Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryandari Sayidiman
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usha Adelina Batari Riyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis segregasi tempat tinggal berdasarkan pendapatan beserta korelasinya dengan kesenjangan pendapatan di kota/kabupaten di empat metropolitan area Pulau Jawa pada periode 2005-2011. Menggunakan Centile Gap Index untuk mengukur tingkat segregasi tempat tinggal berdasarkan pendapatan, ditemukan bahwa CGI memiliki nilai yang berkisar dari 0,06 hingga 0.45. Hal ini mengindikasikan adanya income mixing di tempat tinggal di Pulau Jawa. Selain itu, dengan menggunakan estimasi Random Effects, ditemukan bahwa kesenjangan pendapatan dan segregasi tempat tinggal berdasarkan pendapatan memiliki korelasi yang kuat dan signifikan, dimana peningkatan Koefisien Gini sebesar satu unit menyebabkan peningkatan CGI sebesar 0.205 poin. Faktor-faktor lain yang juga ditemukan berpengaruh dengan tingkat segregasi perumahan ekonomi termasuk tingkat tenaga kerja, tingkat populasi, proporsi orang dewasa dengan gelar sarjana, dan proporsi dari penduduk usia tua di suatu kabupaten atau kota
ABSTRACT
This study contributes to identifying and analyzing economic residential segregation regencies or cities belonging to Java?s metropolitan areas from 2005 to 2011, and how income inequality and other factors may have affected the patterns of it. Using the Centile Gap Index as a measure of economic residential segregation, it was revealed that the neighborhoods were sorted by income to some extent. However, it was revealed that the CGI ranges from 0.06 to 0.45, which suggests the tendency towards neighborhood income mixing. On the other hand, using a Random Effects estimation, the evidence reveals strong and robust relationship between income inequality and economic residential segregation where an increase in Gini Coefficient by one unit would result in an increase of CGI by 0.205 points. Other factors were also found to be influencing with the level of economic residential segregation, including the level of employment, level of population, fraction of adults with graduate degrees, and fraction of old-age population in the regency or city
2016
S64909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelin Sabrina
Abstrak :
Arsitek berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia melalui keterlibatannya membentuk lingkungan binaan bagi manusia. Lingkungan therapeutic adalah salah satu lingkungan binaan yang diciptakan oleh arsitek yang dapat memberikan kontribusi terhadap kesehatan manusia. Skripsi ini membahas kehadiran lingkungan therapeutic bagi kelompok manusia lanjut usia. Manusia dalam perkembangan hidupnya akan mencapai tahap tua dan kondisinya akan mengalami kemunduran dalam hal fisik dan psikologis. Pada lansia, kemunduran yang dialaminya dapat membuat mereka jarang berkegiatan di luar tempat tinggalnya. Tempat tinggal menjadi tempat dimana lansia banyak menghabiskan waktu didalamnya. Skripsi ini mengkaji tentang peranan tempat tinggal sebagai lingkungan therapeutic bagi lansia.

Peranan tempat tinggal sebagai lingkungan therapeutic dapat dilihat melalui dua peran yang dimilikinya yaitu sebagai fasilitator dan simbol kualitas. Peran sebagai fasilitator berkaitan dengan fungsi tempat tinggal dalam mendukung kegiatan lansia baik aktivitas fisik maupun interaksi sosial. Peran sebagai simbol kualitas berkaitan dengan informasi dan stimulasi dari lingkungan dalam mendukung pemenuhan psikologis lansia.

Dari studi kasus dapat dilihat sejauh mana tempat tinggal lansia dapat berperan sebagai lingkungan therapeuticc. Studi kasus dilakukan pada dua tempat tinggal yang dimiliki oleh lansia dan ditempati bersama keluarganya. Tempat tinggal yang dimiliki tidaklah dirancang khusus untuk lansia. Beberapa elemen dalam tempat tinggal memang berperan esensial sebagai sarana terapi karena ruang-ruang dan fasilitas yang ada mampu mendukung dan membantu kondisi lansia. Tetapi juga diperlukan sejumlah peningkatan untuk lebih memaksimalkan perannya sebagai lingkungan therapeutic. Peran lingkungan fisik tempat tinggal sebagai lingkungan therapeutic juga tidak lepas dari peran anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama lansia.
Architects plays a part in fulfilling humans needs by its involvement in making a man made environment to humans. The therapeutic environment is one of the man made environments that is created by the architect that can give contributions to the human health. This thesis is about the presence of the therapeutic environment for the group of elderly people. Humans that is in a state of development will reach the elderly phase, which will decrease their physical and psychological abilities. To the elderly, this decrease of their abilities that they experience will make them do less activities outside their homes. Houses will be their place to do all sorts of indoor activities. This thesis will dig deeper to the role that houses play as the therapeutic environment to the elderly.

