Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julianus Andrie
Abstrak :
SEA Games XIX tahun 1997 merupakan event olah raga terbesar yang diselenggarakan di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir. Pada SEA Games XIX inilah pertama kalinya pihak swasta dilibatkan didalam kepanitiaan. Untuk mengkomunikasikan penyelenggaraan SEA Games XIX, Organizing Committee SEA Games XIX membentuk Bidang Penerangan & Komunikasi (Penkom). Sedangkan untuk menggalang dana dibentuk Bidang Promosi & Usaha.

Penelitian ini melihat program-program apa saja yang sudah dilakukan oleh Bidang Penkom dan Bidang Promosi & Usaha, yang merupakan bentuk manajemen komunikasi termasuk komunikasi pemasaran dan promosi. Selain itu dilihat pula masalah-masaiah timbul didalam pelaksanaannya.

Beberapa teori dari konsep yang digunakan disini antara lain : konsep dasar komunikasi, komunikasi massa, komunikasi dua tahap, hierarchy of effect, komunikasi pemasaran, dan bauran promosi.

Pendekatan penelitian ini adalah secara kualitatif dengan tipe penelitian evaluatif deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dengan mengacu pada data tertulis yang sudah ada.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan SEA Games XIX telah berhasil dipublikasikan secara luas. Media massa yang meliput berjumlah 293 dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan publikasi. Dalam keberhasilan mempublikasikan SEA Games XIX ini terdapat masalah dalam hal komunikasi, baik dari sisi sumber, isi pesan, media, serta kurangnya analisa kebutuhan dan keinginan khalayak. Konsep pemasaran yang masih berorientasi kepada produk serta promotion mix yang lemah, terutama public relations.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dalam penelitian ini diberikan saran-saran, antara lain perlunya menghindari berbagai gangguan pada sumber, kejelasan makna pesan, pemilihan media, perlunya pemahaman konsep-konsep komunikasi pemasaran untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan dan keinginan dari khalayak, serta perlunya dibina hubungan yang lebih baik pada berbagai kalangan. Selain itu perlu reorientasi daripada penyelenggaraan SEA Games dan pemanfaatan event ini untuk promosi pariwisata.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Pemerintah mengesahkan Program Indonesia Emas (Prima) yang fokus pada penyiapan atlet ke ajang olahraga multievent internasional melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010. Cabang olahraga (cabor) taekwondo merupakan salah satu cabor prioritas menurut hasil seminar dan FGD Kemenpora RI tahun 2012. Pasca tahun 2012, prestasi cabor taekwondo menurun drastis dalam hal perolehan medali emas di ajang SEA Games yang disebabkan oleh koordinasi antarorganisasi. Skripsi ini membahas bagaimana koordinasi antarorganisasi dilakukan dalam pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian ini, koordinasi antarorganisasi pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo menggunakan mekanisme pendekatan hierarki yang terpusat di Kemenpora RI. Koordinasi masih banyak terhambat pada koordinasi pendanaan dan juga koherensi di tingkat organisasional.
ABSTRACT
Indonesia passed President Regulation number 22 2010 which focus on elite athletes preparation at international multievent. Taekwondo is Government priority sport according to seminar and FGD conducted by Ministry of Youth and Sports Affairs in 2012. In 2012 and so forth, taekwondo?s performance decreased in getting gold medals in SEA Games because of miss inter-organization coordination. This thesis aims to dipict how Prima inter-organization coordination works at Taekwondo. This research conducts qualitative approach with data collection through depth-interview and documentation studies. The research shows inter-organization coordination in Prima at Taekwondo is dipicted by centralized-hierarchy mechanism which centralized at Ministry of Youth and Sports Affairs (Kemenpora RI). Prima inter-organization coordination is hampered by funding coordination and coherence at organizational level.
2016
S63867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Citra Sena
Abstrak :
Penelitian yang berjudul Olahraga Bolavoli di Indonesia: Dinamika Prestasi Tim Nasional (1980-1997), membahas mengenai perkembangan olahraga bolavoli di Indonesia dari awal masuknya ke Indonesia hingga mencapai prestasi puncaknya di kawasan Asia Tenggara (SEA Games). Alasan pemilihan judul olahraga bolavoli karena bolavoli merupakan salah satu olahraga yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia selain sepakbola dan bulutangkis. Hal ini terlihat dengan adanya, paling sedikit, satu lapangan bolavoli di berbagai tempat (termasuk di lingkungan saya tinggal). Di lapangan tersebut rutin (biasanya di sore hari) dilakukan pertandingan baik rekreatif maupun kompetitif. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan perkembangan olahraga bolavoli di Indonesia, khususnya pada masa Orde Barn, dengan menyoroti prestasi tim nasional dalam olahraga tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga bolavoli telah berkembang dari olahraga rakyat menjadi olahraga di tingkat regional. Perkembangan ini diawali ketika PBVSI diterima menjadi anggota FIVB pada bulan Oktober 1959. Hal ini membuka peluang bagi tim nasional bolavoli Indonesia untuk dapat mengikuti event internasional. Dimulai dari penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962, prestasi tim nasional mengalami pasang surut hingga akhirnya mencapai puncak prestasinya pada peri ode 1980-1997. ......The study, titled Volleyball Sports in Indonesia: Achievement Dynamics National Team (1980-1997), discussed the development of volleyball sport in Indonesia from the early entry into Indonesia until it reaches its peak perfonnance in Southeast Asia (SEA Games). The reason the selection of sports titles volleyball because volleyball is one of the most popular sports by people of Indonesia in addition to football and badminton. This was shown by the existence, at least, one field volleyball in various places (including in the neighborhood I live). At the field routine (usually in the afternoon) performed both recreational and competitive game. The purpose of this study is to describe the development of sport volleyball in Indonesia, especially in the New Order, highlighting the achievements of the national team in the sport. The research method used is the historical method which consists of four stages, namely Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography. The results of this study indicate that the sport has evolved from a volleyball sport people into sport at regional level. This development begins when PBVSI accepted into the FIVB in October 1959. This opens up opportunities for the volleyball national team Indonesia to attend international events. Starting from the Asian Games IV in 1962, the achievement of national teams have ups and downs until finally reaching the top of his achievements in the period 1980- 1997.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S70263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirto Apriyanto
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara dua variabel yaitu variabel aktualisasi diri tim PELATNAS bola voli SEA Games ke XXII putra dan putri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inferential. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah survei. Populasi dan sampel penelitian adalah atlet bola voli yang terdaftar sebagai tim PELATNAS bola voli SEA Games yang berjumlah 24 orang, terdiri dari 12 atlet putra dan 12 atlet putri. Karena jumlah populasi yang sedikit, untuk sampel penelitian digunakan seluruh populasi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Valid atau tidaknya setiap item pernyataan ditentukan oleh pendapat dan penilaian dari para pakar. Reliabilitas alat ukur harga menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.8137. Setelah dilakukan analisis butir dengan membuang butir yang memiliki korelasi negatif dan korelasi di bawah 0.200 maka diperoleh koefisien Alpha sebesar 0.8785. Dari 24 responden penelitian didapatkan nilai rata-rata untuk aktualisasi diri responden putra sebesar 146.8333 dengan standar deviasi sebesar 9.87037 dan rata-rata aktualisasi diri responden putri 158.8333 dengan standar deviasi sebesar 11.82543. Dalam pengambilan keputusan ditentukan bahwa probabilitas kurang dari (<) 0.05, maka Ho ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, atau tingkat aktualisasi pada atlet putri lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat aktualisasi diri atlet putra PELATNAS bolavoli SEA Games XXII.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library