Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Alethea Yuwanda Murtiningrum
"Dalam penelitian ini akan dibahas analisis pengaruh kebijakan moneter terhadap inflasi regional di Indonesia yang tidak simetri. Penelitian ini mengkaji apakah pengaruh kebijakan moneter yang tercerminkan melalui suku bunga kebijakan, akan direspons secara tidak simetris terhadap pergerakan tingkat inflasi regional di Indonesia. Sesuai dengan Kajian Regional yang dilakukan oleh Bank Indonesia, regional di Indonesia akan dibagai menjadi 5 wilayah utama yaitu, Wilayah Sumatera, Wilayah Jawa, Wilayah Kalimantan, Wilayah Bali-Nusa Tenggara (Balinustra), dan Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Dengan menggunakan model structural vector autoregressive (SVAR) akan dijelaskan bahwa respons laju inflasi regional bersifat asimteris terhadap suku bunga kebijakan yang ditetapkan. Hasilnya menunjukan bahwa saat terjadi gangguan pada kebijakan moneter, tingkat harga di Wilayah Balinustra, dan Sulampua langsung merespons gangguan tersebut secara negatif di periode awal.

This paper will discuss the response of monetary policies on regional inflation in Indonesia. This research examines whether monetary policy that reflected through policy interest rates, will be responsded asymmetrically to movements in regional inflation in Indonesia. Based on the Regional Research that conducted by Bank Indonesia, regional in Indonesia will be divided into 5 (five) main regions, namely Sumatra Region, Java Region, Kalimantan Region, Bali-Nusa Tenggara Region (Balinustra), and Sulawesi-Maluku-Papua Region (Sulampua). Using the structural vector autoregressive (SVAR) model, it will be explained that the response of the regional inflation rate is asymmetrical to the policy interest rates set. The results show that when there is a shock in monetary policy, the price level in the Balinustra, and Sulampua Region immediately responsds to the shock negatively in the initial period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yokeu Radityatama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur risiko nilai tukar dengan melakukan perhitungan dengan metode Stressed VaR dan Expected Return serta melakukan analisis strategi dan persiapan implementasi ES dalam mengukur risiko pasar. Data penelitian yang digunakan adalah data kurs nilai tukar harian mata uang Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hongkong Dollar HKD , Great Britain Poundsterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO dengan periode pengambilan sampel dimulai sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2017 dan tidak memasukan data pada hari libur. Sampel data portofolio yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank Mandiri dan bank BCA. Hasil penelitian ini adalah perhitungan menggunakan metode Expected Shortfall menghasilkan nilai yang lebih besar hampir dua kali lipat bila dibandingkan nilai metode SVaR yang berimplikasi pada beban modal capital charge yang harus disediakan menjadi lebih banyak.

ABSTRACT
This study aims to measure exchange rate risk by calculating the Stressed VaR and Expected Return methods and conducting an analysis and preparation of ES implementation in measuring market risk. The research data used are daily average exchange rate data of Dollar USD , Singapore Dollar SGD , Australian Dollar AUD , Hong Kong Dollar HKD , Great Britain Pound Sterling GBP , Japanese Yen JPY , EURO with the sampling period starting from 1 January 2007 to 31 December 2017 excluded holidays date. The sample portfolio data used in this study are Mandiri banks and BCA banks. The results of this study are the calculation using the Expected Shortfall method produces a value that is greater almost double when compared to the value of the SVaR method which has implications for the capital charge must be provided to be more."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Perdana Putra
"Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia, menguasai hampir setengah dari pasokan global pada tahun 2022. Pertumbuhan industri CPO sebagian didorong oleh kenaikan harga. Namun, harga CPO yang tinggi juga berdampak pada kenaikan harga dalam negeri, termasuk minyak goreng. Hal ini menekan pemerintah Indonesia untuk mengatur harga melalu berbagaii kebijakan, salah satunya pembatasan ekspor. Tulisan ini mengkaji efektivitas kebijakan pembatasan ekspor dan kejutan harga domestik lainnya yang dapat diintervensi pemerintah. Dengan menggunakan model Structural Vector Autoregression (SVAR), makalah ini menemukan bahwa kebijakan pembatasan ekspor tidak efektif dalam menurunkan harga CPO dan minyak goreng domestik. Hal ini disebabkan oleh keterkaitan harga yang kuat antara harga CPO internasional dan harga CPO domestik. Selain itu, shocks di tingkat rumah tangga dan industri domestik yang diamati juga tidak signifikan dalam mempengaruhi harga, sehingga ruang lingkup intervensi pemerintah terbatas. Akhirnya, makalah ini menyarankan agar pemerintah berhati-hati dalam mengintervensi harga pasar dan sebaliknya berfokus pada peningkatan akses terhadap produk makanan yang terjangkau. 

