Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Bambang Sarwono
Mojokerto: Sepilar Publishing House, 2018
153.152 BAM t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nisa Adelia
"
ABSTRAKBerbagi pengetahuan dinilai mampu meningkatkan inovasi. Hal ini dapat menjadi alternatif solusi bagi Indonesia yang mengalami masa surut dalam produksi penelitian. Rendahnya hasil penelitian yang ada di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor sumber daya manusia peneliti. Kualitas sumber daya manusia peneliti pada lembaga penelitian merupakan modal utama untuk tercapainya produksi pengetahuan baru. Sehingga penting memiliki kemampuan pengelolaan pengetahuan. Mengelola pengetahuan melalui kegiatan berbagi pengetahuan pada lembaga penelitian membawa dampak pada lahirnya inovasi. Pusat Studi dan Dokumentasi Sajogyo Institute merupakan salah satu bentuk lembaga penelitian, dimana, memiliki proses berbagi pengetahuan yang utuh. Hal ini dibuktikan dengan runtutnya daur pengetahuan mulai dari sharing-creation-desimination. Penelitian kali ini dikaji dengan menggunakan konsep knowledge creation dari Nonaka dan Toyama, dimana dalam konsep tersebut terdapat 4 bagian utama yakni sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses berbagi pengetahuan pada pegiat Pusat Studi dan Dokumentasi Sajogyo Institute. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif interpretative dengan jumlah informan 6 pegiat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses berbagi pengetahuan pada pegiat telah terinternalisasi dalam diri pegiat. Kemudian dari keempat proses yang ada pada knowledge creation Nonaka dan Toyama, proses sosialisasi dan internalisasi menjadi praktik paling dominan yang dijalankan.
ABSTRACTKnowledge sharing is considered to enhance an innovation. It can emerge as an alternative solution for Indonesia which has unproductive research period. The research publication short age in Indonesia was caused by several factors the important one was the human resource of researcher. The quality of this human resource at research institutions comes to be the main asset for the achievement of new knowledge production. Therefore, it is important to have knowledge management capability. Managing the knowledge through knowledge sharing at research institutions has impact to the rise of innovation. Center for Studies and Documentation Sajogyo Institute is a research institution which hasa holistic process of knowledge sharing. It is proved by the consecutive knowledge cycle start from sharing creation dissemination.This study was assessed by the knowledge creation concept from Nonaka and Toyama, which has four main parts, including socialization, externalization, combination and internalization. Those four parts are linked each other in a spiral model. The purpose of this study was to analyze the knowledge sharing process in the activists of Center of Studies and Documentation Sajogyo Institute. This study was qualitative interpretative study which involved six activists The study result showed that the knowledge sharing process has been internalized inside them. Further, according to the four processes of Nonaka and Toyama knowledge creation, the socialization and internalization processes were became the most dominantly applied."
2016
T47144
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Alexander Roni Kusumo Atmojo
"Knowledge Management merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan sistem pengelolaan pengetahuan. Implementasi KM di sektor publik mulai diterapkan sejak munculnya permenPANRB No. 14 tahun 2011 mengenai pedoman implementasi manajemen pengetahuan. Menindaklanjuti peraturan ini, Bappenas berupaya untuk menerapkan Knowledge Management System di dalam organisasinya. Namun sejak 2011 hingga saat ini, belum adanya penerapan yang terstruktur dan terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengambil persepsi dari pegawai Bappenas Bagaimana implementasi KM seharusnya dijalankan. Penelitian ini menggunakan teori model Knowledge Management Inukshuk sebagai landasan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penyebaran kuesioner secara online dan wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber penting. Berdasarkan hasilnya diketahui bahwa mayoritas pegawai Bappenas berpendapat bahwa dalam elemen proses, Bappenas perlu menciptakan sistem KM yang terintegrasi dengan adanya aksesibilitas untuk semua pegawai. dalam elemen budaya, mayoritas pegawai setuju bahwa diperlukannya budaya yang mendukung kebiasaan Knowledge Sharing. Mayoritas pegawai juga setuju bahwa diperlukannya peran dari pimpinan untuk menciptakan budaya Knowledge Sharing. pada elemen teknologi, mayoritas pegawai setuju bahwa diperlukannya sistem KM yang berbasis aplikasi namun juga menggunakan alat intranet yang dapat menghubungkan semua repository. Dalam elemen Measurement, mayoritas pegawai setuju bahwa diperlukannya strategi evaluasi untuk mengukur pengaruh KM terhadap kualitas kinerja Bappenas.
