Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Ainina Novara
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara teacher efficacy dengan strategi pengajaran pada guru Sekolah Dasar Inklusif Swasta. Penelitian ini dilakukan pada 11 SD Inklusif Swasta di Jakarta dan Depok. Total responden dari penelitian yakni 70 guru SD Inklusif Swasta. Penelitian ini menggunakan alat ukur Teacher?s Sense of Efficacy Scale (TSES) untuk mengukur teacher efficacy dan The Bender Classroom Structure Questionnaire (BCSQ) untuk mengukur strategi pengajaran inklusif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara teacher efficacy dengan strategi pengajaran pada guru di SD Inklusif Swasta (r (70)= .247, p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin yakin guru terhadap kemampuan dirinya maka guru akan semakin sering menggunakan strategi pengajaran yang beragam. Selain itu, peneliti juga melihat perbedaan teacher efficacy dan strategi pengajaran dilihat dari pernah atau tidaknya guru mengikuti pelatihan. Ditemukan tidak ada perbedaan teacher efficacy (t(68)= -.026, p>.05) dan strategi pengajaran (t(68)=.188,p>.05) pada kelompok guru yang pernah dan tidak pernah mengikuti pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa baik guru yang pernah mengikuti pelatihan maupun guru yang tidak pernah mengikuti pelatihan memiliki keyakinan yang sama mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan pengajaran dan menggunakan strategi pengajaran inklusif yang sama di kelas.
The objective of this research is to examine relationship between teacher efficacy and teaching strategy on teacher in private inclusive primary school. This research is conducted in 11 private inclusive primary school in Jakarta and Depok area, with total respondent of 70 teachers. Teacher?s sense of efficacy scale (TSES) and the The Bender Classroom Structure Questionnaire (BCSQ) are administered to measure teacher efficacy and inclusive teaching strategy respectively. Significant positive correlations found between teacher efficacy and teaching strategy on teacher in private inclusive primary school (r (70)= .247, p<0.05). This shows that teachers with high self efficacy are more often employing different teaching strategies. Differences in the correlation between teacher efficacy and teaching strategy are observed from whether the teacher had training before. No differences are found in the correlation between teacher efficacy (t(68)= -.026, p>.05) and teaching strategy (t(68)=.188,p>.05) on teacher who have and have not received training. This shows that both teacher with and without training have the same self efficacy to do teaching and to employ inclusive teaching strategy in the class.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Launa Qistie
Abstrak :
Pendidikan inklusif di tingkat sekolah dasar merupakan salah satu usaha untuk mendukung pendidikan formal yang merata bagi setiap anak. Namun, pada implementasinya tidak terlepas dari berbagai tantangan, sehingga penting bagi guru untuk memiliki karakter yang bersemangat dan berkomitmen terhadap pekerjaannya dalam jangka panjang terlepas dari tantangan yang dihadapi melalui kegigihan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui hubungan antar variabel yang melibatkan 111 partisipan. Karakteristik partisipan dalam penelitian ini terdiri dari: guru aktif di tingkat sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI) inklusif, pernah atau sedang mengajar minimal 1 anak berkebutuhan khusus (ABK) di dalam kelas, berdomisili di Indonesia, dan telah mengajar selama minimal 1 semester (6 bulan). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur 12-Item Grit Scale (Duckworth dkk., 2007) dan alat ukur Teachers’ Subjective Well-being Questionnaire bahasa Indonesia (Saleh, dkk., n.d). Hasil uji korelasi menggunakan Spearman correlation menemukan bahwa kegigihan dan kesejahteraan subjektif guru memiliki korelasi positif yang signifikan dengan r=0.41**, p<0,01. Hasil penelitian juga menemukan bahwa komponen dalam kegigihan, yaitu: consistency of interest dan perseverance of effort memiliki korelasi positif dan signifikan dengan kesejahteraan subjektif guru di sekolah dasar (SD) inklusif. ......Inclusive education at the primary school is one of the efforts to support equality in formal education for every child. However, the implementation cannot be separated from various challenges, such as: increasing teacher assignments, stress due to the diversity of students in the classroom, and lack of competence to deal with special education needs students which can affect the level of teachers' subjective well-being. To face it, teachers need to have passion and consistent character towards their work in the long term regardless of the challenges through grit. This study is a quantitative study to determine the relationship between variables involving 111 participants. The characteristics of the participants in this study consisted of: teachers at the primary inclusive school or madrasah ibtidaiyah (MI), had or was teaching at least 1 special education needs student in the classroom, domiciled in Indonesia, and being a teacher for at least 1 semester (6 months). In this study, researcher used 12-item Grit Scale (Duckworth, et.al., 2007) and Teachers’ Subjective Well-being Questionnaire Indonesian Version (Saleh, et.al, n.d). The results of Spearman correlation found that grit and teachers' subjective well-being had a significant positive correlation with r=0.41**, p<0.01. This research also finds positive correlation between components of grit (consistency of interest and perseverance of effort with teachers’ subjective well-being on inclusive primary school’s teachers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library