Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Ardiyanto
Abstrak :
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang sedang berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan yang signifikan dalam hal jumlah reksa dana, jumlah pemodal, dan total Nilai Aktiva Bersih. Oleh karena itu, pemodal semakin banyak memiliki pilihan sehingga selain mempertimbangkan manfaat yang dapat diberikan oleh reksadana, pemodal juga harus melihat kinerja reksa dana tersebut. Pada penelitian ini kinerja reksa dana yang akan diteliti dibatasi pada kinerja manajer investasi dalam hal stock selection ability dan market timing ability. Stock selection ability adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih saham yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio reksa dana sehingga memberikan imbal hasil yang lebih baik daripada imbal hasil pasar. Market timing ability adalah kemampuan manajer investasi untuk memilih saat yang tepat dalam membeli atau menjual saham dalam portofolio reksa dana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah manajer investasi mempunyai stock selection ability dan market timing ability atau tidak. Model yang digunakan adalah Model Treynor dan Mazuy (1966) dan Model Henrikkson dan Merton (1981), Berdasarkan Model Treynor dan Mazuy, diregresikan antara kelebihan imbal hasil portofolio sebagai variabel terikat dengan kelebihan imbal hasil pasar dan kuadrat kelebihan imbal hasil pasar sebagai variabel bebas. Pada Model Henrikkson dan Menon, diregresikan antara kelebihan imbal hasil portofolio sebagai variabel terikat dengan kelebihan imbal hasil pasar dan variabel dummy (1 apabila rm-rf> 0, dan 0 apabila lainnya) yang sudah dikalikan dengan kelebihan imbal hasil pasar sebagai variabel bebas. Hasil penelitian berdasarkan Model Treynor dan Mazuy menunjukkan bahwa dari 14 reksa dana yang diteliti, ternyata manajer investasinya tidak ada yang mempunyai stock selection ability dan market timing ability. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya koefisien Be dan B2 yang positif dan signifikan pada a = 5%. Sementara itu, hasil penelitian berdasarkan Model Henrikkson dan Merton menunjukkan bahwa hanya 1 dari 14 reksa dana yang diteliti, yang manajer investasinya mempunyai stock selection ability. Reksa dana tersebut adalah BNI Reksa Dana Berkembang dengan koefisien 6g sebesar 0.018622 (signiikan pada a = 5%). Artinya stock selection ability memberikan kontribusi peningkatan imbal hasil reksa dana BNI Reksa Dana Berkembang sebesar 1.8622 basis poin per bulan untuk setiap kenaikan imbal hasil reksa dana BNI Reksa Dana Berkembang sebesar 100 basis poin per bulan dengan asumsi tidak ada variabel lain yang mempengaruhi. Sedangkan hasil penelitian terhadap market timing ability menunjukkan bahwa tidak satupun dari 14 reksa dana yang diteliti, yang manajer investasinya rnempunyai market timing ability. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya koefisien 62 yang positif dan signifikan pada a = 5%.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
Abstrak :
Penilaian kineria portofolio yang dikelola secara aktif tidak bisa diukur dengan metoda tradisional yang mengasumsikan nilai harapan investasi (expected return) dan beta portofolio konstan sepanjang waktu. Oleh karena itu penilaian kinerja tersebut harus dilakukan dengan pendekatan pada kinerja pemilihan sekuritas untuk membentuk portofolio optimal dan kemampuan market timing. Kedua komponen tersebut merupakan komponen dalam pengelolaan portofolio aktif dan masing-masing memberikan kontribusi pada kinerja portofolio secara keseluruhan. Heririksson dan Merton telah membuktikan bahwa dengan prosedur parametrik, penilaian kinerja portofolio yang dikelola secara aktif dapat dilakukan dengan analisa regresi pada data-data lampau excess return portofolio tersebut. Teknik yang dikembangkan oleh Henriksson dan Merton ini menghasilkan suatu penilaian yang semakin kecil kinerjanya bila jumlah sampel pengamatannya semakin besar. Dengan menggunakan Model yang