Indonesia is the world's largest producer and exporter of crude palm oil (CPO), accounting for nearly half of global supply in 2022. The CPO industry's growth has been driven in part by rising prices. However, high CPO prices have also led to higher domestic prices, including for cooking oil. This has put pressure on the Indonesian government to regulate prices through policies, such as export restrictions. This paper examines the effectiveness of export-restricting policies and other domestic price shocks that the government could intervene in. Using Structural Vector Autoregression (SVAR) models, the paper finds that export-restricting policies are not effective in reducing domestic CPO and cooking oil prices. This is due to the strong price linkages between international CPO prices and domestic CPO prices. Additionally, the observed domestic household- and firm-level shocks are also insignificant in affecting prices, limiting the scope for government intervention. Finally, the paper suggests that the government should be cautious about interfering with market prices and should instead focus on improving access to affordable food products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andin Nurita Sofiana
"ABSTRAK
Kebijakan subsidi erat kaitannya dengan harga minyak dikarenakan keputusan
dalam kebijakan subsidi minyak tergantung pada fluktuasi harga minyak dunia.
Penelitian ini mencoba menganalisis hubungan antara guncangan harga minyak
dengan variabel - variabel ekonomi makro termasuk faktor fiskal di Indonesia
tahun 1990 sampai dengan 2013. Penggunaan SVARX, Structural Autoregression
Model dengan penambahan variabel eksogen, menciptakan kemungkinan untuk
menganalisis interaksi dinamis antara variabel – variabel yang diestimasi. Analisis
impulse response menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini GDP
riil, merespon positif terhadap guncangan harga minyak dalam jangka pendek.
Pertumbuhan ekonomi merespon secara negatif terhadap guncangan harga minyak
pada kuartal keenam. Selain itu, otoritas fiskal dan moneter merespon guncangan
harga minyak dengan meningkatkan subsidi pemerintah dan tingkat bunga. Dalam
hal ini, respon dari pemerintah dengan melindungi perekonomian Indonesia dari
guncangan harga minyak melalui kebijakan fiskal dan moneter dinilai cukup
efektif. Di sisi lain, belanja pemerintah memberikan respon yang positif terhadap
guncangan subsidi minyak. Sementara itu, tingkat inflasi membutuhkan time lag
untuk merespon guncangan subsidi minyak dan memberikan respon positif setelah
kuartal kedua, GDP riil merespon secara positif terhadap guncangan subsidi
minyak. Hal ini berarti bahwa kebijakan subsidi mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi secara positif meskipun harus dibiayai dengan menggunakan belanja
pemerintah yang tinggi.

ABSTRACT
There is a close relationship between oil price and subsidy spending since
decision in subsidy policy depends on the fluctuation of oil prices. This study
explores the relationship between oil price shocks and macroeconomic variables
including fiscal factors in Indonesia during 1990 – 2013. The use of Structural
Vector Autoregression Model with exogenous variables (SVARX) creates the
possibility to capture dynamic interactions between estimated variables. Impulse
response analysis shows that economic growth represented by real GDP responds
positively to oil price shocks in the short run. Negative response of economic
growth to oil price shocks appears after six quarters. Furthermore, fiscal and
monetary authorities respond to oil price shocks by increasing government
subsidy and interest rate. In this case, response from government by protecting
Indonesian economy from oil price shocks through fiscal and monetary policy
could be effective in the short run. On the other hand, government spending
responds positively to oil subsidy shocks. While inflation rate needs time lag in
order to respond oil subsidy shocks and responds positively after second quarter,
real GDP (in percentage change) responds directly and positively to oil subsidy
shocks. It could mean that subsidy policy temporarily affects economic growth
although it should be paid using high government expenditure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library