Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliandhi Agung Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Ketersediaan media transmisi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi (operator telekomunikasi) ingin menggelar jaringan di wilayah operasionalnya. Sistem transmisi menggunakan fiber optik menjadi pilihan dikarenakan kemampuan transfer signal yang baik dan memiliki kapasitas yang besar. Di era globalisasi saat ini, persaingan begitu kompetitif, sehingga penting bagi sebuah vendor telekomunikasi untuk menjadi mitra yang baik bagi operator telekomunikasi dalam membangun jaringan telekomunikasi mereka, khususnya jaringan transmisi fiber optik menggunakan perangkat SDH. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang baik dan matang ketika sebuah vendor mengikuti proses tender pengadaan dan pembangunan jaringan transmisi fiber optik menggunakan perangkat SDH. Terdapat kriteria-kriteria penting, yang perlu dijadikan bahan pertimbangan ketika sebuah vendor mengikuti tender yang diadakan oleh operator. Tentunya terkait dengan tujuan apa yang ingin dicapai dari tender tersebut. Dengan demikian dapat dipersiapkan segala sesuatunya dengan baik dalam rangka memenangkan proses tender dan memberikan hasil pekerjaan yang maksimal jika tender tersebut berhasil dimenangkan. Kajian terhadap permasalahan tersebut meliputi identifikasi masalah, proses pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan metode AHP (Proses Hirarki Analitik) didukung perangkat lunak Expert Choice dan memberikan kesimpulan terhadap hasil analisis data berupa sistem penunjang keputusan dalam penentuan prioritas pemilihan proyek transmisi SDH. Dalam tesis ini dengan menggunakan metode AHP dan perangkat lunak Expert Choice, dilakukan penentuan prioritas terhadap proyek transmisi SDH yang ditenderkan oleh beberapa operator di Indonesia. Dari hasil perhitungan dan pengolahan data didapatkan bahwa proyek transmisi SDH di Telkom menjadi prioritas pertama, diikuti oleh NTS di prioritas kedua, kemudian Indosat di prioritas ketiga.
ABSTRACT
The important thing when a telecoms operator company want to deploying telecommunication network in their operational area is the availability of transmission network. Transmission network using optical fiber is the best choice because of the good transferring signal ability and has a huge capacity that can be transferred. In the current era of globalization, the competition was so competitive, so it is important for a telecommunications vendor to make a good partner for telecommunications operators in developing their telecommunications networks, particularly fiber optic transmission network using SDH devices. This may be done by doing a good preparation and mature when a vendor following the tender process and the development of fiber optic transmission network using SDH devices. There are important criteria, which need to be taken into consideration when a vendor participate in a tender held by the operator. Certainly related to what goals you want to achieve from the tender. Thus everything can be prepared well in order to win the bidding process and provide the maximum work if the tender had been won. The study of these issues include identification of issues, the process of data collection, followed by data processing using the method of AHP, supported by Expert Choice software and provide conclusions on the results of data analysis in the form of decision support systems in the project selection prioritization SDH transmission. In this thesis by using AHP and Expert Choice software, is the determination of priorities of the SDH transmission projects tendered by some operators in Indonesia. From the results of calculations and data processing was found that SDH transmission projects in Telkom became the first priority, followed by the NTS in the second priority, and Indosat in the third priority.
