Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bernard Prima
"Latar Belakang
Penyakit degeneratif merupakan salah satu masalah kesehatan yang krusial dan memerlukan perhatian serius. Salah satu faktor risiko yang turut berkontribusi terhadap perkembangan penyakit degeneratif adalah obesitas. Pada kondisi obesitas, terjadi perubahan fisiologis yang dapat memengaruhi respons adaptasi seluler, termasuk terhadap asidifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asidifikasi ekstraseluler terhadap ekspresi mRNA HIF-1α sebagai respons adaptasi pada sel mononuklear darah tepi (SMDT) orang dewasa muda dengan IMT>23.
Metode
Sel mononuklear darah tepi (SMDT) diisolasi lalu dikultur pada berbagai pH medium. Pengaturan pH medium dilakukan dengan penambahan larutan asam klorida (HCl) 0,01M. Sel-sel tersebut diinkubasi selama 72 jam, dengan penggantian medium kultur dilakukan setiap 24 jam. Perubahan pH ekstraseluler diukur menggunakan pH meter. Viabilitas sel juga dihitung menggunakan metode trypan blue. Selanjutnya, dilakukan isolasi RNA dari sel yang telah di-harvest. Ekspresi relatif mRNA HIF-1α dianalisis menggunakan metode Livak berdasarkan nilai CT pada qRT-PCR.
Hasil
Tidak ditemukan perbedaan ekspresi mRNA HIF-1α yang signifikan pada SMDT antarkelompok perlakuan pH. Terjadi peningkatan ∆pHe setelah kultur asidifikasi ekstraseluler pada setiap kelompok pH setelah 72 jam inkubasi. Viabilitas sel tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antarkelompok pH.
Kesimpulan
Isolasi SMDT serta kultur dan asidifikasi ekstraseluler pada SMDT subjek dewasa muda dengan IMT>23 berhasil dilakukan. Respons adaptasi seluler pada SMDT orang dewasa muda dengan IMT>23 sudah mulai mengalami gangguan ditandai dengan ekspresi mRNA HIF-1α yang tidak menunjukkan perbedaan nilai yang signfikan antarkelompok pH. Pada SMDT, perbedaan viabilitas sel tidak signifikan antarkelompok pH.

Degenerative diseases are a critical health issue that require serious attention. One of the risk factors contributing to the progression of degenerative diseases is obesity. In obesity, physiological changes occur that can affect cellular adaptation responses, including adaptation to acidification. This study aims to investigate the effect of extracellular acidification on the expression of HIF-1α mRNA as an adaptation response in young adults peripheral blood mononuclear cells (PBMCs) with a BMI >23.
Method
PBMCs were isolated and cultured in medium with varying pH levels. The pH adjustment of the medium was done by adding 0.01 M HCl. The cells were incubated for 72 hours. The culture medium being replaced every 24 hours. Changes in extracellular pH were measured using pH meter. Cell viability was assessed using the trypan blue method. RNA was isolated from the harvested cells. The relative expression of HIF-1α mRNA was analyzed using the Livak method based on CT values in qRT-PCR.
Results
No significant differences were found in HIF-1α mRNA expression in SDMT between pH treatment groups. An increase in ∆pHe was observed after extracellular acidification culture in each pH group after 72 hours of incubation. Cell viability did not show significant differences between pH groups.
Conclusion
Isolation of SMDT as well as culture and extracellular acidification in SMDT of young adult subjects with BMI>23 were successfully performed. The cellular adaptation response in. The cellular adaptation response in PBMCs of young adults with a BMI >23 appears to be impaired, as indicated by the lack of significant differences in HIF-1α mRNA expression between the pH groups. In PBMCs, the difference in cell viability across the pH groups is not significant.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azkiya Rizki Rahmaniya
"Preeklampsia merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas ibu hamil tertinggi di dunia dan diperkirakan diderita oleh 2-8% ibu hamil di seluruh dunia. Preeklampsia ditandai dengan hipertensi dan gangguan sistemik multipel yang terjadi pada kehamilan dengan penyebab multifaktorial. Tahap patogenesis preeklampsia diawali dengan insufisiensi plasenta yang berlanjut pada disfungsi endotel vaskular sistemik maternal. L-citrulline dapat dijadikan sebagai representasi dari produksi NO dan aktivitas NOS. L-citrulline merupakan bahan baku untuk pembuatan L-arginine yang selanjutnya dapat dipecah menjadi NO oleh NOS. Dalam penelitian ini dipelajari perubahan kadar L-citrulline dan aktivitas NOS dalam hubungannya dengan gangguan vaskular yang dilakukan pada sel darah maternal dan jaringan plasenta. Subyek penelitian dibagi menjadi kelompok preeklampsia berat dan kelompok kontrol berupa hamil normotensi. SMDT dipisahkan dari sampel darah maternal menggunakan larutan gradien Ficoll menurut cara Boyum. SMDT dibuat menjadi sel lisat dengan cara dilisiskan melalui proses beku-cair. Plasenta diambil dari tiga kotiledon berbeda. Bahan uji plasenta ditimbang 50 mg dan 100 mg kemudian masing-masing dilumatkan dengan homogenizer setelah ditambahkan buffer sampai 1 ml, disentrifugasi, dan supernatan diambil untuk dianalisis. Metode yang digunakan untuk pengukuran kadar L-Citrulline adalah Elisa kompetitif. Sedangkan pengukuran aktivitas enzim NOS menggunakan prinsip kolorimetrik dengan reaksi serial.b. Hasil menunjukkan kadar L-citrulline pada SMDT PEB berbeda signifikan dibandingkan kontrol dengan kadar L-citrulline SMDT PEB lebih tinggi dibandingkan kontrol. Sedangkan kadar L-citrulline pada plasenta kedua kelompok tidak berbeda signifikan dan lebih tinggi pada kelompok PEB. Aktivitas NOS pada SMDT dan plasenta PEB tidak berbeda signifikan dengan kontrol.

Preeclampsia is a hypertension disease in pregnancy. The prevalence of preeclampsia 2-8% worldwide. The pathogenesis stage of preeclampsia begins with placental insufficiency which continues with maternal systemic vascular endothelial dysfunction. L-citrulline can be used as an indicator for NO production and NOS activity. L-citrulline is the raw material for L-arginine, the substrate of NOS for NO production. In this study, L-citrulline levels and NOS activity impairment were studied in relation to vascular disorders in maternal blood cells and placental tissue. The subjects were divided into a group with severe preeclampsia and a control group consisting of normotensive pregnancies. PBMC was separated from maternal blood samples using a Ficoll gradient solution according to the Boyum method. The method used to measure L-Citrulline levels is competitive Elisa. Meanwhile, measuring NOS enzyme activity uses colorimetric principles with serial reactions. Results showed that the L-citrulline levels in PBMC of severe preeclampsia group were significantly different compared to the control with higher L-citrulline levels severe preeclampsia group than the control. Meanwhile, L-citrulline levels in the placenta between groups were not significantly different. NOS activity in PBMC and placenta of severe preeclampsia group were not significantly different from controls."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library