dikembangkan oleh Hennksson dan Merton, penelitian ini menggunakan sampel reksa dana saham dan reksa dana campuran yang sudah efektif sebelum 1 Januari 1997. Hal ini didasari pada asumsi bahwa kedua jenis reksa dana terbuka tersebut diasumsikan mengelola portofolionya secara aktif. Dengan batasan tersebut dan seluruh reksa dana yang sudah ada di Indonesia, terpilih sebelas sampel reksa dana dengan pengamatan excess return per minggu untuk periode 3 Januari 1997 sampai dengan 29 Agustus 1997 seluruhnya terdapat 34 pengamatan. Dari hasil model regresi kuadrat terkecil didapatkan bahwa sepuluh dan sebelas reksa dana tersebut tidak bisa dinilai kinerja pemilihan sekurítasnya karena gagal dalam uji signifikansi nilal taksiran konstanta dengan uji t pada tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan lima reksa dana juga tidak bisa dinilai kemampuan market timing dengan alasan yang sama. Enam reksa dana lai nnya terbukti mempunyai kemampuan market timing yang bagus. Dengan model yang dikembangkan oleh Henriksson dan Merton, penilaían kineija reksa dana sudah bisa dilakukan dengan kesalahan yang kecil, meskipun model tersebut tidak bisa menjelaskan perubahan dinamis excess return portofolio yang dikelola secara aktif akibat pen.ibahan parameter ekonomi makro yang sangat dramatis. Hal ini disebabkan oleb karena dalam model tersebut, pengaruh informasi-informasi yang tersedia untuk umum melaluí media massa (public ¡nfrrmutions) tidak diperhitungkan sebagai suatu variabel. Untuk melanjutkan penelitian ¡ni di masa datang, bisa dikembangkan suatu model yang bersyarat pada public ínJèrmuíiofls tersebut. Dengan model bersyarat (conditional performance evaluation model) diharapkan tingkat kesalahan (bias) dalam penilaian kinerja portofolio yang dikelola secara aktif bisa semakin diperkecil dan bahkan dihilangkan.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Christian
Abstrak :
ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya produk reksadana saham (yang ditandai dengan meningkatnya alternative produk dan manajer investasi/MI yang mengelola assetnya) dan juga dengan jatuhnya pasar modal di tahun 2008, evaluasi kinerja dari reksadana yang dikelola MI menjadi semakin penting. Karya akhir ini mengevaluasi 23 produk reksadana saham yang mewakili 79% dari total asset yang dikelola para MI pada periode Bullish (pasar naik) dan Bearish (pasar menurun). Hasil evaluasi secara adjusted risk return mengindikasikan korelasi positiv yang signifikan antara ranking Sharpe Index dan Treynor Index. Dengan hasil return positiv pada hampir semua produk reksadana saham yang dievaluasi pada periode Bullish dan negativ pada periode Bearish. Berdasarkan evaluasi Jensen?s Alpha tidak ditemukan adanya produk reksadana saham yang memiliki kemampuan outperform terhadap Index secara significant. Dan begitu pula dengan evaluasi menggunakan Treynor dan Mazuy model ditemukan bahwa ke-23 produk reksadana saham yang dievaluasi tidak memiliki kemampuan market timing dan security selection yang signifikan.
ABSTRACT Align with the increase of equity mutual fund investment (which indicated by more alternative equity mutual fund products available & also the investment manager who managed it) and also with the fall of stock market in 2008, the importance of mutual fund performance evaluation is increase. This thesis evaluates 23 equity mutual fund products that represents 79% of total assets that was managed by investment manager during Bullish and Bearish period. The result of evaluation indicates positive & significant correlation was found on sharpe & Treynor index rank. With positive return was found on almost every mutual fund products in Bullish period and negative return on Bearish period. Based on Jensen?s Alpha evaluation it was not found any mutual fund product that outperform index significantly. The finding is similar using Treynor and Mazuy model that it is not observed that the market timing & security selection available in equity mutual fund.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26609