2009
T26788
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliandhi Agung Kurniawan
Abstrak :
Ketersediaan media transmisi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi (operator telekomunikasi) ingin menggelar jaringan di wilayah operasionalnya. Sistem transmisi menggunakan fiber optik menjadi pilihan dikarenakan kemampuan transfer signal yang baik dan memiliki kapasitas yang besar. Di era globalisasi saat ini, persaingan begitu kompetitif, sehingga penting bagi sebuah vendor telekomunikasi untuk menjadi mitra yang baik bagi operator telekomunikasi dalam membangun jaringan telekomunikasi mereka, khususnya jaringan transmisi fiber optik menggunakan perangkat SDH. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang baik dan matang ketika sebuah vendor mengikuti proses tender pengadaan dan pembangunan jaringan transmisi fiber optik menggunakan perangkat SDH. Terdapat kriteria-kriteria penting, yang perlu dijadikan bahan pertimbangan ketika sebuah vendor mengikuti tender yang diadakan oleh operator. Tentunya terkait dengan tujuan apa yang ingin dicapai dari tender tersebut. Dengan demikian dapat dipersiapkan segala sesuatunya dengan baik dalam rangka memenangkan proses tender dan memberikan hasil pekerjaan yang maksimal jika tender tersebut berhasil dimenangkan. Kajian terhadap permasalahan tersebut meliputi identifikasi masalah, proses pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan metode AHP (Proses Hirarki Analitik) didukung perangkat lunak Expert Choice dan memberikan kesimpulan terhadap hasil analisis data berupa sistem penunjang keputusan dalam penentuan prioritas pemilihan proyek transmisi SDH. Dalam tesis ini dengan menggunakan metode AHP dan perangkat lunak Expert Choice, dilakukan penentuan prioritas terhadap proyek transmisi SDH yang ditenderkan oleh beberapa operator di Indonesia. Dari hasil perhitungan dan pengolahan data didapatkan bahwa proyek transmisi SDH di Telkom menjadi prioritas pertama, diikuti oleh NTS di prioritas kedua, kemudian Indosat di prioritas ketiga.
The important thing when a telecoms operator company want to deploying telecommunication network in their operational area is the availability of transmission network. Transmission network using optical fiber is the best choice because of the good transferring signal ability and has a huge capacity that can be transferred. In the current era of globalization, the competition was so competitive, so it is important for a telecommunications vendor to make a good partner for telecommunications operators in developing their telecommunications networks, particularly fiber optic transmission network using SDH devices. This may be done by doing a good preparation and mature when a vendor following the tender process and the development of fiber optic transmission network using SDH devices. There are important criteria, which need to be taken into consideration when a vendor participate in a tender held by the operator. Certainly related to what goals you want to achieve from the tender. Thus everything can be prepared well in order to win the bidding process and provide the maximum work if the tender had been won. The study of these issues include identification of issues, the process of data collection, followed by data processing using the method of AHP, supported by Expert Choice software and provide conclusions on the results of data analysis in the form of decision support systems in the project selection prioritization SDH transmission. In this thesis by using AHP and Expert Choice software, is the determination of priorities of the SDH transmission projects tendered by some operators in Indonesia. From the results of calculations and data processing was found that SDH transmission projects in Telkom became the first priority, followed by the NTS in the second priority, and Indosat in the third priority.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41007
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Roland Maruio
Abstrak :
Bisnis telekomunikasi saat ini menuntut tiap-tiap operator telekomunikasi untuk lebih kompetitif dalam memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan. Operator telekomunikasi yang menghasilkan produk atau jasa layanan dengan kualitas terbaik tentunya akan dapat mengalahkan kompetitor untuk memasarkan produk dan layanan yang ditawarkan. Peningkatan kualitas suatu produk (barang/jasa) akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yakni dampak terhadap penurunan biaya operasional dan peningkatan pendapatan (Gasperz, 2001). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan pengendalian dan peningkatan kualitas dengan Six Sigma. Six Sigma adalah konsep statistik yang mengukur suatu proses yang berkaitan dengan cacat atau kegagalan. Pada level Six Sigma, hanya terdapat 3,4 cacat dari sejuta peluang. Six Sigma juga merupakan falsafah manajemen yang berfokus untuk menghapus cacat dengan cara menekankan pemahaman, pengukuran dan perbaikan proses. Penerapan Six Sigma juga dapat dilakukan di Telkomsel. Penelitian yang dilakukan dalam tesis ini adalah penggunaan. Six Sigma untuk meminimasi jumlah keterlambatan perbaikan gangguan jaringan transmisi SDH dengan menggunakan data histori gangguan jaringan yang terjadi. Penggunaan Six Sigma akan mengevaluasi jumlah waktu yang diperlukan untuk tiap-tiap perbaikan gangguan jaringan transmisi yang terjadi. Sehingga, diharapkan secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan pelanggan dan juga pendapatan Telkomsel.
