Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Ruswati Aprilia
Abstrak :
Penulisan ini bertujuan untuk melakukan suatu penataan lembaga penyalur SPBU untuk Jenis Bensin Premium dan Minyak Solar berbasis wilayah di Kabupaten Rokan Hilir. Wilayah yang akan dianalisis adalah Kabupaten Rokan Hilir dengan pertimbangan bahwa di Kabupaten Rokan Hilir hanya terdapat tujuh unit SPBU dengan rata - rata volume penyaluran harian Jenis BBM Tertentu yang lebih tinggi diatas rata - rata volume penyaluran harian nasional. Kabupaten Rokan Hilir juga merupakan wilayah perbatasan Propinsi Riau dengan Propinsi Sumatera Utara, sehingga pada wilayah perbatasan seperti ini diperlukan analisa lebih lanjut mengenai efektifitas pendistribusian Jenis BBM Tertentu di lembaga penyalur. Metode yang digunakan adalah analisis data-data konsumsi/kebutuhan BBM Jenis Tertentu di Kabupaten Rokan Hilir, penghitungan volume penyaluran harian yang wajar pada penyalur SPBU dan penghitungan jumlah penyalur yang ideal serta penataan lembaga penyalur SPBU. Pengertian BBM Jenis Tertentu adalah BBM yang ditentukan volume, harga, konsumen, serta spesifikasinya oleh Pemerintah (BBM Bersubsidi). Penulisan ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data-data konsumsi BBM Jenis tertentu selama 5 (lima) tahun terakhir, jumlah penyalur SPBU saat ini, pertumbuhan penduduk di Rokan Hilir, dan proyeksikebutuhan BBM untuk masyarakat Kabupaten Rokan Hilir. Berdasarkan hasil analisis didpatkan bahwa kebutuhan Jenis BBM Tertentu masyarakat diwilayah Kabupaten Rokan Hilir terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun (2012-2022) dengan prognosa kebutuhan Minyak Solar yang lebih besar dibanding Premium, konsumsi BBM masyarakat dipengaruhi oleh variabel PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Dari hasil perhitungan teknoekonomi didapatkan kesimpulan bahwa volume penyaluran yang wajar secara bisnis adalah sebesar 20 KL/hari atau 30 KL/ hari jika diinginkan waktu pengembalian modal yang lebih cepat. Dengan volume sebesar 20 KL/hari maka dibutuhkan jumlah SPBU sebanyak 18 unit pada tahun 2012 sampai 33 unit pada tahun 2022, sedangkan dengan volume pnyaluran harian sebesar 30 KL dibutuhkan jumlah penyalur sebanyak 12 unit pada tahun 2012 sampai 22 unit pada tahun 2022 dengan rata - rata laju penambahan SPBU adalah sebanyak 1 penyalur per tahun. Berdasarkan pertimbangan, maka volume penyaluran 30 KL/hari lebih memungkinkan untuk dilaksanakan. Sebaran penyalur berada pada setiap kecamatan dengan penyalur terbanyak di Kecamatan bagan Sinembah, Rimba Melintang, Bangko, Bangko Pusako, Pujud, dan Tanah Putih Tanjung Molawan.
This paper purposes to developing distribution of gas station for specific fuel in Rokan Hilir region. Areas to be analyzed is Rokan Hilir region considerate that there are only seven gas station located in Rokan Hilir and the volume distributed by the gas station is higher than average consumption in nationwide. Rokan Hilir is also a border area of Riau province with Sumatera Utara, so in such this area needed furher analysis on the effectiveness of distribution of specific fuel in the channeling institution. The method used is by analyzing the datas of specific fuel consumption / fuel needs in a region, calculation of reasonable daily volume distributed by the gas station, calculation of the ideal number of gas station, and development distribution of gas station. Definition of Spesific Fuel is fuel that is specified by volume, prices, consumers, and specifications defined by the government (subsidized fuel). The study was a quantitative using subsidized fuel consumption data during for the last 5 (five) years, the number of existing gas station, population growth in Rokan Hilir, and projected needs of subsidized fuel in Rokan Hilir. Based on analysis, consumption of specific fuel oil continues to increase within 10 years (2012 - 2022) and volume of gas oil is higher than gasoline. The fuel consumption influenced by GDP (Gross Domestic Regional Product). Form economic calculation, we know that the reasonable distribution volume is 20 KL/day or 30 KL/day if we want faster payback period. With a volume 20 KL/day the required number of gas station is 18 in 2012 until reach 33 units in 2022, either with volume distribution is 30 KL/day the number of gas station required is 12 units in 2012 and 22 units in 2022 with avareage rate of gas station is 1 unite each year. Based on consideartion, distribution volume 30 KL/day is more suitable to be implemented. Distribution of gas station located in each district with the largest number of gas station located in Bagan Sinembah, Rimba Melintang, Bangko, Bangko Pusako, Pujud, dan Tanah Putih Tanjung Molawan district.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30269
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Elvita
Abstrak :
