Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Barri Karim
Abstrak :
Fenomena corporatocracy memunculkan potensi ancaman bagi kedaulatan ekonomi Indonesia. Sektor perbankan mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Strategi pembentukan holding bank BUMN di Indonesia mulai dikaji salah satunya sebagai tindakan antisipatif dalam menghadapi ancaman corporatocracy. Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ancaman corporatocracy serta menganalisis strategi pembentukan holding bank BUMN sebagai tindakan antisipatif. Metode yang digunakan dalam tesis ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT dan EHN framework. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa faktor kekuatan pembentukan holding bank BUMN adalah permodalan, size, efisiensi dan corporate strategy, kelemahannya adalah mengaburkan fokus, rendahnya kualitas sumber daya manusia dan teknologi, peluangnya adalah reciprocal expansion, peluang pasar retail ASEAN, proyek pembangunan infrastruktur Indonesia, ancamannya adalah kualitas sumber daya manusia dan teknologi perusahaan asing yang lebih tinggi. Hasil EHN framework merinci komponen dan interaksinya dalam suatu sistem ketahanan negara. Pembahasan EHN framework melibatkan poin elements, outside forces, complex system, outcomes, reimagination dan recommendation atau transformation.Kata kunci: corporatocracy, holding bank bumn, ketahanan ekonomi. ......The phenomena of corporatocracy creates a potential threat for Indonesia rsquo s economic resilience. Banking sector has an important role in Indonesia rsquo s economy. Holding company of BUMN banks strategy begin to be considered, one of the reason is an anticipation act towards corporatocracy as potential threat. This thesis aims to identify potential threat of corporatocracy and analyze the holding company BUMN banks strategy as an anticipation act. The result of SWOT analysis showed that the strengths of this holding company are capitalization, size, efficiency, and corporate strategy, the weaknesses are technology and human resource quality, the opportunities are reciprocal expansion, ASEAN retail market and the building of infrastructure projects, while the threat is the higher quality of technology and human resource of the foreign companies. EHN framework result detailized the components and their interraction on a country rsquo s resilience system. EHN framework discussion involves these points elements, outside forces, complex system, outcomes, reimagination and recommendation or transformation.Keywords corporatocracy, SOE holding, economic resillience
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Nurroza Witami
Abstrak :
Kapasitas resiliensi keluarga menjadi poin penting dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Selama situasi krisis berlangsung, resiliensi berguna untuk membantu keluarga dalam beradaptasi dan bangkit dari berbagai kesulitan yang hadir. Perubahan akibat efek domino dari Pandemi Covid-19 telah dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan. Banyaknya dampak negatif dari segi kesehatan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan mental menjadi stressor bagi individu sebagai anggota keluarga dalam menjalani Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, diperlukan adanya kemampuan strategi coping yang berguna dalam mengelola stres yang dirasakan selama masa Pandemi Covid-19. Adanya kemampuan strategi coping pada anggota keluarga diketahui dapat membantu timbulnya resiliensi keluarga di masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi strategi coping pada individu yang tinggal bersama keluarganya pada masa Pandemi Covid-19 di kawasan DKI Jakarta. Konstruk resiliensi keluarga diukur oleh Family Resilience Questionnaire (WFRQ), sedangkan strategi coping diukur menggunakan Brief COPE. Berdasarkan hasil analisis dari 322 partisipan berusia 17-64 tahun di DKI Jakarta, ditemukan bahwa terdapat 6,3% kontribusi strategi coping terhadap pembentukan resiliensi keluarga. ......The capacity of family resilience is an important point in dealing with the Covid-19 Pandemic. During this crisis, resilience is helpful to help families adapt and rise from the various difficulties that arise. Changes due to the domino effect of the Covid-19 pandemic have been felt in various aspects of life. The many negative impacts of health, economy, social, and mental health are stressors for individuals as family members undergoing the Covid-19 Pandemic. Thus, it is necessary to have the ability to use coping strategies that are useful in managing the stress felt during the Covid-19 pandemic. The coping strategies in family members are known to help the emergence of family resilience during the Covid-19 pandemic. This study aims to determine the contribution of coping strategies to individuals living with their families during the Covid-19 pandemic in the DKI Jakarta area. The Family Resilience Questionnaire (WFRQ) measured the family resilience construct, while the coping strategy was measured using the Brief COPE. Based on the analysis of 322 participants aged 17-64 years in DKI Jakarta, it was found that there was a 6,3% contribution of coping strategies to the formation of family resilience.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Maria Veranika