Nowadays, telecommunication business demands every telecommunication operator to be more competitive in providing best services for the customers. Those that provide the best quality of services or products will be able to be in front of their competitors in marketing their products and services. Increased the quality of products and services will provide positive impacts to the business through: minimizing operational cost and maximizing revenues (Gasperz, 2001). One way to achieve these is by controlling and increasing the quality through the concept of Six Sigma. Six Sigma is a statistical concept to measure a process which related to defects. In Six Sigma level, there will be only 3,4 defects in every one million opportunities. Six Sigma is also a management philosophy which focuses to eliminate defects by giving definition, measurement, and improvement of the processes. This concept is also applicable at Telkomsel in providing the best services to its customers. Research that is carried on this thesis is focused on the implementation of Six Sigma in order to minimize the number of delay during the restoration of faulty transmission network by using the historical data from the transmission problems. Six Sigma will evaluate the amount of time to each restoration of faulty transmission that is occurred. Furthermore, the result of this evaluation is expected to have indirect impact on increasing Telkomsel?s revenue and its customer growth.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Tetty N.
Abstrak :
PT Telkom telah menerapkan system SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dengan menggunakan serat optik sebagai media transmisinya. Adapun system SDH yang diaplikasikan telah menggunakan metode EEFO (Expansion and Extension Fiber Optic) dan Nothern Route Alcatel. Penggunaan kedua metode ini akan mempermudah PT Telkom dalam mengoperasikan layanan jaringan telekomunikasi dan keterbatasan akan kapasitas bandwidth yang digunakan. Tentunya kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu Analisa cara kerja kedua metode tersebut. Analisis yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan semua informasi baik dari perusahaan yang bersangkutan maupun melalui buku sebagai referensi teori. Metode yang dilakukan adalah studi kasus di PT Telkom. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan cara kerja kedua metode dan bagaimana penerapannya pada jaringan backbone di PT Telkom. Dari kedua metode yang digunakan oleh PT Telkom, northern route lebih baik dari segi kecepatan, kapasitas, dan penghubung jarak jauh dibandingkan dengan EEFO. PT Telkom dapat menerapkan kedua sistem tersebut disesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang baik dari segi teknis maupun ekonomi. ......PT Telkom have applied system SDH ( Synchronous Digital Hierarchy) by using optical fibre as transmission media. SDH system applies two method which are used EEFO method ( Expansion And Extension Fiber Optik) and Nothern Route Alcatel. Both of this method will be easy to be used by PT Telkom in operating service of telecommunications network and to overcome the limitation of capacities which is used. Both of this method have advantage and disadvantage which will be discussed in this paper. Analysis is taken by collecting information from PT Telkom (case study) and also through various literatures. Data-Processing is done by comparing both of the method and how its implemented at the backbone network in PT Telkom. From both of these method, northern route method have better speed, capacities, and link of long distance than EEFO method. PT Telkom can apply both of this method for their future usage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Giri Indrawardana
Abstrak :
Sistem transmisi SDH mempunyai berbagai macam proteksi dimana penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan trafik, topologi jaringan maupun faktor pertimbangan ekonomis. Dalam perancangan dan pembuatan system transmisi SDH haruslah memperhitungkan kemungkinan terburuk, yaitu kegagalan sistem transmisi tersebut. Karena itu diperlukan pengetahuan yang baik tentang sistem proteksi SDH agar reliabilitas jaringan transmisi tetap terjaga. Dalam studi ini akan mencoba untuk melakukan optimasi terhadap salah satu jaringan tulang pungung Sumatra pada lajur transmisi Medan - Pekanbaru. Dimana dengan optimasi ini, dapat meningkatkan survivability, kapasitas dan utilisasi penggunaan kapasitas. Metode studi banding ini, mencoba pendekatan dari sistem proteksi SDH yang digunakan pada lajur transmisi Medan ? Pekanbaru, kekurangan dan kelebihannya serta pendekatan kemungkinan terjadinya perubahan konfigurasi sistem pada masa depan. Sistem proteksi SDH yang dipakai PT. Excelcomindo Pratama yaitu MSP 1+1, MS-SPRing (Multiplexing Section Shared Protection Ring) dua serat kabel optik dan SNCP (Subnetwork Connection Protection).
