Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surya Darmawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Mulya
Abstrak :
Salah satu bencana alam yang dapat terjadi akibat dari perubahan iklim dengan meningkatnya suhu bumi adalah Kekeringan. Bojonegoro merupakan Kabupaten yang sebelah utaranya merupakan daerah aliran sungai dan sebelah selatan daerah perbukitan. Kekeringan yang terjadi di Bojonegoro hampir terjadi sepanjang tahun, dimana lokasi dan waktu terjadinya juga berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengklasifikasi wilayah kekeringan dan hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan. Kekeringan meteorologis dihitung dengan menggunakan metode SPI Standardized Precipitation Index sedangkan kekeringan lahan dihitung dengan menggunakan penginderaan jauh metode TVI Thermal Vegetation Index. Pola sebaran kekeringan menunjukkan pola dimana kekeringan mulai terjadi pada bulan Maret saat curah hujan rendah, dengan sebaran kekeringan terjadi di wilayah utara yang merupakan daerah dataran dan kemiringan lereng datar hingga landai kemudian meluas pada wilayah selatan yang merupakan daerah perbukitan dan kemiringan lereng agak curam. Kekeringan Meteorologis memberikan dampak yang berbeda pada Kekeringan Lahan saat tahun El Nino kuat. Tahun 2015 kekeringan lahan Sangat Berat terbesar terjadi pada bulan November seluas 20.010 ha dan tahun 1997 terbesar terjadi pada bulan Juni seluas 63.624 ha dan tersebar di sebagian besar wilayah Bojonegoro. Pola sebaran kekeringan lahan juga terjadi di wilayah dataran yang kemudian meluas pada daerah perbukitan. Kondisi kekeringan meteorologis SPI dengan kekeringan lahan TVI yang didasarkan pada Uji Chi Square menghasilkan nilai signifikansinya 0 dan kurang dari ? 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat asosiasi atau hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan. ......One of the natural disasters that can occur as a result of climate change with due to rising Earth rsquo s temperature is Drought. Bojonegoro is a regency with the river in northern part of it and the hill in the south. The drought that occurred in Bojonegoro mostly occurred throughout the year, where the location and time of occurrence are also vary. The purpose of this study were to analyze and classify drought areas and the relationship between meteorological drought and inland drought. Meteorological drought was calculated using the SPI Standardized Precipitation Index method while the drought was calculated using remote sensing method of TVI Thermal Vegetation Index. The drought distribution shows a pattern where droughts start to occur in March when the rainfall is low, with the drought occurring in the northern part which is flat and with the flat slope to low then extends to the southern region which is a hilly area and the slope of a rather steep slope. Meteorological Drought has had a different impact on inland drought when El Nino is strong. In 2015 ldquo Very Vast rdquo Inland Drought occurred in November of 20,010 ha and the largest in 1997 occurred in June of 63,624 ha and spreaded out in most of Bojonegoro regency. The pattern of Inland drought distribution also occurred in the plains which then extends to the hills. The condition of dryness of meteorological SPI and inland drought TVI based on Chi Square Test yields significance value 0 and less than 0.05 which means Ho is rejected and Ha accepted so it can be concluded there is an association or relationship between meteorological drought with inland drought
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Tri Sutanto
Abstrak :
Studi tentang kematian mempunyai peranan penting dalam bidang Demografi karena tinggi rendahnya angka kematian akan mempengaruhi jumlah, komposisi dan pertumbuhan penduduk secara alami. Untuk mengukur derajat kesehatan suatu masyarakat angka kematian bayi dan anak dapat dijadikan indikator kesejahteraan suatu masyarakat. Karena kelangsungan hidup bayi dan anak tergantung pada perawatan yang diberikan oleh penduduk dewasa. Dutta dan Kapur (1982: 215) menyatakan bahwa tinggi rendahnya angka kematian bayi dan anak suatu negara merupakan indikator sosial ekonomi dan kesehatan yang penting dari negara bersangkutan. Karena angka kematian bayi merupakan ukuran yang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan dan sosial ekonomi dari suatu negara.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arofah Arief Santoso
