Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Petersen, Dan
New York: Aloray, 1988
658.3 PET s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Irana Saptarini
Abstrak :
Kecelakaan merupakan masalah yang kerap terjadi pada penambangan emas, khususnya di penambangan emas bawah tanah (underground mining). Adapun beberapa faktor penyebab dari masalah tersebut yaitu faktor manusia, faktor situasional, faktor lingkungan, konstruksi dan peralatan. Kegiatan penambangan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini akan berperan penting dalam menurunkan resiko adanya gangguan terhadap operasi perusahaan. Sementara itu resiko kegagalan penanganan lingkungan akibat kecelakaan atau miss manajemen dapat menyebabkan kerugian serta memerlukan biaya yang tinggi dalam mitigasinya. Oleh karena itu penerapan Safety Management sangat penting diterapkan agar resiko kecelakaan tersebut dapat diminimalisir sesuai dengan target manajemen yaitu keselamatan dan zero accident. Analisis yang dilakukan adalah untuk mempelajari penerapan Safety Management pada penambangan emas, yaitu melalui pendekatan resiko untuk memenuhi standard ISO 14000 dan OHSAS 18001. Metode yang digunakan adalah studi kasus pada proses penambangan di Unit Pertambangan Emas Pongkor-Jawa Barat. Pengolahan data dilakukan dengan alat bantu Analisa Tabel Resiko, AHP (Analitycal Hirerarchy Process) dimana akan didapat penyebab dominan dari peristiwa resiko yang tingkatan level resikonya High dan Ekstreme. Dari hasil penyebab yang dominan dilakukan tindakan respon resiko yaitu berupa tindakan preventive dan corrective, setelah itu dibuat rencana pengelolaan Safety Management terhadap resiko tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor penyebab terjadinya resiko paling banyak disebabakan karena faktor manusia. Berdasarkan kajian penerapan Safety Management yang telah dilakukan yang mengacu kepada OHSAS 18001 dan Kepmen Nomor 555.K / 26 / M.PE / 1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum, ternyata penerapan Safety Manaagement pada pertambangan emas Pongkor ini belum dilakukan secara efektif, dari hal tersebut didapat rencana pengelolaan Safety Management terhadap resiko kecelakaan.
Accidents are problems that often occur at gold mines, especially underground mining. Several factors contribute to those problems such as human factor, situational factor, environment factor, construction and equipment factor. Mining activities posses direct impact on surrounding environment and society. This plays an important role in reducing risks of company operational process. Meanwhile risk of bad environment management due to accident or miss management can cause damage and the occurrence mitigation cost. Thus the implementation of Safety Management is very important to be applied so that accident cost can be subdued based on management target safety and zero accident. Analysis is conducted in order to study the implementation of Safety Management on gold mining, through risk to fulfill ISO 14000 and OHSAS 18001 standards approach. The applied method is study case on mining process on Pongkor Gold Mining Business Unit?West Java. Data is evaluated through Risk Analysis tools such as matrix, AHP (Analytical Hierarchy Process) which a identification process will be conducted to recognize the source of occurred accident and the dominant cause of Safety Management implementation by using risk approach. Out of those identification results, risks which will likely to occur are to be recognized and further responses to those risks. The outcome of this research is that the most dominant factor in causing risks is human factor. Derived from the review over implementation of Safety Management that has been applied which is based on OHSAS 18001 and Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995 about General Work Safety and Health in Mining, we concluded that the implementation of Safety Management on Pongkor Gold Mine has not been applied effectively, and further Safety Management planning over accident risk can be constructed derived from that fact.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25817
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Very Rastanto
Abstrak :
PT. X adalah perusahaan pelayaran, yang pada tahun 2003 sudah menerapkan International Safety Management (ISM) Code, namun kejadian kecelakaan kapal yang diakibatkan oleh kerusakan peralatan kritis masih saja terjadi. Hal ini tentunya bertentangan dengan tujuan ISM Code. Pengawasan yang sudah dilakukan oleh internal dan eksternal pengawas, tidak dapat menekan jumlah kecelakaan, khususnya yang diakibatkan kerusakan peralatan kritis. Lemahnya pengawasan berpengaruh terhadap tidak berjalannya penerapan ISM Code aturan 10 mengenai perawatan kapal dan perlengkapannya khususnya untuk peralatan penting. Lemahnya pengawasan dikarenakan ketidaksesuainya kualifikasi pengawas, jumlah SDM pengawas, cara pengawasan, anggaran pengawasan, prosedur pengawasan dan peralatan pengawasan pada pengawas internal dan eksternal. ......PT. X is local shipping company, since 2003 have certified and implemented the International Safety Management (ISM) Code, but the vessel incident that resulted from critical equipment still occurred. It?s different with the objective of ISM Code. The controlling that conducted by the inspector both internally and externally can?t prevent the vessel incident especially that resulted from the critical equipments. The lacks of controlling can affected the implementation of the ISM Code clause 10, regarding ship maintenance and equipments, especially to the critical equipments. The nonconformity of the qualification, number, system, budget, procedures and the material or equipments of the inspector both internally and externally caused lack of controlling.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fuller, Colin W.