The role that houses play as a therapeutic environment can be seen as two roles that is as a facilitator and a quality symbol. The role as a facilitator is related with the function of houses that support the elders activities both in physical activites and in social interactions. The role as a quality symbol is related to the information and the stimulant from the environment that supports the fulfillment of the elderly psychology.

From the study case we could observe how far the elders houses act as a theraputic environment.The study case is done in two houses that is owned by an elder and their family. The house is not designed and built specially for elders. Some elements in the house does act as an essential for therapic facilities because the space and the facility supports the elderly conditions. But it needs some upgrades to maximize its role as an therapuetic environment. The role of the house as a therapeutic environment is also involved with other family members that is living together with the elders.
2008
S48439
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasinta Dewi Pradina
Abstrak :
Polusi udara merupakan masalah di kota-kota besar, seperti di Jakarta dan Depok. Pencemaran ini disebabkan oleh : antropogenik , perindustrian, dan transportasi. Telah dilakukan pengambilan data-data parameter kualitas udara pada beberapa gedung kantor dan rumah tinggal seperti particulate matter, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida, baik untuk kualitas udara ambien maupun udara dalam ruang. Terdapat 3 kategori lokasi penelitian : tempat yang berpolusi, berpolusi rata-rata, dan lokasi yang berpolusi sedikit. Terdapat perbedaan hasil dari pengukuran saat musim kemarau dan musim penghujan. Saat musim kemarau rata-rata PM2.5 di Jakarta dan Depok adalah 54.6 μg/m3, PM10 adalah 54.94 μg/m3, SO2 adalah 0.4 ppm, dan NO2 adalah 0.5 ppm. Hasil pada musim kemarau berbeda dengan musim penghujan, rata-rata PM2.5 di Jakarta dan Depok adalah 45.3 μg/m3, PM10 adalah 40.3 μg/m3, SO2 adalah 0.25 ppm, dan NO2 adalah 0.8 ppm. Dapat dikategorikan untuk sebagian besar wilayah Jakarta dan Depok telah melewati ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1077/MenKes/Per/V/2011, untuk PM2.5 yaitu <35 μg/m3 dan untuk PM10 yaitu <70 μg/m3. Dengan metode pengumpulan data secara gravimetri, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi debu atmospheric (PM2.5, PM10, SO2 dan NO2 di beberapa lokasi pengukuran masih berada di luar ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri kesehatan, tak heran jika di kota besar banyak orang yang memakai masker saat berada di luar ruangan. Penelitian juga membuktikan pengaruh alat penjernih udara dalam ruang (air purifier) terhadap penurunan jumlah debu atmospheric. ......Air pollution is a problem in big cities, such as Jakarta and Depok. The pollution is caused by: anthropogenic, industrial, and transportation. Has been done taking the data of air quality parameters in several office buildings and residences such as particulate matter, sulfur dioxide, and nitrogen dioxide, both for the quality of ambient air and indoor air. There are three categories of research sites: a polluted, polluted average, and slightly polluted locations. The difference has proven in the results of the measurements during the dry season and the rainy season. During the dry season the average PM2.5 in Jakarta and Depok was 54.6 μg/m3, PM10 was 54.94 μg/m3, SO2 was 0.4 ppm, and NO2 was 0.5 ppm respectively. The results are different from the results with the rainy season, with average of PM2.5 in Jakarta and Depok was 45.3 μg/m3, PM10 was 40.3 μg/m3, SO2 was 0.25 ppm, and NO2 was 0.8 ppm respectively. The result to most areas of Jakarta and Depok has passed the threshold set by the Regulatory Ministry Manpower No. 1077/MenKes/Per/V/2011,which is <35 μg/m3 for PM2.5 and <70 μg/m3 for PM10. With the gravimetric data collection methods, the results showed that the concentration of atmospheric dust (PM2.5, PM10, SO2 and NO2 in several locations measurements are still outside the threshold set by the Minister of Health, no wonder if in big cities many people taking a mask when outside. The study also shows the effect of indoor air purifier (water purifier) ​​deteriorate the amount of atmospheric dust.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Husnul Innaya
Abstrak :