Abstrak :
Kekeringan adalah bencana hidrometeorologis yang selalu terjadi setiap tahun di Indonesia. Salah satu penyebab kekeringan adalah fenomena El Nino yang berakibat pada berkurangnya curah hujan di suatu daerah. Kabupaten Majalengka memiliki karakteristik daerah yang unik karena terdiri dari daerah dengan dataran rendah hingga pegunungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi kekeringan meteorologis berdasarkan parameter curah hujan dengan metode Standardized Prec presipitasi Index (SPI) dan kekeringan lahan yang diperoleh berdasarkan pendekatan penginderaan jauh menggunakan Normalized Difference Dried Index (NDDI) pada tahun yang mengalami El Nino, yaitu 2015 dengan tahun memiliki curah hujan normal pada tahun 2018. Melalui teknik yang tumpang tindih dan uji statistik, kekeringan dianalisis berdasarkan karakteristik regional, yaitu kemiringan, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Hasil analisis pola spasial wilayah kekeringan dan daratan meteorologis bergerak dari utara ke selatan, di mana dari Mei hingga September terjadi peningkatan tingkat dan tingkat kekeringan. September adalah puncak kekeringan, di mana berdasarkan dua metode penentuan kekeringan, semua kecamatan di Kabupaten Majalengka dipengaruhi oleh kekeringan dari tingkat kering hingga ekstrem. Di El Nino, kekeringan meteorologis menunjukkan bahwa beberapa daerah mengalami kekeringan ekstrem, tetapi di musim kemarau tanah itu hanya pada tingkat yang sangat kering. Kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 dan 2018 memiliki tingkat dan tingkat kekeringan yang berbeda. Kekeringan memiliki hubungan dengan karakteristik fisik daerah tersebut, tetapi yang paling berpengaruh adalah kemiringan berdasarkan uji statistik Chi-square. ......Drought is a hydrometeorological disaster that always happens every year in Indonesia. One of the causes of drought is the El Nino phenomenon which results in the reduction of rainfall in an area. Majalengka Regency has unique regional characteristics because it consists of areas with lowlands to mountains. This study aims to see the distribution of meteorological drought based on rainfall parameters with the Standardized Precipitation Index (SPI) method and land drought obtained based on the remote sensing approach using the Normalized Difference Drought Index (NDDI) in the year experiencing El Nino, namely 2015 with the year has a normal rainfall in 2018. Through overlapping techniques and statistical tests, the drought is analyzed based on regional characteristics, namely slope, soil type, and land use. The results of the spatial pattern analysis of the meteorological drought area and land moved from north to south, where from May to September there was an increase in the extent and level of drought. September is the peak of drought, where based on the two methods of determining drought, all sub-districts in Majalengka Regency are affected by drought from dry to extreme levels. In the El Nino meteorological drought showed that some regions experienced extreme drought, but in the drought the land was only at very dry levels. Drought that occurred in 2015 and 2018 has different extent and level of drought. The drought has a relationship to the physical characteristics of the area, but the most influential is the slope based on the Chi-square statistical test.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyyah Nur Athifah Wening
Abstrak :