Abstrak :
Dunia industrialisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menitikberatkan salah satunya pada sektor industri. Didalam sektor industri, pipa digunakan sebagai alat transportasi fluida berupa cairan, gas, endapan dan partikelpartikel halus. Sebuah sistemperpipaan merupakan suatu interkoneksi dari pipa-pipa, termasuk didalamnya komponen-komponen dan peralatan-peralatan instalasi. Sistem perpipaan merupakan sarana yang sangat penting dan paling sering dipergunakan dalam setiap kasus pemindahan fluida, oleh karena itu bila terjadi kesalahan dalam perancangan sistem perpipaan dan tidak sesuai dengan htyy b1 kode standar yang telah ditetapkan dapat membahayakan jiwa manusia. Kenyataannya banyak kecelakaan fatal sering terjadi, baik itu berupa ledakan, kebakaran dan lebih jauh lagi dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan atas investasi instalasi perpipaan tersebut. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan analisa tegangan pada sistem perpipaan dengan menggunakan suatu metode yaitu Metode Grinnell. Dari hasil perhitungan dan analisa dengan metode Grinnell tersebut didapat tegangan expansi maximum adalah 4512,433 lb/ in2, sedangkan tegangan akibat kekuatan tarik/tekan material yang diizinkan adalah 21718,75 lb/in2.
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wartini Fakultas
Abstrak :
Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset sebagai perusahaan Oil and Gas Nasional dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk pekerja telah didirikan sebuah Instalasi Pengolahan Air Bersi Water Treatment Process (WTP-Kaji) sejak tahun 2000. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja jaringan distribusi WTP-Kaji terutama dalam memenuhi kebutuhan air bersih di lingkungan perumahan karyawan berdasarkan data pemakaian debit air setiap bulan.Metode yang digunakan adalah denganmenganalisa kinerja sistem distribusi terhadap keandalan (reliability), kelentingan (resiliency) dan kerawanan (vulnerability), serta kepuasan pelanggan dianalisa dengan penyebaran kuesioner terhadap pekerja penghuni perumahan. Berdasarkan analisa terhadap debit pemakaian air selama periode September 2012 â?? Agustus 2013 menunjukkan bahwa kinerja sistem distribusi air bersih WTP - Kaji PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset sudah optimal dalam memenuhi kebutuhan air bersih pekerja khususnya di areal perumahan dengan tingkat kehandalan (reliability) dari sistem kinerja pelayanan pada kondisi kebutuhan air maksimum mencapai 91.67% dan pada kondisi kebutuhan air minimum mencapai 100%, nilai kelentingan (relisiency) pada kondisi kebutuhan air maksimum adalah 1 sedangkan kondisi minimum tidak ada (0) dan nilai kerawanan (vurnability) hanya 2.96 % pada kondisi kebutuhan air maksimum. Berdasarkan hasil kuisioner tingkat kepuasan pelanggan dalam hal ini pekerja penghuni areal perumahan terkait pelayanan penyediaan air bersih oleh WTP - Kaji PT Medco E&P Indonesia RimauAsset dari segi kualitas (warna, bau, rasa), kuantitas (debit) dan kontinuitas (mengalir selama 24 jam)menyatakan puas atas pelayanan air bersih dengan tingkat kepuasan 52.6% terhadap pelayanan secara keseluruhan yaitu 46.4% responden menyatakan puas dan 6.2% responden menyatakan sangat puas.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Azmi Faiqoh
Abstrak :
Tesis ini membahas penanganan perdagangan anak di DKI Jakarta yang dilakukan dibawah koordinasi Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Studi kasus dilakukan dengan mengambil kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Kepolisian Resort Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya dan P2TP2A DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perdagangan anak di Jakarta, mengetahui implementasi Pergub No. 218 tahun 2010 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam menangani perdagangan anak, dan mengetahui program dan upaya-upaya pencegahan, penanganan dan penindakan tindak pidana perdagangan anak dikaitkan dengan ketahanan daerah. Tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan pendekatan teori analisis kebijakan dan kajian ketahanan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan anak terjadi di DKI Jakarta dengan modus terbanyak adalah eksploitasi seksual anak, pengiriman tenaga kerja, dan perdagangan bayi. Karakteristik Jakarta merupakan daerah transit jalur perdagangan manusia. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa implementasi Pergub Gugus Tugas masih menghadapi kendala antara lain; a) sulitnya koordinasi antar sub Gugus Tugas, b) adanya perspektif bahwa perdagangan orang merupakan isu atau wilayah kerja bidang pemberdayaan perempuan, c) jumlah kasus yang merata diseluruh wilayah, d) belum adanya rumah aman bagi korban perdagangan anak yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, e) kendala teknis penggunaan anggaran pemulangan korban dan f) minimnya upaya-upaya pencegahan. Temuan penelitian ini juga menjelaskan bahwa Gugus Tugas yang dibentuk belum efektif karena hanya berfungsi sebagai lembaga koordinatif yang tidak bisa mengambil kebijakan layaknya pelaku kebijakan. Dalam analisis kebijakan menurut Dunn, sebagai pelaku kebijakan, Gugus Tugas harusnya mampu menghasilkan kebijakan publik. Lemahnya otoritas ini membuat hanya sub Gugus Tugas bidang penanganan yang berjalan efektif karena dilakukan oleh lembaga yang memiliki otoritas untuk mengambil keputusan sendiri yaitu kepolisian, P2TP2A dan RPTC/RPSA. Saran penelitian ini antara lain perlu variasi model kampanye dan raealisasi pendirian rumah aman untuk korban. Berkaitan dengan rencana revisi Pergub Gugus Tugas diharapkan melibatkan pihak-pihak yang selama ini berperan aktif dalam persoalan perdagangan manusia agar mendapat input dan perspektif yang lebih holistik. Perdagangan anak memerlukan kebijakan yang tepat untuk mencegah kejahatan ini melemahkan ketahanan daerah. ...... This thesis discuss about he handling of trafficking in children in Jakarta conducted under the coordination of the Task Force of Prevention and Treatment of Human Trafficking. Case study is based on trafficking cases handled by Police Resort of West Jakarta, East Jakarta, Central Jakarta, Polda Metro Jaya and P2TP2A DKI Jakarta. The purpose of this study is to investigate childrin trafficking in Jakarta, knowing implementations of Governor Regulation No. 218 of 2010 on the Task Force on Prevention and Treatment of Human Trafficking in dealing with trafficking in children, and determine the programs and prevention efforts, treatment and prosecution of the trafficking in children is associated with regional resillience. This thesis is a descriptive qualitative research approach, using public policy analysis theory and study of regional resilience. The results showed that trafficking occurs in Jakarta with the highest mode is child sexual exploitation, labor delivery, and trafficking in baby. Characteristic of Jakarta is as a transit area on the trafficking pathway. Based on research results found that Governor Regulation of Task Force still faces some obstacles that are; a) difficulty of coordibating between sub of Task Force, b) perspective that trafficking is working area of women empowerment department, c) number of cases were evenly distributed throughout the territory, d) there is no safe house for trafficcking in children victims run by Jakarta Goverment, e) technical constraint in the use of victim repatriating budget, and f) lack of prevention efforts. The findings of this study explained that the Task Force has not been effective because it only serves as a coordinating agency that difficult to make policy. According to the policy analysis by Dunn, as stakeholders, the Task Force should be able to produce public policy. The weakness of Task Force authority makes only treatment division is effective because it is done by the agency that has the authority to make their own decisions, namely the police, P2TP2A and RPTC / RPSA. Suggestions in this study are the need for campaign variation models and realization of construction of a safe house for trafficking victims. Related to revised plan on Governor Regulation of Task Force is expected to involve many parties that have an active role in the issue of human trafficking in order to get a more holistic input and perspective. Trafficking in children requires appropriate policies to prevent this crime undermine regional resillience.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhilis Syakur
Abstrak :