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Aditiyawarman
Abstrak :
Reksadana mempakan salah satu pilihan investasi yang sudah dikenalkan pada masyarakat luas sejak tahun 1997 dan dikukuhkan Pemerintah melalui Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Beberapa jenis reksadana yang tersedia dan biasa dipakai sebagai instrument investasi adalah reksadana sahani, reksadana pendapatan teiap, reksadana campuran, dan reksadana pasar uang. Mengingat perkembangan reksadana yang makin meningkat baik dari segi volume perdagangan maupun jumlah investor yang berpartisipasi, maka sangat diperlukan adanya suatu metoda penilaian kinerja investasi reksadana yang cukup mendekati dan informatif bagi kalangan investor baik investor perorangan maupun investor kelompok. Pada umumnya para investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi hingga saat ini hanya berpatokan pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) masing-masing rerksadana yang dipublikasikan pada beberapa media cetak dan jaringan internet, selain prospektus yang ditawarkan para manajer investasi yang sudah barang tentu sangat dipengaruhi oleh kepentingan bisnis. Data tersebut juga hanya membanlu untuk kepentingan investasi jangka pendek yang sifatnya spekulasi dan sulit untuk dipakai sebagi acuan bagi investor untuk kebutuhan investasi jangka panjang. Infonnasi tentang kinerja suatu portofolio seperti reksadana secara utuh yang dapat digunakan untuk keputusan jangka panjang akan sangat membantu bagi investor dan juga bagi manajemen investasi itu sendiri dalam memperbaiki kinerja portofolio yang ditawarkannya. Beberapa pendekatan teori portofolio dan investasi yang dapat dipakai untuk mengevaluasi kinerja suatu portofolio, adalah Trey/tor, yang mempertimbangkan dua komponen risiko yaitu risiko yang terjadi akibat fluktuasi pasar, risiko sistematik (P) dan risiko yang terjadi akibat fluktuasi dalam portofolio sekuritas, Sharps, yang mengukur risiko portofolio secara keselumhan dengan memperhitungkan standar deviasi dari tingkat imbal hasil (a), Jensen, yang mengukur kinerja / prestasi portofolio berdasarkan tingkat bunga bebas risiko (RFR) yang berbeda setiap periodenya, dan Analisis Rasio Informasi, atau Rasio Penilaian, adalah pengukuran statistik rala-rata perbedaan imbal hasil satu portofolio dengan portofolio pembanding (benchmark) dibagi dengan standar deviasi perbedaan return tersebut. Sebagai salah satu alternatif dalam menjawab tantangan di alas maka pembahasan difokuskan pada evaluasi kinerja portofolio dengan metode Jensen dan Analisis Rasio Informasi untuk Reksadana Saham dan metode Evaluasi Selisih Imbal Hasil (excess return) dan Analisis Rasio Informasi untuk Reksadana Pendapatan Tetap. Untuk memperoleh hasil pendekatan yang lebih akurat maka evaluasi kinerja portofolio reksadana ini dilakukan terhadap data NAB reksadana saham dan pendapatan tetap yang sudah dipublikasikan mulai Januari 1997 hingga Maret 2001. Sebagai pembanding (benchmark) dalam melakukan evaluasi kinerja portofolio reksadana saham adalah Indeks harga Saham Gabungan (1HSG) di Bursa Efek Jakarta dan tingkat suku bunga deposito berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan yang berlaku pada Bank-bank Swasta Nasional sebagai aset investasi bebas risiko pada periode tersebut. Dengan data-data yang ada tersebut, maka analisis statistik deskriptif, dan regresi untuk mencari hubungan antara NAB setiap reksadana terhadap IHSG dan tingkat suku bunga bebas risiko. deposito berjangka yang menjadi pembanding (benchmark) dalam menetukan urutan kinerja dan rasio infonnasi dari masing-masing reksadana tersebut. Selain dari pada urutan kinerja masing-masing reksadana berdasarkan ukuran kinerja Jensen, dan Rasio Infonnasi, analisis juga dilakukan untuk inemperolell infonnasi mengenai Risiko Sistematik, pj, Rata-rata Tingkat Imbal Hasil, Risiko Non-sistematik / standar deviasi, a tingkat keuntungan harian, dan Tingkat Diversifikasi, R3, dari setiap reksadana