Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , 1984
959.86 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Freta Oktarina
Abstrak :
Pasar merupakan satu simpul penting di dalam ruang kota. Sebagai generator perekonomian dan tempatberkumpul bagi masyarakat, pasar berperan besar dalam mengarahkan kota dan membentuk struktur sosio-budaya masyarakat. Salah satu pasar paling berpengaruh di Indonesia adalah Pasar Tanah Abang, sebuah pusat grosir tekstil terletak di Kota Jakarta. Dengan intensitas perdagangan yang tinggi, Pasar Tanah Abang tidak saja telah menghidupkan Jakarta, namun merupakan tonggak perekonomian nasional yang menjangkau hingga ke berbagai pelosok daerah. Di sisi lain, dengan kedudukan strategis yang dimilikinya Pasar Tanah Abang juga merupakan sumber permasalahan bagi kota dan pemicu hadirnya beragam konflik ruang. Ruang adalah sebuah produksi sejarah. Di balik kehadiran sebuah pasar terkandung perjalanan yang menghantarkannya untuk sampai pada keberadaan hari ini. Pasar Tanah Abang yang dibangun pada tahun 1735 merupakan di antara jejak kolonial yang masih terus hidup hingga era pasca kemerdekaan. Kolonialisme telah mengambil volume begitu besar di dalam perjalanan Indonesia. Konflik-konflik di dalam ruang kota hari ini sebagian lahir dari konstruksi ideologi yang terbangun pada era kolonial. Penelitian Pasar Tanah Abang digagas sebagai suatu langkah untuk lebih mengenali aspek-aspek terkait keberlangsungan pasar dan memperoleh pemahaman lebih menyeluruh, terutama dalam penjelasan mengenai jejak historis pasar. Melalui kajian arsip dan dokumen, penelitian mencoba menelusuri peran kuasa pengelolaan pasar dan perdagangan tekstil di dalam ruang-ruang pasar untuk menggali makna di balik keberadaan arsitektur Pasar Tanah Abang sejak pasar berdiri hingga kini. Temuan menunjukkan jejak historis Pasar Tanah Abang merupakan sebuah ceruk yang menyimpan satu rentang perjalanan mengenai perkembangan pasar dan arsitektur di Indonesia beserta segenap aspek yang melingkupinya. Pasar Tanah Abang adalah sebuah gambaran mengenai peran kuasa kota dalam pembangunan pasar dan intervensi yang berlangsung di sepanjang pengelolaan pasar, paradigma di dalam konsep pasar di Indonesia sebagai ruang transisi dari pasar tradisional era kolonial menuju pasar modern pasca kemerdekaan, dan peran perdagangan tekstil sebagai sebuah kekuatan di dalam pergerakan pasar Indonesia bersamaan merupakan pengarah serta penentu sistem kemasyarakata ......The market is an important node in the urban space. As a generator of the economy and a gathering place for the community, the market plays a major role in directing the city and shaping the socio-cultural structure of society. One of the most influential markets in Indonesia is Tanah Abang Market, a textile wholesale center located in Jakarta City. With a high trading intensity, Tanah Abang Market has not only revived Jakarta, but is a pillar of the national economy that reaches out to various remote areas. On the other hand, with its strategic position, Tanah Abang Market is also a source of problems for the city and a trigger for various spatial conflicts. Space is a historical production. Behind the presence of a market is a journey that led the market to arrive at its existence today. Tanah Abang Market, which was built in 1735, is one of the colonial traces that have survived into the post-independence era. Colonialism has taken up so much volume in Indonesia's journey. Conflicts in urban space today are partly born of ideological constructions that were built in the colonial era. The Tanah Abang Market research was initiated as a step to better identify aspects related to market sustainability and gain a more comprehensive understanding, especially in explaining the historical traces of the market. Through archive and document studies, the research tries to trace the role of the power of market management and textile trade in market spaces to explore the meaning behind the existence of Tanah Abang Market architecture since the market was built in the colonial era until now. The findings show that the historical footprint of Tanah Abang Market is a niche that stores a range of journeys regarding the development of markets and architecture in Indonesia and all the aspects that surround it. Tanah Abang Market is an illustration of the role of city power in market development and the interventions that take place throughout market management, a paradigm in the concept of the market in Indonesia as a transitional space from the colonial era traditional market to the post-independence modern market, and the role of textile trade as a force in the movement of the Indonesian market as well as a guide and determinant of the social system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poznan: Department of Dutch and Afrikaans Language, Literture and Culture the School of English at Adam Mickiewicz, University Poznan Poland,