Lockdown dan pembatasan mobilitas selama wabah COVID-19 mengakibatkan penurunan permintaan hingga aliran barang dalam rantai pasok global. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengeksplorasi praktik Supply Chain Risk Management (SCRM) dalam dampak gangguan akibat pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan prinsip dasar dari resource based view serta wawasan mengenai status manajemen risiko rantai pasokan saat ini dan hubungan antara supply chain resilience dan robustness. Diawali dengan tinjauan literatur yang ada untuk mendapatkan hipotesis dan menentukan indicator untuk masing-masing konstruksi. Model penelitian yang telah dirumuskan kemudian divalidasi dengan menerapkan PLS-SEM pada data survei dari perusahaan Manufaktur Otomotif di Indonesia. Dengan 83 responden yang berpusat di Jawa Barat telah dikumpulkan. Survei dilakukan dengan menyebarkan instrument melalui internet untuk mengisi form yang diberikan. Studi ini dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh pandemi COVID-19 terhadap performa rantai pasok mereka berdasarkan status manajemen risiko rantai pasokan mereka. Hasilnya mengindikasikan bahwa faktor manajemen risiko seperti identifikasi, penilaian, mitigasi dan kontrol secara positif memiliki kontribusi terhadap efektivitas rantai pasokan mereka. Hasilnya juga menunjukkan ada nya hubungan positif yang signifikan dengan rantai pasokan ketahanan dan ketangguhan rantai pasokan. Perlunya organisasi untuk lebih menilai kerangka kerja SCRM yang komprehensif dan berkontribusi untuk memperluas saran untuk penelitian lebih lanjut. ...... Lockdowns and restrictions on mobility during the COVID-19 outbreak have resulted in reduced demand and the flow of goods in global supply chains. The purpose of this paper is to explore the practice of Supply Chain Risk Management (SCRM) in the impact of disruption due to the COVID-19 pandemic. This study uses the basic principles of a resource based view-dynamic capabilities as well as insights into the current status of supply chain risk management and the relationship between supply chain resilience and robustness. It begins with a review of the existing literature to obtain hypotheses and determine indicators for each construction. The research model that has been formulated is then validated by applying PLS-SEM to survey data from Automotive Manufacturing companies in Indonesia. With 83 respondents based in West Java has been collected. The survey was conducted by distributing the instrument via the internet to fill out the form provided. This study is intended to study the effect of the COVID-19 pandemic on their supply chain performance based on their supply chain risk management status. The results indicate that risk management factors such as identification, assessment, mitigation and control positively contribute to the effectiveness of their supply chains. The results also show that there is a significant positive relationship with supply chain resilience and supply chain robustness. The need for organizations to better assess the comprehensive of theirs SCRM framework and contribute to extending suggestions for further research.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Gerald Nicholas
Abstrak :
Penelitian ini meneliti mengenai sumbangan kesadaran metakognitif dan optimism terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa baru yang menjalani kuliah dalam jaringan. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 327 orang dan populasi sampel merupakan mahasiswa baru di Universitas Indonesia. Data penelitian dan data demografis partisipan didapatkan dari kuesioner daring melalui google form. Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 24. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Dari hasil analisis regresi sederhana didapatkan hasil β kesadaran metakognitif sebesar 0,389 dan β optimisme sebesar 0,433. Interpretasi yang muncul dari hasil ini adalah kesadaran metakognitif memberikan sumbangan sebesar 15% dan optimisme memberikan sumbangan sebesar 19% terhadap resiliensi akademik. Hal ini terjadi karena optimisme dapat muncul sebagai karakteristik yang muncul dari dalam diri individu dan dapat ditularkan dari lingkungan disaat kesadaran metakognitif hanya dari dalam diri individu saja. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pada mahasiswa baru di Universitas Indonesia, optimisme menjadi faktor yang lebih kuat dalam munculnya resiliensi akademik. ......This research investigates the contributions of metacognitive awareness and optimism toward academic resilience of first year students which in online learning. The number of participants in this research is 327 and the sample population is new undergraduate students in Universitas Indonesia. The research and demographic data of the participants collected from online questionnaire through google form. The data analysis was performed using SPSS application version 24. The analysis technique which was used is simple linear regression. From the regression, the reesults are β = 0,389 for metacognitive awareness and β = 0,433 for optimism. The interpretation of the results are metacognitive awareness contribute 15% and optimism contribute 19% toward academic resilience. The result happen because of optimism could emerge as an individual characteristic and spread through the environment. In the other hand, metacognitive awareness could only emerge from individual characteristics. The results show that optimism is the stronger predictor on the emergence of academic resilience on first year students in Universitas Indonesia.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Oktavianti