Synchronous Digital hierarchy consists of a various kind of protection system, where the implementation and usage of the protection system depends on some factors such as the need of traffic, network topology, and economical consideration. In the process of designing and implementation SDH transmission must consider the worse factor, which is the possibility of the failure in the transmission system itself. Mastering the knowledge of the SDH Protection is essentially needed to maintain the reliable of the network transmission. The objective of this is to optimized one of backbone transmission at PT. Excelcomindo regional Sumatra for section medan - pekanbaru. The optimized network should be able to improve network survivability, network capacity and utilized the current capacity. The methods of writing is focus in detail any advantages and disadvantages, the possibility for changing the configuration at the future, by approaching to network topology, and schema system protection and network survivability at section medan-pekanbaru. Currently, system protection that is using in section Medan-Pekanbaru are MSP 1+1, 2 Fiber MSSPRing (Multiplex Section Shared Protection Ring) and SNCP (Subnetwork Connection Protection).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yuli Zulkifli
Abstrak :
Kebutuhan akan jasa telekomunikasi yang besar pada High !live Building (HRB) di Gatot Subroto - Kuningan Jakarta, menyebabkan PT TELKOM sebagai operator telekomunikasi di Indonesia melaksanakan Proyek Gatsu yang berdasarkan perkiraan kebutuhan tahun 1993. Proyek ini didukung dengan teknologi tekrtik transmisi Synchronous Digital Hierarchy (SDH) yang berkemampuan menyaiurkan sinyal dengan kecepatan tinggi dan sistem fiber In The Loop (F1TL) sebagai jaringan lokal akses ke pelanggan. Analisis penerapan proyek Gatsu menghasilkan beberapa masukan berupa sistem pada proyek belum digunakan secara maksimal, masih dapat ditingkatkan kemampuan dalam melayani kebutuhan telekomunikasi di HRB terutama dalam pemenuhan kebutuhan berdasarkan perkiraan akhir tahun 1998 (Rencana Eskalasi Maksimum). Adanya perkiraan kebutuhan jenuh tiap HRB juga memerlukan kapasitas yang besar di luar kemampuan kapasitas proyek Gatsu (yang menggunakan STM-4).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abhinaya Ananda S.
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang perbandingan kedua teknologi jaringan pada jaringan Metro untuk masa mendatang. Kedua teknologi tersebut adalah : Metro ethernet, teknologi yang sekarang menjadi dasar implementasi jaringan, dan Next Generation SDH, teknologi yang diproyeksikan untuk digunakan berdampingan dengan Metro ethernet di jaringan Metro untuk masa mendatang. Ada beberapa aspek yang dibandingkan di antara kedua teknologi ini dan masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan pada aspek tertentu. Jaringan Ethernet menawarkan biaya instalasi dan pemeliharaan yang lebih murah serta memberikan layanan data yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan network existing seperti SDH/SONET. Namun demikian, bukan berarti peranan jaringan SDH/SONET sudah habis, Saat ini telah dikembangkan teknologi baru yang berbasis SDH yang disebut Next Generation SDH, dimana menyediakan layanan-layanan Ethernet diatas jaringan SDH/SONET. Untuk saat ini, Ethernet masih mendominasi jaringan Metro sedangkan Next Generation SDH belum banyak diimplementasikan Namun melihat kebutuhan komunikasi di masa mendatang, bukan tak mungkin Next Generation SDH akan mulai banyak diimplementasikan.