Kekeringan selalu terjadi setiap tahunnya di Indonesia salah satunya yaitu di Kabupaten Sumba Timur yang berada di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola sebaran kekeringan meteorologis dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index atau SPI sebagai indikator kekeringan berdasarkan variabel curah hujan dan kekeringan pertanian di Kabupaten Sumba Timur dengan menggunakan metode Normalized Difference Drought Index atau NDDI sebagai indikator kekeringan dalam pengolahan data citra satelit serta menganalisis bagaimana hubungan kekeringan meteorologis terhadap kekeringan pertanian di Kabupaten Sumba Timur. Hasil analisis pola sebaran wilayah kekeringan meteorologis berdasarkan nilai SPI dan nilai NDDI menunjukan pola sebaran kekeringan yang menyebar secara acak. Adapun kekeringan meteorologis berdasarkan nilai SPI bergerak dari wilayah selatan yang di dominasi oleh wilayah ketinggian dengan tingkat miring menuju ke wilayah tengah Kabupaten Sumba Timur sedangkan kekeringan pertanian berdasarkan nilai NDDI bergerak dari wilayah utara yang di dominasi oleh wilayah ketinggian dengan tingkat landai menuju ke wilayah tengah Kabupaten Sumba Timur. Berdasarkan kedua metode penentuan kekeringan tersebut didapatkan klasifikasi tingkat kekeringan dimulai dari kekeringan normal hingga ekstrim. Adapun untuk kekeringan meteorologis menunjukan beberapa wilayah mengalami kekeringan parah namun pada kekeringan pertanian menunjukan beberapa wilayah mengalami kekeringan ringan. Wilayah kekeringan meteorologis dan kekeringan pertanian yang terjadi pada tahun 2019 dan 2020 memiliki beberapa perbedaan sehingga hal ini dapat menunjukan bahwa belum adanya korelasi antara wilayah yang mengalami kekeringan meteorologis juga merupakan wilayah yang mengalami kekeringan pertanian. ......Droughts always occur every year in Indonesia, one of which is in East Sumba Regency on Sumba Island, East Nusa Tenggara. This research aims to determine the distribution pattern of meteorological drought using the Standardized Precipitation Index or SPI method as a drought indicator based on rainfall and agricultural drought variables in East Sumba Regency using the Normalized Difference Drought Index or NDDI method as a drought indicator in processing satellite image data and analyze how meteorological drought is related to agricultural drought in East Sumba Regency. The results of the analysis of the distribution pattern of meteorological drought areas based on SPI values and NDDI values show a random distribution pattern of drought. Meanwhile, meteorological drought based on SPI values moves from the southern region which is dominated by high altitude areas with sloping levels towards the central region of East Sumba Regency, while agricultural drought based on NDDI values moves from the northern region which is dominated by high altitude areas with sloping levels towards the central region of the Regency. East Sumba. Based on the two methods of determining drought, a classification of drought levels is obtained starting from normal to extreme drought. As for the meteorological drought, it shows that several regions are experiencing severe drought, but the agricultural drought shows that several regions are experiencing mild drought. The areas of meteorological drought and agricultural drought that occurred in 2019 and 2020 have several differences, so this can show that there is no correlation between areas experiencing meteorological drought and also areas experiencing agricultural drought.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Susilawati
Abstrak :
Kekeringan merupakan salah satu ancaman sekaligus tantangan karena memiliki dampak ke berbagai sektor khususnya pertanian. Jawa Tengah sebagai lumbung padi nasional memiliki kebutuhan khusus untuk memahami pola, karaktersitik serta deteksi dini sehingga dapat mempersiapkan kebijakan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kekeringan meteorologi berbasis kabupaten di Provinsi Jawa tengah sekaligus mengatuhi hubungannya dengan faktor pemicu. Kondisi dinamika atmosfer global, regional dan lokal merupakan pemicu utama curah hujan, dalam penelitian ini dinamika atmosfer global antara lain El Nino 3.4, El Nino and Southern Oscillaton ENSO , Indian Ocean Dipole IOD dan El Nino Modoki dihitung dan dianalisis hubungannya dengan kejadian kekeringan serta dampaknya secara khusus untuk Produktivitas