Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Harmesa
Abstrak :
Pengaruh ion Cu2+ diuji untuk sensor BOD yang sedang dikembangkan. Sensor BOD dibuat dengan menggunakan sistem sel khamir bebas untuk khamir Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 dan khamir Candida fukuyamaensis UICC Y-247 pada elektroda emas. Penentuan nilai reduksi oksigen pada -600 mV (vs Ag/AgCl) ditentukan dengan cyclic voltametri. Sedangkan deteksi oksigen sisa yang tidak digunakan oleh mikroorganisme dilakukan dengan teknik multi pulse amperometry (MPA). Hasil pengukuran kalibrasi linier pada keadaan free cell untuk kedua jenis khamir menunjukkan nilai daerah kelinieran yang baik dengan nilai regresi 0,994 dan 0,987 berturut-turut untuk keadaan free cell Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 dengan waktu optimum pengukuran 20 menit dan untuk keadaan free cell Candida fukuyamaensis UICC Y-247 dengan waktu optimum pengukuran 25 menit. Presisi yang lebih baik ditunjukkan dengan 15 kali pengukuran untuk khamir Rhodotorula mucilaginosa dengan nilai RSD 0,9 %, sedangkan untuk khamir Candida fukuyamaensis dengan nilai RSD 5,01%. Pengaruh keberadaan logam berat pada sistem pengukuran dilakukan dengan menvariasikan konsentrasi ion Cu2+. Sensor BOD dengan Rhodotorula mucilaginosa menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap kehadiran ion Cu2+ seperti ditunjukkan oleh sedikitnya kenaikan arus oksigen dibandingkan dengan kenaikan arus oksigen pada sensor BOD dengan Candida fukuyamaensis.
......Influence of copper ions was examined on developed microbial BOD sensors.The BOD sensors carried out in a system consisted of free cell yeast and gold electrode. Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 and Candida fukuyamaensis UICC Y-247 were used as the microbial yeasts. Oxygen reduction potensial of -600 mV (vs Ag/AgCl) was determined by using cyclic voltametry, whereas the excess oxygen concentration, which not used by microorganism, was determined by multy pulse amperometry (MPA). Optimum waiting times of 20 and 25 min were obtained for BOD sensors of Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 and Candida fukuyamaensis UICC Y-247, respectively. Linear calibration curves showed good linearity with linear regressions of 0.994 and 0.987 for those of Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 and Candida fukuyamaensis UICC Y-247, respectively. However, better precision of measurement (n=15) was shown by an RSD of 0.90% for Rhodotorula mucilaginosa, whereas it was 5.01% for Candida fukuyamaensis. Influence of copper ions was examined in various concentrations of Cu ions. BOD sensor of Rhodotorula mucilaginosa shows better resistance against Cu ions than that of Candida fukuyamaensis, as it is shown by less increasing of oxygen current at Rhodotorula mucilaginosa than that at Candida fukuyamaensis.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1229
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Anghel Dennis Kurniawan
Abstrak :
Elekroda Boron-Doped Diamond BDD termodifikasi nanopartikel tembaga-emas CuAuNP berhasil dipreparasi dengan metode perendaman setelah dilakukan pre-treatment dengan terminasi N. Coreshell nanopartikel tembaga emas CuAuNP disintesis dengan metode one pot chemical reduction sehingga terbentuk nanopartikel bimetalik yang stabil. Konfirmasi menggunakan spektrofotometer SEM-EDS menunjukan adanya interaksi dan keberadaan Cu dan Au pada permukaan BDD. Elektroda ini kemudian diaplikasikan sebagai sensor Biochemical Oxygen Demand BOD dengan mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme Rhodoturula mucilaginosa UICC Y-181 dalam larutan untuk mengoksidasi senyawa organik.
Pada penelitian ini digunakan glukosa sebagai model senyawa organik. Kadar oksigen sisa dalam larutan diukur dengan teknik Multi Pulse Amperometry melalui reaksi reduksi oksigen pada -500mV vs Ag/AgCl . Kurva linieritas diperoleh dari selisih arus reduksi oksigen sebelum dan setelah waktu kontak 20 menit mikroorganisme dengan larutan glukosa ?I= I0-I20 . Larutan glukosa yang digunakan divariasikan dengan rentang konsentrasi 0,1 ndash; 0,5 mM. hasil pengukuran menunjukan bahwa BDDN-CuAuNP memiliko sensitivitas dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan elektroda BDDN-CuAuNP, mengindikasikan kontribusi Cu dalam BDDN-CuAuNP yang digunakan sebagai elektroda dalam biosensor BOD.
