubung off-grid maupun on-grid untuk memenuhi beban daya.
In 2013 electrification ratio in Indonesia is only 78.06%. This percentage shows there are still many areas that has not access to electricity. However, renewable energy resources in Indonesia reach 1,2 x 109 MW, but only 4.679.37 MW that can be utilized. Therefore, the optimize of renewable energy resources in Indonesia are needed. One of them is Ocean Energy. The Ocean Energy consisting various energy such as tidal energy, wave energy, Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), and salinity gradient energy. The one that is being developed is the ocean current power plant by using technology of vertical axis turbine, namely Darrieus Turbines. Darrieus turbines is one of the ocean current power plant technology which is consideredsuitable with Indonesia's condition. For instance, the speed of ocean current that are not so high and the direction of ocean currents that bidirectional caused by coriolis force. One of the potential areas is Larantuka Strait. According to the calculations of the ACDP, the average speed of the current in Larantuka Strait at a depth of 5 meters, amounting to 1,84 m/s with a power density 3.192,62 watts/m2. Darrieus turbine that is used has diameter 3,6 m, high 2,5 m with an efficiency of 40% that can generate electrical energy to 3,9 kW. The ocean current power plant can be alternative energy sources,it can be connected to off-grid or on-grid to meet the power load.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library