saham. Khusus dalam melakukan evaluasi kinerja reksadana saham lebih lanjut, dilakukan juga analisis sensitivitas kinerja Jensen terhadap variasi tingkat suku bunga bebas risiko, deposito berjangka untuk melihat pengaruh perubahan suku bunga bebas risiko terhadap ukuran kinerja Jensen. Hal ini bertujuan untuk dapat memberikan gambaran yang semaksimal mungkin kepada investor bahwa ukuran kinerja portofolio Jensen bukanlah harga yang absolut melainkan sangat dipengaruhi oleh investasi pada aset bebas risiko yang dipakai sebagai pembanding, yang dalam hal ini deposito berjangka. Sebagai hasil dari analisis kinerja portofolio reksadana yang dilakukan terhadap Reksadana Saham dan Pendapatan Tetap yang beredar mulai Januari 1997 hingga Maret 2001, maka tersusun Daftar Urutan Kinerja Jensen dan Rasio Infonnasi untuk masing-masing reksadana setiap tahunnya pada tingkat suku bunga bebas risiko 1, 3, 6, dan 12 bulan yang dapat digunakan sebagai salah satu referensi dan bahan pertimbangan dalam melakukan investasi jangka panjang pada instrument investasi Reksadana. Hasil evaluasi kinerja portofolio berdasarkan data historis ini memang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, pasar modal, dan lingkungan bisnis pada setiap periode sehingga dapat dilihat bahwa suatu reksadana dapat menempati urutan kinerja yang berbeda pada seliap tahunnya. Perlu diingat bahwa dari hasil evaluasi dan analisis kinerja reksadana saham dan pendapatan tetap yang dilakukan dengan menggunakan beberapa indikator pasar seperti IHSG, dan tingkat suku bunga deposito Bank Swasta Nasional tidak sepenuhnya mempunyai korelasi langsung. Sesuai dengan UU No. 8 Tentang Pasar Modal bahwa pada Reksadana Saham sekurang-kurangnya 80% dananya diinvestasikan pada portofolio ekuitas yang terdaftar pada Bursa Efek sedangkan pada Reksadana Pendapatan Tetap, sekurang-kurangnya 80% hams diinvestasikan pada obligasi atau instument investasi pendapatan tetap. Artinya, bahwa hasil evaluasi kinerja reksadana dengan metode ini dapat menjelaskan korelasi terhadap faktor-faktor tersebut sebesar 80%. Dengan demikian ada sekurang-kurangnya 20% faktor lain yang mempengaruhi kinerja suatu reksadana yang sangat tergantung dari jenis portofolio yang digunakan untuk menginvestasikan dana para investor. Analisis lebih lanjut terhadap komposisi portofolio setiap reksadana diharapkan akan dapat menjelaskan 20% faktor yang belum dijelaskan pada pembahasan thesis ini, sehingga kombinasi analisis dan evaluasi selanjutnya dapat digunakan sebagai standar penilaian dan evaluasi menyeluruh (holistic evaluation & performance) dari suatu reksadana.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Trisna Handaka
Abstrak :
ABSTRAK
Reksa Dana yang merupakan mesin penggerak pertumbuhan pasar modal di banyak negara maju merupakan suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal dan selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek. Kendala dalam pertumbuhan pasar modal indonesia selain hanya memiliki jumlah dana dan waktu yang terbatas adalah keterbatasan pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses informasi tentang pasar modal itu sendiri. Sehingga diharapkan perkembangan Reksa Dana di Indonesia dapat mengatasi kendala tersebut.

Reksa Dana Syariah adalah salah satu jenis dari Reksa Dana yaitu Reksa Dana Saham. Karya Akhìr ini meneliti tentang kinerja dan ukuran resiko dari Reksa Dana Syariah dibandingkan dengan Reksa Dana Konvensional dengan menggunakan pemodelan Arch/Garch. Reksa Dana yang dijadikan objek penelitian adalah Reksa Dana Danareksa Syariah dan pembandingnya adalah Reksa Dana Danareksa Mawar. Kedua Reksa Dana tersebut merupakan produk Reksa Dana dari PT. Danareksa dan termasuk dalam kategori Reksa Dana Saham. Perbandingan kinerja kedua Reksa Dana tersebut menggunakan dua model yaltu model Perfomance single Index, dimana IHSG merupakan benchmark dan kedua Reksa Dana, dari Multiple Index dengan Ill sebagai bénchmark dan Reksa Dana Syaniah dan IHSG sebagal benchmark Reksa Dana Mawar.

