Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaidar Ghazali
"Pada tahun 1798 dengan mengelabui armada Inggeris di laut Tengah, Napoleon dengan armadanya yang diser_tai ahli-ahli kebudayaan tentang Mesir kuno dan Islam, dengan dentuman meriam berhasil mendarat di Mesir. Pa_da tahun 1802 dengan adanya Perjanjian Amiens di Peran_cis, antara Perancis dan Inggris, tentara Perancis ha_rus meninggalkan Mesir. Dengan berakhirnya pendudukan tentara Perancis, ne_gara Piramid ini bangun dari tidurnya dan melaksanankan modernisasi dan pembangunan. Gagasan-gagasan Napoleon dan pengaruh revolusi Perancis telah memberi inspira_si bagi bangsa Mesir untuk melaksanakan modernisasi. Modernisasi dan pembangunan Mesir yang dimulai sejak tahun 1805 itu dilaksanakan di bawah pimpinan Muhammad Ali Pasha. Oleh karena itu penulis tertarik untuk memilih _Muhammad Ali Pasha Sebagai Pelopor Pembaharuan di Mesir_, sebagai tema penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan negeri Mesir di bawah pemerin_tahan Muhammad Ali Pasha yang merupakan seorang perintis pembaharuan di Mesir pada abad sembilan belas. Di dalam penelitian untuk penulisan skripsi ini, penulis memakai metode penelitian pustaka_"
Depok: Universitas Indonesia, 1981
S13451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
"Penulis dalam Skripsi ini, mencoba menggambarkan bentuk gagasan nasionalisme Arab Nasser dan usaha-usahanya dalam merealisasikan gagasannya selama ini menjadi pemimpin Mesir. Gagasan nasionalismenya itu telah menjadi peranan panting keterlibatan Nasser dalam politik regional Arab. Didukung oleh faktor letak geografis dan sumber daya manusia Mesir, upaya realisasi gagasan Nasser mencapai puncaknya dengan terbentuknya Republik Persatuan Arab. Sejak pecahnya Republik Persatuan Arab pada tahun 1961 sambutan masyarakat terhadap gagasan Nasser terus menurun sampai perang Arab-Israel 1967 di mana Mesir mengalami kekalahan besar. Upaya-upaya selanjutnya selalu menemui kegagalan karena kendala internal maupun eksternal.Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Nasser tidak berhasil merealisasikan gagasan nasionalisme Arabnya yang terdiri dari tiga sila yaitu persatuan, sosialisme, dan kemerdekaan.;Penulis dalam Skripsi ini, mencoba menggambarkan bentuk gagasan nasionalisme Arab Nasser dan usaha-usahanya dalam merealisasikan gagasannya selama ini menjadi pemimpin Mesir. Gagasan nasionalismenya itu telah menjadi peranan panting keterlibatan Nasser dalam politik regional Arab. Didukung oleh faktor letak geografis dan sumber daya manusia Mesir, upaya realisasi gagasan Nasser mencapai puncaknya dengan terbentuknya Republik Persatuan Arab. Sejak pecahnya Republik Persatuan Arab pada tahun 1961 sambutan masyarakat terhadap gagasan Nasser terus menurun sampai perang Arab-Israel 1967 di mana Mesir mengalami kekalahan besar. Upaya-upaya selanjutnya selalu menemui kegagalan karena kendala internal maupun eksternal.Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Nasser tidak berhasil merealisasikan gagasan nasionalisme Arabnya yang terdiri dari tiga sila yaitu persatuan, sosialisme, dan kemerdekaan.;Penulis dalam Skripsi ini, mencoba menggambarkan bentuk gagasan nasionalisme Arab Nasser dan usaha-usahanya dalam merealisasikan gagasannya selama ini menjadi pemimpin Mesir. Gagasan nasionalismenya itu telah menjadi peranan panting keterlibatan Nasser dalam politik regional Arab. Didukung oleh faktor letak geografis dan sumber daya manusia Mesir, upaya realisasi gagasan Nasser mencapai puncaknya dengan terbentuknya Republik Persatuan Arab. Sejak pecahnya Republik Persatuan Arab pada tahun 1961 sambutan masyarakat terhadap gagasan Nasser terus menurun sampai perang Arab-Israel 1967 di mana Mesir mengalami kekalahan besar. Upaya-upaya selanjutnya selalu menemui kegagalan karena kendala internal maupun eksternal.Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Nasser tidak berhasil merealisasikan gagasan nasionalisme Arabnya yang terdiri dari tiga sila yaitu persatuan, sosialisme, dan kemerdekaan.;Penulis dalam Skripsi ini, mencoba menggambarkan bentuk gagasan nasionalisme Arab Nasser dan usaha-usahanya dalam merealisasikan gagasannya selama ini menjadi pemimpin Mesir. Gagasan nasionalismenya itu telah menjadi peranan panting keterlibatan Nasser dalam politik regional Arab. Didukung oleh faktor letak geografis dan sumber daya manusia Mesir, upaya realisasi gagasan Nasser mencapai puncaknya dengan terbentuknya Republik Persatuan Arab. Sejak pecahnya Republik Persatuan Arab pada tahun 1961 sambutan masyarakat terhadap gagasan Nasser terus menurun sampai perang Arab-Israel 1967 di mana Mesir mengalami kekalahan besar. Upaya-upaya selanjutnya selalu menemui kegagalan karena kendala internal maupun eksternal.Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Nasser tidak berhasil merealisasikan gagasan nasionalisme Arabnya yang terdiri dari tiga sila yaitu persatuan, sosialisme, dan kemerdekaan.;Penulis dalam Skripsi ini, mencoba menggambarkan bentuk gagasan nasionalisme Arab Nasser dan usaha-usahanya dalam merealisasikan gagasannya selama ini menjadi pemimpin Mesir. Gagasan nasionalismenya itu telah menjadi peranan panting keterlibatan Nasser dalam politik regional Arab. Didukung oleh faktor letak geografis dan sumber daya manusia Mesir, upaya realisasi gagasan Nasser mencapai puncaknya dengan terbentuknya Republik Persatuan Arab. Sejak pecahnya Republik Persatuan Arab pada tahun 1961 sambutan masyarakat terhadap gagasan Nasser terus menurun sampai perang Arab-Israel 1967 di mana Mesir mengalami kekalahan besar. Upaya-upaya selanjutnya selalu menemui kegagalan karena kendala internal maupun eksternal.Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Nasser tidak berhasil merealisasikan gagasan nasionalisme Arabnya yang terdiri dari tiga sila yaitu persatuan, sosialisme, dan kemerdekaan. Penulis dalam Skripsi ini, mencoba menggambarkan bentuk gagasan nasionalisme Arab Nasser dan usaha-usahanya dalam merealisasikan gagasannya selama ini menjadi pemimpin Mesir. Gagasan nasionalismenya itu telah menjadi peranan panting keterlibatan Nasser dalam politik regional Arab. Didukung oleh faktor letak geografis dan sumber daya manusia Mesir, upaya realisasi gagasan Nasser mencapai puncaknya dengan terbentuknya Republik Persatuan Arab. Sejak pecahnya Republik Persatuan Arab pada tahun 1961 sambutan masyarakat terhadap gagasan Nasser terus menurun sampai perang Arab-Israel 1967 di mana Mesir mengalami kekalahan besar. Upaya-upaya selanjutnya selalu menemui kegagalan karena kendala internal maupun eksternal.Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Nasser tidak berhasil merealisasikan gagasan nasionalisme Arabnya yang terdiri dari tiga sila yaitu persatuan, sosialisme, dan kemerdekaan. Penulis dalam Skripsi ini, mencoba menggambarkan bentuk gagasan nasionalisme Arab Nasser dan usaha-usahanya dalam merealisasikan gagasannya selama ini menjadi pemimpin Mesir. Gagasan nasionalismenya itu telah menjadi peranan panting keterlibatan Nasser dalam politik regional Arab. Didukung oleh faktor letak geografis dan sumber daya manusia Mesir, upaya realisasi gagasan Nasser mencapai puncaknya dengan terbentuknya Republik Persatuan Arab. Sejak pecahnya Republik Persatuan Arab pada tahun 1961 sambutan masyarakat terhadap gagasan Nasser terus menurun sampai perang Arab-Israel 1967 di mana Mesir mengalami kekalahan besar. Upaya-upaya selanjutnya selalu menemui kegagalan karena kendala internal maupun eksternal.Setelah menyajikan secara deskriptif, diperoleh gambaran bahwa pada akhirnya Nasser tidak berhasil merealisasikan gagasan nasionalisme Arabnya yang terdiri dari tiga sila yaitu persatuan, sosialisme, dan kemerdekaan."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S13414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library