pertanian padi dan luasan wilayah puso. Untuk mengetahui tingkat kekeringan wilayah digunakan metode dry spell dan stadardized precipitation index SPI yang dihitung dari data pos hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah selama periode 1986-2014. Untuk mengatahui hubungan antara kekeringan dan faktor pemicu maka digunakan analisis spasial dengan memanfaatkan metode korelasi pearson. Hasilnya bahwa terdapat kaitan yang sangat kuat antara kekeringan meteorologi di Jawa Tengah dengan beberapa faktor pemicu, kombinasi El Nino, ENSO dan IOD menunjukkan pengaruh dominan jika fenomena tersebut muncul bersamaan. Pesisir utara Jawa Tengah memiliki kaitan kuat sebagai wilayah dominan yang mengalami gagal panen dan penurunan Produktivitas pertanian padi akibat ENSO dan IOD. ...... Drought is one of the threats as well as a challenge because it has an impact to various sectors, especially agriculture. Central Java as a province that includes a national rice barn has special needs to understand the patterns, characteristics and early detection so that it can be prepared within the appropriate policy framework. This research is aimed to find out the characteristics of district based drought meteorology in Central Java Province as well as to observe its relation with trigger factor. The global atmospheric, regional and local atmospheric dynamics are the main triggers of rainfall di Central Java, in this study the dynamics of the global atmosphere such as El Nino 3.4, El Nino and Southern Oscillaton ENSO , Indian Ocean Dipole IOD and El Nino Modoki were calculated and analyzed droughts with their impacts specifically for the productivity of paddy farming and the extent of puso. To find out the dryness of the area, dry spell and stadardized precipitation index SPI method was calculated from rainfall data in all regions of Central Java during 1986 2014 period. To know the relationship between drought and trigger factor then used spatial analysis by using pearson correlation method. The result is that there is a strong correlation between meteorological drought in Central Java with some trigger factors, the combination of El Nino, ENSO and IOD shows the dominant influence if the phenomenon occurs simultaneously. Every global phenomenon shows special characteristics when active independently or teleconated with other phenomena. The northern coast of Central Java has strong links as the dominant areas that have failed crops and decreased rice farm productivity due to ENSO and IOD.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T50183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Wisnu Djati
Abstrak :
Tesis ini membahas perubahan paradigma auditor internal, dan bagaimana perubahan paradigma tersebut berperan dalam proses manajemen risiko pada salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Auditor internal merupakan unsur penting dalam entitas. Auditor internal memiliki peran untuk memberikan nilai tambah bagi entitas, dengan melakukan peran selain melakukan fungsi audit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dengan beberapa narasumber. Maupun dengan menyebarkan kuesioner kepada individu-individu yang menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor internal telah mengalami perluasan peran dalam entitas, dan telah meninggalkan peran penjaga. Tetapi disisi lain auditor internal masih belum berperan secara penuh dalam manajemen risiko, terdapat beberapa peran yang dapat dilakukan tetapi tidak dilakukan oleh auditor internal. ......The focus of this study is the paradigm change of internal auditor, and how the changing play a role in the risk management process on one state-owned company in Indonesia. Internal auditor is an element that essential in a entity. Internal auditor role is to give an adding value, by doing function other than audit role. The research was conducted using a descriptive approach through observation and interviews with some parties. Questionnaire also were given to individual that becomes subject in this research. The results indicate that the obeserved internal auditor has expand it role in the entity, and leaving the role of a watchdog. But on the other hand the internal auditor is still not fully participate in the risk management, there are some roles that can be done but not done by the internal auditor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulkhan Arrosyid