Rendahnya status gizi masyarakat menjadi perhatian utama dalam program pembangunan nasional 1999-2004, meskipun terdapat kemajuan tetapi prevalensi berbagai masalah gizi khususnya gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia masih tinggi. Upaya percepatan penurunan prevalensi berbagai masalah gizi masyarakat, salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan perhatian yang besar terhadap data status gizi masyarakat kemudian menjadikannya sebagai dasar dalam penyusunan program gizi masyarakat. Tetapi berbagai data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum dapat berperan banyak oleh karena berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut dan kapasitas sumber daya yang terbatas di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang mekanisme sistem pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau Tahun 2003. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara secara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan dan pelaporan hanya dibutuhkan bagi pengelola SP2TP sebagai pelaporan kegiatan petugas dan justru posisinya kurang berperan bagi pengelola program, kebijakan pemanfaatan data belum dikembangkan, instrumen pencatatan masih sangat kurang, belum tersedianya tenaga struktural ataupun fungsional pengelola data serta kurangnya pelatihan bagi petugas, alokasi dana dan fasilitas belum memadai serta tidak tersedianya pedoman pelaksanaan. Komponen proses menunjukkan belum adanya struktur atau bagian pengelola data dan informasi di Puskesmas, belum berfungsinya struktur tersebut di tingkat Kabupaten, belum jelasnya uraian togas, pengumpulan data tidak lengkap dan tepat waktu, instrumen pengumpulan data yang digunakan belum tepat, tidak dilakukannya kegiatan rekapitulasi pencatatan, kurangnya koordinasi pengelola dengan pengguna data serta belum dilakukannya pengolahan, penyajian dan interpretasi data. Komponen luaran diketahui bahwa data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum memadai untuk digunakan bagi pembuatan laporan di Puskesmas, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian. Saran-saran adalah peningkatan pemahaman petugas tentang pentingnya data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan Puskesmas dan pengembangan kebijakannya, tersedianya instrumen pencatatan dan pelaporan serta pemantapan dan pengembangannya, tersedianya tenaga pelaksana serta memberikan pelatihan yang mendukung tugasnya, alokasi dana secara memadai, meningkatkan fasilitas penunjang, tersedianya pedoman pelaksanaan, pengembangan dan pemantapan struktur atau bagian pengelola data dan informasi, pengumpulan data berasal dan sumber yang lengkap, penggunaan instrumen pencatatan sesuai dengan kebutuhan dan melakukan rekapitulasi, meningkatkan koordinasi antara pengelola data dan pengguna, melakukan pengolahan, penyajian dan interpretasi data serta meningkatkan pemanfaatannya sebagai laporan, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian. Daftar bacaan : 31 (1982-2002)
Analysis of Recording Data and Reporting of Puskesmas Nutrient Program in Rokan Hilir Regency, Riau Province in 2003The low of people nutrient becomes the main focus for national development program 1999-2004, although there is a progress but in general the bad and the low nutrient is still high in Indonesia. The accelerating effort to reducing the number of social nutrient problem, one of them can be done by giving more or serious attention to the data of people nutrient status and it is taken as a pattern or basic for arranging people nutrient program. But the various or the number of data and information gained from the recording and the reporting of Puskesmas health program hasn't had any great role due to the various things that redated to the plan system and the capacity of resources which is limited in Puskesmas. This research is aimed to get the illustration of the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas Program in Rokan Hilir regency, Province Riau in 2003. The research method used is qualitative approach and collecting data by using the interview technique, observation and document research. The result of research shows that the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still low. The input resources such as the need of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still considered as reporting project that fully becomes official responsibility, the policy to make use of data region has not been expanded yet, the recording and reporting instrument availability is insufficient, the lack of officials' quality and quantity in Puskesmas, the insufficient matters pertaining to funds allocation, supporting facilities and guidelines for work as well. The component process shows that the recording and reporting organizing of Puskesmas is still poor, the making of reporting mechanism is not correct yet, the preparation, presentation and data interpretation has not been done. The external component is detected that information and data gained from recording and reporting of nutrient Puskesmas program is insufficient to make use of report, plan, operational, observe and value making. Suggestion are, the improvement of officials' comprehension regarding to data usage the policy, instrument availability the quantity and quality of human resources (officials) and its development well allocated fund, supporting facilities, work guidelines, stabilization organization of data processing unit, information, mechanism of report making and coordination, processing activities, presentation and interpretation of data and the usage of recording and reporting of nutrient Puskesmas program, beside for reporting it's also for planning, operating , observing and value making. Bibliography, 31 (1982-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library