Metodologi penelitian dan karya akhir ini diawali dengan pengambilan data. Langkah selanjutnya adalab mengkonversikan data NAB dan IHSG serta Jll kedalam bentuk return. Kemudian data return tersebut di uji kestationerannya dengan menggunakan pengujian unit root-Augment Dickey Fueller (ADF). Langkah berikutnya adalah melakukan pemodelan dengan metode Arch/Garch Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Persamaan regresi antara NAB Reksa Dana Syariah dengan IHSG, NAB Reksa Dana Syariah dengan Jll dan NAB Reksa Dana Mawar dengan IHSG. Kemudian persamaan-persamaan tersebut diuji kembali dengan menggunakan pengujian ADF dan Correlogram Setelah melewati kedua pengujian tersebut maka hasiInya dapat dipergunakan untuk menganalisa ukuran resiko dan kinerja dari kedua Reksa Dana tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Reksa Dana Mawar mempunyai tingkat volatilitas yang cukup tinggi. Sedangkan Reksa Dana Syariah dengan mengunakan JII sebagai benchmark menduduki peringkat ketiga setelah Reksa Dana Syariah dengan benchmark IHSG. Hasil perbandingan kinerja dengan menggunakan perfomance single index dan multiple index memperlihatkan keunggulan dari Reksa Dana Syariah dibandingkan Reksa Dana Mawar.

Terjadinya Variance clustering pada kedua Reksa Dana tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan pemodelan Arch/Garch pada penelitian ini cukup tepat. Sehingga diharapkan apabila Variance Clustering yang sama teijadi dimasa datang, pengalokasian asset investasi oleb investor dapat disesualkan dengan jangka waktu investasi tersebut.

Sebagai saran bagi investor, balk yang sangat memperhatikan kaidah syaniah maupun tidak, kinerja Reksa Dana Syaniah dimasa lalu ini dapat dijadikan acuan untuk dijadikan asset dimasa datang Kami mengharapkan bahwa dimasa datang penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penelitian lanjutan profil resiko Reksa dana Syariah. Mengingat bahwa investasi Reksa Dana termasuk dalam kategori investasi jangka menengah dan panjang, maka penelitian lanjutan mengenai profil resiko Reksa Dana dengan jangka waktu periode pengamatan sepanjang 5 tahun atau lebih akan sangat berguna bag investor untuk melihat bagaimana profil resiko dan Reksa dana Syaniah dibandingkan Reksa dana konvensional lainnya.
2002
T2384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Agastya Winmarhalim
Abstrak :
Salah satu impikasi dari prinsip syariah dalam investasi adalah kemampuan instrumen keuangan syariah dalam pasar keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan dari kinerja antara reksa dana syariah dan reksa dana konvensional pada pasar modal di Indonesia. Sebuah penilaian kinerja reksa dana dikembangkan dan dua hipotesis diajukan untuk menjawab masalah penelitian melalui pengujian menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada program Eviews 6. Objek yang dipilih adalah reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham. Peneitian ini menggunakan metode standard dalam melakukan evaluasi kinerja dari reksa dana, seperti Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen Alpha. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksa dana syariah dan reksa dana konvensional. ......One of the implications of Islamic investment principles is the capability of Islamic financial instruments in the financial market. The main aim of this research is to observe the differences of performance between Islamic and conventional mutual fund in the context of Indonesian capital market. A performance asessment of mutual fund is developed and two hypothesis a proposed to answer the problem of this research through the examination using Capital Assets Pricing Model (CAPM) in Eviews 6 program. The object selected for this research are balanced mutual fund, fixed income mutual fund, and equity mutual fund. This research used standard methods in evaluating the performances of various mutual funds, such as the sharpe Index, Treynor Index, and Jensen Alpha Index. The basic finding of this paper is that conventional mutual fund performed better than Islamic Mutual fund.The findings suggest that Iggi Achsien research does not apply to Islamic mutual fund in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Desthiati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja, konsistensi kinerja dan market timing ability pada reksa dana saham di Indonesia. Dalam periode Januari 2012 - Desember 2016, penulis melakukan perhitungan dan pemeringkatan pada kinerja 36 reksa dana saham yang diukur dengan menggunakan metode Sharpe ratio, Jensen rsquo;s Alpha, M2 measure dan Information ratio. Pada pengukuran kemampuan market timing, penulis menggunakan metode Treynor-Mazuy. Dari hasil penelitian kinerja reksa dana saham diurutkan pada nilai tertinggi dan terendah