Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naiborhu, Yunita
Abstrak :
ABSTRAK
Pada saat Ini bangsa Indonesia sedang berusaha untuk mensukseskan kemitrasejajaran antara pria dan wanita di segala bidang, Hal ini disebabkan karena ternyata di negara-negara berkembang seperti Indonesia, terdapat perbedaan yang cukup besar antara pria dan wanita dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan kesehatan. Bangsa Indonesia yang sedang berkembang ini membutuhkan sumber daya manusia, tidak terkecuall pria maupun wanita. Oleh karena itu, pemberian kesempatan pada wanita pada bidang-bidang tersebut tentunya diharapkan dapat membantu mengembangkan sumber daya manusia Indonesia secara optimal Perbedaan perlakuan maupun kesempatan yang diberikan kepada pria dan wanita ini disebabkan karena adanya keyakinan di dalam masyarakat bahwa laki-laki dan perempuan berbeda, dan keyakinan ini disebut stereotip jender. Stereotip-stereotip yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan menyebabkan masyarakat beranggapan bahwa kedua jenis kelamin memiliki perannya masing-masing, sesuai jendernya. Anak, yang merupakan sumber daya pembangunan di masa yang akan datang telah 'menerima' stereotip-stereotip tersebut melalui orang tua. Ketika anak memasuki usia sekolah, anak mempelajari stereotip ini melalui guru, teman sebaya dan dari berbagai media seperti buku dan televisi. Selain berbagai faktor yang bertambah kompleks ini. secara kognitif anak usia sekolah telah mencapai tahapan perkembangan kognitif yang disebut tahap ketetapan jender. Setelah anak mencapai tahap ini barulah anak secara sistematis memasukkan ide-ide stereotip ini ke dalam dirinya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana pengetahuan anak usia sekolah terhadap stereotip jender ini. yang 'berasal' dari orang dewasa. serta melihat gambaran perkembangan pengetahuan stereotip jender tersebut pada kelompok usia 8-9 serta 11-12 tahun. Dari berbagai penelitian stereotip jender juga ditemukan bahwa ada kecenderungan anak laki-laki untuk memiliki keyakinan yang stereotipis dibandingkan dengan anak perempuan. Oleh karena itu. melalui penelitian ini peneliti juga akan melihat adakah perbedaan antara pengetahuan stereotip jender anak laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan alat yang disebut The Children's Sex Stereotype Measure II yang telah digunakan di berbagai negara, antara lain Pakistan, Malaysia, Jepang, Singapura, India, Amerika. Kanada dan Perancls. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian sebanyak 60 subyek yang berusia 8-9 tahun serta 60 subyek yang 11-12 tahun sehingga total subyek berjumlah 120 orang dan diperoleh dengan menggunakan tehnik incidental sampling. Subyek berasal dari golongan sosial ekonomi menengah atas di Jakarta. Hasil utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada kecenderungan meningkatnya pengetahuan anak terhadap stereotip-stereotip laki-laki dan perempuan dan pengetahuan anak usia ini sudah hampir menyerupai pengetahuan stereotip jender orang dewasa. Dari hasil penelitian juga diperoleh beberapa stereotip yang belum diasosiasikan oleh salah satu dari kedua jenis kelamin oleh anak usia ini. Melalui uji signifikansi peneliti juga memperoleh hasil tidak adanya perbedaan antara anak usia 8-9 tahun dengan 11-12 tahun dalam pengetahuan stereotip jender, serta tidak ada perbedaan antara anak laki-laki dalam pengetahuan stereotip jender. Hasil tersebut diduga karena faktor sosialisasi orang tua serta lingkungan yang relatif sama antara anak laki-laki dan perempuan yang berasal dari golongan sosial ekonomi menengah atas di Jakarta. Selain itu, mungkin faktor alat , khususnya jumlah item yang relatif sedikit diduga berperan dalam hasil yang tidak signifikan ini. Oleh sebab itu di dalam peneiitian selanjutnya peneliti menyarankan untuk mengambil berbagai sampel yang lebih variatif, serta menyempurnakan alat peneiitian ini.
1997
S2710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library