Abstrak :
Latar belakang: Angka sensitivitas interpersonal lebih tinggi terjadi pada mahasiswa kedokteran dibandingkan dengan mahasiswa pada umumnya, kejadian mental distress di mahasiswa kedokteran sangat tinggi, terlebih pada mahasiswa kedokteran tingkat 3. Sementara itu, resiliensi merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara resiliensi dan sensitivitas interpersonal pada mahasiswa kedokteran. Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Subjek merupakan 116 mahasiswa FKUI tingkat 3. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah SCL-90 bagian sensitivitas interpersonal dan CD-RISC 25 untuk menilai tingkat sensitivitas interpersonal dan resiliensi. Data resiliensi dan sensitivitas interpersonal dianalisis korelasinya dengan Uji Spearman. Hasil: Mayoritas dari subjek yaitu sebanyak 83 mahasiswa (71,6%) merupakan mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Sebaran dari usia subjek berkisar antara 18 hingga 22 tahun dengan median 21 tahun. Sebagian besar subjek, yaitu sebanyak 90 mahasiswa (77,6%) berasal dari daerah Jabodetabek. Latar belakang sosioekonomi dari subjek dinilai berdasarkan pendidikan terakhir Ayah serta pendapatan bulanan, yang mana sebagian besar pendidikan terakhir Ayah dari subjek yaitu S1/D4 sebanyak 49 mahasiswa (42,2%) lalu pendapatan bulanan sebagian besar berkisar >Rp15.000.000,00 sebanyak 80 mahasiswa (69,0%). Sebagian besar subjek yaitu 107 mahasiswa (92,2%) saat ini tinggal bersama dengan orang tua atau wali serta mayoritas dari subjek memeluk agama Islam, yaitu 78 mahasiswa (67,2%). Rerata nilai resiliensi subjek adalah 69,39 ± 14,11, median dari nilai sensitivitas interpersonal adalah 8 dengan nilai minimal 0 dan maksimal 32. Hasil dari uji Spearman terhadap resiliensi dan sensitivitas interpersonal menunjukkan bahwa hasil signifikan (p<0,05) serta terdapat korelasi negatif yang sedang antara resiliensi dengan sensitivitas interpersonal (r = -0,462). Kesimpulan: Resiliensi dan sensitivitas interpersonal memiliki korelasi yang sedang dan negatif, yaitu apabila resiliensi semakin tinggi maka sensitivitas interpersonal semakin rendah. ......Introduction: Number of interpersonal sensitivity in medical students is higher than common university students, mental distress occurrence is more common in medical students, especially in third-year medical students. Meanwhile, resilience is a factor that can affect mental health. This study was conducted to assess the correlation between resilience and interpersonal sensitivity among medical students. Method: The design used in this study is cross-sectional. Subjects are 116 third-year students of FMUI. This study used interpersonal sensitivity section of SCL-90 and CD-RISC 25 questionnaire to evaluate interpersonal sensitivity and resilience. Resilience and interpersonal sensitivity data were analyzed for their correlation by Spearman’s test. Result: The majority of the subjects are women (71,6%) with total 83 students. The age ranges from 18-22 years old with a median 21 years old. Most of the subjects, with total 90 students (77,6%) are from Jabodetabek. Meanwhile the socio-economic background of the subjects is based on their Father’s last education and income per month, with the majority is a bachelor’s degree/diploma (42,2%) with total 49 students and above >Rp15.000.000,00 (69,0%) with total 80 students. Most of the subjects (92,2%) are living with their parents or guardians and majority of the subjects are Muslim (67,2%). The mean of the subjects’ resilience is 69,39 ± 14,11, and the median of the subjects’ interpersonal sensitivity is 8 with minimum score 0 and maximum score 31. Based on Spearman’s test, resilience and interpersonal sensitivity are significantly correlated (p<0,05) and they are correlated moderately and negatively (r = -0,462). Conclusion: Resilience and interpersonal sensitivity are correlated moderately and negatively (p<0,05) and (r<0). Therefore, the higher resilience score, the lower interpersonal sensitivity score.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library