......
Boron Doped Diamond BDD modified copper gold doped diamond CuAuNP was successfully prepared by immersion method after pre treated to be N termination. The gold copper coreshell nanoparticles CuAuNP were synthesized by the one pot chemical reduction method to form stable bimetallic nanoparticles. Confirmation using SEM EDS showing the presence of Cu and Au at the surface of BDD. This electrode was then applied for a Biochemical Oxygen Demand BOD sensor by measuring the amount of oxygen required by Rhodicurula Mucilaginosa UICC Y 181 microorganisms to oxidize the organic compounds.
In this study, glucose was used as the model of organic compounds. The residual oxygen content in the solution was measured by Multi Pulse Amperometry technique through oxygen reduction at 500 mV vs Ag AgCl . The linear calibration curve was obtained from the oxygen reduction currents before and after the contact time interval of 20 minutes I I0 I20 in a solution of glucose with saturated oxygen. The glucose concentration was varied from 0,1 to 0,5 mM. The measurements showed that BDDN CuAuNP electrodes has better sensitivity and stability than BDDN AuNP electrodes, indicated the contribution of Cu in BDDN CuAuNP, applied the BOD biosensors.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Harmesa
Abstrak :
Elektroda AuNp-BDD dan Au-BDD dikembangkan sebagai elektroda kerja untuk pengukuran biochemical oxygen demand (BOD) menggunakan Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 terimobilisasi pada Na-alginat. Pengukuran BOD dilakukan dengan mengamati perubahan konsentrasi oksigen akibat proses oksidasi senyawa organik dalam larutan oleh mikroorganisme. Glukosa dan galaktosa digunakan sebagai model senyawa organik. Teknik multi pulse amperometry pada potensial reduksi oksigen -670 mV vs Ag/AgCl digunakan untuk mendeteksi oksigen sisa yang tidak digunakan oleh mikroorganisme. Waktu tunggu optimum adalah 10 menit dan ketebalan lapisan imobilisasi adalah 2 mm. Karakterisasi elektroda dengan XPS menunjukkan rasio Au/C untuk Au-BDD dan AuNp-BDD adalah 0.0553 dan 0.2084. Pada pengukuran oksigen, elektroda AuNp-BDD ditemukan lebih sensitif dibandingkan elektroda Au-BDD maupun elektroda Au. Sedangkan sensor BOD dengan mikroorganisme terimobilisasi ditemukan memiliki waktu pengukuran lebih cepat, sensitifitas lebih tinggi, repeatbility lebih baik dan limit deteksi lebih rendah dibandingkan sensor dengan mikroorganisme bebas. Kelinieran yang baik (R2 = 0.994) ditunjukkan untuk glukosa pada retang konsentrasi 0.1 ? 0.9 mM (ekuivalen dengan 10 - 90 mg/L BOD) dan limit deteksi 0.46 mg/L BOD. Kestabilan arus yang baik ditunjukkan oleh nilai RSD 3.35% (n=8 pengukuran). Laju konsumsi oksigen dengan sumber karbon glukosa lebih tinggi dari galaktosa menandakan bahwa khamir Rhodotorula mucilaginosa lebih mudah mendegradasi glukosa. Keberadaan ion Cu2+ memberikan pengaruh pada sel khamir Rhodotorula mucilaginosa dengan penurunan konsumsi oksigen.
......