Abstrak :
Teknologi alat akuisi seismic sudah semakin berkembang. Pada penelitian sebelumnya sudah dilakukan penelitian mengenai alat akuisisi sinyal seismik berbasis sensor accelerometer MEMS. Sehingga pada penelitian ini telah memperbaharui alat akuisisi sinyal seismik dari sisi komunikasi agar dapat mengakuisisi lebih banyak geophone atau alat akuisisi sinyal seismik. Selain itu agar jangkauan kabel atau jarak antar geophone juga semakin panjang. Keluaran data dari sistem ini hamper setara dengan keluaran data dari geophone konvensinal. Sistem ini menggunakan Modul SPI Extender untuk membuat satu buah Raspberry Pi dapat mengakuisisi geophone MEMS dengan lebih banyak dan jengan jangakaun kabel yang lebih panjang. Hasil respon atau keluaran dari geophone disimpan kedalam Raspberry Pi terlebih dahulu untuk kemudian bisa diambil secara wireless oleh komputer host. Uji coba dilakukan di Universitas Indonesia. ......The technology of seismic acquisition instrumentation has getting developed. In previous research, a study of seismic signal acquisition instrumentation based on MEMS accelerometer sensor has been done. This research has renewed seismic signal accelerometer by communication aspect to acquire more geophones or seismic signal acquisition instrumentation. Output data of this system is almost same with output from conventional geophone. This system uses SPI Extender modul to make one Raspberry Pi to acquire more MEMS geophone and with further cable reach. Respond result or output of geophone is saved into Raspberry Pi first so that it can be taken wirelessly by host computer. Trial test is done at Universitas Indonesia.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Siswanti E
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor sosial budaya dan fertilitas, dimana didalam faktor tersebut terdapat aspek sentralitas kekerabatan. Dalam sentralitas kekerabatan ini dapat dilihat dari lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat di Indonesia pada umumnya terdapat perbedaan yang menyolok antara kota dan pedesaan, sehingga sering dikatakan bahwa masyarakat kota sebagai masyarakat yang bercorak patembayan dan masyarakat pedesaan bercorak paguyuban. Dua corak masyarakat yang berbeda ini tentunya akan mempunyai dampak yang berbeda pula dalam perilaku fertilitas. Akan tetapi perilaku fertilitas tidak sepenuhnya tergantung pada sifat kekerabatan, faktor individu seperti umur, pendidikan, umur kawin pertama dan pemakaian alat juga mempengaruhi fertilitas. Penelitian ini bersumber kepada data SPI 1987, dan dipilih Propinsi Sawa Timur sebagai daerah penelitian. Responden penelitian ini adalah wanita yang berstatus kawin (currently married women) berusia antara 15 - 49 tahun berjumlah 1581 responden. Untuk menggali informasi lebih mendalam, dilakukan wawancara dengan responden yang telah menikah dan juga para orang tua serta para pimpinan tidak formal dalam masyarakat.

Teori yang menjadi dasar analisis dalam penelitian ini adalah analisa yang diajukan oleh Davis dan Blake yang dikembangkan oleh Freedman. Teori ini cenderung berpangkal pada tingkat fertilitas yang terjadi pada suatu saat, kemudian diteliti faktor-faktor yang melatar belakangi kehidupan individu dan masyarakat. Model tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang kuat antara lingkungan dan struktur sosial dan ekonomi. Struktur sosial ekonomi saling berpengaruh melalui norma mengenai besarnya keluarga dan norma mengenai peubah antara yang pada gilirannya mempengaruhi fertilitas melalui peubah antara. Sebaliknya fertilitas mempengaruhi struktur sosial ekonomi dan tingkat mortalitas melalui peubah - peubah tersebut. Dari model ini juga dapat dilihat bagaimana norma-norma social dan organisasi bekerja mempengaruhi fertilitas melalui peubah antara.