Hibridtas merupakan kondisi trans-kultural pada kebudayaan yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal berkaitan dengan adanya kekuatan ekonomi, politik dan budaya pada suatu tempat. Hibriditas dalam material budaya merupakan hasill dari pengabungan dua atau lebih ciri budaya pada satu benda material pada satu daerah yang plural dan heterogen. Lasem sejak abad XIII sudah menjadi kota pelabuhan yang ramai akan pendatang asing seperti Eropa, Arab dan Cina untuk berdagang maupun untuk sekedar singgah sebelum bertolak ke Batavia atau kembali ke daerah asalnya. Heterogenitas budaya di Lasem tidak hanya didominasi oleh etnis Tionghoa dan bangsa koloni saja tapi juga kebudayaan Jawa sebagai kebudayaan lokal, sehingga Lasem menjadi salah satu contoh yang penting dari adanya hibriditas budaya yang nyata. Semaraknya Lasem akan etnis Tionghoa terlihat dari jajaran perumahan khasnya yang secara kasat mata dicirikan sebagai rumah khas Tionghoa. Penelitian ini membahas mengenai hibriditas yang tampak pada salah satu rumah khas Tionghoa milik keluarga Oei Am di Lasem. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi analisis melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data serta eksplanasi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa wujud-wujud tinggalan materi pada rumah keluarga Oei Am memperlihatkan adanya hibriditas tersebut, yaitu pada bentuk atap, dinding, fondasi, dan juga halaman dalam. Berdasarkan kajian hibriditas pada rumah Oei Am diketahui pula bahwa rumah ini mendapat pengaruh dari budaya Jawa dan Eropa (kolonial) karena disebabkan adanya dorongan faktor ekonomi, politik, dan fungsi ruang secara praktis. ......Hibridity is a trans-cultural condition in culture with internal and external factors related to the existence of economic, political and cultural forces in a place. Hybridity in material culture is the result of combining two or more cultural features on one material object in a plural and heterogeneous area. Since the XIII century Lasem has become a port city that is bustling with foreign arrivals such as Europeans, Arabs and Chinese for trade or just to stop by before traveling to Batavia or returning to their home areas. The cultural heterogeneity in Lasem is not only dominated by the Chinese and the colonist but also Javanese as a local culture, therefore Lasem is an important example of cultural hybridity. This can be seen from from the housing that been identify as Chinese houses. This research discusses the hybridity in one of the typical Chinese houses belonging to the Oei Am family in Lasem. This research used descriptive analysis method through the stages of data collection, data processing and explanation. Based on the results of the analysis, it is known that the forms of material inheritance in the Oei Am family house show this hybridity, namely in the form of the roof, walls, foundations, and also the inner courtyard. Based on the hybridity study of Oei Am's house, it is also known that this house was influenced by Javanese and European (colonial) culture due to the encouragement of economic, political, and practical spatial functions.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Taviana
Abstrak :
Sebagai salah satu syarat peningkatan kualitas rumah tidak layak huni pada program bantuan stimulan rumah swadaya (BSPS), rumah yang dibantu tidak memiliki kelengkapan komponen struktur yang layak. Dalam memenuhi indikator rumah layak huni tersebut, sesuai surat edaran dirjen perumahan dilakukan inovasi teknologi pembangunan atau perbaikan rumah
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2023
690 MBA 58:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuningtyas Sekarputri R.
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai analisis perbandingan lima kegiatan konstruksi yang berbeda pada sebuah kegiatan konstruksi rumah tinggal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menghubungkan hasil dengan faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan perhitungan dan Analisis terkait. Lima kegiatan konstruksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan plesteran dinding, kegiatan pengacian dinding, kegiatan pengamplasan kusen, kegiatan pemasangan batu bata, dan kegiatan pemotongan keramik. Adapun hasil konsentrasi partikulat yang di dapat masing-masing kegiatan konstruksi adalah 5.134 g/m3; 6.578 g/m3; 168 g/m3; 7.250 g/m3; dan 672 g/m3. Persebaran diameter partikulat dari sampel yang di dapat dari masing, masing kegiatan adalah 2,2 m; 4,3 m; 10 m; 4,1 m; dan 9,8 m. Berdasarkan hasil dari EDS, komposisi kimia dari partikulat yang ditangkap oleh filter adalah C, O, Na, AL, Si, K, Ca, Zn, dan Ba. Sampel dari pengacian dinding mengandung Mg dan S dan sampel dari kegiatan plesteran kusen pintu mengandung S dan Cl. ...... This research is about comparative analysis of five different construction activities in a house construction. This research is a quantitative research which connects the results with corresponding factors by using calculation and corresponding analysis. Five construction activities covered in this research is wall plastering, cement slush grout, papersand application on door frames, masonry building, and ceramics cutting. The particulate concentration in each of the construction activities are 5.134 g m3 6.578 g m3 168 g m3 7.250 g m3 and 672 g m3. Particulate diameter distribution from each samples are 2,2 m 4,3 m 10 m 4,1 m and 9,8 m. According to EDS test, chemical composition from trapped particulates on the filter is C, O, Na, Al, Si, K, Ca, Zn, and Ba. Samples taken from cement slush grout contain Mg and S, and samples taken from sandpaper application on door frames contain S and Cl.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Putri Nadhifa