NanoGold-modified boron doped diamond (AuNp-BDD) and Golddeposited boron doped diamond (Au-BDD) electrodes were used as working electrodes for measuring biochemical oxygen demand (BOD) using Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 immobilized in a Na-alginate matrix. BOD measurement is done by observing the changes in oxygen concentration due to oxidation of organic compounds in solution by microorganisms. Glucose and galactose were used as model organic compounds. Multy-pulse amperometry technic at -0.67 V (vs Ag/AgCl) of oxygen reduction potensial was used to detect the remaining of oxygen which is not used by microorganisms. An optimum waiting time was observed to be 10 min and thickness of immobilization matrix is 2 mm. Ratio of Au/C 0.0553 and 0.2084 was obtained by XPS for Au-BDD and AuNp-BDD electrodes, respectively. Dissolved oxygen detection, AuNp-BDD electrode is more sensitive than Au-BDD or Au electrodes. The BOD sensor using immobilized microorganism was found to have a faster measurement time, higher sensitivity, better repeatbility and lower detection limit compared to the sensor using free microorganisms. Good linierity (R2 = 0.994) was shown in the range of glucose concentration of 0.1 - 0.9 mM (equivalent to 10 ? 90 mg/L BOD) and detection limit of 0.46 mg/L BOD. Good stability of currents were shown by an RSD of 3.35%(n=8). The rate of oxygen consumption to glucose is higher than of galactose, indicating that glucose is a better substrate for Rhodotorula mucilaginosa than that of galactose. The presence of Cu ions influence the yeast cells with a decreasing in oxygen consumption.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42473
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Irsyad Amzy
Abstrak :
Elekroda Boron-Doped Diamond BDD termodifikasi nanopartikel emas AuNP telah berhasil dipreparasi dengan metode perendaman. Sintesis AuNP dilakukan menggunakan capping agent alil amina dan poli alil amina dan menghasilkan AuNP dengan ukuran partikel rata-rata 93.197 39.228 nm. Karakterisasi BDD termodifikasi AuNP menggunakan XPS dan spektrofotometer SEM-EDS menunjukan adanya keberadaan Au pada permukaan BDD. Namun karakterisasi dengan cyclic voltammetry untuk BDD-AuNP hanya mendeteksi adanya puncak oksidasi dan reduksi Au pada BDD-AuNP dengan dengan capping agent alil amina, dan tidak mendeteksi kedua puncak tersebut pada BDD-AuNP dengan capping agent poli alil amina. BDD-AuNP hasil preparasi kemudian diaplikasikan sebagai sensor oksigen dan sensor Biochemical Oxygen Demand BOD dengan mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme Rhodoturula mucilaginosa UICC Y-181 dalam larutan untuk mengoksidasi senyawa organik. Glukosa digunakan sebagai sebagai model senyawa organik. Kadar oksigen sisa dalam larutan diukur dengan teknik Multi Pulse Amperometry melalui reaksi reduksi oksigen pada -500mV vs Ag/AgCl. Kurva kalibrasi linier diperoleh dari selisih arus reduksi oksigen sebelum dan setelah waktu kontak 20 menit mikroorganisme dengan larutan glukosa - ?I= I0-I20. Larutan glukosa yang digunakan divariasikan dengan rentang konsentrasi 0,1 ndash; 0,5 mM. Hasil pengukuran menunjukan bahwa BDDN-AuNP yang dipreparasi memiliki sensitifitas dan stabilitas yang baik digunakan sebagai elektroda dalam biosensor BOD.
......
Boron Doped Diamond BDD modified gold nanoparticles AuNP electrode were successfully prepared by immersion method. The synthesis performed by using allylamine and poly allylamine as the capping agent produced AuNP with an average particle size of 93.197 39.228 nm. Characterization of AuNP modified BDD using XPS and SEM EDS spectrophotometers indicates the presence of Au on BDD surfaces. However, characterization with cyclic voltammetry observed the oxidation reduction couple peaks only at BDD AuNP with allylamine as the capping agent. On the contrary, the peaks were not observed at BDD AuNP with poly allylamine as the capping agent. Then, BDD AuNP electrode was applied as oxygen sensor and biochemical oxygen demand BOD sensors by measuring the amount of oxygen required by the Rhodoturula mucilaginosa UICC Y 181 to oxidize the organic compound in solution. Glucose has been used as a model of organic compounds. The residual oxygen content in solution was measured by Multy Pulse Amperometry technique through oxygen reduction reaction at 500mV vs Ag AgCl. The calibration curve with a concentration range of 0.1 0.5 mM glucose was obtained from the difference of the oxygen reduction current before and after 20 min contact time of microorganism with glucose solution I I0 I20. The measurement results show that the prepared BDD AuNP electrode has good sensitivity and stability for application in BOD biosensor.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library