serta dibandingkan dengan kinerja pasar. Selanjutnya, peneliti juga mengukur tingkat konsistensi pada kinerja reksa dana saham yang dilakukan dengan membandingkan dua periode yaitu 2012-2014 dan 2015-2016. Hasil penelitian ini menyakatan bahwa dari sampel penelitian tidak terdapat konsistensi dari dua periode yang diperbandingkan. Pada hasil pengukuran market timing ability, terdapat 30 reksa dana saham yang memiliki kemampuan market timing yang superior. ......This study aims to examine performance, performance consistency and market timing ability of equity mutual fund in Indonesia. Ranking of equity mutual fund's performance is calculated by using Sharpe ratio, Jensen's Alpha, M2 measure and Information ratio in period 2012 2016. Market timing ability of equity mutual fund is measured by using Treynor Mazuy method. The result of performance analysis is ranked from highest to lowest of each value and also compared by market performance. Furthermore, a researcher measure a consistency of equity mutual fund's performance by comparing ranking of equity mutual fund's for two period between 2012 2014 and 2015 2016. The result is equity mutual fund has no consistency when compared between 2012 2014 and 2015 2016. In market timing abililty measurement, there were 30 equity mutual funds that have a superior ability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhariandi Rachmatullah
Abstrak :
Penelitian ini berusaha untuk membandingkan imbal hasil dan risiko berdasarkan Nilai Aktiva Bersih dari reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional periode Juli 2007 ? Juni 2008 dengan menggunakan metode Sharpe dan metode Treynor. Penelitian ini juga mengamati bagaimana batasan syariah dari reksa dana Syariah mempengaruhi market timing ability. Pemilihan Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah, Reksa dana Mega Dana Syariah, Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua, dan Reksa dana Mega Dana Kombinasi sebagai objek dari penelitian ini didasarkan dari keidentikan dari keempatnya yang merupakan discretionary fund dan juga dikeluarkan oleh manajer investasi yang sama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah, Reksa dana Mega Dana Syariah menghasilkan imbal hasil dan rata-rata Nilai Aktiva Bersih yang lebih tinggi daripada Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua dan Reksa dana Mega Dana Kombinasi, dan batasan syariah pada Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah dan Reksa dana Mega Dana Syariah tidak memberikan efek yang negatif pada imbal hasil dan risiko. This research tried to compare the return and risk based Net Asset Value of Islamic mutual fund with the conventional mutual fund through period July 2007 ? June 2008 by used Sharpe?s method and Treynor Method. This research also observed how the Islamic limitation on the Islamic based mutual fund effect to its market timing ability. The chosen of Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah, Reksa dana Mega Dana Syariah and Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua, Reksa dana Mega Dana Kombinasi as the object of this research were based on the identical between them that both are discretionary funds, and also based on the same investment manager. The result of this research shows that Reksa Dana Mega Dana Obligasi Syariah and Reksa dana Mega Dana Syariah produced higher return and average NAV rather than Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua and Reksa dana Mega Dana Kombinasi and islamic limitation on Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah dan Reksa dana Mega Dana Syariah does not give any negative effect on the return and risk.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Wardhani
Abstrak :
Reksa Dana merupakan salah satu industri yang sedang berkembang. Sejak dicanangkannya tahun 1996 sebagai tahun Reksa Dana industri Reksa Dana mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Hal ini ditandai oleh semakin banyaknya Reksa Dana yang beroperasi. Dengan semakin banyaknya Reksa Dana maka investor memiliki semakin banyak pilihan. Selain mempertimbangkan kemanfaatan yang diberikan oleh Reksa Dana, investor juga harus mempertimbangkan kinerja dari Reksa Dana tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Reksa Dana saham yang ada di Indonesia dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja Reksa Dana. Untuk mengukur kinerja Reksa Dana penelitian ini menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Jensen (1968) dan Carhart (1997). Pada model Jensen kinerja diukur rnelalui intersep dari basil regresi antara kelebihan pengembalian portfolio sebagai variabel dependen dan kelebihan pengembalian pasarsebagai variabel independen. Model carhart merupakan pengembangan dari model Jensen dirnana variabel independennya ditambah dengan ukuran (size) dari portfolio Reksa Dana yang diproxi oleh kap-itolisasi pasar, PBV (price to book value) dari portfolio Reksa Dana dan pengembalian portfolio bulan sebelumnya. Pada penelitian ini variabel independennya ditambah dengan nilai PER (price earning ration) portfolio Reksa Dana. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Reksa Dana yang dibeliti pada penelitian ini adalah kemampuan manajer portfolio dalam hal memilih saham yang tepat dan pada scat yang tepat (stock selection & market lining ablita, kemampuan manajer portfolio dalam mempertahankan kinerjanya (hatbands effect) clan karakteristik Reksa Dana. Untuk mengetahui ada atau tidak stock .selection & market dining ability maka digunakan model yang telah dikembangkan oleh Henriksson dan Merton (1981) ditambah dengan faktor-faktor yang terdapat pada pengukuran kinerja Reksa Dana dengan menggunakan model carhat. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan manajer portfolio dalam mempertahankan kinerjanya diregresikan antara kelebihan pengembalian portfolio periode t sebagai variabel dependen dan kelebihan pengembalian portfolio periode t-1 sebagai variabel independennya. Faktor karakteristik Reksa Dana yang mempengaruhi kinerja Reksa Dana yang diteliti adalah rasio antara biaya operasional Reksa Dana terhadap Total Aktiva Bersih, Total Aktiva Bersih Reksa Dana, umur Reksa Dana, perputaran portfolio Reksa Dana, jumlah maksimum persentase biaya transaksi, atliasi Reksa Dana dengan perusahaan sekuritas. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Reksa Dana yang diobservasi tidak memberikan kinerja yang Iebih baik dari pada kinerja pasar sebagai benchmarknya. Kinerja Reksa Dana selama periode penelitian underperform terhadap pasar sebesar 1.03 basis poin perbulan (berdasarkan model Jensen) atau 12.2 basis pain perbulan (berdasarkan model Carhart). Secara individu hanya 7 dari 18 Reksa Dana dalam sampel yang rnenunjukkan kinerja yang lebih balk atau outperform dari kinerja pasar, yaitu Arjuna, Danareksa Syariah, GTF Sejahtera, GTF Sentosa, indosurya Khatulistiwa, Panin dana Maksima, dan MPF Invests Pesona.. Disamping itu penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pengembalian pasar sangat menentukan tingkat pengembalian portfolio Reksa Dana. Kontribusi tingkat pengembalian pasar terhadap tingkat pengembalian )l6stra1 portfolio adaLah sebesar 58 basis poin perbulan (baik berdasarkan model Jensen maupun model Carhart) untuk setiap kenaikan kelebihan pengembalian pasar sebesar 100 basis pain. Sedangkan berdasarkan analisis per individu tingkat pengernbalian pasar memberikan kontribusi signifikan positif terhadap tingkat pengembalian portofolio dengan kisaran 46.8 sampai dengan 110.7 basis poin perbulan untuk setiap kenaikan kelebihan pengembalian pasar sebesar 100 basis pain. Selain itu dari penelitian ini dapat diindikasikan bahwa Ada kecenderungan bahwa Reksa Dana lebih memilih saham-saham yang berkapiitaiisasi besar dalam portfolionya dibandingkan sahamsaham yang berkapitalisasi kecil dan Reksa Dana yang diobservasi menggunakan strategi momentum sederhana dalam pengelolaan portfolionya. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh yang signifikan positif dari variabel rata-rata size dari saham-saham yang ada dalam portfolio Reksa Dana dan tingkat pengernbalian Reksa Dana bulan sebelumnya terhadap kelebihan pengembakan portfolio Reksa Dana. Jeleknya kinerja Reksa Dana ini lebih disebabkan oleh ketidakmampuan manajer portfolio dalam memilih saham yang tepat untuk dimasukkan ke dalam portfolionya. Ketidak mampuan dalam hal stock selection ability ini memberikan kontribusi negatif terhadap pengembalian portfolio sebesar 14.8 basis pain per bulan. Sedangkan kemampuan dalam membeli/ menjual saham pada saat yang tepat atau market timing ability hanya memberi kontribusi terhadap peningkatan pengembalian portfolio sebasar 2.03 basis pain per bulan untuk setiap kenaikan kelebihan pengembalian pasar sebesar 100 basis poin. Dan kemampuan untukmempertahankan kinerjanya atau hot hands ectmembedkan kontribusi terhadap peningkatan tingkat pengembalian Reksa Dana adalah sebesar 5.25 basis pain perbulan untuk setiap kenaikan kelebihan pengembalian portofolio bulan sebelumnya sebesar 100 basis poin. Jadi kontribusi negatif dari stock selection ability dari manajer portfolio mendominasi kontribusi positif dari kemampuan manajer portfolio dalam hal market timing ability dan hat hands effectsehingga secara keseluruhan kemampuan manajer portfolio dalam mengelola portfolionya justru menurunkan tingkat pengembalian portfolionya, yaitu sebesar 7.52 basis pain per bulan. Sedangkan berdasarkan analisis per individu hanya 7 Reksa Dana yang menunjukkan stock selection ability