Analisa data dilakukan dengan cara analisa deskriptip yaitu menyajikan data dalam bentuk tabulasi silang untuk membahas masing-masing hubungan dari model yang dibuat. Sedangkan untuk melihat peubah bebas dalam satu model secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan peubah tak bebas dilakukan dengan analisa regresi ganda. Langkah-langkah dalam analisa ini dibagi menjadi tiga model. Model pertama membahas hubungan antara peubah antara dengan jumlah anak yang dilahirkan, model ke-dua hubungan antara peubah sosial budaya dengan jumlah anak yang dilahirkan, sedangkan model ke-tiga, hubungan antara peubah antara dan peubah sosial budaya secara bersama-sama terhadap jumlah anak yang dilahirkan. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Model pertama, Umur kawin pertama menunjukkan hubungan yang negatif dengan jumlah anak yang dilahirkan baik di kota maupun di pedesaan. Semakin muda usia pada waktu kawin maka jumlah anak yang dilahirkan ada kecendurangan lebih banyak. Sedangkan wanita yang pernah pakai alat kontrasepsi menunjukkan hubungan yang negatif terhadap jumlah anak yang dilahirkan baik di kota maupun di pedesaan. Wanita yang pernah pakai alat kontrasepsi mempunyai anak lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak pernah pakai alat kontrasepsi. Interaksi umur dan pemakaian alat kontrasepsi menunjukkan hubungan positif baik di kota maupun pedesaan. Ini berarti wanita yang tinggal di kota dan pedesaan memakai alat kontrasepsi hanya untuk tujuan "stopping". Sedangkan wanita yang, berumur muda masih dalam masa pembentukan keluarga, sehingga masih enggan untuk memakai alat kontrasepsi. Interaksi umur kawin pertama dan pemakaian alat kontrasepsi untuk daerah kota menunjukkan hubungan yang negatif. Artinya wanita yang kawin pada umur muda mempunyai kecenderungan tidak menggunakan alat kontrasepsi, mengingat masa awal suatu perkawinan bertujuan untuk pembentukan keluarga. Wanita yang tinggal di kota meskipun sudah relatif modern ternyata belum banyak memakai alat kontrasepsi. Berarti perilaku masyarakat kota masih mempunyai nilai-nilai yang berlaku pada umumnya, yaitu bertujuan untuk mempunyai anak lebih dahulu sampai mempunyai anak berikutnya.

Model ke-dua, wanita yang pernah tinggal dengan orang tua setelah nikah di pedesaan mempunyai anak lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak pernah tinggal dengan orang tua setelah nikah. Wanita yang pernah tinggal dengan orang tua setelah nikah diduga dipengaruhi saran-saran dari orang tua yang dapat mempengaruhi jumlah anak yang dilahirkan. Masyarakat pedesaan yang mempunyai corak paguyuban dan struktur masyarakat yang bersifat mekanis mempunyai nilai-nilai tradisionil yang masih layak untuk ditaati, antara lain masih adanya pengaruh dari orang tua terutama aturan-aturan terhadap jumlah anak yang dilahirkan dan di satu sisi masih ada pengaruh dari orang tua dikarenakan masih percaya adanya mitos yaitu masih percaya adanya pemeo-pemeo seperti sendang kapit pancuran. Di kota tidak ada perbedaan antara wanita yang pernah tinggal dengan orang tua setelah nikah dengan yang pernah tinggal dengan orang tua setelah nikah terhadap jumlah anak yang dilahirkan. Suatu hal yang wajar kalau kita simak bagaimana ciri kota di Indonesia yang bercorak patembayan dengan struktur masyarakat yang bersifat organis, kota mempunyai lingkungan budaya yang sering dipandang banyak menerima medernisasi menyebabkan ikatan sosial masyarakat yang ada terutama dalam keluarga inti semakin "longgar", sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh lingkungan masyarakat lebih dominan daripada lingkungan keluarga terhadap jumlah anak yang dilahirkan. Sedangkan wanita yang tidak tamat SD mempunyai anak lebih banyak dari yang tidak pernah sekolah baik di kota maupun di pedesaan.

Model ke-tiga, Umur ibu tetap menunjukkan hubungan yang positif dengan jumlah anak yang dilahirkan baik di kota maupun di pedesaan. Pada umumnya semakin tinggi umur seseorang wanita maka semakin banyak jumlah anak yang dilahirkan, karena peubah umur dengan jumlah anak yang dilahirkan mempunyai korelasi yang tinggi. Demikian halnya dengan umur kawin pertama yang pada model ke-tiga ini tetap menunjukkan hubungan yang negatif terhadap jumlah anak yang dilahirkan baik di kota maupun di pedesaan.