Knowledge Management is a science that is used to create a knowledge management system. The implementation of KM in the public sector has been implemented since the emergence of Permen PANRB No. 14 of 2011 regarding guidelines for the implementation of knowledge management. Following up on this regulation, Bappenas seeks to implement a Knowledge Management System within its organization. However, since 2011 until now, there has been no structured and integrated implementation. This study aims to obtain perceptions from Bappenas employees on how KM implementation should be carried out. This study uses the Inukshuk Knowledge Management model theory as the research foundation. This study uses a quantitative approach with online questionnaire distribution techniques and in-depth interviews with several important sources. Based on the results, it is known that the majority of Bappenas employees think that in the process element, Bappenas needs to create an integrated KM system where there is accessibility for all employees. In terms of cultural elements, the majority of employees agree that a culture is needed that supports Knowledge Sharing habits. The majority of employees also agree that the leadership role is needed to create a Knowledge Sharing culture. On the technology element, the majority of employees agree that there is a need for a KM system that is application-based but also uses an intranet tool that can connect all repositories. In the Measurement element, the majority of employees agree that an evaluation strategy is needed to measure the influence of KM on the quality of Bappenas' performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Theresia Wati
"Penjaminan mutu suatu Fakultas merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap perguruan tinggi karena mutu suatu Fakultas akan menentukan kualitas dari perguruan tinggi tersebut. Badan Penjaminan Mutu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta disingkat (BPM UPNVJ) dibentuk melalui Surat Keputusan Ketua Badan Penyelenggara UPN "Veteran" Nomor: Skep/106/XII/2005 tanggal 29 Desember 2005 tentang Badan Penjaminan Mutu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran". Badan Penjaminan Mutu (BPM) merupakan suatu unsur pengawasan internal Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah rancangan model knowledge management yang sesuai dengan kondisi Badan Penjaminan Mutu dalam mendukung penjaminan mutu Fakultas. Perancangan Model knowledge management dilakukan melalui analisis dan perancangan suatu prototipe dari model yang akan dikembangkan serta dilakukan suatu analisis faktor - faktor kontingensi yang kemudian akan dipetakan kedalam SECI Model Nonaka dan Takeuchi. Perancangan model knowledge management sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melalui proses internalisasi dan eksternalisasi. Prototipe dari model knowledge management system dapat digunakan untuk mengevaluasi model tersebut.
The quality assurance of a faculty is something that must be done by each college, for the quality of the faculty will determine the quality of the university itself. The Quality Assurance Agency for National Development University "Veteran" Jakarta abbreviated (BPM, UPNVJ) was established by Decree of the Chairman of the organizers of UPN "Veteran" Jakarta No. Skep/106/XII/2005 dated December 29, 2005 regarding the Quality Assurance Agency for UPN "Veteran" Jakarta. BPM is an element of internal control of UPN "Veteran" Jakarta. This research aims to produce a draft of the knowledge management model in accordance with the conditions of the BPM in support of the faculty quality assurance. The Design of the knowledge management model done through the analysis and the design of a prototipe of the model that will be developed and the analysis of the contingency factors will be carried out which will then be mapped into the SECI model Nonaka and Takeuchi. The design of the knowledge management model is in accordance with the duties and the functions through a process of internalization and externalization. The Prototipe of the knowledge management system model can be used to evaluate the model."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fadhila Nurul Husna Zalmi
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses transfer pengetahuan dalam tradisi ldquo;kembali ke surau rdquo;, mengetahui kendala dan problematika yang terjadi di masyarakat, serta menganalisa peran perpustakaan masjid. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang berfokus pada interpretasi pengetahuan yang terjadi dalam tradisi ldquo;kembali ke surau. rdquo; Penelitian ini dilakukan berdasarkan SECI Model menurut Nonaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transfer pengetahuan dapat terjadi pada kegiatan tradisi ldquo;kembali ke surau rdquo; yang dilaksanakan di masjid. Transfer pengetahuan yang terjadi lebih didominan pada proses sosialisasi. Transfer pengetahuan dalam tradisi ldquo;kembali ke surau rdquo; ini lebih memperlihatkan tradisi lisan yang terjadi mengandung nilai informasi religi, adat, dan kebiasaan masyarakat serta kearifan lokal di dalam kehidupan masyarakat minangkabau. Namun, peran perpustakaan masjid tidak terlalu mendominasi dalam tradisi ini karena kurangnya pengelolaan perpustakaan. Keterbatasan sumber daya manusia, tidak adanya ruangan khusus perpustakaan serta kurangnya koleksi.