Abstrak :
Coresidence merupakan proses tinggal bersama yang dilakukan sebuah keluarga berbeda generasi. Proses tinggal bersama ini dilakukan adanya karena dorongan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu, Life Course Theory, personal well-being, faktor ekonomi, dan faktor demografi. Coresidence yang dibahas pada tulisan ini terbatas pada hubungan darah orang tua dengan anaknya. Dalam tinggal bersama, ada pola yang terbentuk karena adanya hubungan pertukaran antar penghuni rumah tinggal. Hubungan pertukaran antar penghuni, aktivitas sehari-hari penghuni dan faktor coresidence membentuk pengaturan ruang di rumah tinggal tiap rumah tangga berbeda. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui coresidence serta seperti apa praktinya dilakukan dan apa implikasi spasial terhadap rumah tinggal pelakunya. ......Coresidence is a dwelling process done by multi-generational families. The urge to do this process is caused by several factors, such as Life Course Theory, personal well- being, economic factor, and demographic factor. Coresidence in this writing is restricted by the parent and adult children's blood relations. There are coresidence patterns created because of inhabitant exchange relationships inside the house. Exchange relationships, daily activities, and coresidence factors form space arrangements inside each coresident house different from others. The purpose of this writing is to understand coresidence and its practice as well as its spatial implication inside parent and adult children's houses.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revangga Dandha Pratama
Abstrak :
Perkembangan yang pesat pada dunia Arsitektur didalam pembangunan rumah tinggal berdampak meningkatnya permintaan atau kebutuhan untuk jasa pembangunan dengan tuntutan dapat merealisasikan desain Arsitektur yang telah diberikan. Dengan banyaknya jumlah proyek per proyek maka diperlukan adanya sistem pelaporan progres yang mudah dan setara yang dapat kami sajikan kepada klien kami sebagai bahan Monitoring dan Evaluasi (Monev). Ketidaksetaraan dalam pembuatan laporan progres mingguan ini disebabkan oleh tidak mudahnya dan tidak setaranya dari tim Site Manager PT Reka Adhi Harya dalam menyajikan data lapangan ke dalam data grafis pelaporan. Kesimpulanya diperlukan adanya formulasi yang setara sehingga menghasilkan laporan progres mingguan dengan mudah dan akurat sehingga dapat dijadikan sebagai bahan Monev yang baik. ......The rapid development world of architecture specially construction of residential houses had an impact on increasing the demand or need for development services with demands to be able to realize the architectural designs that have been given. With the large number of projects, it is necessary to have an easy and equal progress reporting system that we can present to our clients as Monitoring and Evaluation (Monev) material. Inequality in the preparation of weekly progress reports is caused by the inefficiency and unequal nature of PT Reka Adhi Harya's Site Manager team in presenting field data into reporting graphical data. In conclusion, an equivalent formulation is needed to produce weekly progress reports easily and accurately so that they can be used as good monev data.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Tidak semua material, pada setiap proyek konstruksi, digunakan dalam proses pembangunan proyek tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan dan kehilangan material selama proses konstruksi berlangsung. Kedua hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan program pencegahan pencemaran sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya.

Pengamatan dilakukan pada proyek rumah tinggal, khususnya pada tahap pembuatan dinding di lantai satu, yag difokuskan pada pemakaian batu bata, semen, pasir dan cat serta kondisi lingkungan kerja yang ada di lokasi penelitian.

Persentase limbah yang terjadi selama proses pengerjaan dinding diperoleh dengan membandingkan antara nilai pekerjaan secara teoritis dan pada pelaksanaan. Persentase pemakaian lebih besar jika dibandingkan dengan teoritis (bata = 6-27%, semen = 7-99% dan pasir = 21-271%). Selain itu, dibandingkan juga nilai yang tercantum pada dokumen penawaran (RAB) dengan nilai pada pelaksanaan dengan hasil persentase pemakaian lebih kecil jika dibandingkan dengan TAB (bata = 5-12%, semen = 0-115%, pasir = 4-179%), sedangkan untuk pemakaian cat didapat hasil yang lebih besar dari RAB (31-40%). Dari hasil-hasil tersebut, diusulkan beberapa solusi untuk mengurangi maupun untuk menghilangkan masalah yang ada. Sedangkan untuk kondisi lingkungan kerja yang diamati, diusulkan untuk memperbaiki kondisi yang masih kurang baik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan program pencegahan pencemaran dapat meminimisasi pemakaian material bangunan, menghemat pengeluaran dan biaya operasional serta memperbaiki kondisi lingkungan kerja proyek.
2001
S34799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>