Harlow: Prentice Hall/Financial Times, 2004
658.408 FUL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reese, Charles D.
Boca Raton: CRC Press, Taylor and Francis Group, 2009
658.382 Ree o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Friend, Mark A.
Abstrak :
The sixth edition of this popular handbook provides a thorough and up-to-date overview of the occupational safety and health field and the issues safety professionals face today, and does so in an accessible and engaging manner.
Maryland: Bernan Press, 2014
363.110 9 FRI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Colling, David A., 1935-
Englewood Cliff: Prentice-Hall, 1990
658.382 COL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Griffith, Alan
Harlow: Longman, 2000
658.408 GRI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang S. P.
Abstrak :
Perubahan yang tidak terprediksi (Unpredictable Change) dan berlangsung sangat cepat dalam dunia bisnis dan industri, menuntut Pertamina berusaha keras untuk dapat bersaing. Untuk bisa bersaing, proses dalam kilang harus dioperasikan secara efiesien, handal, dan aman untuk menghindari terjadinya kegagalan operasi (Operation Failfure).Tuntutan yang berat itu memerlukan support Kinerja Keselamatan yang maksimal (The Best Safety Performance). Meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap masalah keselamatan manusia dan peralatan telah mendorong para ahli keselamatan tingkat dunia untuk mengembangkan teknik pengelolaan keselamatan yang lebih baik dan terintegrasi yang dikenal dengan Manajemen Keselamatan Proses/Process Safety Management. Pertamina bidang Pengolahan Direktorat Hilir mulai tahun 1996 menyatakan komitmen untuk menerapkan MKP diseluruh unit operasinya. Perubahan dan perkembangan yang ada sekarang telah menempatkan penerapan MKP sebagai suatu strategis dalam pencegahan insiden. Sistem Manajemen Keselamatan Proses merupakan sistem manajemen yang mengindentifikasi, memahami, dan mengendalikan bahaya operasi guna mencegah dan menanggulangi kecelakaan, kebakaran, dan peledakan atau kerugian lain terhadap manusia, peralatan maupun lingkungan sekitar. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan MKP di unit operasi dimana sampai saat ini pelaksanaan MKP belum sepenuhnya dan merupakan tugas sampingan bagi para pekerja. Untuk memeriksa dan membimbing penerapan MKP agar sesuai dengan pedoman MKP dan referensi MKP, maka diperlukan evaluasi sampai dimana tingkat pelaksanaan MKP dan sekaligus memberikan saran, rekomendasi dalam upaya pengembangan MKP secara berkesinambungan.
Implementation of Process Safety Management in Operation Unit II Dumai Riau Pertamina 2002 The rapid and unpredictable changes in business and industry, pursue Pertamina to work hard for the competition. To be able to compete, refinery process has to be operated efficiently, reliably and safely to avoid the operation failure. Great demand of it ne to be supported by the best safety performance. The increasement of people awareness for the safety of human as well as the equipments has forced the world class safety specialist to develop the techniques for better and integrated safety system, known as Process Safety Management. Started in 1996, Pertamina Bidang Pengolahan Direktorat Hilir stated the commitment to implement the Process Safety Management as a strategy in avoiding incident. Process Safety Management System identifies, is aware of and anticipating measures to prevent and overcome accidents, fires, explosions, and other detrimental consequences f losses to people, equipment, as well as the surrounding environment. To know the implementation of Process Safety Management in the operation units, which is until now hasn't been done entirely and only a side job of the workers to check and lead the implementation of Process Safety Management, need to be evaluated how far the implementation of Process Safety Management as well as giving suggestions and recommendations in the effort of developing Process Safety Management Continuously.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>