This research aims to understand the process of knowledge transfer in tradition kembali ke surau , knowing the problems in the community, and to analyze the role of mosque library. This research uses descriptive qualitative method, which focuses on the interpretation of knowledge in kembali ke surau rdquo tradition This research is based on the SECI model by Nonaka. The results show that knowledge transfer can occur in traditional activities kembali ke surau was held at the mosque. The knowledge transfer that occurs more dominant the socialization process. Transfer of knowledge in kembali ke surau tradition shows more of an oral tradition that happens to contain informational value of religion, customs, and habits of the community and local wisdom in Minangkabau community life. However, the role of libraries in mosques not too dominating in this tradition because of the lack of library management. Limited human resources, the absence of a special room of the library as well as the lack of collection."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47141
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rina Wahyuni
"Layanan perpustakaan memiliki peranan yang cukup penting di dalam sebuah penyelenggaraan perpustakaan. Kualitas layanan perpustakaan menjadi indikator keberhasilan suatu institusi perpustakaan. Untuk itu, peningkatan kualitas layanan perpustakaan perlu menjadi prioritas utama Lembaga perpustakaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya yang bertugas di layanan perpustakaan, melalui pelatihan. Diklat layanan perpustakaan merupakan diklat teknis yang diselenggarakan oleh pusat pendidikan dan pelatihan perpustakaan nasional. Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memberikan layanan perpustakaan. Namun, teridentifikasi bahwa proses penciptaan pengetahuan di dalam diklat layanan kurang sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan peserta diklat. Hal ini terjadi karena adanya kesenjangan pengetahuan sesama peserta diklat, sesama SDM di penyelenggara diklat dan antara peserta diklat dan penyelenggara diklat. Kesenjangan pengetahuan tersebut tetap terpelihara seiring terselenggaranya diklat layanan. Upaya alternatif yang dapat dilakukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut antara lain melalukan analisis kebutuhan diklat, evaluasi pascadiklat layanan dan meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar unit di pusat pendidikan dan pelatihan.
Library services have an important role in a library operation. The quality of library services determines the succesfull indicator of a library institution. For this reason, improving the quality of library services needs to be main priority for library institutions. One of the efforts to be done is to improve the quality of human resources through training, especially those assigned in library services. Library service training is a technical training that is managed by the Education and Training Cente of National Library of Indonesia. This training aims to increase the knowledge and skills of participants in providing library services. However, it was identified that the process of knowledge creation in the library service training was not in accordance with the expectations and needs of the training participants. It happens as knowledge gap among participants, among units in education and training centre, and also between participants and the training host (education and training centre) occur. Alternative efforts that could be done to fill in the gaps are conducting training need analysis, post training evaluation, and increasing the coordination and communication among units in the education and training centre."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Putu Mahesa Rani
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi proses preservasi pengetahuan naskah kuno lontar oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DisKerPus) Kabupaten Badung. Banyak masyarakat pemilik lontar di Kabupaten Badung menolak untuk melakukan preservasi lontar karena dianggap sakral (hanya untuk upacara keagamaan). Hal tersebut menjadikan proses preservasi pengetahuan naskah kuno lontar perlu diteliti. Penelitian kualitatif dengan studi kasus ini dilakukan selama periode Desember 2023 hingga Maret 2024, dengan melibatkan lima informan. Data wawancara dianalisis dengan open coding, axial coding, dan selective coding, sedangkan data observasi dan dokumen dianalisis dengan pendekatan konseptual dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya preservasi pengetahuan oleh DisKerPus diidentifikasi dengan model SECI: socialization melalui kunjungan lapangan, seminar dan memperkenalkan koleksi lontar di perpustakaan; externalization dilakukan dengan memfasilitasi pembelajaran dan pertukaran pengetahuan di antara anggota komunitas atau organisasi dan membuat dasar untuk penyimpanan dan dokumentasi pengetahuan; combination dengan pembentukan komunitas praktik (CoP) dan penggunaan teknologi bersama; dan internalization diamati melalui proses seleksi, penyimpanan, dan aktualisasi. Dari keempat model, socialization merupakan proses yang kuantitas kegiatannya paling banyak, namun kualitas kegiatannya belum optimal. Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan gambaran praktis untuk diaplikasikan oleh lembaga penyedia informasi lainnya baik di kabupaten lain di Provinsi Bali, maupun di luar Bali.
This research aims to identify the process of preserving knowledge of ancient lontar manuscripts by the Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DisKerPus) Badung. Many people refuse to preserve palm leaves because they are considered sacred (only for religious ceremonies). This makes the process of preserving knowledge of ancient lontar manuscripts necessary to be researched. This qualitative research with case studies was conducted during the period December 2023 to March 2024, involving five informants. Interview data was analyzed using open coding, axial coding and selective coding, while observation and document data were analyzed using a conceptual approach and data triangulation. The research results show that knowledge preservation efforts by DisKerPus are identified with the SECI model: socialization through field visits, seminars and introducing the lontar collection in libraries, externalization by facilitating learning and knowledge exchange among members of the community or organization and creating a basis for storing and documenting knowledge, combination with the formation of a community of practice (CoP) and shared use of technology, and internalization is observed through the processes of selection, storage, and actualization. Of the four models, socialization is a process with the greatest quantity of activities, but the quality of the activities were not optimal yet. This study contribute to providing practical insights that can be applied by other information-providing institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library