Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Sutudi tentang Sejarah Kesehatan terutama di tingkat lokal memang belum banyak perhatian dalam penulisan dengan pendekatan sejarah.Oleh karena itu penelitian ini merupakan langkah awal mengaji sejarah kesehatan terutama yang berkaitan dengan penyakit menular yaitu malaria...
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syefri Luwis
Abstrak :
Penelitian mengenai pemberantasan penyakit pes di wilayah Malang pada tahun 1911 ? 1916 ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah kesehatan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menitikberatkan pada penggunaan sumber-sumber tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wabah pes yang terjadi di daerah Malang dan sekitarnya pada tahun 1911-1916 ini adalah wabah pes yang pertama kali melanda Hindia Belanda. Bersamaan dengan munculnya wabah ini, tahun 1911, Burgerlijken Geneeskundigen Dienst, Dinas Kesehatan Masyarakat, dibentuk. Tugas pertama dari dinas ini ialah memberantas penyakit ini. Penyakit ini berasal dari tikus yang terinfeksi basil pes dan disebarkan melalui gigitan kutu tikus yang menggigit manusia. Penyakit ini menyerang wilayah Malang dan sekitarnya karena wilayah ini lebih sejuk dari wilayah lain. Malang sendiri berada 442 meter di atas permukaan laut. Sehingga basil penyakit dapat bertahan hidup lebih lama dari pada di daerah yang berudara lebih panas. Pada tahun 1914, wabah pes mencapai puncaknya. Lebih dari 15.000 orang meninggal dunia. BGD kemudian membentuk satu dinas khusus untuk memberantas wabah ini. Pada tahun 1915 Dienst der Pestbestriding, Dinas Pemberantasan Pes, dibentuk. Dengan adanya dinas ini, korban penyakit ini bias ditekan hingga seminim mungkin. Dampak yang terjadi bagi daerah Malang dan sekitarnya akibat wabah ini adalah menyusutnya jumlah penduduk karena menjadi korban dari penyakit ini, semakin meningkatnya usaha pengobatan secara modern, diungsikannya penduduk ke barak-barak, pembongkaran dan perbaikan rumah agar terbebas dari wabah penyakit. Selain itu akibat dari wabah ini, kota Malang berhasil dibentuk pada tahun 1914. Pada tahun 1916, jumlah korban dari wabah penyakit ini turun hingga mencapai 595 orang. Hal ini membuat wilayah Malang dan sekitarnya dianggap telah bebas dari wabah penyakit pes ini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12663
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinny Setiadini Utami
Abstrak :
Artikel ini menjelaskan mengenai penegakan kode etik kedokteran yang dilakukan terhadap kasus pelanggaran etik oleh dokter yang terjadi di rentang tahun 1980-an. Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) adalah sebuah pedoman yang disusun bagi dokter dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Namun dengan berlakunya Kode Etik Kedokteran Indonesia, tidak menutup kemungkinan akan selalu terbuka celah bagi seorang dokter untuk melakukan tindakan yang melanggar pedoman tersebut. Dalam penelitian kali ini, tindakan pelanggaran tersebut dilakukan oleh dokter Gunawan Simon dari Bandung pada tahun 1984-1987. Pelanggaran yang dilakukan adalah mengobati pasien dengan metode pengobatan yang tidak sesuai dengan kaidah ilmu kedokteran dan memberikan obat hasil racikan sendiri yang belum teruji secara ilmu kedokteran kepada pasien. Tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap pasal dalam KODEKI yang saat itu berlaku. Fokus utama pembahasan dalam penelitian ini adalah upaya penegakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen Kesehatan (Depkes), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Sanksi yang diberikan atas pelanggaran tersebut adalah pemberhentian keanggotaan dan pencabutan izin praktik oleh IDI dan MKEK sebagai lembaga yang berwenang. Menurut penulis, Depkes, IDI dan MKEK sudah menerapkan upaya sebaik-baiknya, namun sanksi yang diberikan belum tegas sehingga tidak memberikan efek jera kepada dokter-dokter lainnya di tahun-tahun berikutnya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas proses heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam proses heuristik, penelitian ini mengangkat berita dan artikel dari surat kabar yang terbit antara tahun 1984-1987. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana keberhasilan implementasi penegakan etik kedokteran berdasarkan KODEKI oleh Depkes, IDI dan MKEK pada tahun 1984-1987. ......This article describes the enforcement of the medical code of ethics that was carried out on cases of ethical violations by doctor that occurred in the 1980s. The Indonesian Medical Code of Ethics (KODEKI) is a guideline that prepared for doctors in carrying out their duties. However, with the enactment of the Indonesian Medical Code of Ethics, there will still be a possibility to a doctor to violate the guidelines. In this study, the violation was carried out by doctor Gunawan Simon from Bandung in 1984-1987. The Violations committed were treating patients with treatment methods that are not in line with the rules of medical science and giving patients their own concoction of medicine that have not been tested by medical science. This action was a violation of the provisions of the KODEKI at that time. The main focus of discussion in this study is enforcement efforts carried out by the government through the Ministry of Health, the Indonesian Doctors Association (IDI), and the Medical Ethics Honorary Council (MKEK). The penalty given for such violations are termination of the membership and cancellation of practice licenses by IDI and MKEK as authorized institutions. According to the author, the Ministry of Health, IDI and MKEK have implemented their best efforts, but the penalty given have not been firm so that they do not have a deterrent effect to other doctors in the following years. This study uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography processes. In the heuristic process, this study picks up news and articles from newspapers published between 1984-1987. The aim of this study is to find out how successful the implementation of medical ethics enforcement based on KODEKI by the Ministry of Health, IDI, and MKEK was in 1984-1987.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library