yang positif dengan nilai kontribusi terhadap pengembalian portofolio berkisar antara 9.05 sampai dengan 42.3 basis pain per bulan. Sedangkan untuk market timing ability Reksa Dana memiliki nilai posiitif dengan nilai kontribusi terhadap pengembalian portofolio berkisar antara 1.12 sampai dengan 76.1 basis pain per bulan. Untuk hatbands effect7 Reksa Dana merniliki kemampuan tersebut dengan nilai kontribusi terhadap pengembalian portofolio berkisar antara 1.38 sampai dengan 20.4 basis pain per bulan. Selain ketidakmampuan manajer portfolio dalam memilih saham yang tepat, perbedaan karakteristik satu Reksa Dana dengan Reksa Dana lainnya menjadi penyebab lain dari jeleknya kinerja Reksa Dana yang diobservasi. Kinerja Reksa Dana dipengaruhi secara signifikan negatif oleh Total Aktiva Bersih, umur Reksa Dana, persentase biaya transaksi. Persentase biaya transaksi memberikan kontribusi terbesar terhadap jeleknya kinerja Reksa Dana. Sedangkan karakteristik Reksa Dana yang berkaitan dengan afiliasi Reksa Dana dengan perusahaan sekuriitas berpengaruh secara signifikan posittf.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Eko Setiawan
Abstrak :
Pada masa ini ada banyak sekali jenis investasi yang ditawarkan dan masingmasing memberikan tingkat return dan risk yang berbeda. Pilihan terhadap investasi tergantung pada preferensi masing-masing investor.Dimana tipe investor berbedabeda ada yang kecenderungannya agresif (Risk Seeker) dan ada juga yang sifatnya konservatif (Risk Averse). Bagi investor yang tidak mempunyai kemampuan dalam berinvestasi reksa dana merupakan solusi yang tepat.

Bagi investor di Indonesia mengalami keraguan dalam memilih manajemen investasi yang digunakan untuk melakukan investasi. Walaupun manajemen investasi telah menerapkan market timing tetapi pada kenyataannya tingkat pengembalian yang diperoleh masing-masing manajer investasi berbeda. Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan dalam market timing, management selectivity skill (alpha) dan kemampuan melihat pergerakan harga saham (beta).

Dengan analisa yang dilakukan diperoleh bahwa reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi dalam negeri dengan menggunakan model Henriksson dan Merton maupun treynor dan Mazuy tidak diperoleh hasil yang signifikan pada market timing.Kemudian reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi asing dengan menggunakan model Henriksson dan Merton maupun Treynor dan Mazuy tidak diperoleh hasil yang signifikan tetapi dengan menggunakan model jensen diperoleh hasil yang signifikan pada stock selection. kinerja dari reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi asing lebih baik dibandingkan dengan manajemen investasi dalam negeri.

Tesis ini bertujuan untuk membuktikan kinerja reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi dalam negeri maupun manajemen investasi asing di Indonesia periode januari 2005-desember 2007.Sehingga nantinya investor tidak bingung dalam memilih manajemen investasi reksa dana dalam melakukan investasi.
At a period of this, many investment variation that offered and each of them gives level return and risk diverge. Choice problem to invesment depend on preference of individual investor.Type of individual investor is different each other such as aggresive (Risk Seeker) and conservative (Risk Averse).

Mutual fund is precise solution to Investor that have no knowledge investment. Investor in Indonesia experiences of doubt in selecting management that used by to conduct investment. Although investment manager has applied market timing but practically return that obtained each investment manager this diverge.The return differences caused by market timing are interpreted as ability to anticipate change in market exposure, management selectivity skill (alpha) and the exposure to the stock market (beta).

Our analysis results indicate that mutual funds managed by local investment management have no significant results using market timing with Henriksson and Merton and also Treynor and Mazuy. Moreover, mutual funds that managed by foreign investment management had also no significant results using Henriksson and Merton and also Treynor and Mazuy. In other hand, using Jensen model is statistically significant,From these result we conclude that the mutual funds performance of foreign mutual investment management are better compared to local investment management.

The main contribution this paper is to prove mutual funds performance from either, local and foreign investment management in Indonesia within 2005 january - 2007 December. The main purpose is to give a guidance to investors, thus there?s no doubtful in selecting investment management of mutual fund.
2008
T 25803
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>