050 WER
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Betavia : Bestuur in Nederlandsch - Indie
050 KT 14 (1925)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar
Abstrak :
Transportasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam segala aktivitas kehidupan rnanusia. Ada berbagai macam jcnis iransportasi dalain icalitas kehidupan manusia. Salah satunya yang diperkenalkan pemerintahan kolonial Belanda dalam kehidupan masyarakat Sumatra Barat adalah kereta api. Adanya transporiasi keiela api ui Sumatra Barat yang sebelumnya hanya nicngenal jenis alat angkut tradisional, tentu mcmbawa pengaruh tertentu terhadap aktivitas kchidupaii masyarakat Sumatra Barat. Oleh karena itu ada dua pokok permasalahan yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana proses dan perkembangan pembangunan jalan kereta api di Sumatra Barat? Kedua, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Sumatra Barat? Untuk mendapatkan pemahamafi secaia baik pennasalahan ini digunakan teori inovasi sebagaimana diungkapkan Marcel Clement dan teori perkembangan ekonomi seperti yang dijcWf.*m Liudblad. Penelitian ini menempuh tahapan sesuai metode sejarah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan penulisan. Data-data yang digunakan terdiri dari data primer dan sektmder. Data primer meliputi arsip, dokumen, koran, majalah sezaman. Sedangfcan data sekunder terdiri dari buku-buku dan artikel. Angkutan kereta api iiu scmiiri muncul tidak bisa dilepaskan dari potensi ekonomi yang terdapat di Sumatra Barat. Potensi yang terdapat di wilayah ini tidak saja karena adanya batu bara yang dibutuhkan pada masa itu untuk dunia pelayaran, tetapi juga disebabkan hasil pertanian yang tumbuh menjadi komoditi ekspor. Faktor lainnya yang mempercepat dibangunnya jaringan. laiu lintas kereta api itu adalah kondisi lalu lintas di Sumatra Barat yang masih sederhana dan ditemukannya teknologi kereta api pegunungan. Jalan raya yang ada kurang menguntungkan untuk kepentingan perdagartgan, karena barang-barang yang diperdagangkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke kota Padang sebagai basis ekspor pemerintahan kolonial Belanda. Dalam membangun jaringan lalu lintas kereta api di Sumatra Barat, dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 1887-1896 yang mempakan tahap utama dari seluruh rute jaringan lalu lintas kereta api Sumatra Barat. Pada tahap ini pembangunan tertuju kc daerah darek (pedalaman). Tahap kedua tahun 1906-1924 yang dalam pembangunannya merupakan rute tambahan sebagai akibat munculnya sentra ekonomi baru, selain sentra yang telah ada pada tahap pertama, Pembangunan dilaksanakan dengan memberikan kompensasi ganti rugi tanah terhadap tanah rakyat yang digunakan. Sampai tahun 1910 pemanfaatan angkutan kereta api belum menunjukkan hasil yang maksimal. Setelah itu sejalan dengan makin meningkaifwa jumlan barang yang di ekspor ke pasaran internasional maupun di impor ke pasaran regional Sumatra Barat dan tingginya mobilhas penduduk yang nampak dari jumlah barang dan penumpang yang dibawa, fungsi ekonomi transportasi kereta api ini meningkat pesat. Sejak adanya angkutan kereta api semakin banyak para pemilik modal yang mengembangkan usahanya di Sumatra Barat. Mereka di samping membuka usaha perkebunan, adajuga yang membuka usaha tambang dan pabrik. Kedatangan para investor tersebut ikut mempengaruhi rneningkatnya jumlah ekspor dan impor, juga membuka kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduk. Meskipun para pekerja umumnya bekerja sebagai kuli, yang jelas jumlah pekerja meningkat dari waktu ke waktu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paris, France.: 2002
050 ARH
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Manchester: Manchester University Press, 1986
941.082 IMP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library