This final project talks about the comparation between two technologies used on Metro network in the future. They are : Metro ethernet, a technologies which becomes a basic implementation on the Metro area network, and Next Generation SDH, a technologies planned to be used together with Metro ethernet on Metro area network in the future. There are several aspects compared between this two technologies and each of them has strengths and weaknesses in certain aspects. Ethernet network offers low installation and high quality data service than existing network like SDH/SONET. But, this doesn't mean that the role of SDH/SONET is over. Nowadays, we have a new technologies based on SDH network called Next Generation SDH. This new technology provides ethernet services on the SDH'SONET network. For today, ethernet still dominates Metro network , however, Next Generation SDH is still not implemented yet. However, considering the need of communication in the future, it is not impossible that Next Generation SDH will be considered as a new strategy for Metro area network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51472
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aliandi Ibrahim
Abstrak :
PT. Indosat memiliki solusi kebutuhan layanan jaringan korporat berupa jaringan indosat multi access network, (IMAN), yang merupakan jaringan komunikasi yang terintegrasi pada kawasan pusat bisnis di jantung kota Jakarta. Saat ini jaringan IMAN mengalami penurunan, dilihat dari faktor teknis berupa utilisasi kapasitas yang mendekati jenuh, perangkat jaringan yang telah usang dan penurunan performa perangkat. Hal ini menyebabkan kualitas layanan mengalami penurunan sehingga mengakibatkan adanya potensial revenue loss bisnis layanan. Untuk mengatasi kendala tersebut dan untuk mempertahankan kualitas layanan serta bersaing dengan kompetitor maka jaringan IMAN harus dilakukan penggantian perangkat. Tesis ini akan membahas strategi implementasi jaringan transmisi untuk meningkatkan pendapatan bisnis jaringan PT. Indosat khususnya untuk pelanggan korporat area Jakarta. Dari hasil analisa bisnis industri dengan menggunakan metode Five Porter, diperoleh bahwa industri jaringan masih sangat potensial, sehingga Indosat segera melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan. Pemilihan teknologi jaringan menunjukkan bahwa platform Metro Ethernet adalah solusi peningkatan kualitas layanan dan pendapatan bisnis. Penggunaan Metro Ethernet didasari dengan pertimbangan aspek variasi layanan, skalabilitas dan kemampuan routing jaringan, dan pemenuhan kebutuhan bisnis jangka panjang. Dari hasil kelayakan bisnis diperoleh nilai NPV sebesar 27 juta USD dan waktu pengembalian selama 2 tahun 10 bulan. Strategi implementasi jaringan yang dilakukan adalah melakukan pentahapan proses migrasi jaringan berdasarkan sistem klasterisasi, faktor kemudahan migrasi jaringan dan kebutuhan trafik layanan pelanggan. Tahapan migrasi jaringan dapat membuat efektif nilai investasi yang dikeluarkan dan mengurangi faktor resiko kegagalan sistem yang telah berjalan. ......PT. Indosat has a solution to the needs of corporate network services in the form of multi-access network indosat network, called as IMAN, which is an integrated network in the central business district of Jakarta. Currently IMAN tissue decreased, judging from the technical factors in the form of capacity utilization are approaching saturation, the network devices that have been obsolete and also decrease device performance. This results in decreased service quality resulting in a loss of potential revenue service business. To overcome the network conditions and to maintain the quality of services and compete with competitors, must be done modernization IMAN equipment. This thesis will discuss the implementation strategy of transmission network to increase business revenue PT Indosat especially for corporate customers in Jakarta. From the analysis of industrial business by using the method of Porter's Five, found that the networking industry is still great potential, so that Indosat immediate repair and improvement of service quality. Selection of network technology shows that the Metro Ethernet platform is the solution to improve service quality and business income. The use of Metro Ethernet is based on a consideration of aspects of the variation of services, scalability and network routing capabilities, and long-term business needs. From the results obtained by the business feasibility of the NPV value of 47 million USD and the payback time for 2 years 10 months. Strategy implementation is a network committed to phasing the migration process klasterisasi network based system, ease of migration factor network and traffic needs of the customer service. Stages of migration networks can make effective value of issued investment and reduce risk factors that have been running a system failure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library