Apabila hanya memperhatikan peubah antara saja (model pertama) pemakaian alat kontrasepsi menunjukkan hubungan yang negatif terhadap jumlah anak yang dilahirkan baik di kota maupun di pedesaan. Setelah peubah sosial budaya diperhatikan (model ke﷓ dua) ternyata menunjukkan hubungan positif. Perubahan ini dikarenakan ada hubungan yang kuat dengan peubah pendidikan. Apabila dibandingkan menurut tempat tinggal, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita yang memakai alat kontrasepsi di pedesaan lebih kecil dibandingkan dengan yang tinggal di kota. Karena pada umumnya tingkat sosial ekonomi orang kota lebih tinggi dibandingkan pedesaan, diharapkan keikut sertaan wanita yang memakai KB lebih tinggi di kota. Keikut sertaan masyarakat kota dalam KB bukan karena kurang kesadaran atau tidak mampu membiayai, kemungkinan disebabkan segi pelayanan yang dirasakan tidak sesuai dengan masyarakat kota. Karena pada umumnya orang kota ingin mendapatkan pelayanan yang lebih pribadi atau ?a personalized servive" . Sedangkan di pedesaan lebih banyak dikarenakan struktur masyarakatnya yang "kolektif" sehingga datang berduyun-duyun ke Puskesmas adalah sesuatu yang wajar.

Tidak ada perbedaan antara wanita yang berpendidikan dengan yang tidak pernah sekolah terhadap jumlah anak yang dilahirkan baik di kota maupun di pedesaan. Dari hasil korelasi Pearson ternyata ada hubungan yang cukup kuat dengan peubah umur kawin pertama dan pemakaian alat kontrasepsi.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Budiman
Abstrak :
Metode pengukuran kinerja suatu proyek, waktu, jadwal dan biaya merupakan faktor penting dalam mengukur suatu kinerja proyek sehingga diperlukan suatu metode nilai hasil (earn value concept) bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dalam memantau dan mengendalikan kegiatan proyek. Penggunaan konsep Cost Performance Index (CPI) dan Schedule Performance Index (SPI) based EAC merupakan bagian metode nilai hasil dimana untuk mengetahui dan menganalisa kinerja suatu proyek, efisiensi penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan proyek di indikasikan dengan indikator CPI dan SPI yang digunakan untuk meneliti data pencapaian dari biaya dan jadwal suatu proyek. Suatu pengendalian berfungsi dengan baik dalam hal ini CPI dan SPI stabil menunjukkan bahwa kontraktor mampu menerapkan suatu sistem manajemen pengendalian, terutama perencanaan, penganggaran, dan sistem akuntansi suatu proyek. Pengambilan dan pengumpulan data untuk penelitian ini diambil pada perusahaan PT. WK pada salah satu divisi dimana data CPI dan SPI diambil pada kondisi 20%, 50% dan 70% proyek selesai. Untuk mengetahui kinerja proyek yang dikerjakan PT. WK pada ketiga wilayah dengan data diatas, penelitian ini mengunakan statistik sebagai suatu metode untuk mengetahui wilayah mana yang memiliki kinerja yang baik sesuai dengan definisi yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh menjawab bahwa dengan menggunakan metode CPI dan SPI kinerja perusahan PT. WK pada salah satu Divisi dapat diketahui wilayah mana memiliki kinerja yang terbaik dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan. ......Method measurement of performance project, time, cost and schedule represent all important factor in measuring performance of project so that needed concept earn value aim to increase effectiveness in watching and controlling activity of project. Using concept of cost performance index (CPI) and schedule performance index (SPI) Based EAC represent part of earn value method where to know and analyze performance project, efficiency using of resource in execution project shall be indicated with indicator of CPI and SPI used to check attainment data of cost and schedule project. The function of controlling project shall better in this case CPI and SPI stable indicate that contractor can apply operation management system, especially planning, budgeting, and accounting system a project. Data collecting for this research have been taken at one of the division PT. WK where data of CPI and of SPI taken at conditions 20%, 50% and 70% project finish. To know performance project of which done by PT. WK at regional third with data above, this research using statistical method to know which region have good performance as according to definition which have been determined. The result obtained answering that using method CPI and SPI, performance one of Division PT. WK shall know which region owning best performance and bring an action against needed correction resource to used effectively and efficient in reaching target which have been determined.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>